Daya ledak senjata nuklir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 29:
Rasio daya ledak terhadap berat adalah besaran daya ledak dibandingkan dengan berat senjata. Rasio maksimum teoretis daya ledak terhadap berat untuk senjata fusi adalah 6 Megaton per metrik ton (6 Mt/t). [http://nuclearweaponarchive.org/Usa/Weapons/B41.html] Batas yang dapat dicapai dalam praktik lebih rendah. Untuk senjata AS sekarang adalah 600 kt/t (2,5 TJ/kg) sampai 2,2 Mt/t (9,2 TJ/kg). Untuk perbandingan, rasio untuk [[Davy Crockett (senjata nuklir)|Davy Crockett]] adalah 0,4 - 40 kt/t (0,002 - 0,167 TJ/kg), untuk [[Little Boy]] 4 kt/t, dan untuk [[Tsar Bomba]] 2 Mt/t (8 TJ/kg) (dikurangi secara sengaja dari daya ledak maksimum yang dimungkinkan dimana merupakan dua kali lipatnya) dan untuk Mk-41 5,2 Mt/t.
 
Bom fisi murni yang pernah dibuat memiliki daya ledak sebesar 500 kt, dimana kemungkinan hampir mencapai batas maksimum disainnya. <!--Fusion boosting could likely raise the efficiency of such a weapon significantly, but eventually all fission-based weapons have an upper yield due to the difficulties of dealing with large [[critical mass]]es. -->Belum ada batas maksimum yang diketahui untuk bom fusi seperti hidrogen. Secara prinsipil sebuah bom fusi dapat mencapai ribuan megaton.
 
Untuk operasional, berlaku batas maksimum dalam pengiriman lewat udara. Contohnya, jika maksimum daya angkut sebuah [[Antonov An-225]] sebesar 250 ton dapat digunakan, maka batas maksimumnya adalah 250 t * 5,2 Mt/t atau 1.300 Mt. Batasan serupa juga berlaku untuk pengiriman berbasis misil yang ditentukan oleh kapasitas angkut misil. Peluru kendali balistik Rusia SS-18 memiliki daya angkut sebesar 7.200&nbsp;kg, sehingga daya ledak maksimum mencapai 37,4 Mt. Fakta menyebutkan daya ledak [[SS-18]] mod 1 dengan satu hulu ledak mencapai 10000 Mt. [http://warfare.ru/?linkid=1702&catid=265]