Defisiensi vitamin B12

Revisi sejak 8 April 2023 15.43 oleh Fika Oleander (bicara | kontrib) (Menambahkan templat)

Defisiensi vitamin B12 merupakan kondisi tubuh yang mengalami kekurangan asupan vitamin B12 sehingga tidak bisa dimanfaatkan oleh tubuh.[1] Vitamin B12 merupakan zat gizi mikro yang larut dalam air dan memiliki beberapa bentuk yang mengandung mineral kobalt.[1] Oleh karena itu, vitamin B12 juga dikenal sebagai kobalamin yang berperan dalam pembentukan sel darah merah dan fungsi saraf. [2] Saat tubuh mengalami defisiensi vitamin B12 dapat menyebabkan gangguan pada darah, pencernaan, kejiwaan hingga neurologis.[2] Gangguan pada darah atau hematologis dapat menyebabkan kesulitan bernapas saat beraktivitas, kelelahan, gagal jantung dan nokturia.[2] Secara neurologis, kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan mieuloneuripati, demielinasi, demensia, atrofi, strok, gangguan kejiawaan, dan sebagainya.[1] Umumnya defisiensi vitamin B12 banyak dialami oleh lansia dan vegetarian ketat yang tidak mangonsumsi vitamin B12 dengan jumlah yang tepat.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d Salsabila, Dea Muthia (2020-10-03). "DEFISIENSI VITAMIN B12 DAN GANGGUAN NEUROLOGIS". Jurnal Medika Hutama. 2 (01 Oktober): 238–249. ISSN 2715-9728. 
  2. ^ a b c Briani, Chiara; Tolle, Chiara Dalla; Citton, Valentina; Manara, Renzo; Pompanin, Sara; Binotto, Gianni; Adami, Fausto (2013/15 November). "Cobalamin Deficiency: Clinical Picture and Radiological Findings". Kesehatan. 5 (11): 4521–4539. doi:10.3390/nu5114521.