Dekonstruksi adalah suatu pemikiran untuk memahami kontradiksi yang ada di dalam teks dan mencoba untuk membangun kembali makna-makna yang sudah melekat dalam teks tersebut. Pemikiran mengenai dekonstruksi tidak menerima suatu teks secara konstan sesuai dengan makna teks tersebut. Pemikiran dekonstruksi percaya bahwa suatu teks pasti memiliki makna-makna yang tersembunyi dan memiliki arti yang berbeda. Oleh karena itu, pemikiran dekonstruksi membutuhkan proses mencari makna secara struktural dari makna tunggal yang telah umum disepakati oleh para pembaca.[1]

Dalam penulisan naskah sejarah pemikiran dekontruks tidak menerima secara empiris mengenai hasil sejarah yang sudah ditulis. Aliran dekontruksi beranggapan bahwa sejarah boleh ditulis tidak secara objektif. Konsep dekonstruksi dalam penulisan sejarah membaca ulang kembali sejarah atau membongkar kembali tulisa sejarah yang dilakukan oleh peneliti untuk dibangun kembali maknanya.[2]

Referensi

  1. ^ Hasanah, Muakibatul; Adawiyah, Robiatul (2021). "DIFERENSIASI KONSEP PEREMPUAN TIGA ZAMAN: KAJIAN DEKONSTRUKSI JACQUES DERRIDA". Jurnal Litera. hlm. 3. 
  2. ^ Wasino (2021). "Dekonstrusi Sejarah | wasino unnes" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-29.