Demam berdarah dengue: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{redirect|Demam berdarah|kegunaan lain|Demam berdarah (disambiguasi)}}
{{penyangkalan medis}}{{Infobox medical condition (new)|name=Demam berdarah dengue|causes=[[Virus dengue]] yang ditularkan melalui gigitan nyamuk [[Aedes]]<ref name=WHO2015>{{cite web|title=Dengue and severe dengue Fact sheet N°117|url=http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs117/en/|website=WHO|access-date=3 February 2016|date=May 2015|url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20160902041210/http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs117/en/%23|archive-date=2 September 2016}}</ref>|frequency=390 juta per tahun<ref name=WHO2019Fact>{{cite web |title=Dengue and severe dengue |url=https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue |website=www.who.int |accessdate=29 February 2020 |language=en}}</ref>|prognosis=|medication=|treatment=[[Terapi suportif|Penanganan suportif]], [[cairan infus]], [[transfusi darah]]<ref name=BMJ2015/>|prevention=[[Vaksin demam dengue]], pengendalian populasi nyamuk<ref name=WHO2015/><ref name=FDA2019Approve>{{cite press release |title=First FDA-approved vaccine for the prevention of dengue disease in endemic regions |url=https://www.fda.gov/news-events/press-announcements/first-fda-approved-vaccine-prevention-dengue-disease-endemic-regions |website=FDA |accessdate=4 May 2019 |date=1 May 2019}}</ref>|differential=[[Malaria]], [[demam kuning]], [[hepatitis viral]], [[leptospirosis]]<ref>{{cite book|title=Nelson Textbook of Pediatrics: The field of pediatrics|date=2016|publisher=Elsevier Health Sciences|isbn=9781455775668|page=1631|url=https://books.google.com/books?id=mseNCgAAQBAJ&pg=PA1631|url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20170910145008/https://books.google.com/books?id=mseNCgAAQBAJ&pg=PA1631|archive-date=10 September 2017}}</ref>|diagnosis=Deteksi [[antibodi]] virus atau [[RNA]]nya<ref name=BMJ2015/>|risks=|duration=2–7 hari<ref name=WHO2015/>|image=Denguerash.JPG|onset=3–14 hari setelah terpapar<ref name=BMJ2015/>|complications=[[Perdarahan]], [[trombositopenia|kadar keping darah rendah]], [[Syok|penurunan tekanan darah ekstrim]]<ref name=BMJ2015/>|symptoms=Demam, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, ruam<ref name=WHO2015/><ref name=BMJ2015>{{cite journal | vauthors = Kularatne SA | title = Dengue fever | journal = BMJ | volume = 351 | pages = h4661 | date = September 2015 | pmid = 26374064 | doi = 10.1136/bmj.h4661 }}</ref>
|synonyms=Dengue, demam sendi<ref name=WHO2015/><ref name=BMJ2015/>|field=[[Penyakik infeksi (spesialisasi medis)|Penyakit infeksi]]|pronounce={{IPAc-en|ˈ|d|ɛ|ŋ|ɡ|eɪ|,_|-|ɡ|i}}|caption=Ruam yang biasa terlihat pada penderita demam berdarah dengue|alt=Photograph of a person's back with the skin exhibiting the characteristic rash of dengue fever|deaths=~40.000<ref name=GBD2018Death>{{cite journal |vauthors= |title=Global, regional, and national age-sex-specific mortality for 282 causes of death in 195 countries and territories, 1980-2017: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2017 |journal=Lancet |volume=392 |issue=10159 |pages=1736–88 |date=November 2018 |pmid=30496103 |pmc=6227606 |doi=10.1016/S0140-6736(18)32203-7}}</ref>}}

'''Demam berdarah dengue''' (disingkat '''DBD'''; disebut juga '''demam dengue''', tetapi biasanya dikenal dengan '''demam berdarah''' saja) adalah [[infeksi]] yang disebabkan oleh [[virus dengue]]. Beberapa jenis [[nyamuk]] menularkan (atau menyebarkan) virus dengue. Demam dengue juga disebut sebagai "''breakbone fever''" atau "''bonebreak fever''" (demam sendi) karena dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulang mereka patah. Sejumlah [[gejala]] dari demam dengue adalah [[demam]]; sakit kepala; kulit kemerahan yang tampak seperti [[campak]]; serta nyeri [[otot]] dan [[Sendi|persendian]]. Pada sejumlah pasien, demam dengue dapat berubah menjadi satu dari dua bentuk yang mengancam jiwa. Bentuk pertama adalah demam berdarah, yang menyebabkan pendarahan, kebocoran [[pembuluh darah]] (saluran yang mengalirkan darah), dan rendahnya tingkat [[trombosit]] darah (yang menyebabkan darah membeku). Bentuk kedua adalah sindrom renjat dengue, yang menyebabkan [[Hipotensi|tekanan darah rendah]] yang berbahaya.
 
Terdapat empat jenis virus dengue. Apabila seseorang telah terinfeksi satu jenis virus, biasanya dia menjadi kebal terhadap jenis tersebut seumur hidupnya. Namun, dia hanya akan terlindung dari tiga jenis virus lainnya dalam waktu singkat. Jika kemudian dia terkena satu dari tiga jenis virus tersebut, dia mungkin akan mengalami masalah yang serius.
Baris 18 ⟶ 20:
Sekira 80% dari pasien (atau 8 dari 10 pasien) yang terinfeksi virus dengue tidak menunjukkan gejala, atau hanya menunjukkan gejala ringan (seperti demam biasa).<ref name=White10>{{cite journal|author=Whitehorn J, Farrar J|title=Dengue|journal=Br. Med. Bull.|volume=95|pages=161–73|year=2010|pmid=20616106|doi=10.1093/bmb/ldq019}}</ref><ref name=WHOp14/><ref name=Euro10>{{cite journal|author=Reiter P|title=Yellow fever and dengue: a threat to Europe?|journal=Euro Surveil |date=2010-03-11|volume=15|issue=10|page=19509|pmid=20403310|url=http://www.eurosurveillance.org/ViewArticle.aspx?ArticleId=19509}}</ref> Sekira 5% dari orang yang terinfeksi (atau 5 dari 100) akan mengalami infeksi berat. Penyakit tersebut bahkan mengancam jiwa sedikit dari mereka. Pada sebagian kecil penderita ini, penyakit tersebut mengancam jiwa.<ref name=White10/><ref name=Euro10/> Gejala akan muncul antara 3 dan 14 hari setelah seseorang terpajan virus dengue. Seringkali gejala muncul setelah 4 hingga 7 hari.<ref name=Gubler379>Gubler (2010), p. 379.</ref> Oleh karena itu jika seseorang baru kembali dari wilayah yang memiliki banyak kasus dengue, kemudian ia menderita demam atau gejala lainnya setelah lebih dari 14 hari dia kembali dari wilayah tersebut, kemungkinan penyakitnya tersebut bukan dengue.<ref name=Peads10/>
 
Seringkali, apabila anak-anak terkena demam dengue, gejala yang muncul sama dengan gejala [[pilek]] atau [[gastroenteritis]] (atau flu perut; misalnya, [[Muntah|muntah-muntah]] dan [[diare]]).<ref name=India10>{{cite journal|author=Varatharaj A|title=Encephalitis in the clinical spectrum of dengue infection|journal=Neurol. India|volume=58|issue=4|pages=585–91|year=2010|pmid=20739797|doi=10.4103/0028-3886.68655|url=http://www.neurologyindia.com/article.asp?issn=0028-3886;year=2010;volume=58;issue=4;spage=585;epage=591;aulast=Varatharaj}}</ref> Namun, anak-anak mungkin mengalami masalah yang parah karena demam dengue.<ref name=Peads10/>
 
=== Laju penyakit secara klinis ===
Gejala klasik demam dengue adalah demam yang terjadi secara tiba-tiba; sakit kepala (biasanya di belakang mata); ruam; nyeri otot dan nyeri sendi. Julukan "demam sendi" untuk penyakit ini menggambarkan betapa rasa sakit yang ditimbulkannya dapat menjadi sangat parah.<ref name=White10/><ref name=Chen>{{cite journal|author=Chen LH, Wilson ME|title=Dengue and chikungunya infections in travelers|journal=Curr. Opin. Infect. Dis.|volume=23|issue=5|pages=438–44|year=2010|month=October|pmid=20581669|doi=10.1097/QCO.0b013e32833c1d16}}</ref> Demam dengue terjadi dalam tiga tahap: demam, kritis, dan pemulihan.<ref name=WHOp25>WHO (2009), pp. 25–27.</ref>
 
Pada fase demam, seseorang biasanya mengalami demam tinggi. ("Demam" berarti bahwa seseorang mengalami demam.) Panas badan sering kali mencapai 40 derajat [[Celsius]] (104 derajat [[Fahrenheit]]). Penderita juga biasanya menderita sakit yang umum atau sakit kepala. Fase febrile biasanya berlangsung selama 2 hingga 7 hari.<ref name=Chen/><ref name=WHOp25/> Pada fase ini, sekira 50 hingga 80% pasien dengan gejala mengalami ruam.<ref name=Chen/><ref name=Fitz2009>{{cite book|author=Wolff K, Johnson RA (eds.)|title=Fitzpatrick's Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology|year=2009|publisher=McGraw-Hill Medical|location=New York|isbn=9780071599757|chapter=Viral Infections of Skin and Mucosa|edition=6th|pages=810–2}}</ref> Pada hari pertama atau kedua, ruam akan tampak seperti kulit yang terkena panas (merah). Selanjutnya (pada hari ke-4 hingga hari ke-7), ruam tersebut akan tampak seperti campak.<ref name=Fitz2009/><ref name=ER2010>{{cite book|author=Knoop KJ, Stack LB, Storrow A, Thurman RJ (eds.)|title=Atlas of Emergency Medicine|url=https://archive.org/details/atlasofemergency0000unse_r5l9|year=2010|publisher=McGraw-Hill Professional|location=New York|isbn=0071496181|chapter=Tropical Medicine|edition=3rd|pages=[https://archive.org/details/atlasofemergency0000unse_r5l9/page/658 658]–9}}</ref> Bintik merah kecil (petechiae[[petekia]]) dapat muncul di kulit. Bintik-bintik ini tidak hilang jika kulit ditekan. Bintik-bintik ini disebabkan oleh pembuluh [[pembuluh kapiler]] yang pecah.<ref name=WHOp25/> Penderita mungkin juga mengalami perdarahan ringan [[membran mukusmukosa]] mulut dan hidung.<ref name=Peads10/><ref name=Chen/> Demam itu sendiri cenderung akan berhenti (pulih) kemudian terjadi lagi selama satu atau dua hari. Namun, pola ini berbeda-beda pada masing-masing penderita.<ref name=ER2010/><ref name=Gould/>
 
Pada beberapa penderita, penyakit berkembang ke fase kritis setelah demam tinggi mereda. Fase kritis tersebut biasanya berlangsung selama hingga 2 hari.<ref name=WHOp25/> Selama fase ini, cairan dapat menumpuk di dada dan [[abdomen]]. Hal ini terjadi karena pembuluh darah kecil bocor. Cairan tersebut akan makin banyak, kemudian cairan berhenti [[sistem peredaran|bersirkulasi]] di dalam tubuh. Ini berarti bahwa organ-organ vital (terpenting) tidak mendapatkan suplai darah sebanyak biasanya.<ref name=WHOp25/> Karena itu, organ-organ tersebut tidak bekerja secara normal. Penderita penyakit tersebut juga dapat mengalami perdarahan parah (biasanya dari [[sistemSistem gastrointestinalpencernaan|saluransistem gastrointestinal]]).)<ref name=Peads10/><ref name=WHOp25/>
 
Kurang dari 5% dari orang dengan dengue mengalami [[Syok|renjat]] peredaran darah, sindrom renjat dengue, dan demam berdarah.<ref name=Peads10/> Jika seseorang pernah mengidap jenis dengue yang lain (“infeksi sekunder”), kemungkinan mereka akan mengalami masalah yang serius.<ref name=Peads10/><ref name=Life10>{{cite journal|author=Rodenhuis-Zybert IA, Wilschut J, Smit JM|title=Dengue virus life cycle: viral and host factors modulating infectivity|journal=Cell. Mol. Life Sci.|volume=67|issue=16|pages=2773–86|year=2010|month=August|pmid=20372965|doi=10.1007/s00018-010-0357-z}}</ref>
 
Pada fase penyembuhan, cairan yang keluar dari pembuluh darah diambil kembali ke dalam aliran darah.<ref name=WHOp25/> Fase penyembuhan biasanya berlangsung selama 2 hingga 3 hari.<ref name=Peads10/> Pasien biasanya makin pulih dalam tahap ini. Namun, mereka mungkin menderita gatal-gatal yang parah dan [[detak jantung]] yang lemah.<ref name=Peads10/><ref name=WHOp25/> Selama fase ini, pasien dapat mengalami kondisi kelebihan cairan (yakni terlalu banyak cairan yang diambil kembali). Jika terkena otak, cairan tersebut dapat menyebabkan [[kejang]] atau perubahan derajat kesadaran (yakni seseorang yang pikirannya, kesadarannya, dan perilakunya tidak seperti biasanya).<ref name=Peads10/>
Baris 38 ⟶ 40:
== Penyebab ==
[[Berkas:Dengue.jpg|jmpl|alt=Gambar mikroskopis elektron transmisi yang menunjukkan virus dengue|Gambar yang diperbesar menunjukkan virus dengue (the cluster of dark dots near the center)]]
Demam dengue disebabkan oleh virus dengue. Dalam sistem ilmiah yang menamakan dan mengklasifikasikan virus, virus dengue tersebut merupakan bagian dari famili ''Flaviviridae'' dan [[genus]] ''Flavivirus''. Virus lainnya juga merupakan bagian dari famili yang sama dan menyebabkan penyakit pada manusia. Contohnya, virus [[demam kuning]], virus [[Demam Nil Barat|Nil Barat]], virus [[ensefalitis Saint Louis]], virus [[ensefalitis Jepang]], virus [[Radang otak bawaan caplak|ensefalitis bawaan caplak,]] virus [[penyakit hutan Kyasanur]], dan virus [[demam berdarah Omsk]] termasuk ke dalam keluarga ''Flaviviridae''.<ref name=Gould/> Hampir semua virus ini ditularkan oleh nyamuk dan caplak.<ref name=Gould/>
 
=== Penularan ===
Baris 44 ⟶ 46:
Virus dengue ditularkan (atau disebarkan) sebagian besar oleh nyamuk ''Aedes'', khususnya tipe nyamuk ''Aedes aegypti''.<ref name=WHOp14>WHO (2009), pp.&nbsp;14–16.</ref> Nyamuk ini biasanya hidup di antara [[garis lintang]] 35° Utara dan 35° Selatan, di bawah [[ketinggian]] 1000 m.<ref name=WHOp14/> Nyamuk-nyamuk tersebut lebih sering menggigit pada siang hari.<ref name=WHOp59/> Satu gigitan dapat menginfeksi manusia.<ref name=Yellow10>{{cite web|url=http://wwwnc.cdc.gov/travel/yellowbook/2010/chapter-5/dengue-fever-dengue-hemorrhagic-fever.aspx|title=Chapter 5 – Dengue Fever (DF) and Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)|work=2010 Yellow Book|author=Center for Disease Control and Prevention|accessdate=2010-12-23}}</ref>
 
Terkadang, nyamuk juga tertular dengue dari manusia. Jika nyamuk betina yang menggigit orang yang terinfeksi, nyamuk tersebut dapat tertular virus. Mulanya virus hidup di sel yang menuju [[saluran pencernaan]] nyamuk. Sekira 8 hingga 10 hari berikutnya, virus menyebar ke [[Kelenjar liur|kelenjar saliva]] nyamuk, yang memproduksi [[saliva]] (atau "ludah"). Ini berarti bahwa saliva yang diproduksi oleh nyamuk tersebut terinfeksi virus dengue. Oleh karena itu ketika nyamuk menggigit manusia, saliva yang terinfeksi tersebut masuk ke dalam tubuh manusia dan menginfeksi orang tersebut. Virus sepertinya tidak menimbulkan masalah pada nyamuk yang terinfeksi, yang akan terus terinfeksi sepanjang hidupnya. Nyamuk ''Aedes aegypti'' adalah nyamuk yang paling banyak menyebarkan dengue. Ini karena nyamuk tersebut menyukai hidup berdekatan dengan manusia dan makan dari manusia alih-alih dari binatang.<ref>Gubler (2010), pp.&nbsp;377–78.</ref> Nyamuk ini juga suka bertelur di wadah-wadah air yang dibuat oleh manusia.
 
Dengue juga dapat disebarkan melalui produk darah yang telah terinfeksi dan melalui [[donasi organ]].<ref>{{cite journal|author=Wilder-Smith A, Chen LH, Massad E, Wilson ME|title=Threat of Dengue to Blood Safety in Dengue-Endemic Countries|journal=Emerg. Infect. Dis.|volume=15|issue=1|pages=8–11|year=2009|month=January|pmid=19116042|pmc=2660677|doi=10.3201/eid1501.071097|url=http://www.cdc.gov/eid/content/15/1/8.htm}}</ref><ref>{{cite journal|author=Stramer SL, Hollinger FB, Katz LM, ''et al.''|title=Emerging infectious disease agents and their potential threat to transfusion safety|journal=Transfusion|volume=49 Suppl 2|pages=1S–29S|year=2009|month=August|pmid=19686562|doi=10.1111/j.1537-2995.2009.02279.x}}</ref> Jika seseorang dengan dengue [[transfusi darah|mendonasikan darah]] atau organ tubuh, yang kemudian diberikan kepada orang lain, orang tersebut dapat terkena dengue dari darah atau organ yang didonasikan tersebut. Di beberapa negara, seperti Singapura, dengue biasa terjadi. Di negara-negara ini, antara 1,6 dan 6 transfusi darah dari setiap 10.000 menularkan dengue.<ref>{{cite journal|author=Teo D, Ng LC, Lam S|title=Is dengue a threat to the blood supply?|journal=Transfus Med|volume=19|issue=2|pages=66–77|year=2009|month=April|pmid=19392949|pmc=2713854|doi=10.1111/j.1365-3148.2009.00916.x|url=http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1365-3148.2009.00916.x/full}}</ref> Virus dengue juga dapat ditularkan dari ibu ke anaknya selama [[kehamilan]] atau ketika anak tersebut dilahirkan.<ref name="pmid20130380">{{cite journal|author=Wiwanitkit V |title=Unusual mode of transmission of dengue |journal=Journal of Infection in Developing Countries |volume=4 |issue=1 |pages=51–4|year=2010|month=January |pmid=20130380 |doi=|url=http://www.jidc.org/index.php/journal/article/view/20130380}}</ref> Dengue biasanya tidak ditularkan dengan cara-cara lain.<ref name=Chen/>
Baris 77 ⟶ 79:
 
=== Tes laboratorium ===
Demam dengue dapat didiagnosis menggunakan pengujian laboratorium [[mikrobiologi]]s.<ref name=WHOp10/> Beberapa tes berbeda dapat dilakukan. Satu tes (isolasi virus) mengisolasi (atau memisahkan) virus dengue dalam kultur (atau sampel) sel. Tes lainnya (deteksi asam nukleat) mencari [[asam nukleat]] dari virus, menggunakan teknik yang disebut [[reaksi rantaiberantai polimerase]] (PCR). Tes ketiga (deteksi antigen) mencari [[antigen]] dari virus. Tes lainnya mencari [[antibodi|beberapa antibodi]] di dalam darah yang dibuat oleh tubuh untuk memerangi virus dengue.<ref name=Guzman10/><ref name=WHOp90>WHO (2009), pp.&nbsp;90–95.</ref> Tes isolasi virus dan deteksi asam nukleus bekerja lebih baik daripada deteksi antigen. Namun, tes ini lebih mahal, sehingga tidak tersedia di banyak fasilitas kesehatan.<ref name=WHOp90/> Apabila dengue masih dalam tahap awal penyakit, semua hasil tes mungkin negatif (berarti bahwa hasil tes tersebut tidak menunjukkan bahwa pasien menderita penyakit tersebut).<ref name=Peads10/><ref name=Guzman10/>
 
Kecuali tes antibodi, tes laboratorium hanya dapat mendiagnosis demam dengue selama fase akut (awal) dari penyakit tersebut. Namun, tes antibodi dapat memastikan bahwa orang tersebut menderita dengue dalam fase berikutnya dari infeksti tersebut. Tubuh membuat antibodi yang secara khusus memerangi virus dengue setelah 5 hingga 7 hari.<ref name=Chen/><ref name=Guzman10/><ref name=Gubler10>Gubler (2010), p.&nbsp;380.</ref>
Baris 85 ⟶ 87:
 
WHO menganjurkan program untuk mencegah dengue (disebut program "Integrated Vector Control") yang mencakup lima bagian yang berbeda:
* [[Memberikan penyuluhan|Advokasi]], menggerakkan masyarakat, dan [[legislasi]] (undang-undang) harus digunakan agar organisasi [[kesehatan masyarakat]] dan masyarakat menjadi lebih kuat.
* Semua bagian masyarakat harus bekerja bersama. Ini termasuk [[sektor umum]] (seperti pemerintah), sektor swasta (seperti bisnis[[perusahaan]]), dan bidang [[perawatan kesehatan]].
* Semua cara untuk mengendalikan penyakit harus harus terintegrasi (atau dikumpulkan), sehingga [[sumber daya]] yang tersedia dapat memberikan hasil yang paling besar.
* Keputusan harus dibuat berdasarkan pada bukti. Ini akan membantu memastikan bahwa intervensi (tindakan yang dilakukan untuk mengatasi dengue) berguna.
* Wilayah di mana dengue menjadi masalah harus diberi bantuan, sehingga mereka dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk merespon dengan baik penyakit dengan usaha mereka sendiri.<ref name=WHOp59/>
 
WHO juga menyarankan beberapa tindakan khusus untuk mengendalikan dan menghindarkan gigitan nyamuk. Cara terbaik untuk mengendalikan nyamuk “Aedes aegypti” adalah dengan menyingkirkan habitatnya.<ref name=WHOp59/> Masyarakat harus mengosongkan wadah [[air]] yang terbuka (sehingga nyamuk tidak dapat bertelur di dalam wadah-wadah terbuka tersebut). [[Insektisida]] atau agen-agen [[pengendali biologi]] juga dapat digunakan untuk mengendalikan nyamuk di wilayah-wilayah ini.<ref name=WHOp59/> Para ilmuwan berpendapat bahwa menyemprotkan insektisida organofosfat atau piretroid tidak membantu.<ref name=Euro10/> Air diam (tidak mengalir) harus dibuang karena air tersebut menarik nyamuk, dan juga karena manusia dapat terkena masalah kesehatan jika insektisida menggenang di dalam air diam.<ref name=WHOp59/> Untuk mencegah gigitan nyamuk, orang-orang dapat memakai pakaian yang menutup kulit mereka sepenuhnya. Mereka juga dapat menggunakan anti nyamuk (seperti semprotan nyamuk), yang membantu menjauhkan nyamuk. (DEET paling ampuh.) Orang-orang juga dapat menggunakan kelambu saat beristirahat.<ref name=Yellow10/>
 
== Manajemen ==
Tidak ada perawatan khusus untuk demam dengue.<ref name=White10/> Orang yang berbeda memerlukan perawatan yang berbeda pula, bergantung pada gejala mereka. Sebagian dari mereka dapat membaik hanya dengan meminum banyak cairan di rumah, kemudian profesional pelayanan kesehatan akan memastikan keadaan kesehatan mereka telah membaik. Sedangkan sebagian orang memerlukan cairan infus dan transfusi darah.<ref name=WHOp32>WHO (2009), pp.&nbsp;32–37.</ref> Profesional pelayanan kesehatan dapat menentukan untuk merujuk pasien ke rumah sakit jika pasien mengalami tanda-tanda peringatan serius, khususnya jika pasien tersebut telah mengalami kondisi kesehatan kronis.<ref name=Peads10/>
 
Apabila orang-orang yang terinfeksi memerlukan cairan melalui infus, mereka biasanya memerlukan infus hanya selama satu atau dua hari.<ref name=WHOp32/> Profesional pelayanan kesehatan akan meningkatkan jumlah cairan yang diberikan sehingga pasien tersebut memberikan volume tertentu [[urin]] (0,5–1 ml/kg/jam). [[Larutan garam fisiologi|Cairan infus]] juga ditambah hingga hematokrit (jumlah [[iron]] di dalam darah) pasien dan tanda-tanda vital pasien kembali normal.<ref name=Peads10/> Karena risiko perdarahan, profesional pelayanan kesehatan mencoba untuk tidak menggunakan prosedur medis invasif seperti intubasi nasogastrik (memasukkan tube melalui hidung pasien ke dalam perut), injeksi intramuskular (menyuntikkan obat ke dalam otot), dan suntikan arteri (memasukkan jarum ke dalam arteri).<ref name=Peads10/> [[Asetaminofen]] (Tylenol) dapat diberikan untuk demam dan nyeri. Jenis obat anti-peradangan yang dinamakan [[obat anti-inflamasi nonsteroid]] (OAINS atau NSAID) (seperti ibuprofen dan aspirin) tidak boleh digunakan karena obat tersebut dapat memperbesar risiko perdarahan.<ref name=WHOp32/> Transfusi darah harus dimulai lebih awal jika tanda-tanda vital pasien berubah atau tidak normal, dan jika jumlah sel darah merahnya menurun.<ref name=WHOp40>WHO (2009), pp.&nbsp;40–43.</ref> Jika transfusi diperlukan, pasien harus diberi darah utuh (darah yang belum dipisah-pisahkan) atau dikemas dalam kantung darah dalam bentuk sel darah merah. Platelet (dipisahkan dari darah utuh) dan plasma segar yang dibekukan biasanya tidak dianjurkan.<ref name=WHOp40/>
 
Jika seorang pasien dalam masa pemulihan dari dengue, dia biasanya tidak akan diberi cairan infus lagi sehingga pasien tidak mengalami kelebihan cairan.<ref name=Peads10/> Jika kelebihan cairan terjadi, namun tanda-tanda vitalnya masih stabil (tidak berubah), maka ini menjadi alasan yang cukup untuk menghentikan pemberian cairan.<ref name=WHOp40/> Jika pasien tidak lagi berada dalam masa kritis, pasien bisa diberikan diuretik furosemide (Lasix). Ini dapat membantu mengeluarkan cairan berlebih dari sirkulasi darah pasien.<ref name=WHOp40/>