Deuterokanonika: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Presbiterian: Kesalahan penerjemahan, 'God' dalam bahasa Inggris adalah 'Tuhan' dalam bahasa Indonesia bukan 'Allah'. Karena 'Allah' sendiri merupakan bahasa Arab. Kesalahan yg lebih spesifik lagi adalah penggunaan 'Allah' sebagai generic name dan bukan proper name.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{Topik Alkitab}}
 
'''Deuterokanonika'''{{efn|''Deuterokanonika'' secara [[harfiah]] berarti kriteria, aturan, atau asas kedua.}} adalah istilah yang dipakai [[Gereja Katolik]] dan Gereja-Gereja [[Kristen Timur]] sejak abad ke-16 sebagai sebutan bagi kitab-kitab dan bagian-bagian tertentu dari Kitab Suci (Alkitab) [[Perjanjian Lama]] Kristen yang tidak menjadi bagian dari [[Alkitab Ibrani]] saat ini. Istilah ini digunakan untuk membedakan kitab-kitab dan bagian-bagian tertentu tersebut dari kitab-kitab [[protokanonika]], yakni kitab-kitab yang menjadi bagian dari Alkitab Ibrani. Perbedaan ini sebelumnya menimbulkan perdebatan dalam [[Gereja perdana]] sehubungan dengan apakah kitab-kitab tersebut dapat digolongkan sebagai naskah-naskah [[Kanon Alkitab|kanonik]]. Istilah deuterokanonika digunakan sebagai suatu alasan kemudahan oleh [[Gereja Tewahedo Ortodoks Ethiopia]] dan Gereja lainnya untuk merujuk pada kitab-kitab Perjanjian Lama mereka yang bukan merupakan bagian dari [[Teks Masoret]].
 
Kitab-kitab Deuterokanonika dianggap kanonik oleh [[Gereja Katolik]], [[Gereja Ortodoks Timur]], [[Gereja Ortodoks Oriental]], dan [[Gereja di Timur]] (termasuk [[Gereja Asiria dari Timur|Gereja Asyur di Timur]]), tetapi dianggap nonkanonik oleh kebanyakan gereja dalam rumpun besar [[Protestanisme|Kristen Protestan]]. Kata ''deuterokanonika'' berasal dari [[bahasa Yunani]] yang kira-kira berarti "termasuk kanon kedua".
Baris 21:
* [[Kitab Kebijaksanaan|Kebijaksanaan]] (disebut juga Kebijaksanaan Salomo)
* [[Kitab Yesus bin Sirakh|Sirakh]], juga disebut Putera Sirakh atau Eklesiastikus
* [[Kitab Barukh|Barukh]], termasuk di dalamnya [[Surat Nabi Yeremia]] ([[Kitab Yeremia#Versi Septuaginta|Tambahan Yeremia dalam Septuaginta]])<ref>{{en}} ''An Introduction to the Old Testament in Greek'', [[Henry Barclay Swete]], Cambridge University Press, 1914, Jilid II, Bab III, [http://rosetta.reltech.org/cgi-bin/Ebind2html/TC/SweteIntro?seq=288 bagian 6]{{Pranala mati|date=Januari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, "Barukh dan Surat Yeremia dipandang Gereja sebagai sambungan dari kitab Yeremia, sama seperti Susana dan Baal sebagai sambungan Kitab Daniel. Barukh dan Surat Yeremia terdapat dalam daftar yang meniadakan kitab-kitab non-kanonik; kedua kitab ini disebut 'Yeremia' (Iren. v. 35. I, Tert. scorp. 8, ''[[Paedagogus]]'' [[Klemens dari Aleksandria]] i. 10, ''Testimonia'' [[Siprianus]] ii. 6); bersama dengan [[Kitab Ratapan]], kedua kitab ini membentuk semacam trilogi pelengkap bagi nubuatnya."; [http://www.bible-researcher.com/trent1.html Kanon Trente] secara spesifik menyebut "Ieremias cum Baruch" (Yeremia serta Barukh).</ref>
* [[Tambahan-tambahan pada Kitab Daniel|Tambahan Daniel]]:
** [[Doa Azarya dan Lagu Pujian Ketiga Pemuda]] ([[Kitab Daniel|Daniel]] Vulgata 3:24-90)
Baris 42:
 
=== Naskah Laut Mati ===
Fragmen-fragmen dari tiga kitab deuterokanonika didapati pada [[Naskah Laut Mati]] yang ditemukan di [[Qumran]], di samping beberapa salinan parsial dari ''[[Kitab Henokh|1 Henokh]]'' dan ''[[Kitab Yobel|Yobel]]'' dari deuterokanon Ethiopia. ''[[Sirakh]]'', dengan teks Ibrani telah diketahui berasal dari [[Geniza Kairo]], ditemukan dalam rupa dua gulungan naskah (2QSir atau 2Q18, 11QPs_a atau 11Q5) dalam [[bahasa Ibrani]]. Gulungan naskah Ibrani lainnya dari ''Sirakh'' ditemukan di [[Masada]] (MasSir).<ref name="Abegg">{{en}} {{cite book|last1 = Abegg|first1 = Martin|last2 = Flint|first2 = Peter|last3 = Ulrich|first3 = Eugene|title = The Dead Sea Scroll Bible|url = https://archive.org/details/deadseascrollsbi00mart|year = 1999|publisher = HarperOne|isbn = 978-0-06-060064-8 }}</ref>{{rp|597}} ''[[Kitab Tobit]]'' ditemukan di Qumran dalam empat gulungan yang ditulis dalam [[bahasa Aram]] dan satu gulungan dalam bahasa Ibrani.<ref name="Abegg"/>{{rp|636}} ''[[Surat Nabi Yeremia]]'' (atau ''[[Kitab Barukh|Barukh]]'' bab 6) ditemukan dalam gua 7 ([[papirus]] [[7Q5]]) dalam bahasa Yunani.<ref name="Abegg"/>{{rp|628}} Beberapa akademisi<ref>{{en}} Lena Cansdale 1997, ''Qumran and the Essenes'' p. 14 ff. mengutip Rengstorf 1963, Golb 1980, dan beberapa lainnya, serta penentang teori ini.</ref> baru-baru ini memiliki teori bahwa perpustakaan Qumran tidak sepenuhnya merupakan koleksi dari Qumran, tetapi mungkin memasukkan koleksi dari perpustakaan [[Bait AllahTuhan (Yerusalem)]], yang kemungkinan telah disembunyikan di gua-gua untuk diamankan pada saat itu ketika Bait tersebut dihancurkan bangsa Romawi pada tahun 70.
 
=== Pengaruh Septuaginta ===
Baris 51:
Beberapa kitab deuterokanonika diduga aslinya ditulis dalam [[bahasa Ibrani]], tetapi naskah asli tersebut telah lama hilang. Temuan-temuan [[arkeologis]] kemudian menemukan beberapa dari naskah tersebut, tertulis dalam bahasa Ibrani, di antara [[Naskah Laut Mati]]. Septuaginta secara luas diterima dan digunakan oleh [[Yudaisme Helenistik|orang-orang Yahudi berbahasa Yunani]] pada abad pertama Masehi, bahkan di [[Provinsi Yudea]]—yang adalah wilayah Romawi—dan oleh karena itu secara alami menjadi naskah yang paling luas digunakan oleh umat Kristiani awal (pada umumnya menggunakan bahasa Yunani).
 
Beberapa kalangan memiliki pandangan bahwa [[Ibrani 11]]:35, dalam Perjanjian Baru, merujuk suatu peristiwa yang tercatat dalam salah satu kitab deuterokanonika ([[2 Makabe]]).<ref name=Akin/> Sebagai contoh, penulis Surat Ibrani tersebut menyebut tradisi lisan{{Citation needed|date=Maret 2016}} yang berbicara mengenai seorang nabi Perjanjian Lama yang digergaji dalam Ibrani 11:37, dua ayat setelah ayat yang merujuk pada 2 Makabe. Penulis Perjanjian Baru lainnya seperti [[Paulus dari Tarsus|Paulus]] juga menyebut ataupun mengutip literatur<ref>{{cite book|last1=Copan|first1=Paul|last2=Litwak|first2=Kenneth D.|title=The Gospel in the Marketplace of Ideas Paulþs Mars Hill Experience for Our Pluralistic World.|url=https://archive.org/details/gospelinmarketpl0000copa|date=2014|publisher=Intervarsity Pr|isbn=978-0830840434|page=[https://archive.org/details/gospelinmarketpl0000copa/page/131 131]}}</ref> yang akrab bagi para pembacanya saat itu tetapi tidak termasuk dalam protokanon ataupun deuterokanon Perjanjian Lama.
 
[[Flavius Yosefus]], seorang [[sejarawan]] Yahudi, mengatakan bahwa ada 22 kitab dalam kanon [[Alkitab Ibrani]],<ref>[[Yosefus]] dalam karyanya ''[[Melawan Apion]]'', I, 8 menulis: "Kami tidaklah memiliki 10.000 kitab, yang bersesuaian serta bertentangan satu sama lain, melainkan hanya dua puluh dua kitab yang berisi catatan-catatan sepanjang masa, dan diyakini benar keilahiannya." Ke-22 kitab tersebut membentuk kanon [[Alkitab Ibrani]].</ref> suatu tradisi Yahudi yang juga dilaporkan oleh [[Uskup]] [[Athanasius]]. Namun [[Kitab Barukh]] dan [[Surat Nabi Yeremia]] termasuk dalam daftar 22 kitab Perjanjian Lama Athanasius. Pada saat yang sama ia menyebutkan bahwa kitab-kitab tertentu lainnya (termasuk 5 kitab deuterokanonika, [[Didache]], dan [[Gembala Hermas]]) walaupun tidak termasuk kanon Perjanjian Baru, "ditetapkan oleh para [[Bapa Gereja]] untuk dibaca". Ia sepenuhnya mengabaikan apa yang ia sebut "tulisan-tulisan apokrif".<ref>{{en}} [http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf204.xxv.iii.iii.xxv.html Athanasius of Alexandria, Excerpt from Letter 39]</ref>
 
=== Pengaruh Hieronimus ===
[[Hieronimus]] dalam [[Vulgata#Prolog-prolog|prolog-prolog Vulgata]]<ref>{{la}} [http://www.thelatinlibrary.com/bible/prologi.shtml ''Prolog-prolog St. Hieronimus'', naskah Latin]</ref> menguraikan suatu kanon tanpa kitab-kitab deuterokanonika, mungkin selain [[Kitab Barukh]]. Dalam ''Prolog-prolog'', Hieronimus menyebutkan semua karya deuterokanonika dan apokrif sebagai kitab-kitab apokrif atau "tidak terdapat dalam kanon" kecuali kitab ''Doa Manasye'' dan ''Barukh''. Dia menyebutkan kitab ''Barukh'' dalam [http://www.bombaxo.com/blog/?p=233 ''Prolog Kitab Yeremia''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131231002043/http://www.bombaxo.com/blog/?p=233 |date=2013-12-31 }} dan memberi catatan bahwa kitab itu tidak dibaca maupun dimiliki umat Ibrani, tetapi tidak secara eksplisit menyebutnya apokrif atau "tidak terdapat dalam kanon".<ref>Karena beberapa pendahulu memasukkan Barukh sebagai bagian dari Yeremia, maka dapat dipahami bahwa Hieronimus menganggap Barukh sebagai bagian dari kitab Yeremia pada saat menyebutkan satu per satu kitab-kitab kanon dalam ''Prologus Galeatus''nya.</ref> Beberapa kalangan menganggap bahwa status yang lebih rendah dikenakan pada kitab-kitab deuterokanonika oleh pihak otoritas seperti Hieronimus karena konsepsi kanonisitas yang terlalu kaku, suatu kitab agar dapat memperoleh martabat tertinggi ini harus diterima oleh semua kalangan, tidak ada kesangsian seturut sejarah kuno Yahudi, dan terlebih lagi tidak hanya diadaptasikan untuk kemajuan rohani, tetapi juga untuk "penegasan doktrin Gereja".<ref name="canonOT"/>
 
Bagaimanapun pada akhirnya Hieronimus memasukkan kitab-kitab deuterokanonika serta apokrif ke dalam [[Vulgata]]. Ia mereferensikan dan mengutip beberapa di antaranya sebagai Kitab Suci sekalipun ia menyebut kitab-kitab tersebut "tidak terdapat dalam kanon". Michael Barber menegaskan bahwa, meskipun Hieronimus pernah curiga terhadap "apokifa" tersebut, ia kemudian memandangnya sebagai Kitab Suci. Barber berpendapat bahwa hal ini jelas terlihat dari surat-surat yang ditulis Hieronimus; ia mengutip surat Hieronimus kepada [[Eustochium]], di mana Hieronimus mengutip [[Sirakh]] 13:2.<ref>{{en}} {{cite web |first=Michael |last=Barber |url=http://www.thesacredpage.com/2006/03/loose-canons-development-of-old_06.html |title=Loose Canons: The Development of the Old Testament (Part 2) |date=2006-03-06 |accessdate=2007-08-01 |archive-date=2009-12-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20091207064640/http://www.thesacredpage.com/2006/03/loose-canons-development-of-old_06.html |dead-url=yes }}</ref> Di bagian lainnya Hieronimus tampaknya juga merujuk [[Kitab Barukh|Barukh]], [[Susana (Kitab Daniel)|Kisah Susana]], dan [[Kitab Kebijaksanaan Salomo|Kebijaksanaan]] sebagai kitab suci.<ref>Hieronimus, kepada Paulinus, Surat 58 (395 M), dalam NPNF2, VI:119.: "Saudaraku terkasih, jangan menilai diriku dengan usiaku. Rambut beruban bukanlah pengertian (kebijaksanaan); pengertianlah yang sama baiknya seperti uban. Setidaknya hal itu yang dikatakan Salomo: '''"pengertian orang adalah uban.’''' [Kebijaksanaan 4:9]" Memang ketika Musa memilih tujuh puluh tua-tua, ia diperintahkan untuk mengambil dari antara mereka yang adalah para tetua dan memilih mereka bukan karena alasan usia tetapi karena kebijaksanaan mereka [Bilangan 11:16]. Dan, sebagai seorang pemuda, Daniel menghakimi orang-orang tua dan dalam bunga usia muda mengutuk ketiadaan tarak dalam usia lanjut [Daniel 13:55-59, atau Kisah Susana dan 55–59]"</ref><ref>Hieronimus, kepada Oceanus, Surat 77:4 (399 M), dalam NPNF2, VI:159.:"Aku akan mengutip kata-kata pemazmur: 'korban sembelihan kepada AllahTuhan ialah jiwa yang hancur,' [Mazmur 51:19] dan dari Yehezkiel 'Aku lebih suka pertobatan seorang pendosa daripada kematiannya,' [Yehezkiel 18:23] dan dari '''Barukh, 'Bangkitlah, hai Yerusalem,’''' [Barukh 5:5] dan banyak pernyataan lainnya yang dihasilkan oleh sangkakala para Nabi."</ref><ref>Hieronimus, Surat 51, 6, 7, NPNF2, VI:87-8: "Sebab dalam Kitab Kebijaksanaan, yang bertuliskan namanya, Salomo mengatakan: '''"AllahTuhan telah menciptakan manusia untuk kebakaan, dan dijadikan-Nya gambar hakikat-Nya sendiri.'''" [Kebijaksanaan 2:23]...Sebagai ganti tiga bukti dari '''Kitab Suci''' yang kamu katakan akan memuaskanmu jika aku bisa memberikannya, lihatlah aku telah memberikan tujuh kepadamu."</ref>
 
Dalam prolognya untuk [[Kitab Yudit]], tanpa menggunakan kata kanon, ia menyebutkan bahwa Kitab Yudit dianggap sebagai Kitab Suci oleh [[Konsili Nicea Pertama]].<ref>{{en}} [http://www.bombaxo.com/blog/?p=224 Prolog Hieronimus untuk kitab Yudit] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131208131926/http://www.bombaxo.com/blog/?p=224 |date=2013-12-08 }}</ref> Dalam balasannya kepada Rufinus, Hieronimus menegaskan bahwa ia setuju dengan pilihan Gereja sehubungan dengan versi dari bagian-bagian deuterokanonika [[Kitab Daniel]] yang digunakan, kendati kaum Yahudi pada masa itu tidak menyertakannya:
 
:[[Dosa (Kristen)|Dosa]] apakah yang telah kuperbuat jikalau aku mengikuti penilaian gereja-gereja? Namun saat aku mengulangi apa yang dikatakan orang-orang Yahudi tentang [[Susana (Kitab Daniel)|Kisah Susana]] dan [[Doa Azarya dan Lagu Pujian Ketiga Pemuda|Lagu Pujian Ketiga Pemuda]], serta kisah [[Dewa Bel dan Naga Babel]], yang mana tidak terdapat dalam [[Alkitab Ibrani]], siapa yang membuat ini menjadi suatu dakwaan terhadapku sesungguhnya membuktikan dirinya sendiri adalah seorang bodoh dan pemfitnah. Karena aku bukan menjelaskan apa yang kupikirkan, tetapi apa yang biasa mereka katakan saat menentang kita. (''Terhadap Rufinus'', II:33, [[402]] Masehi)<ref name=Schaff27102>{{en}} {{citation |chapter-url=http://www.newadvent.org/fathers/27102.htm |chapter=Apology Against Rufinus (Book II) |title=Nicene and Post-Nicene Fathers, Second Series |volume=3 |author=Jerome |editor=Philip Schaff, Henry Wace |location=Buffalo, NY |publisher=Christian Literature Publishing Co. (retrieved from New Advent) |edition=1892}}</ref>
Baris 73:
=== Ortodoksi Timur ===
{{see also|Alkitab Ortodoks Yunani / Timur}}
Dalam tradisinya, [[Gereja Ortodoks Timur]] memasukkan semua kitab dari [[Septuaginta]] ke dalam Perjanjian Lama mereka. Kalangan Yunani menggunakan kata "''Anagignoskomena''" (Ἀναγιγνωσκόμενα "dapat dibaca, layak untuk dibaca") untuk mendeskripsikan kitab-kitab Septuaginta Yunani yang tidak terdapat dalam [[Tanakh]] Ibrani. Para [[teolog]] Ortodoks menggunakan istilah "deuterokanonika" dalam arti yang tidak sama dengan penggunaan dalam Katolik Roma. Dalam KekristenanKatolik OrtodoksRoma, deuterokanonika berarti bahwa suatu kitab adalah bagian dari himpunan Perjanjian Lama (dibaca selama ibadat) namun otoritasnya sekunder. Dengan kata lain, deutero (kedua) diterapkan pada otoritas atau kuasa bersaksi; sedangkan dalam KatolikGereja RomaOrtodoks Timur, deutero diterapkan pada kronologi (dari kenyataan bahwa kitab-kitab ini dikonfirmasi kemudian), bukan otoritas.<ref>{{en}} [http://www.orthodoxanswers.org/answer/39/ Orthodox Answer To a Question About Apocrypha, Canon, Deuterocanonical – Answer #39] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120314205050/http://www.orthodoxanswers.org/answer/39/ |date=2012-03-14 }}</ref>
 
Kitab-kitab Perjanjian Lama Ortodoks Timur mencakup seluruh [[Deuterokanonika#Dalam Gereja Katolik|kitab deuterokanonika yang tercantum di atas]], ditambah [[Kitab 3 Makabe]] dan [[1 Esdras]] (juga terdapat dalam [[Vulgata#Vulgata Clementina|Vulgata Clementina]]), sedangkan [[Kitab Barukh]] terpisah dari [[Surat Nabi Yeremia]]. Sehingga secara keseluruhan menjadi 49 kitab Perjanjian Lama, sementara kanon Protestan adalah 39 kitab.<ref name = "Kimbrough">{{en}} {{cite book|author = S. T. Kimbrough|title = Orthodox And Wesleyan Scriptual Understanding And Practice|url = https://books.google.com/?id=q-vhwjamOioC&pg=PA23|year = 2005|publisher = St Vladimir's Seminary Press|isbn = 978-0-88141-301-4|page = 23 }}</ref>