Dewa Kekayaan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k typo
Okkisafire (bicara | kontrib)
Baris 117:
Tak lama kemudian, [[Daji]] berkata kepada Raja Zhou bahwa ia terkena serangan jantung dan hanya "jantung lembut berlubang tujuh" yang dapat menyembuhkannya. Tidak ada seorang pun di istana yang memiliki jantung semacam itu, kecuali Bigan yang dianggap sebagai orang suci. Bigan menelan jimat dari Jiang Ziya kemudian mengeluarkan jantungnya sendiri untuk ia persembahkan kepada Raja Zhou. Ia tidak meninggal, bahkan tidak ada darah yang menetes. Sesuai nasihat Jiang Ziya, ia diharuskan untuk segera pulang ke rumahnya dan tidak boleh untuk menoleh ke belakang.<ref name="Kumantong3"/>
 
Setelah dekat dengan rumahnya, seorang penjual wanita berseru dari belakang, "Hey! Jual sawi putih murah tanpa ''akar ([[Hanzi]]= 心; [[pinyin]]= xīn)''!" Bigan yang penasaran kemudian menoleh dan bertanya, "Bagaimana mungkin ada sawi putih yang tidak memiliki akar?" Wanita tersebut menyeringai kemudian menjawab, "Anda benar, Tuan. KubisSawi putih tidak dapat hidup tanpa ''akar'' ([[Hanzi]]= 心; [[pinyin]]= xīn), sebagaimana manusia tidak dapat hidup tanpa ''jantung'' ([[Hanzi]]= 心; [[pinyin]]= xīn)" (aksara untuk ''akar'' dan ''jantung'' adalah sama). Bigan berteriak nyaring kemudian jatuh dan meninggal. Wanita tersebut segera melesat pergi dalam wujud aslinya, yaitu siluman [[pipa (alat musik)]] dari giok.<ref name="Kumantong3"/>
 
Setelah perang antara [[Dinasti Shang|Shang]] dan [[Dinasti Zhou|Zhou]] berakhir, Jiang Ziya melakukan ritual pengangkatan para [[shen|dewa]]. Bigan dianugerahi gelar Wén qū xīng jūn ([[Hanzi]]= 文曲星君; lit. Bintang Wen Qu).