Dinasti Seljuk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
k Suntingan 180.252.82.109 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 171.101.93.158
Tag: Pengembalian
 
(22 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Seljuk Empire locator map.svg|thumbjmpl|rightka|400px|Wilayah Seljuk pada zaman keemasannyakemasannya.]]
'''Seljuk''' (juga disebut '''Seljuq''') atau '''Turki Seljuk''' (dalam [[Bahasa Turki]]:''Selçuklular''; dalam {{PerB|سلجوقيان}} ''{{unicode|Ṣ}}aljūqīyān''; dalam [[Bahasa Arab]] '''سلجوق''', ''Saljūq'', atau '''السلاجقة''' ''al-Salājiqa'') adalah sebuah dinasti [[Sejarah Islam|Islam]] yang pernah menguasai [[Asia Tengah]] dan [[Timur Tengah]] dari [[abad ke 11]] hingga [[abad ke 14]]. Mereka mendirikan kekaisaran Islam yang dikenali sebagai '''Kekaisaran Seljuk Agung'''. Kekaisaran ini terbentang dari [[Anatolia]] hingga ke Rantau [[Punjab]] di [[Asia Selatan]]. Kekaisaran ini juga adalah sasaran utama [[Tentara Salib]] Pertama. Dinasti ini didirikan oleh suku [[Oghuz]] [[Turki]] yang berasal dari [[Asia Tengah]]. Dinasti Seljuk juga menandakan penguasaan [[Bangsa Turki]] di [[Timur Tengah]]. Pada hari ini, mereka dianggap sebagai pengasas kebudayaan [[Turki]] Barat yang ketara di [[Azerbaijan]], [[Turki]] dan [[Turkmenistan]] dan Seljuk juga dianggap sebagai penaung Kebudayaan [[Persia]].
 
Baris 5:
 
== Para Sultan ==
[[Berkas:Samanid dynasty (819–999).GIF|thumbjmpl|405x405px|Wilayah kekuasaan Dinasti [[SamaniahSamaniyah]] ([[Samanid]]) ([[819]] - [[999]])]]
 
=== 1. Seljuq bin Duqaq (... - [[1038]]) ===
Baris 11:
 
=== 2. Tugril Beq ([[1038]] - [[1063]]) ===
Kemudian di bawah kepimpinan Tugril Beq (....1038 - [[1063]]), Dinasti Seljuk berhasil mengalahkan Dinasti Gaznawiyah dan menguasai wilayah tersebut,. Tugril Beq menduduki jabatan sultan dan secara resmi mendapat pengakuan dari Khalifah Abbasiyah saat itu. Daerah kekuasaan Tugril Beq meliputi Iran dan Transoksania. Ia lalu memperluas kekuasaanya hingga hampir ke seluruh Iran. Pada masa kejayaannya, Tugril Beq mengontrol [[kekhalifahan]] [[Abbasiah]] pada tahun [[447 H]]/[[1055]] M.
 
=== 3. Sultan Alp Arslan ([[1063]] - [[1072]]) ===
Pada tahun 1063, Tugril Beq wafat dan tidak memiliki keturunan laki-laki. AkhirnyaSehingga keponakan tertuanya, Alp Arslan ([[1029]] - [[1072]]) naik tahtadinobatkan sebagai Sultan. Selama masa pemerintahannya, Alp Arslan berhasil mengatasi perlawanan dari saudara-saudaranya dan menyelesaikan konflik internal yang ada. Dalam memerintahpemerintahannya, ia didampingi seorang perdana menteri bernama [[Nizham al-Mulk|Nizham Al-Mulk]]. Nizham juga mendampingi putra Alp Arslan, Maliksyah, yang kemudian naik tahta kemudian sepeninggal Alp Arslan pada tahun 1072 dan memerintah 20 tahun berikutnya.
 
=== 4. Sultan Maliksyah ([[1072]] - [[1092]]) ===
Dia adalah penguasa ke-4 Dinasti Seljuk. Pada masa pemerintahannya, Maliksyah mendapat perlawanan keras dari pamannya, Qaurad bin Jufri (Kavurt) yang menguasai Seljuk Kirman. Dia menuntut agar kesultanan diserahkan padanya. Maka terjadilah pertarungan antara paman - keponakan di sebuah tempat dekat Hamadzan. Qaurad kalah dalam pertarungan itu dan terbunuh. Dengan demikian maka Maliksyah mampu menguasai kerajaan Seljuk yang berada di Kirman. Kemudian dia mengangkat Syah bin Alp Arslan sebagai sultan di tempat itu. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 465 H/[[1073]] M. 
 
Kekuasaan Maliksyah semakin meluas sampai dari [[Afghanistan]] sampai ke Asia Kecil. Maliksyah menyerahkan wilayah-wilayah yang dikuasai di negeri [[Syam]] pada saudaranya yang bernama Tajud Daulah Tatmasy pada tahun 470 H/[[1077]] M. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengawasi jalannya penaklukan-penaklukan di daerah lainnya. Tajud Daulah Tatmasy inilah yang mendirikan pemerintahan Seljuk di Syam. Sultan juga mengangkat seorang kerabatnya, Sulaiman bin Qatalmasy bin Israil untuk memerintah di wilayah Asia Kecil, yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan [[Romawi]] pada tahun 470 H/[[1077]] M. Hal ini juga dilakukan sebagai usaha mengawasi wilayah-wilayah yang ditaklukkan. Sulaiman bin Qatalmasy inilah yang kemudian mendirikan pemerintahan Seljuk Ruum (Romawi).
 
=== 5. Sultan Mahmud Maliksyah ([[1092]] - [[1094]]) ===
Baris 25:
 
=== 6. Sultan Bakiyaruq Bin Maliksyah ([[1094]] - [[1105]]) ===
Putra Sultan Maliksyah ini naik tahta di usia tiga belassebelas tahun dan musuhnya menganggapnya belum berpengalaman.  Dia berperang untuk mendapatkan kembali kontrol dari tanah Seljuk yang strategis, tanah yang saat ini bagian dari Irak dan Iran. Wilayahnya berbatasan dengan Suriah ketika pasukan [[Eropa]] tiba untuk [[Perang Salib pertama|Perang Salib Pertama]], tetapi perhatian utamanya terletak di [[Damaskus]], [[Aleppo]], dan [[Mosul]] yang dikuasai oleh musuh.pada Pada tahun [[1105]]. Bakiyaruq meninggal di [[Borujerd]] dan dikebumikan kedi [[Isfahan]].
 
=== 7. Sultan Maliksyah II (1105) ===
Cucu dari Sultan Maliksyah, secara teoritisteoretis dia adalah kepala negara, meskipun pada praktiknya, saudaranya Ahmad Sanjar di [[Khurasan]] memegang kekuasaan secara lebih efektif.
 
=== 8. Sultan Muhammad Tapar alias Mehmed I ([[1105]] - [[1118]]) ===
Putra dari sultan Maliksyah dan saudara tiri dari Bakiyaruq, Muhammad Tapar atau Mehmed I bersekutu dengan Radwan dari [[Aleppo]] dalam pertarungan sungai Khabur melawan Killij Arslan I, yang merupakan Sultan Rum pada tahun 1107. Ia kemudian Killijberhasil dikalahkanmengalahkan dan dibunuhKillij. Menyusul konflik intern dengan saudari tirinya, Barkiyaruq, dia diberi gelar Malik dari provinsi [[Armenia]] dan [[Azerbaijan]]. Tidak puas dengan jabatan ini, dia memberontak tetapi akhirnya harus melarikan diri ke Armenia. Tahun [[1104]] Barkiyaruq jatuh sakit akibat kelelahan berperang dan setuju untuk membagi wilayah kesultanan dengan Mehmed I . Mehmed I menjadi Sultan setelah Barkiyaruq wafat pada tahun [[1105]].
 
=== 9. Ahmad Sanjar ([[1118]] –- [[1157]]) ===
Putra dari Sultan Maliksyah dan adik dari Mehmed I. Awalnya menjabat Sultan [[Khorasan]] sampai ia mendapatkan sisa wilayah itu setelah kematian Muhammad I (Mehmed I). Ia diberi wilayah khurasan dan memerintah di bawah kekuasaan kakaknya, Mehmed I. Selama beberapa tahun berikutnya Ahmed Sanjar menjadi penguasa sebagian besar [[Persia]] dengan ibukotaibu kota di [[Nishapur]]. Sejumlah penguasa memberontak terhadap diakepemimpinannya dansehingga terus terjadimenimbulkan perpecahan di kekaisaran Seljuk Agung.
 
Sanjar melakukan kampanye untuk menghilangkan [[Assasin]] Alamut, dan berhasil mengusir mereka dari sejumlah benteng-benteng mereka. Namun, skenario menunjukkan bahwa dalam perjalanan ke benteng mereka di Alamut, Sanjar terbangun dan menemukan belati di sampingnya yang merupakan pesan dari Hasan Bin Sabah, yang merupakan pemimpin kelompok Assassin Alamut dan dalam pesannya Hasan meminta untuk berdamai. Sanjar terkejut dan langsung mengirim utusan untuk membicarakan hal ini dan kemudian keduanya menyetujui perdamaian tersebut. Tahun [[1141]], Sanjar bersiap untuk menghadapi pasukan Khara Khitai yang melibatkan pertempuran di [[Samarkand]]. Perang ini dinamakan perang Qutwan, Sanjar mengalami kekalahan dan harus kehilangan wilayahnya di timur. Sanjar wafat pada tahun 1157 dan dimakamkan di Merv. Makamnya dihancurkan oleh pasukan [[Mongol]] pada tahun [[1221]] ketika Mongol menyerang Samarkand dan membumi hanguskannyamembumihanguskannya.
 
== Pembagian Wilayah ==
Wilayah Imperium Turki Seljuk dibagi menjadi lima bagian:
# Seljuk Besar ([[Iran]]); wilayahnya meliputi Khurasan, Rayy, Jabal, [[Irak]], [[Persia]], dan Ahwaz. Ia merupakan induk dari yang lain. Jumlah Syekh yang memerintah seluruhnya delapan orang. Pada masa Maliksyah, wilayah dinasti Seljuk sangat luas, sehingga kemudian wilayahnya tersebut dibagi-bagikan kepada saudara-saudaranya. Ia sendiri tetap menduduki wilayah kekuasaannya di Seljuk Iran yang disebut Seljuk Besar. Seljuk Iran merupakan induk bagi cabang cabang Seljuk lainnya. Sepeninggal Maliksyah, anaknya, Barkiyaruk naik tahta atas dukungan dari kaum Madrasah Nizam Al Mulk.
# Seljuk Al-Qawurdiyun ([[Kirman]]); wilayah kekuasaannya berada di bawah keluarga Qawurt Bek ibn Dawud ibn Mikail ibn Seljuk. Jumlah syekh yang memerintah dua belas orang. Disebut al - Qawurdiyun, nama yang dinisbahkan pada pendirinya, Qawur Qara Arslan Beq, saudara seayah Alp Arslan yang pergi ke Kirman dengan kelompok Guzz dan berhasil mendirikan pemerintahan di daerah Persia itu. Saat Maliksyah berkuasa, Qawurd berusaha menggulingkannya, tapitetapi ia kemudian dibunuh, lalu Maliksyah memberikan wilayah itu kepada Syah Bin Qawurd yang mewariskan daerah itu untuk keturunannya.
# Seljuk Al-Iraq ([[Irak]] dan [[Kurdistan]]); pemimpin pertamanya adalah Mughirs al-Din Mahmud. Seljuk ini secara berturut-turut diperintah oleh sembilan syekh, dimulai dari kekuasaan Sultan Muhammad Bin Maliksyah, setelah ia mendapat bagian utara dari wilayah kekuasaan Seljuk. Sultan berikutnya adalah Mahmud, anak sulung Sultan Muhammad yang secara  ''[[de facto]]  ''hanya berkuasa di Irak. Namun semakin lama semakin banyak terjadi kekacauan menyangkut pengangkatan sultan sultan baru.situasi Situasi ini seringkalisering kali dimanfaatkan oleh Khalifah Abbasiyah untuk mengurangi pengaruh mereka.
# Seljuk As-Syam ([[Suriah]]); diperintah oleh keluarga Tutush ibnu Alp Arselan ibnu Daud ibnu Mikail ibnu Seljuk, yang memerintah Suriah atas perintah Sultan Maliksyah. Jumlah syekh yang memerintah lima orang. Namun sepeninggal Tutusy, Seljuk Suriah tidak berumur panjang. Anaknya, Ridwan, yang memeintah Allepo meninggal dunia dan tidak memiliki penerus yang kuat. Syams- al Muluk, anak Tutusy yang memerintah Damaskus juga wafat. Kemudian Seljuk Suriah jatuh ke tangan wali dan penguasa daerah.
# Seljuk Ar-Ruum (Romawi/[[Asia Kecil]]); diperintah oleh keluarga Qutlumish ibnu Israil ibnu Seljuk dengan jumlah syeikh yang memerintah seluruhnya 17 orang. Kejayaan kesultanan ini berlangsung pada masa Sulaiman bin Qutulmisy, sepupu Alp Arslan atas perintah Sultan Maliksyah. Ketika sulaiman tewas saat berperang dengan Tutusy, Maliksyah mengangkat anaknya yaitu Killij Arslan I untuk menggantikan ayahnya. Dinasti ini dapat bertahan lama dibanding dinasti lainnya meskipun banyak permasalahan intern.
 
== Kemajuan Ilmu Pengetahuan ==
Pada era kekuasaan Seljuk terdapat sejumlah penelitian mengenai kemajuan ilmu pengetahuan. Ada sejumlah peneliti yang menyebutkan bahwa pada masa ini terjadi stagnasi dalamdi bidang ilmu pengetahuan, sastra, seni, juga ilmu filsafat di Dunia Islam.
 
Ada dua institusi penting yang berkembang pesat pada masa pemerintahan Dinasti Seljuk, yakni [[madrasah]] dan [[rumah sakit]]. Pada masa itu, madrasah dan rumah sakit dibangun di mana-mana. Madrasah, [[perpustakaan]], dan rumah sakit bermunculan di wilayah-wilayah yang dikuasai Dinasti Seljuk, seperti kota [[Baghdad]], [[Merv]], [[Isfahan]], [[Nishapur]], [[Mosul]], [[Damaskus]], [[Kairo]], [[Aleppo]], [[Amid]] ([[Diyarbakir]]), [[Konya]], [[Kayseri]], dan [[Malatya]].
 
Insititusi itu berkembang menjadi pusat-pusat kebudayaan Seljuk Islam. Pada masa pemerintahan Dinasti Seljuk, arsitektur bangunan banyak yang terbuat dari batu-batuan yang tahan lama. Sehingga berbagai macam bangunan yang dibangun bangsa Seljuk kebanyakan masih bertahan selama beberapa abad. Salah satu bukti bahwa ilmu pengetahuan dan sastra tidak padam pada masa pemerintahan Dinasti Seljuk adalah banyaknya para ilmuwan dan intelektual Muslim yang terus mengembangkan ilmunya.
 
Beberapa ilmuwan dan budayawan terkemuka yang lahir pada masa itu antara lain: el[[Al-JuvayniJuwayni]], Ebu[[Abu IshakIshaq alasy-ShiraziSyirazi]], Omer[[Umar al-HayyamKhayyam]], al[[Al-BediBadi' al-UsturlabiUsthurlabi]], Ebu'l[[Abul-BerekatBarakat HibetullahHibatullah bin Malka elal-BagdadiBaghdadi]], Samav'el[[Samuel al-MagribiMaghribi]], Serefeddin[[Syarafuddin alath-TusaThusi]], Kamal al-din[[Kamaluddin bin Yunus]], Shahabeddin[[Shihabuddin Yahya bin HabesHabsy alas-Suhrawardi]], Fahr[[Fakhruddin al-din alar-Razi]], [[Ibnu alar-Razzaz al-JezeriJazari]], [[Ibnu al-EsirAtsir]], serta Seyfeddin[[Sayfuddin elal-Amidi]].
 
Pada era kepemimpinan Sultan Meliksah I ([[1072]] - [[1092]]) pernah berdiri [[observatorium]] besar di kota [[Isfahan]]. Ilmuwan, seperti Omer el-Hayyam dan teman-temannya, memanfaatkan observatorium tersebut untuk melakukan penelitian hingga akhirnya menghasilkan karya berjudul Zic-i Melikshahi atau (Buku Tabel [[Astronomi]]) dan Takvim-i Jalali (Kalender Jalalaean).
 
Pada masa itu, seorang ilmuwan bernama El-Bed' al-Usturlabi menuliskan bukunya yang berjudul al-Zij al-Mahmudi (Buku Tabel Astronomi Mahmudi). Sedangkan, seorang ilmuwan yang bernama Ebu Mansur membuat karya berjudul el-Zij al-Senceri (Buku Tabel Astronomi Senceri). Istana para Sultan Seljuk, baik di Baghdad, Isfahan, sertadan Merv selalu dipenuhi para pelajar, ilmuwan, juga para penulis. Mereka menuliskan karya-karyanya baik dalam bahasa Arab maupun bahasa Persia. Bahkan literatur Islam Persia mulai mendunia di bawah Dinasti Seljuk.
 
Beberapa penulis besar yang karyanya masih bisa dinikmati pada saat ini antara lain karya Jalaladdin-i Rumi Hakani, Senayi, Nizami, Attar, Mevlan, dan Sa'di. Para penulis besar tersebut hidup dan mempersembahkan karya-karyanya kepada para sultan Dinasti Seljuk. Kondisi ekonomi dan kesehatan masyarakat yang membaik di bawah kekuasaaan Dinasti Seljuk berhasil meningkatkan aktivitas dan prestasi masyarakatnya dalam bidang literatur, seni dan ilmu pengetahuan. Peningkatan aktivitas masyarakat dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan ini mendapat dorongan yang signifikan dari pemerintah Dinasti Seljuk.
 
Sejak abad-ke 14 M, ratusan madrasah ditemukan tersebar luas di Anatolia. Hampir setiap wilayah Anatolia terdapat madrasah. Hal ini jelas menunjukkan bahwa Dinasti Seljuk sangat memperhatikan dunia pendidikan bagi rakyatnya. Gambaran berbeda terlihat di pusat Kekuasaan Islam di wilayah yang dikuasai bangsa lain, seperti [[Mesir]], [[Suriah]], dan [[Palestina]], di mana madrasah hanya ditemukan di kota-kota besar saja, tidak seperti di Anatolia, baik di desa danmaupun di kota, pemerintah membangun madrasah. Madrasah-madrasah yang dibangun Dinasti Seljuk tersebut masih banyak yang berdiri dengan tegak hingga saat ini dan dapat ditemukan di berbagai kota besar, kota kecil, jugabahkan di desapedesaan yang beradaada di [[Anatolia]].
 
=== Peninggalan Bersejarah ===
[[Berkas:Husameddin Gazi Bey Seljuk tomb Baklan Denizli Turkey.JPG|thumbjmpl|298x298px|Mausoleum Turki Seljuk]]
Berbagai macam peninggalan yang diwariskan Dinasti Seljuk telah menjadi bukti bahwa ilmu pengetahuan berkembang dengan baik, seperti ilmu [[fisika]] dan [[geometri]]. Hal itu tampak dari bangunan-bangunan peninggalan Dinasti Seljuk yang hingga kini masih berdiri kokoh dan megah.
 
1. [[Masjid]]
[[Berkas:Karavanserei Brokhaus 1838.jpg|thumbjmpl|301x301px|Karavanserai]]
Kehebatan para arsitekturarsitek Dinasti Seljuk terlihat pada arsitektur dan teknik bangunan masjid-masjidnya. Masjid Seljuk sering disebut [[Masjid Kiosque]]. Bangunan masjid ini biasanya lebih kecil yang terdiri dari sebuah kubah, berdiri melengkung dengan tiga sisi yang terbuka. Itulah ciri khas masjid Kiosque. Model masjid khas Seljuk ini seringkalisering kali dihubungkan dengan kompleks bangunan yang luas seperti karavanserai serta madrasah.
 
2. [[Karavanserai]]
 
Para sultan Dinasti Seljuk banyak membangun karavanserai sebagi tempat singgah bagi para musafir. Selain itu, karavanserai juga dibangun untuk kepentingan perdagangan dan bisnis. Para musafir maupun pedagang dari berbagai negeri akan dijamu di karavanserai selama beberapa hari secara gratis. Bangunan karavanserai sendiri terdiri dari halaman, dan ruang utama diyang mana terdapatmemiliki banyak kamar untuk menginap. Karavanserai pertama kali dibangun pada [[1078]] M oleh Sultan Nasr di antara rute Bukhara hingga Samarkand. Struktur bangunan karavanserai Seljuk meniru istana padang pasir Dinasti Abbasiyah yang berbentuk segi empat.
 
3. [[Madrasah]]
Baris 84:
 
5. [[Mausoleum]]
 
Bangunan mausoleum (makam yang indah dan megah) warisan Dinasti Seljuk menampilkan beragam bentuk termasuk oktagonal (persegi delapan), berbentuk silinder, dan bentuk-bentuk segi empat ditutupi dengan kubah (terutama di Iran). Selain itu ada pula yang atapnya berbentuk kerucut terutama yang berada di Anatolia. Bangunan mausoleum biasanya dibangun di sekitar tempat tinggal tokoh atau bisa pula letaknya dekat masjid atau madrasah. Dinasti Seljuk membangun mausoleum untuk memakamkan dan menghormati kebesaran para penguasa dinasti tersebut.
 
== Keruntuhan ==
Baris 93 ⟶ 94:
* [http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000015672730/ensiklopedia--dinasti-seljuk/ Ensiklopedia Dinasti Seljuk, Kaskus] diakses 5/11/2014
 
[[Kategori:Dinasti Seljuk| ]]
[[Kategori:Wangsa]]
[[Kategori:Sejarah Turki]]
[[Kategori:Sejarah Iran]]
[[Kategori:Sejarah PakistanTurkmenistan]]
[[Kategori:DinastiSejarah SeljukAfghanistan]]