Dipiridamol: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 69:
 
===Untuk Strok===
Kombinasi dipiridamol dan aspirin (asam asetilsalisilat/dipyridamole) disetujui FDA untuk pencegahan sekunder stroke dan memiliki risiko perdarahan yang sama dengan penggunaan aspirin saja.<ref name=Brown2015/> Penyerapan dipyridamole bergantung pada pH dan pengobatan bersamaan dengan penekan asam lambung (seperti penghambat pompa proton) akan menghambat penyerapan tablet cair dan polos.<ref name="pmid7908130">{{cite journal | vauthors = Russell TL, Berardi RR, Barnett JL, O'Sullivan TL, Wagner JG, Dressman JB | title = pH-related changes in the absorption of dipyridamole in the elderly | journal = Pharmaceutical Research | volume = 11 | issue = 1 | pages = 136–43 | date = January 1994 | pmid = 7908130 | doi = 10.1023/a:1018918316253 | hdl = 2027.42/41435 | s2cid = 12877330 | hdl-access = free }}</ref><ref name="pmid15951475">{{cite journal | vauthors = Derendorf H, VanderMaelen CP, Brickl RS, MacGregor TR, Eisert W | title = Dipyridamole bioavailability in subjects with reduced gastric acidity | journal = Journal of Clinical Pharmacology | volume = 45 | issue = 7 | pages = 845–50 | date = July 2005 | pmid = 15951475 | doi = 10.1177/0091270005276738 | s2cid = 36579161 }}</ref><ref>{{Cite web |url= http://emc.medicines.org.uk/medicine/304/SPC/Persantin+Retard+200mg/#EXCIPIENTS |title=Persantin Retard 200mg - Summary of Product Characteristics (SPC) | work = Electronic Medicines Compendium (EMC) |access-date=6 February 2010 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090705233529/http://emc.medicines.org.uk/medicine/304/SPC/Persantin%20Retard%20200mg/#EXCIPIENTS |archive-date=5 July 2009 |url-status=dead }}</ref><ref>{{Cite book| vauthors = Stockley I |year=2009 |title= Stockley's Drug Interactions |publisher = The Pharmaceutical Press|isbn=978-0-85369-424-3}}</ref>
Kombinasi dipyridamole dan aspirin (asam asetilsalisilat/dipyridamole) disetujui FDA untuk pencegahan sekunder stroke dan memiliki risiko perdarahan yang sama dengan penggunaan aspirin saja.[4] Penyerapan dipyridamole bergantung pada pH dan pengobatan bersamaan dengan penekan asam lambung (seperti penghambat pompa proton) akan menghambat penyerapan tablet cair dan polos.
 
Namun, obat ini tidak dilisensikan sebagai monoterapi untuk profilaksis stroke, meskipun tinjauan Cochrane menunjukkan bahwa dipyridamole dapat mengurangi risiko kejadian vaskular lebih lanjut pada pasien yang datang setelah iskemia serebral.[11]<ref name="Dipyridamole for preventing stroke and other vascular events in patients with vascular disease">{{cite journal | vauthors = De Schryver EL, Algra A, van Gijn J | title = Dipyridamole for preventing stroke and other vascular events in patients with vascular disease | journal = The Cochrane Database of Systematic Reviews | issue = 3 | pages = CD001820 | date = July 2007 | pmid = 17636684 | doi = 10.1002/14651858.CD001820.pub3 | veditors = Algra A }}</ref>
 
Terapi rangkap tiga yaitu aspirin, clopidogrel, dan dipyridamole telah diteliti, namun kombinasi ini menyebabkan peningkatan kejadian perdarahan yang merugikan.[12]<ref name="pmid18682741">{{cite journal | vauthors = Sprigg N, Gray LJ, England T, Willmot MR, Zhao L, Sare GM, Bath PM | title = A randomised controlled trial of triple antiplatelet therapy (aspirin, clopidogrel and dipyridamole) in the secondary prevention of stroke: safety, tolerability and feasibility | journal = PLOS ONE | volume = 3 | issue = 8 | pages = e2852 | date = August 2008 | pmid = 18682741 | pmc = 2481397 | doi = 10.1371/journal.pone.0002852 | veditors = Berger JS | doi-access = free | bibcode = 2008PLoSO...3.2852S }}</ref>
*Vasodilatasi terjadi pada arteri yang sehat, sedangkan arteri yang mengalami stenosis tetap menyempit. Hal ini menimbulkan fenomena “mencuri” dimana suplai darah koroner akan meningkat ke pembuluh darah sehat yang melebar dibandingkan dengan arteri yang mengalami stenosis yang kemudian dapat dideteksi dengan gejala klinis nyeri dada, elektrokardiogram dan ekokardiografi bila menyebabkan iskemia.
*Heterogenitas aliran (pendahulu iskemia yang diperlukan) dapat dideteksi dengan kamera gamma dan SPECT menggunakan agen pencitraan nuklir seperti Thallium-201, Tc99m-Tetrofosmin dan Tc99m-Sestamibi. Namun, perbedaan relatif dalam perfusi tidak selalu berarti adanya penurunan absolut dalam suplai darah pada jaringan yang disuplai oleh arteri yang mengalami stenosis.