Djanan Tajib: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Kehidupan: clean up, replaced: beliau → ia (3) using AWB |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(20 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{refimprove}}
{{Infobox
|honorific_prefix =
|
<!-- ----------- -->
|image = Djanan Tajib, Sunario, Sartono, Moh. Hatta & Wirjono.jpg
|alt
|caption = Djanan Tajib (duduk), bersama Mr. [[Sunario Sastrowardoyo|Sunario]], Mr. [[Sartono (politikus)|Sartono]], Drs. [[Mohammad Hatta|Moh. Hatta]], dan Mr. [[Wirjono Prodjodikoro|Wirjono]]
<!-- ----------- -->
|jalur_ayah =
|jalur_ibu =
|nasab =
<!-- ----------- -->
|tgl_lahir_h =
|tgl_lahir_m =
|bln_lahir_h =
|bln_lahir_m
|thn_lahir_h
|thn_lahir_m
|tempat_lahir
|negara_dilahirkan = Kampung Sarik, [[Kota Padang|Padang]], [[Hindia Belanda]] {{negara|Hindia Belanda}}
|nama_ayah =
|nama_ibu =
|nama_lahir =
|hari_lahir =
<!-- ----------- -->
|glr_islam_dpn = [[Syekh]]
|gelar_aka_dpn =
|glr_tengah = [[Haji]]
|gelar_aka_akhir =
|gelar_bangsawan =
|gelar_adat =
|gelar_lainnya1 =
|gelar_lainnya2 =
|gelar_lainnya3 =
<!-- ---------------- -->
|kunya =
|name = Djanan Tajib
|nama_arabic =
|nisbah =
|nama_lainnya =
<!-- ---------------- -->
|etnis =
|nationality =
|marga =
|negara1 =
|negara2 =
|negara3 =
<!-- ---------------- -->
<!-- ---dakwah ketokohan- -->
|judul1 = Pimpinan
|sub1 = Jamaah al-Chairiyah, Mesir
|mulai1 =
|selesai1 =
|pendahulu1 =
|pengganti1 =
|judul2 = Pendiri
|sub2 = [[Al-Madrasah al-Indunisiyah]]
|mulai2 = 1928
|selesai2 =
|pendahulu2 =
|pengganti2 = Syekh Abdul Jalil al-Maqdisy
|judul3 = Biro Pengawas Pelajaran-Pelajaran dan Pengajaran
|sub3 = [[Masjidil Haram]]
|mulai3 =
|selesai3 =
|pendahulu3 =
|pengganti3 =
|judul4 = Pengajar resmi
|sub4 = Masjidil Haram
|mulai4 =
|selesai4 =
|pendahulu4 =
|pengganti4 =
|judul5 = Ma'dzun syar'i
|sub5 = Pengadilan Tinggi Agama Makkah al-Mukarramah
|mulai5 =
|selesai5 =
|pendahulu5 =
|pengganti5 =
|judul6 =
|sub6 =
|mulai6 =
|selesai6 =
|pendahulu6 =
|pengganti6 =
<!-- ---kewafatan------ -->
|status_hidup_wafat = WAFAT
|sebab_wafat =
|tempat_wafat =
|hari_wafat =
|tgl_wafat_h = 10
|tgl_wafat_m =
|bln_wafat_h = Rabiulawal
|bln_wafat_m =
|thn_wafat_h = 1365
|thn_wafat_m = 1959
|hari_dimakamkan =
|tempat_makam = Jannatul Mu'alla
|negara_makam = [[Makkah]], [[Arab Saudi]] {{negara|Arab Saudi}}
|alma_mater = [[Universitas Al-Azhar]], [[Kairo]], [[Mesir]]
|known_for = [[Ulama]] - Pendiri dan pemimpin Jamaah al-Chairiyah, [[Mesir]]<br/>- Pendiri Al Madrasah Al Indunisiyah, [[Arab Saudi]]
}}
'''Djanan
== Kehidupan ==
Djanan
Tahun 1919, ia pergi ke [[Kairo]] untuk melanjutkan pendidikannya di [[Universitas Al-Azhar]]. Pada tahun 1923, bersama pelajar Indonesia lainnya ia mendirikan al-Jamiyah al-Khairiyah.{{Bio muslim butuh rujukan}} Ia ditunjuk sebagai ketua pertama lembaga kebajikan yang beranggotakan para pelajar asal Nusantara itu.<ref>Zuhairi Misrawi, Al-Azhar: Menara Ilmu, Reformasi, dan Kiblat Keualamaan; Kompas Media Nusantara, 2010</ref> Tahun 1925, Djanan memimpin majalah bulanan "Seruan Al Azhar" yang berisi tentang materi keagamaan dan kebudayaan. Melalui majalah itu pula ia menyerukan rakyat di [[Nusantara|Kepulauan Nusantara]] untuk menentang penjajahan bangsa-bangsa Eropa.<ref>Alberta Joy Freidus, Sumatran Contributions to the development of Indonesian Literature, 1920-1942; Asian Studies Program, University of Hawaii, 1977</ref>
Djanan
Pada tahun 1928, permohonan itu dikabulkan oleh Raja Abdul Aziz. Kemudian sekolah itu dinamakan dengan "Al Madrasah Al Indunisiyah" atau "Sekolah Indonesia". Sekolah ini merupakan sekolah asing pertama yang didirikan di Arab Saudi, sejak berdirinya kerajaan itu.{{Bio muslim butuh rujukan}} Sekolah ini bertujuan untuk menanamkan prinsip ajaran Islam yang moderat kepada siswa-siswa asal [[Indonesia]] dan [[Malaysia]]. Dimana setelah mereka pulang ke negeri masing-masing, mereka diwajibkan untuk menyebarkan ajaran Islam dan melawan para misionaris Kristen.{{
Sekolah Indonesia ini terletak di Al Gararah, di gedung Minangkabau, rumah Syeikh Muhammad Nur Salim Al Khalidi. Dalam pembukaan sekolah itu hadir tokoh-tokoh terkenal, ulama, sastrawan Mekkah, dan para pejabat.{{Bio muslim butuh rujukan}}
[[Berkas:Lukisan Djanan Tajib, Sunario, Sartono, Moh. Hatta & Wirjono.jpg|jmpl|kiri|175px|Lukisan Syeikh Djanan Tajib, saat berkunjung ke Belanda tahun 1926.]]
Pada tahun 1929, Djanan Tajib bersama dengan sembilan ulama di Masjidil Haram diangkat sebagai anggota pengawas dalam "Biro Pengawas Pelajaran-Pelajaran dan Pengajaran di Masjidil Haram" (''Hai'ah Muraqabah Ad Durus Wat Tadris Fil Haram Asy Syarif'') yang dipimpin oleh Syeikh Abdullah bin Hasan Aal Syeikh.{{Bio muslim butuh rujukan}} Melalui keputusan itu pula ia diangkat sebagai pengajar resmi di Masjidil Haram dan hal ini dimuat dalam surat kabar "Ummul Qura" di Mekkah edisi 185, hari Jum'at 18 Muharram 1347 H.{{Bio muslim butuh rujukan}} Di samping itu Pengadilan Tinggi Agama Mekkah Al Mukarramah mengangkatnya sebagai penghulu (''ma'dzun syar'i'') bagi orang-orang Nusantara (Melayu).{{Bio muslim butuh rujukan}}
Syeikh Djanan
Djanan
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
[[Kategori:Tokoh keturunan atau kelahiran Indonesia|Djanan Tajib]]
[[Kategori:Wartawan Indonesia]]
[[Kategori:Jurnalis Minangkabau|Djanan Tajib]]
[[Kategori:Alumni Universitas Al-Azhar]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Ulama Makkah|Djanan Tajib]]
[[Kategori:Ulama Minangkabau|Djanan Tajib]]
|