Doping: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Pengindonesiaan
Baris 8:
Jenis doping yang umum digunakan adalah sebagai berikut.
 
=== ''Morphine''Morfin ===
Morphine sangat berpengaruh terhadap SSP (''System'' Syaraf Pusat) berupa [[analgesia]], untuk meningkatkan perubahan mood yang tidak menentu, rasa kantuk luar biasa, dan [[depresi]] [[pernafasan]]. Apabila morphine berada pada saluran pencernaan dapat mengakibatkan penurunan motilitas [[usus]], nausea serta emesis. Selain itu juga ada orang kaya mengalami keracunan hingga berakibat koma, miosis dan depresi pernafasan.<ref name=":0" />
 
=== ''AnabolicSteroid Streoid''anabolik ===
Para atlet mengonsumsi jenis steroid anabolik untuk meningkatkan massa dan kekuatan otot. Dalam tubuh, jenis steroid anabolik adalah [[testosteron]]. Steroid anabolik dikonsumsi dengan tujuan memodifikasi testosteron secara [[sintetis]]. Banyak atlet terjebak mengonsumsi obat ini karena dapat mengurangi rasa nyeri dan pemulihan cepat pada otot setelah melakukan olahraga.<ref name=":1" />
 
Doping jenis ini dalam sistem [[kardiovaskuler]] akan mengakibatkan [[kolesterol]] HDL menurun dan peningkatan secara tiba-tiba, metabolisme hati akan rusak dan rentan terkena penyakit tumor hati, untuk reproduksi laki-laki berakibat pada penurunan produksi dan mobilitas [[sperma]]. Sedangkan pada wanita akan menimbulkan ammenorhea, penyakit HIV dan AIDS karena [[infeksi]] jarum suntik yang tidak steril, mengalami rasa depresi, dan menimbulkan [[jerawat]] berlebih pada [[wajah]].<ref>{{Cite web|last=Ayuning|first=Sekar Putri|date=2021|title=Bahaya Penggunaan Doping Terhadap Kesehatan Atlet {{!}} Halaman 2|url=https://www.viva.co.id/vstory/opini-vstory/1426271-bahaya-penggunaan-doping-terhadap-kesehatan-atlet|website=www.viva.co.id|language=id|access-date=2022-02-08}}</ref>
 
=== Hormon PeptidePeptida ===
Jenis ''doping'' ini dapat menyebabkan [[tremor]], [[hipertensi]], [[kecemasan]], resiko pembekuan [[darah]], [[stroke]] dan resiko meningkatnya serangan [[jantung]].<ref name=":0" />
 
=== ''BetaPenyekat Blocker''beta ===
Jenis ''doping'' ini digunakan untuk menurunkan tingkat denyut jantung biasanya digunakan untuk nomor panahan atau menembak. Jenis ''doping'' ini mempunyai efek samping gangguan tidur, turunnya tekanan darah, dan penyempitan saluran pernafasan.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Royana|first=Ibnu Fatkhu|date=2016|title=DOPING DALAM OLAHRAGA|url=http://journal.upgris.ac.id/index.php/jendelaolahraga/article/view/1099|journal=Jendela Olahraga|language=en|volume=1|issue=1 Juli|pages=5|doi=10.26877/jo.v1i1|issn=2579-7662}}</ref>  
 
=== Steroid anabolik ===
Para atlet mengonsumsi jenis steroid anabolik untuk meningkatkan massa dan kekuatan otot. Dalam tubuh, jenis steroid anabolik adalah [[testosteron]]. Steroid anabolik dikonsumsi dengan tujuan memodifikasi testosteron secara [[sintetis]]. Banyak atlet terjebak mengonsumsi obat ini karena dapat mengurangi rasa nyeri dan pemulihan cepat pada otot setelah melakukan olahraga.<ref name=":1" />
 
=== Steroid sintetis ===
Baris 35 ⟶ 34:
Jenis obat ini merupakan stimulan bagi sistem [[saraf]] yang ada pusat. Efeknya hampir sama dengan adrenalin. Efek samping doping jenis ini dapat menyebabkan masalah stroke, jantung dan masalah akut lainnya.<ref name=":1" />
 
=== ''HumanHormon growth hormone''pertumbuhan ===
Jenis ini adalah obat yang ditujukan untuk anak-anak yang mengalami masalah pertumbuhan secara lami. Sebab, cara kerjanya bisa membuat stimulasi [[reproduksi]] dan regenerasi [[sel]]. Secara [[ilegal]], atlet sangat mengharapkan keuntungan dari konsumsi ''human growth hormone'' supaya performanya semakin kuat. Namun, HGH termasuk salah satu doping yang dilarang karena dapat menyebabkan komplikasi seperti penyakit kronis hingga pembesaran organ.<ref name=":1">{{Cite web|last=Azelia|first=Trifiana|date=2021|title=Mengenal Doping dalam Olahraga dan Risikonya|url=https://www.sehatq.com/artikel/doping-dalam-olahraga-dan-risikonya|website=SehatQ|language=id|access-date=2022-02-07}}</ref>
 
Baris 41 ⟶ 40:
Zat yang terkandung dalam doping adalah sebagai berikut.
 
=== ''Stimulants''Stimulan ===
Obat-obat golongan ini memberi [[efek]] untuk merangsang sistem saraf agar meningkatkan [[impuls]], sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan, mengurangi rasa lelah, kemungkinan meningkatkan rasa bersaing dan sikap bermusuhan. Beberapa contoh obat golongan ini diantaranya [[amphetamine]], [[cocaine]], [[kafein]], [[ophedrine]], [[etefedrine]], [[amiphemazole]].
 
=== ''Narcotics''Narkotika ===
Obat-obat golongan ini memberi efek menghilangkan rasa sakit. Beberapa contoh golongan obat ini diantaranya morphinemorfin, codeinekodein, diamorphinediamorfin (heroin), dipaponedipapon, methadonemetadon, nalbuphinenalbufin, pethidinepetidin.
 
=== ''Cannabinoids''Cannabinoid ===
Zat ini adalah bahan kimia psikoaktif berasal dari tanaman ganja yang menyebabkan perasaan relaksasi. Contohnya cannabis, hashish, marijuana.
 
=== ''Glucocorticosteroids''Glukokortikosteroid ===
Dalam pengobatan konvensional, glukokortikosteroid digunakan terutama sebagai obat anti-inflamasi dan untuk meringankan rasa sakit. Mereka umumnya digunakan untuk mengobati asma, demam, peradangan jaringan dan rheumatoid arthritis. Glukokortikosteroid dapat menghasilkan perasaan euforia, berpotensi memberikan keuntungan yang tidak adil pada atlet. Atlet biasanya menggunakannya untuk menutupi rasa sakit yang dirasakan dari cedera dan [[penyakit]]. Beberapa contohnya antara lain deksametason, flutikason, prednison, triamsinolon, asetonid don rofleponid.
 
=== Alkohol dan BetaPenyekat BlockerBeta ===
Zat yang biasa digunakan atlet olahraga tanpa aktivitas fisik seperti panahan can catur. Efek obat ini adalah mengontrol tekanan darah tinggi, aritmia (irama jantung tidak beraturan), angina pectoris (nyeri dada) dan migrain. Beberapa contohnya [[acebutolol]], [[betaxolol]], [[carteolol]], celiprolol, esmolol, labetalol, metipranolol, nadolol, oxprenolol, pindolol, timolol.<ref>{{Cite book|last=Sari|first=Reno Siska|last2=Masitho|first2=Shinta|date=2020|url=https://books.google.com/books?id=OvAUEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA56&dq=doping+adalah&hl=en|title=Peran Kurkumin Terhadap Delayed Onset Muscle Sorness Setelah Aktivitas Eksentrik|location=Jawa Timur|publisher=uwais insirasi indonesia|isbn=978-623-227-471-6|pages=62|language=id|url-status=live}}</ref>