Dreamsnake: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
 
Baris 40:
 
== Tema dan struktur ==
''Dreamsnake'' dianggap sebagai salah satu contoh [[Gelombang feminisme kedua|feminisme gelombang kedua]] dalam fiksi ilmiah, yang kebanyakan telah dikhususkan bagi petualangan maskulin sebelum karya-karya karangan wanita pada tahun 1960{{Nbh}}an dan 1970{{Nbh}}an menyubversikan narasi konvensional.{{Sfnm|Kilgore|2000|1pp=260–261|Wolmark|1988|2p=51}} McIntyre menggunakan pelataran pasca-apokaliptik untuk menjelajahi berbagai struktur sosial dan paradigma seksual dari sudut pandang [[Feminisme|feminis]].{{Sfn|Wolmark|1988|p=54}} Dengan menempatkan [[Hasrat seksual|hasrat]] perempuan pada posisi yang menonjol, ia menelusuri [[Peran gender|hubungan gender]] dalam komunitas-komunitas yang dikunjungi oleh Snake.{{Sfn|Wolmark|1994|pp=63–64}} Sebagaimana dalam buku-buku ''Starfarers'' McIntyre yang mengikuti, wanita digambarkan dalam berbagai kedudukan kepemimpinan.{{Sfn|Kilgore|2000|p=266}} Arketipe [[perjalanan pahlawan]] pun ditulis kembali; sang tokoh utama adalah seorang wanita,{{Sfn|Wolmark|1994|p=65}} dan tantangan yang ia hadapi membutuhkan penyembuhan dan kepedulian, alih-alih kekuatan, untuk ditanggulangi.{{Sfn|Williams|2002|p=153}} Pola fiktif konvensional yang melibatkan seseorang, sang kekasih wanita, mengejar atau menanti sang pahlawan, dibalikkan dalam novel ini dengan Arevin menyusuli Snake, yang menerima bantuannya, tetapi tidak memerlukan penyelamatan.{{Sfn|Wendell|1982|p=143}} Ekspektasi gender turut disubversikan melalui tokoh Merideth, yang jenis kelaminnya tidak pernah diungkapkan, sebab McIntyre sepenuhnya menghindari penggunaan pronomina gender,{{Sfn|Le Guin|2016|p=141}} oleh karenanya mencipta suatu "konstruksi feminis" yang menyiratkan bahwa karakter dan kesanggupan seseorang lebih penting dari jenis kelamin mereka.{{Sfn|Kilgore|2000|loc=hlm. 275, mengutip {{Harvnb|Wendell|1982|p=126}}}} Tokoh-tokoh dalam buku ini kerap kali diperkenalkan dengan merujuk kepada profesi mereka, sebelum diungkapkan sebagai seorang wanita, dengan demikian menyubversikan ekspektasi pembaca.{{sfnSfnm|Williams|2002|pp1p=152–154}}{{sfn154|Cordle|2017|pp2pp=107–108}}{{sfn|Wendell|1982|p3p=126}}
 
Tema-tema feminis dalam novel ini juga bertalian dengan penjelajahan penyembuhan dan keutuhan, menurut akademisi Inge-Lise Paulsen. Snake adalah seorang penyembuh profesional, tampaknya sesuai dengan stereotipe wanita yang mengasihi, tetapi McIntyre menggambarkannya sebagai seseorang yang menjadi penyembuh karena ia dilatih dan sebab itu adalah pilihan yang etis, bukan sebagai konsekuensi dari feminitasnya. Meskipun ia menemukan keluarga dalam Arevin dan Melissa, hal tersebut bukanlah tempat Snake mencari "pemenuhan akhir sebagai sebagai seorang wanita";{{sfn|Paulsen|1984|pp=104–105}} kegemilangannya pada akhir cerita datang dari penemuannya akan kebiasaan kawin ular mimpi. Hubungan digambarkan tidak cukup dengan sekadar cinta: Arevin harus belajar memercayai kekuatan Snake dan menentang hasrat untuk melindunginya. Cita-cita penghormatan timbal balik juga dipampangkan dalam struktur utopis dari masyarakat para nomad. Para nomad menghargai kehendak individual, bertolak belakang dengan orang-orang kota yang mengasingkan diri mereka dari dunia atas keinginan melindungi diri mereka sendiri.{{sfn|Paulsen|1984|pp=104–106}} Paulsen memandang hal tersebut sebagai kecenderungan kultural yang mirip seperti [[patriarki]], dan menulis bahwa penggambaran McIntyre terhadap sebuah kebutuhan etis akan keutuhan dan pemahaman atas hubungan antara berbagai segi masyarakat juga dapat ditemukan dalam karya Le Guin dan seri ''[[Canopus in Argos]]'' karya [[Doris Lessing]].{{Sfn|Paulsen|1984|pp=104–106}}