Edvin Aldrian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Edvin.Aldrian (bicara | kontrib)
jenis award 2
Tag: Dikembalikan menambah tag nowiki VisualEditor
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(28 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Prof._Edvin_Aldrian.jpg|jmpl|Edvin Aldrian]]
'''Prof. Dr. Edvin Aldrian, B.Eng., M.Sc.''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|2|8|1969}}) adalah seorang peneliti dan [[Meteorologi|meterologis]]pakar meteorologi dari Indonesia. Dia merupakan mantan Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara BMKG dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan [[Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika]]. Saat ini dia merupakamerupakan [[Profesorprofesor]] riset di bidang Meterologi[[Meteorologi]] dan [[Klimatologi]] di [[Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi]] (BPPT). Dia juga pernah memenangkan [[Anugerah Habibie|Habibie Award]] pada tahun 2018, Sinta award 2018, Young Scientist Start Award 2004 dan beberapa award lainnya. Beberapa penghargaan dari Presiden RI yang juga diperoleh diantaranya [[Satyalancana Pembangunan|Satya lancana Pembangunan]] 2018, [[Satyalencana Wira Karya|Satya lancana Wirakary]]<nowiki/>a 2020, [[Satyalancana Karya Satya|Satya Lancana Karyasatya]] X tahun 1999, [[Satyalancana Karya Satya|Satya Lancana Karyasatya]] XX tahun 2009 dan [[Satyalancana Karya Satya|Satya Lancana Karyasatya]] XXX tahun 2019.
 
== Riwayat Hidup ==
=== Kehidupan pribadi dan pendidikan ===
Aldrian lahir di Jakarta pada tanggal 2 Agustus 1969 merupakan anak kedua dari pasangan Darwin Ramly dan Erma Darwin. Dia beberapa kali pindah sekolah dasar dari SD Katolik Kuitang VI pada kelas satu sampai kelas dua, lalu pindah ke SD Xaverius II pada kelas tiga sampai kelas lima yang akhirnya lulus di SD St Maria Cirebon pada tahun 1982. Dia melanjutkan sekolah menengah pertamanya di SMP St Maria dan lulus pada tahun 19841985. Studi SMAnya dilakukan di [[SMA Negeri 34 Jakarta|Sekolah Menengah Atas Negeri 34 Jakarta]] dan lulus pada tahun 1988.<ref name=":0">{{Cite book|last=Aldrian|first=Edvin|date=2014|url=https://www.researchgate.net/publication/309704163_Orasi_Profesor_Riset|title=Pemahaman dinamika iklim di negara Kepulauan Indonesia sebagai modalitas ketahanan bangsa|location=Jakarta|publisher=Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.|isbn=978-979-3733-45-6|pages=III, 56-7|url-status=live}}</ref> Setelah lulus, dia kuliah sebentar di [[Teknik fisika|Teknik Fisika]] [[Institut Teknologi Bandung]] selama tiga bulan pada tahun 1988<ref>{{Cite web|last=Laksmi|first=Briggita Isworo|date=16 Maret 2018|title=Edvin Aldrian, Ilmuwan di Pusaran Perubahan Iklim|url=https://rumahpengetahuan.web.id/edvin-aldrian-ilmuwan-di-pusaran-perubahan-iklim/|website=Rumah Pengetahuan|language=id-ID|access-date=14 April 2021}}</ref> sebelum dia mendaftar program Habibie di BPPT karena ayahnya baru saja meninggal sehingga ibunya menyarankan dia mengambil kuliah yang ada beasiswanya sehingga gratis.<ref name=":1">{{Cite web|last=Akbar|date=2 Oktober 2010|title=Perubahan Iklim di Depan Mata|url=https://koran.tempo.co/read/tamu/213522/edvin-aldrian-kepala-pusat-perubahan-iklim-dan-kualitas-udara-badan-meteorologi-klimatologi-dan-geofisika-perubahan-iklim-di-depan-mata|website=Tempo|language=id|access-date=14 April 2021|subscription=yes}}</ref> Program yang dia ambil merupakan program ''Science and Technology Man Power Development Program'' yang mengirimkannya ke Kanada.<ref>{{Cite web|date=13 Januari 2015|title=peranan dan dukungan alumni IABIE bagi pembangunan-bangsa|url=https://diskominfo.depok.go.id/peranan-dan-dukungan-alumni-iabie-bagi-pembangunan-bangsa.html|website=diskominfo.depok.go.id|access-date=14 April 2021}}</ref>
 
Dia menjalani tahun pertamanya di [[Universitas Manitoba]] yang berlokasi di [[Winnipeg]] dari tahun 1988 sampai tahun 1989 dan mulai kuliah di [[Universitas Mcmaster|Universitas Mc Master]] dan lulus meraih gelar [[Sarjana Teknik|Bachelor of Engineering]] pada tahun 1993.<ref>{{Cite book|last=Aldrian|first=Edvin|last2=Karmini|first2=Mimin|last3=Budiman|date=2011|url=https://www.worldcat.org/oclc/859396619|title=Adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di Indonesia|location=Jakarta|publisher=Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Kedeputian Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika|isbn=978-602-19508-0-7|pages=171|oclc=859396619|url-status=live}}</ref> Dia melanjutkan studi magister tiga tahun kemudian dengan [[Beasiswa Monbukagakusho]] dari Kementerian Pendidikan Jepang di Institute for Hydrospheric and Atmospheric Science di [[Universitas Nagoya]] yang lulus pada tahun 1998. Dia melanjutkan program doktoral dengan beasiswa [[Dinas Pertukaran Akademis Jerman]] pada tahun 1999 sampai tahun 2003 di [[Max Planck Institut für Meteorologie]].<ref name=":0" /> Disertasinya saat itu berjudul "Simulations of Indonesian Rainfall with a Hierarchy of Climate Models".<ref>{{Cite book|last=Aldrian|first=Edvin|date=2003|url=https://mpimet.mpg.de/fileadmin/publikationen/Ex92.pdf|title=Simulations of Indonesian Rainfall with a Hierarchy of Climate Models|location=Hamburg|publisher=Max-Planck-Institut für Meteorologie|url-status=live|access-date=2021-04-14|archive-date=2021-04-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20210414150300/https://mpimet.mpg.de/fileadmin/publikationen/Ex92.pdf|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|date=25 November 2018|title=Edvin Aldrian, Ilmuwan Perubahan Iklim yang Hidup Apa Adanya|url=https://darilaut.id/berita/edvin-aldrian-ilmuwan-perubahan-iklim-yang-hidup-apa-adanya|website=Dari Laut|language=id-ID|access-date=14 April 2021}}</ref>
 
Dia menikah dengan Stella Filia Dien Muhammad dan memiliki 4 orang anak dengan nama Mirai Annabila Dien Muhammad , Edela Uswah Dien Muhammad, Tara Naziha Dien Muhammad dan Yusuf Kenzie Aldrian. Nama belakang istrinya di belakang nama anak-anak mengalami masalah di Jepang, tetapi dia bersikeras mempertahankan nama-nama tersebut agar istrinya dapat diingat melalui nama anak-anaknya. Setelah meminta surat pernyataan nama ibu biasa diletakkan di nama anak-anak Indonesia dari [[Konsulat jenderal Indonesia|Konsulat Jenderal Republik Indonesia]] di [[Osaka]], akhirnya nama Dien Muhammad di belakang nama anak-anaknya disahkan di Osaka.<ref name=":1" />
 
=== Karier ===
Dari tahun 1993 hingga 2009, Aldrian bekerja sebagai staf pelaksana teknis di Hujan Buatan (Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca) BPPT. Pada tahun 2009, dia menjabat sebagai Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara BMKG   sekaligus Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG hingga 2016.<ref>{{Cite web|date=30 Desember 2016|title=Dr. Edvin Aldrian|url=http://ifsfa2017.co.id/dr-edvin-aldrian/|website=IFSFA 2017|language=en-US|access-date=14 April 2021}}{{Pranala mati|date=Juli 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref name=":2">{{Cite web|last=Lenny M|date=23 April 2019|title=Edvin Aldrian, Kiprah Profesor Muda Catatkan Prestasi Hingga Luar Negeri|url=http://technology-indonesia.com/bencana/teknologi-modifikasi-cuaca/edvin-aldrian-kiprah-profesor-muda-catatkan-prestasi-hingga-luar-negeri/|website=Technology Indonesia|language=id-ID|access-date=14 April 2021}}</ref> Selama menjabat, Aldrian diangkat sebagai wakil ketua Kelompok Kerja I dalam IPCC ([[Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim]]) yang merupakan organisi [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] untuk periode 78 tahun dari tahun 2015 sampai bulan Juli tahun 20222023 sebagai perwakilan [[Asia Tenggara|Asia tenggara]] dan Negara-negara di [[Asia-Pasifik|Asia Pasifik]] bagian Barat Daya.<ref>{{Cite web|last=Abida|first=Rizal Fadlan|date=15 Oktober 2015|title=Pusat Riset Kelautan - Selamat Kepada Prof. Edvin Aldrian yang terpilih sebagai anggota panel Perubahan Iklim PBB|url=http://pusriskel.litbang.kkp.go.id/index.php/home/951-selamat-kepada-prof-edvin-aldrian-yang-terpilih-sebagai-anggota-panel-perubahan-iklim-pbb-|website=pusriskel.litbang.kkp.go.id|access-date=14 April 2021}}</ref>
 
Pada tahun 2010, dia diangkat sebagai Profesor Riset di bidang meterologi dan menjadi Profesor riset ke 449 di Indonesia.<ref>{{Cite web|date=2 Juli 2014|title=Edvin Aldrian dikukuhkan sebagai profesor riset meteorologi|url=https://www.antaranews.com/berita/442134/edvin-aldrian-dikukuhkan-sebagai-profesor-riset-meteorologi|website=Antara News|access-date=14 April 2021}}</ref> Hasil risetnya saat itu berjudul " Pemahaman Dinamika Iklim di Negara Kepulauan Indonesia sebagai Modalitas Ketahanan Bangsa".<ref name=":2" />
 
== Penghargaan ==
Pada tahun 2018, Aldrian mendapatkan penghargaan [[Anugerah Habibie]] untuk bidang ilmu rekayasa yang diberikan oleh [[Habibie Center|Yayasan Habibie Center]].<ref>{{Cite web|date=13 November 2018|title=Ilmuwan BPPT Raih Habibie Award 2018|url=https://bppt.go.id/layanan-informasi-publik/3363-ilmuwan-bppt-raih-habibie-award-2018|website=bppt.go.id|language=en-gb|access-date=14 April 2021}}</ref><ref>{{Cite web|date=14 November 2018|title=Tiga Ilmuwan Berprestasi Raih Penghargaan Habibie Award|url=https://republika.co.id/share/pi63j8319|website=Republika Online|language=id|access-date=14 April 2021}}</ref> Selanjutnya
 
# START International Young Scientist Award 2004.{{Citation-needed}}
* Sinta award 2018,
*# [[Satyalancana Karya Satya|SatyaSatyalencana LancanaKarya KaryasatyaSatya]] X tahun 1999, {{Citation-needed}}
* Young Scientist Start Award 2004
*# [[Satyalancana Karya Satya|SatyaSatyalencana LancanaKarya KaryasatyaSatya]] XX tahun 2009 dan 2010{{Citation-needed}}
 
*# [[Satyalancana Karya Satya|SatyaSatyalencana LancanaKarya KaryasatyaSatya]] XXX tahun 2019.{{Citation-needed}}
dan beberapa award lainnya. Beberapa penghargaan dari Presiden RI yang juga diperoleh diantaranya
# [[Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesia|Kemenristekdikti]] Sinta award 2018 atas penulisan artikel ilmiah internasional terbanyak dari LPNK.{{Citation-needed}}
 
*# 2018 [[Satyalancana Pembangunan|Satya Lancana Pembangunan]] 2018,atas rekayasa radar cuaca nasional pertama.{{Citation-needed}}
Pada tahun# 2018, Aldrian mendapatkan penghargaan [[Anugerah Habibie]] Award untuk bidang ilmu rekayasa yang diberikan oleh [[Habibie Center|Yayasan Habibie Center]].<ref>{{Cite web|date=13 November 2018|title=Ilmuwan BPPT Raih Habibie Award 2018|url=https://bppt.go.id/layanan-informasi-publik/3363-ilmuwan-bppt-raih-habibie-award-2018|website=bppt.go.id|language=en-gb|archive-url=https://web.archive.org/web/20210414155914/https://bppt.go.id/layanan-informasi-publik/3363-ilmuwan-bppt-raih-habibie-award-2018|archive-date=2021-04-14|dead-url=yes|access-date=14 April 2021}}</ref><ref>{{Cite web|date=14 November 2018|title=Tiga Ilmuwan Berprestasi Raih Penghargaan Habibie Award|url=https://republika.co.id/share/pi63j8319|website=Republika Online|language=id|access-date=14 April 2021}}</ref> Selanjutnya
* [[Satyalencana Wira Karya|Satya Lancana Wirakarya]] 2020,
# 2020 [[Satyalencana Wira Karya]] atas sebagai saksi ahli dalam sidang kebakaran hutan 16x.{{Citation-needed}}
* [[Satyalancana Karya Satya|Satya Lancana Karyasatya]] X tahun 1999,
# 2023 Penerima Tanda Kehormatan [[Bintang Jasa Pratama]] {{Citation-needed}}
* [[Satyalancana Karya Satya|Satya Lancana Karyasatya]] XX tahun 2009 dan
* [[Satyalancana Karya Satya|Satya Lancana Karyasatya]] XXX tahun 2019.
 
== Daftar Article di media masa ==
1.     Aldrian, E., 2002: Tidak ada dampak El Nino pada puncak musim hujan, Kompas 5 November 2002
 
2.     Aldrian, E., 2005. Potensi tersembunyi “Marine Carbon sink” benua maritime Indonesia, Kompas 5 April 2005
 
3.     Aldrian, E., 2006. Bencana Iklim akibat Perubahan Iklim Global, Kompas 29 March 2006
 
4.     Aldrian, E., 2007. (Perubahan iklim) Kemarau basah akibat La Nina, Kompas 13 Augustus 2007 
 
5.     Aldrian, E., 2007. Opini - Nobel bagi perdamaian iklim, Kompas 18 October 2007
 
6.     Aldrian, E., 2007, Telaah – Indonesia, Emiter Karbon ketiga, Antara, 19 November 2007
 
<nowiki>https://www.antaranews.com/berita/84005/telaah-indonesia-emiter-karbon-ketiga</nowiki>
 
7.     Aldrian, E., 2010, Periskop: Indonesia dan Rencana Layanan Iklim Global, Koran Tempo, 9 Februari 2010
 
8.     Aldrian, E., 2010, Telaah – Kemarau basah bukti pemanasan global, Antara, 23 Juni 2010
 
<nowiki>https://www.antaranews.com/berita/208909/kemarau-basah-bukti-pemanasan-global</nowiki>
 
9.     Aldrian, E., 2014, Opini - Membumikan basis ilmiah IPCC, Kompas Siang, 8 Januari 2014 <nowiki>https://lautanopini.wordpress.com/2014/01/09/membumikan-basis-ilmiah-ipcc/</nowiki>
 
10.  Aldrian, E., 2014, Opini – Jangan Menggantang Asap, Kompas, 19 Maret 2014 <nowiki>https://lautanopini.wordpress.com/2014/03/19/jangan-menggantang-asap/</nowiki>
 
11.  Aldrian, E., 2016, Tackling Climate Change Locally, Digital Development Debates, issue #17, <nowiki>http://www.digital-development-debates.org/issue-17-sharing--data--tackling-climate-change-locally.html</nowiki>
 
12.  Aldrian, E., 2016, Opini – Antisipasi Longsor dan Banjir Bandang, Republika, 26 September 2016
 
<nowiki>https://republika.co.id/berita/oe3ng27/antisipasi-longsor-dan-banjir-bandang</nowiki>
 
13.  Aldrian, E., 2017, Opini – Kesepakatan Paris tanpa AS, Kompas 8 Juli 2017 <nowiki>https://www.kompas.id/baca/opini/2017/07/08/kesepakatan-paris-tanpa-as</nowiki>
 
14.  Aldrian, E., 2018, Opini – Kado buruk bagi dunia, Kompas 30 Oktober 2018
 
<nowiki>https://www.kompas.id/baca/opini/2018/10/30/kado-buruk-bagi-dunia/</nowiki>
 
15.  Aldrian, E., 2020, Opini – Matahari “Lockdown” bagi ketahanan pangan, Kompas 24 Juni 2020
 
<nowiki>https://www.kompas.id/baca/opini/2020/06/24/matahari-lockdown-bagi-ketahanan-pangan/</nowiki>
 
16.  Aldrian, E., 2020, Opini -- Mewaspadai La Nina dan Cuaca Buruk, Media Indonesia, 28 Oktober 2020
 
<nowiki>https://mediaindonesia.com/opini/356458/mewaspadai-la-nina-dan-cuaca-buruk</nowiki>
 
17.  Aldrian, E., 2021, Opini – Banjir dan Perubahan Iklim, Kompas, 1Maret 2021
 
<nowiki>https://www.kompas.id/baca/opini/2021/03/01/banjir-dan-perubahan-iklim-2/</nowiki>
 
Aldrian, E., 2021, Opini -- Hujan Lebat pada Bulan Kemerdekaan, Republika Online, 20 Agustus 2021
 
<nowiki>https://www.republika.id/posts/19545/hujan-lebat-pada-bulan-kemerdekaan</nowiki>
 
18.  Aldrian, E., 2021, Indonesia’s capital Jakarta is sinking. Here’s how to stop this, The Conversation. November 11, 2021 <nowiki>https://theconversation.com/indonesias-capital-jakarta-is-sinking-heres-how-to-stop-this-170269</nowiki>
 
19.  Aldrian, E. 2022. Opini – Hujan Lebat pada Bulan Kemerdekaan, Republika 20 Agustus 2021
 
<nowiki>https://www.republika.id/posts/19545/hujan-lebat-pada-bulan-kemerdekaan</nowiki>
 
20.  Aldrian, E. 2021. Opini -- Indonesia menuju negara Adi Daya Iklim, Kompas, 26 Nopember 2021 <nowiki>https://www.kompas.id/baca/opini/2021/11/26/indonesia-menuju-negara-adidaya-iklim</nowiki>
 
21.  Aldrian, E. 2022. Opini – La Nina dan ketahanan Pangan, Republika 20 Agustus 2022
 
<nowiki>https://republika.co.id/berita/rgvxzx125000/la-nina-dan-ketahanan-pangan</nowiki>
 
22.  Aldrian. E. 2022. Opini -  Mengganti Batubara dengan Energi Terbarukan. Kompas, 7 Oktober 2022
 
<nowiki>https://www.kompas.id/baca/opini/2022/10/04/mengganti-batubara-dengan-energi-terbarukan</nowiki>
 
== Daftar Pustaka ==
Baris 110 ⟶ 40:
[[Kategori:Tokoh Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
[[Kategori:Penerima Bintang Jasa Pratama]]
[[Kategori:Penerima Satyalancana Karya Satya]]
[[Kategori:Penerima Satyalancana Pembangunan]]