Ekspedisi Sulawesi Selatan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 23:
== Akibat ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Mangi Mangi Karaëng Bontonompo koning van Gowa betuigt zijn trouw aan het gouvernement van Nederlands-Indië TMnr 10001593.jpg|jmpl|I Mangimangi dikemudian hari, sebagai Raja Gowa]]
Gowa dan Bone dianeksasi kepada Pemerintah Sulawesi dan Daerah Bawahan (''Gouvernement Celebes en Onderhoorigheden''). Pada tahun 1911 daerah ini dibagi menjadi tujuh bagian (''afdelingen''): [[Makassar]], [[Bantaeng]], [[Bone]], [[Pare-Parepare]], [[Luwu]], [[Mandar]] dan [[Buton]]. Pantai Sulawesi Timur merupakan daerah yang terpisah. Setiap bagian diatur melalui asisten residen (''assistent-resident'').{{sfn|Budiarti|2007|p=132}}
 
Dengan penangkapan atau pengasingan dari semua keluarga kerajaan Gowa, Belanda merebut kerajaan, termasuk pedang bernama Sundanga dan rantai bernama Tanisamang. Panji dewan ''Bate Salapanga'' juga disita.{{sfn|Budiarti|2007|p=132}} sebagian besar jarahan perang disumbangkan ke ''Genotschap Bataviaasch'', sekarang [[Museum Nasional Indonesia]], tetapi banyak pula persenjataan dan perhiasan berada di Belanda, untuk disimpan di [[Museum Nasional Etnologi]]. Melalui Keputusan Gubernur tanggal 17 Juli 1906, semua barang rampasan perang adalah milik ''Genotschap Bataviaasch''.{{sfn|Budiarti|2007|p=132}} Beberapa rampasan yang diambil dalam kampanye tahun 1905 akhirnya dikembalikan pada Bone dan Gowa, di mana barang tersebut disimpan dan dirawat oleh rumah-rumah kerajaan sampai hari ini.{{sfn|Budiarti|2007|p=140}}