Emigrasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
01salsa00 (bicara | kontrib)
k menambah referensi
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
[[Berkas:Affiche émigration JP au BR-déb. XXe s..jpg|jmpl|Poster pemerintah Jepang yang mempromosikan Amerika Selatan]]
'''Emigrasi''' adalah tindakan meninggalkan negara asal seseorang atau wilayah untuk menetap di negara lain (secara permanen meninggalkan negara asal).<ref>{{Cite web|url=https://kbbi.web.id/emigrasi|title=emigrasi|last=|first=|date=|website=KBBI|access-date=30 Mei 2020}}</ref> Berkebalikan dengan [[imigrasi]], emigrasi dilihat dari sudut pandang negara asal yang ditinggalkan Kedua hal ini merupakan bentuk [[migrasi]] internasional atau melintasi batas [[geografi]] nasional.
 
Orang yang memilih beremigrasi disebabkan banyak alasan, seperti dorongan [[ekonomi]] maupun peningkatan kualitas hidup. Jika dilihat dari ekonomi, emigrasi bisa menguntungkan bagi pihak negara asal maupun negara tujuan, tergantung bagaimana emigrasi didukung dengan kebijakan yang benar.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://kependudukan.lipi.go.id/en/population-study/population-dynamics/50-kenapa-orang-bermigrasi|title=Kenapa Orang Bermigrasi?|last=Hidayati|first=Inayah|date=|website=|access-date=}}</ref> Orang yang melakukan emigrasi disebut '''[[emigran]]'''.
Baris 7:
Manusia memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhannya baik dari segi ekonomi, sosial, psikologi, dan lainnya. Apabila kebutuhannya dirasa tidak dapat dipenuhi di negaranya, wajar bila manusia mencari sumber untuk melengkapi kebutuhannya salah satunya dengan migrasi antar negara. Setiap orang yang memilih untuk bermigrasi, tentu harus memilih negara mana yang akan menjadi tujuannya.<ref name=":0" />
 
Secara umum, keputusan untuk beremigrasi tergantung bagaimana hasil evaluasi atau pertimbangan pada kondisi negara asal dan negara tujuan. Sebelum beremigrasi, emigran akan mempertimbangkan biaya dan manfaat yang akan dia terima. Emigran akan mempertimbangkan biaya yang dibutuhkan untuk mencapai negara tujuan dan memutuskan apabila manfaat yang akan diperoleh melebihi biaya yang harus dikeluarkan.<ref name=":3">{{Cite book|title=Immigration, Stress, and Readjustment|last=Ben-Sira|first=Zeev|date=1997|publisher=Greenwood Publishing Group|isbn=|location=|pages=7-10|url-status=https://books.google.co.id/books?id=GpLWW8Xe-tcC&pg=PA7&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false}}</ref>
 
Semakin rendah pemenuhan kebutuhan yang bisa didapatkan, semakin tinggi dorongan atau tekanan untuk bermigrasi, begitu pula sebaliknya. Dalam pembahasan emigrasi, teori kebutuhan dan tekanan (''need and stress'') ini menyimpulkan sebuah alasan bahwa seseorang melakukan emigrasi disebabkan adanya faktor pendorong dari negara asal dan faktor penarik di negara tujuan<ref name=":0" />
 
=== Faktor pendorong untuk beremigrasi, misalnya:<ref name=":3" /><ref name=":4" /> ===
 
* Kesempatan kerja yang sulit dijangkau;
Baris 22:
* Konflik militer dan perang;
 
=== Faktor penarik untuk beremigrasi, misalnya:<ref name=":3" /> ===
 
* Peluang yang lebih baik untuk mendapatkan lahan pertanian untuk diri sendiri dan anak-anaknya;
* Kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan upah yang lebih tinggi;
* Program kesejahteraan yang lebih baik;
* Fasiltas pendidikan yang lebih baik;
Baris 37:
 
=== Era Perang Dunia II ===
Ketika [[Nazisme|Nazi]] mulai menguasai [[Jerman]], banyak warga Yahudi bermigrasi ke beberapa negara di Eropa. Dalam tragedi [[Holokaus]] tersebut, tercatat sekitar enam juta orang Yahudi dibantai yang dilakukan secara sistematis.<ref>{{Cite web|url=https://encyclopedia.ushmm.org/content/id/article/introduction-to-the-holocaust?parent=id%2F11427|title=PENGANTAR HOLOCAUST|last=|first=|date=|website=Museum Peringatan Holokaus AS|access-date=}}</ref> Sementara Sebanyak 340 ribu Yahudi melarikan diri dari Jerman dan [[Austria]] ke sejumlah negara lain di Eropa, pada masa kekuasaan Nazi periode 1933 hingga 1945.
 
=== Emigrasi Amerika Tengah ===
Baris 46:
 
=== Konflik Suriah ===
Konflik [[Suriah]] yang masih terjadi hingga sekarang merupakan salah satu contoh migrasi massal. Jumlah pengungsi yang melarikan diri dari Suriah dan negara-negara tetangga ke Eropa pada September 2015 diperkirakan mencapai 158 juta. Jumlah ini hampir setengah dari penduduk seluruh Amerika Serikat (sebagian besar dari 158 juta pengungsi tidak berada di Eropa tetapi negara-negara sekitar Suriah). Negara-negara Eropa masih terlibat polemik tentang cara memukimkan kembali para pengungsi yang datang ke Eropa baik lewat darat maupun air.<ref>{{Cite web|url=http://koran-sindo.com/page/news/2018-11-06/0/22|title=Migrasi Manusia Terbesar Sepanjang Sejarah Dunia|website=KORAN SINDO|language=en|access-date=2020-05-15}}</ref>
 
== Statistik ==
Baris 58:
 
=== Dampak Positif bagi Emigran dan Negara yang ditinggalkan<ref name=":2" /><ref name=":4">{{cite book|url=https://www.oecd-ilibrary.org/docserver/9789264265615-10-en.pdf?expires=1591344198&id=id&accname=guest&checksum=7ED909E2CB05FACA835BC43A4E1C792F|title=Interrelations between Public Policies, Migration and Development|last=|first=|date=17 Feb 2017|publisher=OECD|isbn=9789264265615|edition=|location=|pages=|authorlink=|accessdate=5 Juni 2020|url-status=live}}</ref> ===
* Meningkatkan pendapatan orang-orang yang bekerja di luar negeri karena upah buruh di negara tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan di negara asal.
* Para emigran yang sering mengirim uang ke rumah, meningkatkan standar hidup keluarga mereka dan dengan demikian berkontribusi pada ekonomi rumah tangga dan neraca perdagangan negara-negara tersebut.
* Mengurangi tekanan pada pasar tenaga kerja.
* Mendorong individu untuk meningkatkan keterampilan.
* Memberi perempuan tanggung jawab dan kemandirian ekonomi yang lebih besar.
 
=== Dampak Negatif bagi Emigran dan Negara yang ditinggalkan<ref name=":0" /> ===
 
* Menghadapi stigma atau diskriminasi karena emigran adalah orang asing.
* Berkurangnya tenaga profesional, apabila yang melakukan emigrasi adalah orang-orang yang berpendidikan tinggi.
* Posisi pekerjaan yang kurang baik bagi para pekerja kasar emigran. Banyaknya lapangan pekerjaan bagi pekerja emigran di negara-negara tujuan, bukan berati mereka bisa mendapatkan posisi pekerjaan yang lebih baik. Pekerja emigran umumnya mendapatkan posisi pekerjaan '''''3Ds'' (''Dirty, Dangerous, Difficult'')''', terutama bagi mereka yang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi. Pekerjaan yang mereka emban juga bersifat temporer. Diskriminasi yang mereka terima merupakan dampak dari ''dual labour market''
 
Salah satu contoh kasus pada poin kedua tejadi di [[Finlandia|Finladia]], dimana sejak [[Perang Dunia II]] berakhir, banyak penduduk Finlandia bermigrasi ke Amerika Utara disebabkan ekonomi yang berkembang membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Akan tetapi, hal ini terus berlanjut hingga saat ini. Perbedaannya adalah, emigran yang berpindah ke [[Amerika Utara]] merupakan tenaga yang lebih terdidik dan kemungkinan mereka untuk kembali ke negara asal semakin menunjukkan penurunan. Negara seperti Finlandia lebih bergantung pada tenaga kerja terdidik daripada negara-negara yang didorong pasar. Jika mereka tidak mendidik cukup banyak orang baru atau merekrut mereka dari tempat lain, itu akan menciptakan masalah struktural bagi ekonomi kesejahteraan seperti hilangnya investasi asing. Ini terjadi pada saat emigrasi usia kerja dari Finlandia terus meningkat. Kerugian bersih sekitar 2.000 warga pada tahun 2015 hampir empat kali lipat dari tahun 2009, dan lebih dari setengahnya berpendidikan universitas.<ref>{{Cite web|url=https://theconversation.com/finlands-brain-drain-what-happens-to-small-countries-when-the-talent-leaves-79952|title=Finland’s brain drain: what happens to small countries when the talent leaves?|last=Korhonen|first=Juho|date=|website=The Conversation|access-date=}}</ref><br />