Empirisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Reformat 1 URL (Wayback Medic 2.5)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 20:
Ajaran pokok empirisme berlawanan dengan rasionalisme, karena [[rasionalisme]] menganggap pengenalan pengetahuan oleh indra bersifat tidak jelas. Sedangkan empirisme meyakini bahwa indra merupakan alat pengenalan pengetahuan yang sempurna dan paling jelas.<ref>{{Cite book|last=Sumanto|first=Edi|date=2015|url=http://repository.iainbengkulu.ac.id/4099/1/Bahan%20Ajar%20%20Filsafat%20%20Jilid%20I%20Edi%20Sumanto%2C%20M.Ag.pdf|title=Filsafat Jilid I|location=Bengkulu|publisher=Penerbit Vanda|isbn=978-602-6784-91-9|editor-last=Sartono|editor-first=Oki Alek|pages=35-36|url-status=live}}</ref> Dalam artian lain, empirisme mengutamakan penggunaan unsur [[Bukti empiris|aposteriori]], sementara rasionalisme mengutamakan penggunaan unsur [[apriori]].<ref>{{Cite book|last=Idris, S., dan Ramly, F.|date=2016|url=https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/1019/1/Buku%20-Filsafat%20Ilmu.pdf|title=Dimensi Filsafat Ilmu dalam Diskursus Integrasi Ilmu|location=Yogyakarta|publisher=Darussalam Publishing|isbn=978-602-71602-6-2|editor-last=Tabrani|pages=18|url-status=live}}</ref> Perbedaan lain antara empirisme dan rasionalisme terletak pada jenis pola pikir yang digunakan. Empirisme menggunakan pola pikir induktif, sementara rasionalisme menggunakan pola pikir deduktif.<ref>{{Cite book|last=Siyoto|first=Sandu|date=2015|url=https://zenodo.org/record/1117422/files/DASAR%20METODOLOGI%20PENELITIAN.pdf?download=1|title=Dasar Metodologi Penelitian|location=Karanganyar|publisher=Literasi Media Publishing|isbn=978-602-1018-18-7|editor-last=Ayup|pages=3|url-status=live}}</ref>
 
=== HironimusruiEpistemologi ===
Pandangan [[epistemologi]]s pada pemikiran empirisme didasari oleh prinsip bahwa segala sesuatu yang ada di dalam pikiran terlebih dahulu telah ada dalam bentuk [[data]]-data indrawi.<ref>{{Cite journal|last=Al Munir|first=M. Ied|date=2004|title=Tinjauan terhadap Metode Empirisme dan Rasionalisme|url=https://media.neliti.com/media/publications/228431-tinjauan-terhadap-metode-empirisme-dan-r-9612b688.pdf|journal=Jurnal Filsafat|volume=28|issue=3|pages=240}}</ref> Epistemologi empirisme didasarkan kepada karya-karya dari John Locke dan David Hume. Dalam pemikiran keduanya, [[fenomenalisme]]-[[nominalisme]] dijadikan sebagai dasar dari ilmu. Sesuatu hal dianggap sebagai pengetahuan jika merupakan sebuah [[fenomena]] yang dapat dialami secara langsung. Status sebagai pengetahuan tidak dapat diberikan kepada pernyataan yang tidak mengacu kepada [[objek]] yang independen. Empirisme meyakini bahwa keseluruhan struktur ilmu dapat diketahui menggunakan metode induksi.<ref>{{Cite journal|last=Kristanti, A., dan Maliki, M.|date=2008|title=Debat Ketiga: Memikirkan Kembali Keilmuan Hubungan Internasional|url=http://global.ir.fisip.ui.ac.id/index.php/global/article/download/267/179|journal=Global|volume=9|issue=2|pages=194|access-date=2021-12-29|archive-date=2021-10-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20211006105228/http://global.ir.fisip.ui.ac.id/index.php/global/article/download/267/179|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Teori korespondensi ===
Teori korespondensi merupakan teori yang mengemukakan bahwa pengetahuan dapat menjadi benar dan menjadi kebenaran ketika sesuai dengan kenyataan. Suatu [[gagasan]], [[konsep]] atau teori hanya dipandang benar jika sesuai dengan kenyataan. Mengungkapkan kenyataan dipandang sebagai hal yang utama, karena kebenaran akan diketahui secara alami setelah kenyataan diungkapkan. Teori korespondensi berkaitan dengan empirisme karena pengalaman dan pengamatan indrawi dijadikan sebagai sumber utama dalam memperoleh pengetahuan. Kegiatan pengamatan, percobaan atau pengujian secara empiris menjadi sesuatu yang berharga dalam pandangan teori korespondensi untuk mengungkapkan kenyataan yang sebenarnya. Teori korespondensi juga mengutamakan penggunaan pengetahuan dan cara kerja aposteriori. Adila alias lady mahasiswa STIPRAM.<ref>{{Cite book|last=Wahana|first=Paul|date=2016|url=https://repository.usd.ac.id/7333/1/3.%20Filsafat%20Ilmu%20Pengetahuan%20%20(B-3).pdf|title=Filsafat Ilmu Pengetahuan|location=Yogyakarta|publisher=Pustaka Diamond|isbn=978-979-195-391-7|pages=131|url-status=live}}</ref>
 
== Tokoh pemikir ==