Energi ikatan
Energi ikatan (Bahasa Inggris: bond energy) merupakan perubahan entalpi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan tertentu dalam satu mol molekul gas" [1] Semakin tinggi tingkat energi ikatan maka semakin sulit pula ikatan tersebut untuk dilepaskan karena dibutuhkan lebih banyak energi yang diperlukannya saja
Pengukuran
Monoatomik
Salah satu contoh energi ikatan adalah energi ikatan molekul hidrogen yang ditentukan dengan melakukan percobaan yaitu
H2(g)→H(g) + H(g) ΔH° = 436,4 kJ
Persamaan tersebut menunjukan pemutusan ikatan kovalen dalam satu mol molekul gas H2 memerlukan 436,4 kJ energi.
Diatomik
Energi ikatan juga dapat diukur untuk molekul diatomik yang kedua atomnya berbeda, seperti HCl
HCl(g) → H(g) + Cl(g) ΔH°[1] =431,9 kJ
Poliatomik
Pengukuran ikatan kovalen dalam molekul poliatomik lebih sulit untuk dilakukan. Misalnya pengukuran menunjukan bahwa energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan O-H yang pertama pada H2O berbeda dengan energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan O-H yang kedua.
- H2O → H(g) + OH(g) ΔH° = 502 kJ
- OH(g) → H(g) + O(g) ΔH° = 427 kJ
pada setiap tahap diatas satu ikatan O-H putus tetapi pemutusan pertama berbeda dengan pemutusan yang kedua, perbedaan antara kedua ΔH° menunjukan bahwa ikatan O-H telah mengalami perubahan, karena perubahan dalam lingkungan kimia. sehingga untuk molekul poliatomik digunakan energi ikatan rata-rata . Hal tersebut membuat kita dapat mengukur energi ikatan O-H dalam 10 molekul poliatomik yang berbeda dan memperoleh energi ikatan O-H rata-rata dengan membagi jumlah energi ikatan tersebut dengan 10[1].
Tabel energi ikatan
Pada tabel disamping terdapat nilai beberapa energi ikatan rata-rata.
Jika suatu energi ikatan tinggi maka ikatan tersebut kuat dan molekulnya akan cenderung lebih stabil dan kurang reaktif. Senyawa yang lebih reaktif memiliki energi ikatan yang yang umumnya lebih rendah. Contohnya senyawa dari golongan Halogen