Energi nuklir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k perbaikan penulisan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
 
(15 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{See also|Daya nuklir}}
'''Energi nuklir''' adalah [[energi]] yang dihasilkan dari reaksi antar[[partikel]] di dalam [[inti atom]]. <ref>{{Cite book|last=Pudjanarsa, A., dan Nursuhud, D.|first=|date=2013|title=Mesin Konversi Energi|location=Yogyakarta|publisher=Penerbit ANDI|isbn=978-979-29-3452-6|pages=5|url-status=live}}</ref> Sumber energi nuklir yaitu energi ikat pada partikel bebas.<ref name=":0">{{Cite book|last=Peryoga, dkk.|first=|date=2007|url=http://www.buku-e.lipi.go.id/penulis/yoga001/1339563183buku.pdf|title=Mengenal Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir|location=Jakarta|publisher=Kementerian Riset dan Teknologi|isbn=978-979-630-047-1|pages=5|url-status=live}}</ref> Energi nuklir dihasilkan dari [[sumber energi]] yang rendah [[karbon]], murah dan aman untuk dimanfaatkan.{{Sfn|Sutono|2012|p=159}} [[Bahan baku]] yang digunakan berupa [[uranium]] dan [[plutonium]].{{Sfn|Sutono|2012|p=167}} Pemanfaatan energi nuklir telah diusahakan oleh para [[ilmuwan]] sejak awal abad ke-19 [[Masehi]] melalui penggunaan [[reaktor nuklir]].{{Sfn|Alatas, dkk.|2016|p=61}}
 
== Sumber ==
[[Proton]] dan [[neutron]] secara independen adalah partikel bebas,. ketikaKetika bergabung membentuk satu [[atom]], partikel-partikel ini terikat oleh energi yang disebut energi ikat. Sebagian dari energi ikat dalam bentuk [[energi kinetik]] yang kemudian terdisipasi, dilepaskan dalam proses [[Fisi nuklir|reaksi fisi]] menjadi [[panas]] di dalam medium [[bahan bakar]] yang kemudian menjadi sumber energi nuklir.<ref name=":0" />
 
== Pemanfaatan ==
 
=== '''Pembangkitan listrik''' ===
Energi nuklir dapat diubah menjadi [[energi listrik]] dengan menggunakan [[Pendeteksi partikel|detektor]].{{Sfn|Alatas, dkk.|2016|p=78}} Pembangkitan energi listrik memanfaatkan reaksi berantai yang terjadi di dalam reaktor nuklir. Biaya pembangkitan per [[daya listrik]] dengan menggunakan energi nuklir lebih murah dibandingkan dengan energi lainnya. Selain itu, energi nuklir dapat mengatasi [[krisis energi]] karena energi yang dihasilkan hampir dimanfaatkan seluruhnya.<ref>{{Cite journal|last=Tadeus, dkk.|first=|date=2010|title=Simulasi Kendali Daya Reaktor Nuklir dengan Teknik Kontrol Optimal|url=https://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi/article/download/3593/pdf|journal=Transmisi|volume=12|issue=1|pages=8|doi=|issn=2407-6422}}</ref>
 
=== '''Pemanasan dan kelistrikan industri''' ===
Energi nuklir dapat menghasilkan panas di dalam teras reaktor nuklir. Panas dengan [[suhu]] 300 '''°'''[[Celsius|C]] dapat dihasilkan melalui reaktor air ringan dan [[reaktor air berat]], khususnya jenis reaktor air tekan, reaktor air didih, reaktor air berat bertekanan, dan reaktor air ringan bermoderator [[grafit]]. Panas dengan suhu 400 '''°'''C dapat dihasilkan melalui reaktor dengan moderator air berat dan [[pendingin]] organik. Panas dengan suhu 540 '''°'''C dapat dihasilkan oleh reaktor pembiak cepat berpendingin [[logam]]. Panas dengan suhu 650 '''°'''C dapat dihasilkan oleh reaktor berpendingin gas maju. Sedangkan panas dengan suhu 950 '''°'''C dapat dihasilkan oleh reaktor bermoderator grafit dengan pendingin gas [[helium]].{{Sfn|Alatas, dkk.|2016|p=104-105}}
 
[[Industri]] memanfaatkan sumber panas yang  dihasilkan [[reaksi nuklir]] melalui teknik [[Kogenerasi|kogenerasi panas]]. Metode yang digunakan dapat berupa kopel panas langsung, kogenerasi paralel serta kogenerasi seri. Kopel panas langsung merupakan penggunaan panas yang digunakan secara langsung tanpa perlu diubah menjadi energi listrik. Pada kogenerasi paralel, panas dari reaktor dimanfaatkan untuk penggerak mula pada [[pembangkit listrik tenaga uap]] untuk industri. Pada kogenerasi seri, uap yang dihasilkan untuk pembangkitan listrik, juga digunakan untuk pemanasan yang berkaitan dengan proses industri. Kogenerasi seri juga dimanfaatkan pada [[irigasi]] [[pertanian]] untuk [[desalinasi]] [[air laut]]. Pada [[agroindustri]], diperlukan air dan [[uap air]] yang memiliki suhu berkisar antara 20–200 '''°'''C.
 
Industri lain yang menghasilkan panas dari energi nuklir yaitu [[industri kimia]], [[industri minyak bumi]], industri [[gas alam]] serta industri [[baja]]. Industri kimia memerlukan panas dengan suhu antara 200–400 '''°'''C. Dalam industri minyak dan gas, panas digunakan untuk [[eksplorasi minyak berat tanah dalambumi]] (300–600 '''°'''C), [[Kilang minyak|pengilangan minyak]] dan produksi [[Alkena|olefin]] (500–800 '''°'''C), reformasi gas alam (650–900 '''°'''C), pengilangan [[batu bara]] dan [[lignit]] (750–950 '''°'''C), serta produksi [[hidrogen]] (melebihi 1000 '''°'''C). Panas yang dihasilkan dari energi nuklir dengan suhu melebihi 1000 '''°'''C digunakan pada industri baja.{{Sfn|Alatas, dkk.|2016|p=105}}
 
== Dampak ==
 
=== '''Mengurangi pemanasan global''' ===
Penurunan jumlah [[emisi gas buang]] [[karbon dioksida]] dapat dilakukan dengan pengurangan penggunaan batu bara. Energi nuklir dapat digunakan sebagai pengganti [[bahan bakar fosil]], khususnya batu bara.{{Sfn|Finahari|2008|p=15}} Selama pembangkitan listrik dengan menggunakan energi nuklir, tidak dihasilkan [[limbah]] berbentuk karbon dioksida.{{Sfn|Finahari|2008|p=12}}
 
=== '''Kerusakan ekosistem lingkungan''' ===
Energi nuklir yang dihasilkan melalui rekasireaksi nuklir akan menghasilkan [[limbah radioaktif]] yang berbahaya bagi [[kesehatan]] [[manusia]] dan [[lingkungan]]. Limbah radioaktif sebagian menyebar ke [[Atmosfer Bumi|atmosfer]] dan sebagian didaur ulang. Sisanya dikemas kemudian dikubur di perut bumi atau dibuang ke dasar laut. Sisa limbah ini secara alami akan kembali menjadi [[isotop]] yang normal setelah puluhan tahun berlalu.{{Sfn|Sutono|2012|p=161}} Sisa limbah ini akan merusak [[ekosistem]] pada suatu lingkungan. [[Makhluk hidup]] yang terdampak limbah akan mengalami penurunan kemampuan [[pertahanan hidup]] dan [[reproduksi]] serta mengalami [[mutasi]] [[Genetika|genetik]]. Selain itu, kelangsungan hidup juga menurun akibat pencemaran limbah yang mengancam proses [[rantai makanan]] terutama pada sumber [[Makanan|pangan]]. Dampak lanjutan yang ditimbulkan ialah [[kepunahan]] berbagai [[spesies]] makhluk hidup.{{Sfn|Sutono|2012|p=162}}
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
<references />
 
== Daftar pustaka ==
 
# {{cite book|last=Alatas. dkk.|first=|date=2016|year=2016|url=http://drive.batan.go.id/kip/documents/12buku_pintar.pdf|title=Buku Pintar Nuklir|location=Jakarta|publisher=BATAN Press|isbn=978-979-8500-71-8|pages=|ref={{sfnref|Alatas, dkk.|2016}}|url-status=live|access-date=2020-11-12|archive-date=2020-03-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20200331131359/http://drive.batan.go.id/kip/documents/12buku_pintar.pdf|dead-url=yes}}
# {{cite journal|last=Finahari, I. N.|first=|date=2008|title=Energi Nuklir sebagai Solusi untuk Menghambat Pemanasan Global|url=http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JRL/article/download/1838/1553/2711|journal=Jurnal Rekayasa Lingkungan|volume=4|issue=1|pages=11–18|doi=|issn=|ref={{sfnref|NAMAFinahari|TAHUN2008}}|url-status=live}}
# {{cite journal|last=Sutono, A.|first=|date=2012|title=Nilai Humanistik dalam Pengendalian Sumber Energi Nuklir|url=http://journal.upgris.ac.id/index.php/civis/article/download/595/545|journal=Civis|volume=2|issue=1|pages=156–172|doi=|issn=|ref={{sfnref|Sutono|2012}}|url-status=live}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Energi nuklir| ]]