Fertilisasi in vitro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan |
dead link Tag: kemungkinan spam pranala |
||
Baris 187:
Dikatakan bahwa [[umat Hindu]] menerima IVF sebagai anugerah bagi mereka yang tidak dapat memiliki anak dan menyebut dokter-dokter terkait IVF melakukan ''[[Punya (Hinduisme)|punya]]'' karena terdapat beberapa karakter yang mengaku dilahirkan tanpa hubungan seksual, terutama [[Karna]] dan kelima [[Pandawa]].<ref>{{en}} {{cite web | title = Science in hinduism-Test tube babies | url = http://www.mallstuffs.com/Blogs/BlogDetails.aspx?BlogId=333&BlogType=Spiritual&Topic=Science%20in%20hinduism-Test%20tube%20babies | accessdate = 30 May 2016 | publisher = | year = Oct 20, 2013 | location = | archive-date = 2016-10-08 | archive-url = https://web.archive.org/web/20161008030628/http://www.mallstuffs.com/Blogs/BlogDetails.aspx?BlogId=333&BlogType=Spiritual&Topic=Science%20in%20hinduism-Test%20tube%20babies | dead-url = yes }}</ref>
Mengenai tanggapan atas IVF dari [[Islam]], kesimpulan dari fatwa Gad El-Hak Ali Gad El-Hak mengenai teknologi reproduksi berbantuan meliputi:<ref>{{en}} {{cite web | url =
* IVF satu sel telur sang istri dengan sel sperma dari suaminya dan pemindahan kembali sel telur yang telah dibuahi ke rahim sang istri diperbolehkan, dengan syarat prosedur itu diindikasikan untuk suatu alasan medis dan dilaksanakan oleh seorang dokter ahli.
* Karena pernikahan adalah suatu kontrak antara sang istri dan suami selama kurun waktu pernikahan mereka, seharusnya tidak ada pihak ketiga yang mengganggu fungsi-fungsi perkawinan dalam hubungan seksual dan penghasilan keturunan. Hal ini berarti bahwa donor pihak ketiga tidak dapat diterima, apakah ia menyediakan sel sperma, sel telur, embrio, atau rahim. Penggunaan pihak ketiga sama artinya dengan ''zina'', atau [[perselingkuhan]].
|