Fiksi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(31 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Sastra}}
'''Fiksi''' atau '''cerkan''' (cerita rekaan)<ref name="KBBIDceritarekaan">{{cite web|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/cerita_rekaan|title=Arti kata cerita rekaan|website=KBBI Daring|department=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud|access-date=15 April 2022|archive-date=2022-04-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20220418010859/https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/cerita_rekaan|dead-url=no}}</ref><ref name="KBBIDcerkan">{{cite web|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/{{urlencode:cerkan|WIKI}}|title=Arti kata cerkan|website=KBBI Daring|department=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud|access-date=26 November 2023}}</ref> adalah [[narasi|cerita|karangankisahan]] atau [[latar (narasi)|latar]] yang berasal dari [[imajinasi]]—dengan kata lain, tidak secara ketat berdasarkan sejarah atau fakta [Tidak nyata].<ref>"[http://www.merriam-webster.com/dictionary/fiction fiction] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171024134351/https://www.merriam-webster.com/dictionary/fiction |date=2017-10-24 }}." Merriam-Webster.com. Merriam-Webster, Incorporated. 2015.</ref><ref>Sageng, Fossheim, & Larsen (eds.) (2012). ''[https://books.google.com/books?id=q_AVJXKbE4wC&pg=PA187&dq=events+places The Philosophy of Computer Games] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230721045745/https://books.google.com/books?id=q_AVJXKbE4wC&pg=PA187&dq=events+places |date=2023-07-21 }}''. Springer Science & Business Media. hlm. 186-187.</ref><ref name="C. Hugh Holman 1990, hlm. 212">William Harmon dan C. Hugh Holman ''A Handbook to Literature'' (7th edition). New York: Prentice Hall, 1990, hlm. 212.</ref> Fiksi bisa diekspresikan dalam beragam format, termasuk [[tulisan]], [[drama|pertunjukan langsung]], [[film]], [[acara televisi]], [[animasi]], [[permainan video]], dan [[permainan peran]]. Walaupun istilah fiksi ini awalnya lebih sering digunakan untuk bentuk [[sastra]] naratif,<ref>"[http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/fiction Definition of 'fiction'] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220827205032/https://www.dictionary.com/ |date=2022-08-27 }}." ''Oxford English Dictionaries'' (online). Oxford University Press. 2015.</ref> termasuk [[novel]], [[novellanovela]], [[cerita pendek]], dan [[sandiwara]]. Fiksi biasanya digunakan dalam arti paling sempit untuk segala "narasi sastra".<ref>M. H. Abrams, ''A Glossary of Literary Terms'' (7th edition). Fort Worth, TX: Harcourt Brace, 1999, hlm. 94.</ref>
 
Karya fiksi merupakan hasil dari imajinasi kreatif, jadi kecocokannya dengan dunia nyata biasanya diasumsikan oleh audiensnya.<ref name="litfiction">{{cite book|last=Farner|first=Geir|year=2014|title=Literary Fiction: The Ways We Read Narrative Literature|chapter=Chapter 2: What is Literary Fiction?|url=https://books.google.com/books?id=qXXHAgAAQBAJ&pg|publisher=Bloomsbury Publishing USA|access-date=2018-04-12|archive-date=2023-07-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20230721045757/https://books.google.com/books?id=qXXHAgAAQBAJ&pg|dead-url=no}}</ref> Kebenaran dalam karya fiksi tidak harus sejalan dengan kebenaran yang berlaku di dunia nyata, misalnya kebenaran dari segi [[hukum]], [[moral]], [[agama]], [[logika]], dan sebagainya meski tetap harus logis.<ref name="Nurgiyantoro">{{cite book|first= Burhan |last=Nurgiyantoro|authorlink=|coauthors=|title= Teori Pengkajian Fiksi|year= 1995|publisher= Gadjah Mada University Press| location=Yogyakarta}}</ref> Sesuatu yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata bisa saja terjadi di dunia fiksi.<ref name="Nurgiyantoro"/> Dengan demikian, fiksi umumnya tidak diharapkan untuk hanya menampilkan [[tokoh fiktif|tokoh]] yang merupakan orang nyata atau deskripsi yang akurat secara faktual. Alih-alih, konteksKonteks fiksi, yang tidak persis berpatokan pada dunia nyata, secara umum dipahami sebagai sesuatu yang lebih terbuka terhadap [[kritik sastra|interpretasipenafsiran]].<ref>{{cite book|page=[https://archive.org/details/literarytheoryve0000cull/page/31 31]|last=Culler|first=Jonathan|year=2000|publisher=Oxford University Press|title=Literary Theory: A Very Short Introduction|url=https://archive.org/details/literarytheoryve0000cull|quote=Non-fictional discourse is usually embedded in a context that tells you how to take it: an instruction manual, a newspaper report, a letter from a charity. The context of fiction, though, explicitly leaves open the question of what the fiction is really about. Reference to the world is not so much a property of literary [i.e. fictional] works as a function they are given by interpretation.}}</ref> Tokoh dan peristiwa di dalam dunia fiksi mungkin berlatar di dalam konteks mereka sendiri yang sepenuhnya terpisah dari dunia nyata: suatu [[semesta fiksi]] yang mandiri. Fiksi merupakan lawan kata untuk [[nonfiksi]], yang tokoh-tokohnya memegang tanggung jawab untuk hanya menampilkan fakta sejarah dan faktual; akan tetapi, perbedaan antara fiksi dan nonfiksi bisa menjadi tidak jelas, misalnya dalam [[sastra pascamodern]].<ref>Iftekharuddin, Frahat (ed.). (2003). ''[https://books.google.com/books?id=61w4hxtXnFUC&dq The Postmodern Short Story: Forms and Issues]''. Greenwood Publishing Group. p. 23.</ref>
 
== Format ==
[[Berkas:Alice par John Tenniel 30.png|jmpl|ka|Ilustrasi dari ''[[Alice's Adventures in Wonderland]]'' karya [[Lewis Carroll]], yang menggambarkan [[protagonis]] fiksi, [[Alice (Alice's Adventures in Wonderland)|Alice]], yang sedang memainkan permainan [[kroket]] [[fantasi]].]]
Secara tradisional, fiksi termasuk [[novel]], [[cerita pendek]], [[fabel]], [[legenda]], [[mitos]], [[dongeng]], [[epik]] dan [[puisi|puisi naratif]], [[sandiwara]] (termasuk [[opera]], [[teater musikal]], [[drama]], [[wayang|permainan boneka]], dan [[tari|berbagai jenis tarian teatrikal]]). Namun, fiksi juga dapat mencakup buku [[komik]], dan berbagai [[kartun]] [[animasi]], ''stop motion'', [[anime]], [[manga]], [[film]], [[permainan video]], [[radio|program radio]], [[program televisi]] ([[komedi]] dan [[drama televisi|drama]]), dan lain sebagainya.
 
Jenis fiksi sastra dalam [[prosa]] termasuk:<ref>Milhorn, H. Thomas. (2006). ''[https://books.google.com/books?id=1AM825Ny4v0C&pg Writing Genre Fiction: A Guide to the Craft]''. Universal Publishers: Boca Raton. hlm. 3-4.</ref>
 
* [[Cerita pendek]]: Karya dengan setidaknya 2,000 kata namun di atas 7,500 kata. Batasan antara cerita pendek yang panjang dengan novella tidak begitu jelas.<ref>J. A. Cuddon, ''The Penguin Dictionary of Literary Terms'' (1992). London: Penguin Books, 1999, hlm. 600.</ref>
* [[Novella]]: Karya dengan setidaknya 17,500 kata namun di bawah 50,000 kata. Karya [[Joseph Conrad]] bertajuk ''[[Heart of Darkness]]'' (1899) merupakanadalah contoh dari [[novella]].<ref>[http://global.britannica.com/topic/Heart-of-Darkness Heart of Darkness Novella by Conrad] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170409081242/https://global.britannica.com/topic/Heart-of-Darkness |date=2017-04-09 }} - ''Encyclopædia Britannica'',</ref>
* [[Novel]]: Karya dengan 50,000 kata atau lebih.
 
=== Cerita pendek ===
{{Utama|Cerita pendek}}
'''Cerita pendek''' atau '''cerpen''' adalah suatu bentuk [[Prosa|prosa naratif]] fiktif yang cenderung padat dan langsung pada tujuannya. Cerpen merupakan salah satu karya sastra fiksi non-faktual.<ref>{{Cite journal|last=Sapdiani|first=Ratih|date=2018|title=ANALISIS STRUKTURAL DAN NILAI MORAL DALAM CERPEN
“KEMBANG GUNUNG KAPUR” KARYA HASTA INDRIYANA|url=|journal=Parole|volume=1|issue=2|pages=101-114|doi=}}</ref> Fiksi cerpen sangatlah mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema bahasa, dan sudut pandang secara luas dibandingkan dengan karya fiksi yang lebih panjang.<ref name="Mihardja">{{cite book|first= Ratih |last=Mihardja|authorlink=|coauthors=|title= Sastra Indonesia|year= 2012|publisher= Laskar Aksara|ISBN= 978-602-9041-82-8| location=Jakarta}}</ref>
 
Ciri sebuah cerpen dapat dibaca sekali duduk, plot diarahkan hanya pada sebuah insiden atau peristiwa tunggal, watak tokoh tidak dikembangkan secara penuh apabila tokoh itu baik maka hanya kebaikan saja yang diceritakan sedangkan sifat lainya tidak, dimensi ruang dan waktu terbatas, cerita lebih padat, memusat, dan mendalam, dan mencapai keutuhan secara eksklusi (terpisah atau khusus).<ref name="x"/>
 
=== Novel ===
{{Utama|Novel}}
'''Novel''' adalah sebuah karya fiksi [[prosa]] yang tertulis dan [[naratif]]. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang anehdipilih [[penulis]] dari naratif tersebut.<ref name="Mihardja"/> Kata novel berasal dari [[Bahasa Italia]], ''novella'' yang berarti “sebuah kisah, sepotong berita” dan novel memiliki cerita yang lebih kompleks dari cerpen.<ref name="Nurgiyantoro"/>
 
Ciri sebuah novel adalah tidak dibaca sekali duduk, plot diarahkan pada insiden atau peristiwa jamak, watak tokoh dikembangkan secara penuh, dimensi ruang dan waktu yang lebih meluas, cerita lebih luas, dan mencapai keutuhan secara inklusi.<ref name="x">{{en}} {{cite journal
| author = Kusmarwanti, M.Pd.
| year =
Baris 31 ⟶ 33:
| volume =
| issue =
 
| pages =
| doi =
| id =
| url = http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Kusmarwanti,%20SS.,%20M.Pd.,%20M.A./Materi%201%20MENGENAL%20FIKSI.pdf
| format =
| accessdate =
| archive-date = 2022-06-10
}}
| archive-url = https://web.archive.org/web/20220610142543/http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Kusmarwanti,%20SS.,%20M.Pd.,%20M.A./Materi%201%20MENGENAL%20FIKSI.pdf
</ref>
| dead-url = no
}}</ref>
 
=== Internet ===
[[Internet]] memberikan pengaruh besar terhadap pembuatan dan penyebaran fiksi, menyebabkan munculnya keraguan pada kemampuan [[hak cipta]] sebagai cara untuk memastikan bahwa [[royalti]] dibayarkan kepada pemegang hak cipta.<ref>Jones, Oliver. (2015). "[http://www.thedailybeast.com/articles/2015/02/09/why-it-is-crucial-that-the-publishing-industry-embrace-fan-fiction.html Why Fan Fiction is the Future of Publishing] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150519080208/http://www.thedailybeast.com/articles/2015/02/09/why-it-is-crucial-that-the-publishing-industry-embrace-fan-fiction.html |date=2015-05-19 }}." ''The Daily Beast''. The Daily Beast Company LLC.</ref> Selain itu, [[perpustakaan digital]] seperti [[Project Gutenberg]] membuat naskah-naskah [[domain umum]] menjadi lebih tersedia. Gabungan dari komputer rumahan yang tidak mahal, Internetinternet, dan kreativitas para penggunanya juga menghasilkan bentuk fiksi baru, misalnya [[permainan komputer]] interaktif atau komik yang dibuat melalui komputer. Banyak sekali forum untuk [[fiksi penggemar]] yang bisa dicari secara daring, di mana para pengikut setia [[dunia fiksi]] tertentu membuat dan menyebarkan cerita turunan. Internet juga digunakan untuk mengembangkan [[fiksi blog]], di mana cerita ditampilkan melalui [[blog]] entahbaik sebagai fiksi kilat atau blog serial, dan [[fiksi kolaboratif]], di mana cerita ditulis dalam banyak bagian oleh para penulis berbeda, atau seluruh teksnya bisa direvisi oleh siapapun menggunakan suatu [[wiki]].
 
== Genre ==
Fiksi pada umumnya terbagi menjadidalam sejumlah [[daftar genre fiksi|genre]]: bagian-bagian dari fiksi, masing-masingnya dibedakan oleh [[gaya (sastra)|gaya]], [[teknik sastra|teknik naratif]], [[isi (media)|isi media]], atau kriteria yang didefinisikan secara populer. Meskipun sebuah karya tergolong [[imajinasi|imajiner]] tetapi ia memiliki golongan yang disebut '''Fiksi Non-fiksi (''Nonfiction Fiction'')''', yakni sebuah bentuk karya fiksi yang dasar ceritanya merupakan sebuah fakta.<ref name="Nurgiyantoro"/> Yang termasuk kedalam Fiksi Non-fiksi adalah:
 
* [[Fiksi sejarah]] (''Historical fiction''), adalah fiksi yang dasar penulisannya merupakan [[sejarah]]. Novel ini terikat oleh fakta-fakta sejarah, tetapi fiksi ini memberikan ruang gerak untuk fiksionalitas, misalnya dengan memberitakan pikiran dan perasaan tokoh lewat percakapan. Sebagai contoh adalah ''Bendera Hitam dari Kurasan'' dan ''Tentara Islam di Tanah Galia'' karya Darji Zaidan.
 
* [[Fiksi ilmiah]] (''Science fiction''), adalah fiksi yang dasar penulisannya adalah fakta [[ilmu pengetahuan]].<ref name="Nurgiyantoro"/> Sebagai contoh novel ini adalah ''[[George Orwell|1984]]'', karya [[George Orwell]]. Genre ini misalnya, memprediksi atau mengandaikan teknologi yang bukan realita pada saat penciptaan karya tersebut: novel [[Jules Verne]] ''[[From the Earth to the Moon]]'' diterbitkan pada tahun 1865 dan pada tahun 1969, astronaut [[Neil Armstrong]] pertama kali mendarat di bulan.
 
* Fiksi biografis (''Biographical fiction''), adalah fiksi yang dasar penulisannya adalah fiksi [[biografi]]s. Karya biografis juga memberikan ruang bagi fiksionalitas, misalnya yang berupa sikap yang diberikan oleh penulis, di samping juga munculnya bentuk-bentuk dialog.<ref name="Nurgiyantoro"/> Sebagai contoh karya biografis adalah ''Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat'' karya [[Cindy Adams]], ''Kuantar Kau ke Gerbang'' dan ''Tahta untuk Rakyat''.
 
Baris 60 ⟶ 61:
{{Lihat pula|Realisme sastra}}
 
Fiksi realistis biasanya melibatkan cerita yang latar dasarnya (waktu dan lokasi di dunia) adalah nyata dan kejadian-kejadiannya dapat terjadi secara layak dalam pengaturan dunia nyata; fiksi non-realistik melibatkan cerita yangterjadi pada latar sebaliknya, sering kali berlatar pada alam semesta yang sepenuhnya imajiner, [[sejarah alternatif]] dunia selain yang saat ini dipahami sebagai benar, atau lokasi atau waktu lain yang tidak nyata. Terkadang bahkan menghadirkan [[teknologi]] yang tidak mungkin atau pembangkangan terhadap hukum alam yang dipahami saat ini. Namun, semua jenis fiksi boleh jadi mengundang audiens mereka untuk mengeksplorasi ide-ide, masalah, atau kemungkinan yang nyata dalam latar imajiner.<ref group = "note">Sebagaimana yang dijelaskan filsuf Stacie Friend, "dalam membaca kita mengambil karya fiksi, seperti karya non-fiksi, untuk menjadikannya seperti dunia nyata—bahkan jika mereka mengundang kita untuk membayangkan dunia menjadi berbeda dari bagaimana yang sebenarnya. [Jadi], membayangkan sebuah dunia cerita tidak berarti mengarahkan imajinasi seseorang terhadap sesuatu yang lain dari dunia nyata, melainkan merupakan aktivitas mental kita yang melibatkan pengembangan representasi kompleks dari apa yang digambarkan sebuah cerita" (Friend, S., "The Real Foundation of Fictional Worlds", ''Australasian Journal of Philosophy'': [https://dx.doi.org/10.1080/00048402.2016.1149736] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230721045817/https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/00048402.2016.1149736|date=2023-07-21}}).</ref><ref group = note>Penelitian Weisberg dan Goodstein (2009) mengungkapkan bahwa, meskipun tidak secara khusus diberitahu bahwa, katakanlah, karakter fiktif Sherlock Holmes, memiliki dua kaki, subjek mereka "secara konsisten berasumsi bahwa beberapa fakta dunia nyata diperoleh dalam fiksi, meskipun mereka sensitif terhadap jenis fakta dan realisme cerita." ([https://www.researchgate.net/profile/Deena_Weisberg/publication/233656603_What_Belongs_in_a_Fictional_World/links/54aadcd90cf2ce2df668ca52.pdf Weisberg, D.S. & Goodstein, J., "What Belongs in a Fictional World?", ''Journal of Cognition and Culture'', Vol. 9, No. 1, (Maret 2009), hlm. 69-78.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160311133100/https://www.researchgate.net/profile/Deena_Weisberg/publication/233656603_What_Belongs_in_a_Fictional_World/links/54aadcd90cf2ce2df668ca52.pdf |date=2016-03-11 }})</ref>
 
Kritikus sastra [[James Wood (kritikus)|James Wood]], berpendapat bahwa "fiksi adalah baik kecerdasan dan hal yang terlihat seakan-akan benar", yang berarti bahwa fiksi membutuhkan baik penemuan kreatif maupun tingkat kepercayaan yang dapat dipercaya,<ref>Wood, James. 2008. ''How Fiction Works.'' New York. Farrar, Straus & Giroux. hlm. xiii.</ref> sebuah gagasan yang sering dikemas dalam istilah penyair [[Samuel Taylor Coleridge]]: penangguhan ketidakpercayaan. Juga, kemungkinan-kemungkinan fiktif yang tak terbatas itu sendiri menandakan ketidakmungkinan mengetahui realitas secara penuh, secara provokatif menunjukkan bahwa tidak ada kriteria untuk mengukur konstruksi realitas.<ref name="subversive"/>
Baris 69 ⟶ 70:
[[Fiksi sastra]] diartikan sebagai karya fiksi yang dianggap memiliki [[nilai sastra]], berbeda dari [[fiksi genre|fiksi "genre"]] yang lebih komersial. Perbedaan ini bisa menjadi [[kanon Barat|kontroversial]] di antara para kritikus dan cendekiawan.
 
[[Neal Stephenson]] berpendapat bahwa walaupun definisi apapun adalah sederhana, tapi pada masa kini ada perbedaan budaya umum antara fiksi sastra dan genre. Di satu pihak, para penulis sastra saat ini sering disokong oleh patronpola, dengan dipekerjakan di universitas atau lembaga serupa, dan dengan keberlanjutan posisinya ditentukan tidak hanya oleh penjualan buku tetapi juga oleh kritik dari penulis sastra ternama lain serta kritikus. Di pihak lain, menurutnya, penulis fiksi genre cenderung menyokong diri mereka sendiri melalui penjualan buku.<ref>{{Cite web|url=https://slashdot.org/story/04/10/20/1518217/neal-stephenson-responds-with-wit-and-humor|title=Neal Stephenson Responds With Wit and Humor - Slashdot|website=slashdot.org|access-date=2020-04-14|archive-date=2019-08-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20190820235715/https://slashdot.org/story/04/10/20/1518217/neal-stephenson-responds-with-wit-and-humor|dead-url=no}}</ref> Akan tetapi, dalam suatu wawancara, [[John Updike]] mengeluhkan bahwa "kategori 'fiksi sastra' baru-baru ini muncul untuk menyiksa orang sepertiku yang hanya ingin menulis buku, dan jika ada yang mau membacanya, itu bagus, semakin banyak semakin meriah. ... Aku semacam penulis genre. Aku menulis fiksi sastra, yang mana seperti fiksi mata-mata atau ''chick lit''".{{sfn|Grossman|2006}}
 
== Perkembangan karya fiksi di Indonesia ==
Pertama kali sebuah karya fiksi yang masuk ke [[Indonesia]] merupakanadalah karya novel terjemahan,masa ini dinamakan [[Sastra Indonesia|Sastra Melayu Lama]] sekitar tahun [[1870]]-an.<ref name="Mihardja"/> Pada tahun 1920 terbitlah karya [[sastra]] berupa [[prosa]] seperti [[novel]], [[cerpen]], [[drama]] dan lain sebagainya. Angkatan ini dikenal dengan [[Balai Pustaka|Angkatan Balai Pustaka]], karya karya novelis Indonesia yang terkenal pada masa ini adalah ''[[Siti Nurbaya]]'', ''[[Salah Asuhan]]'', dan ''Si Cebol Merindukan Bulan''.<ref>{{cite book
|last = Siregar
|first = Bakri
Baris 88 ⟶ 89:
|url=http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2008/05/19/LU/mbm.20080519.LU127217.id.html
|date=19 Mei 2008
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/68APgwaID?url=http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2008/05/19/LU/mbm.20080519.LU127217.id.html
|archivedate=4 Juni 2012-06-04
|accessdate=4 Juni 2012
|title=Hamka Menggebrak Tradisi
|work=[[Tempo (majalah)|Tempo]]
|location=Jakarta}}</ref>
|dead-url=no
}}</ref>
 
Lalu muncullah [[Sastra Indonesia|Angkatan '45]], angkatan ini lebih realistik dibanding angkatan sebelumnya. Sastrawan yang terkenal pada masa ini adalah: [[Chairil Anwar]], [[Idrus]], dan [[Trisno Sumardjo]].<ref name="Mihardja"/> Angkatan berikutnya adalah [[Sastra Indonesia|Angkatan 1950-1960]].<ref name="Mihardja"/> Ciri karya sastra dari angkatan ini di dominasi oleh [[cerpen]] dan [[puisi]]. Pada angkatan ini muncul gerakan komunis dikalangan sastrawan, yang bergabung dalam [[Lembaga Kebudajaan Rakjat]] (Lekra) yang berkonsep sastra [[Realisme sastra|realisme]]-[[sosialis]]. Karya yang terkenal pada masa ini adalah [[Mochtar Loebis]], [[Ramadhan K.H]], dan [[W.S. Rendra]].<ref name="Mihardja"/>
Baris 139 ⟶ 142:
 
== Bibliografi ==
* [[Umberto Eco|Eco, Umberto]] 2009. [http://www.sss.ut.ee/index.php/sss/article/view/SSS.2009.37.1-2.04 On the ontology of fictional characters: A semiotic approach] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20191123040323/http://sss.ut.ee/index.php/sss/article/view/SSS.2009.37.1-2.04 |date=2019-11-23 }}. ''Sign Systems Studies'' 37(1/2): 82–98.
 
== Pranala luar ==
Baris 149 ⟶ 152:
|label=Fiksi }}
{{Sister project links|wikt=fiction|commons=Category: Fiction|v=Collaborative play writing|n=no|s=no|b=no|voy=Fiction tourism}}
* [http://cle.ens-lyon.fr/anglais/kate-colquhoun-on-the-blurred-boundaries-between-fiction-and-non-fiction-166576.kjsp?RH=CDL Kate Colquhoun pada batas-batas kabur antara fiksi dan non-fiksi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160413172007/http://cle.ens-lyon.fr/anglais/kate-colquhoun-on-the-blurred-boundaries-between-fiction-and-non-fiction-166576.kjsp?RH=CDL |date=2016-04-13 }}
* [http://talkingsilence.com Contoh Majalah Serial Blog/Cerita Pendek] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150120081310/http://talkingsilence.com/ |date=2015-01-20 }}
* [http://philpapers.org/archive/CHACTD.pdf Subhasis Chattopadhyay, 'Claiming the Domain of the Literary: Mourning the Death of Reading Fiction, ''Prabuddha Bharata or Awakened India'' 121 (6) (Juni 2016): 505-11] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20220818210426/https://philpapers.org/archive/CHACTD.pdf |date=2022-08-18 }}
{{Authority control}}