Filsafat fisika: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Nadiantara (bicara | kontrib) |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 55:
== Filsafat dalam mekanika kuantum ==
[[Mekanika kuantum]] merupakan fondasi dari [[fisika modern]] dan perkembangan teknologi digital. Interpretasinya konseptual
====== Keterikatan, aspek tak terlokalisasi dari partikel ======
Baris 74:
== Filsafat kosmologi ==
[[Kosmologi]] merupakan suatu ilmu yang berurusan dengan alam semesta pada skala yang besar.<ref name=":5">{{Cite book|url=https://plato.stanford.edu/archives/win2017/entries/cosmology/|title=The Stanford Encyclopedia of Philosophy|last=Smeenk|first=Christopher|last2=Ellis|first2=George|date=2017|publisher=Metaphysics Research Lab, Stanford University|editor-last=Zalta|editor-first=Edward N.|edition=Winter 2017}}</ref> Kosmologi berkaitan dengan bentuk serta proses terjadinya alam semesta itu sendiri. Teori kosmologi terus berkembang dari zaman ke zaman mulai dari [[Geosentrisme|teori geosentris]] [[Klaudius Ptolemaeus|Ptolemaeus,]] hingga model standar yang mencangkup [[Ledakan Dahsyat|teori ledakan besar]]. Teori kosmologi erat kaitannya dengan aspek metafisika dalam bahasan filsafat, namun seiring perkembangan teknologi dan melimpahnya data pengamatan, kosmologi saat ini
====== Asal mula alam semesta ======
Menurut masyarakat Boshongo di [[Afrika Tengah]], pada masa permulaan terciptanya alam semesta hanya terdapat kegelapan, air, dan dewa [[Bumba (dewa)|Bumba]] yang agung. Pada suatu hari, Bumba mengalami sakit perut dan memuntahkan Matahari, pulau-pulau, bulan , bintang, dan segala jenis binatang termasuk manusia.<ref name=":6">{{Cite web|url=http://www.hawking.org.uk/the-origin-of-the-universe.html|title=The Origin of the Universe|website=Stephen Hawking|access-date=2017-10-11}}</ref> Sementara menurut [[
Kosmologi modern berbasis pada teori sains dan data hasil pengamatan. Pengamatan [[Edwin Powell Hubble|Edwin Hubble]] yang kemudian dipadukan dengan [[Relativitas umum|teori relativitas umum]] mengindikasikan bahwa alam semesta itu terbatas dan memiliki awal. Kesimpulan ini dirangkum dalam [[Ledakan Dahsyat|teori ledakan besar]] yang menyatakan bahwa pada awalnya yaitu 13,8 milyar tahun lalu, alam semesta merupakan suatu titik dengan kerapatan yang sangat tinggi dan kemudian meledak atau berkespansi hingga seperti sekarang. Hingga saat ini teori ledakan besar masih konsisten dengan pengamatan.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/56647855|title=Big bang : the most important scientific discovery of all time and why you need to know about it|last=Simon.|first=Singh,|date=2004|publisher=Fourth Estate|isbn=0007152515|location=London|oclc=56647855}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://www.nytimes.com/2017/02/20/science/hubble-constant-universe-expanding-speed.html|title=Cosmos Controversy: The Universe Is Expanding, but How Fast?|last=Overbye|first=Dennis|date=2017-02-20|newspaper=The New York Times|language=en-US|issn=0362-4331|access-date=2017-10-11}}</ref>
|