Gagasan: Perbedaan antara revisi

[[Berkas:Plato-raphael.jpg|jmpl|250px|[[Plato]], salah satu filsuf pertama yang membahas gagasan secara perinci. Aristoteles berpendapat bahwa banyak pandangan Plato pada asalnya [[Pythagoreanisme|Pythagorean]].]]
'''Gagasan''' atau '''ide''' (dari bahasadalam [[Yunani KunoFilsafat|Yunani]]ilmu [[wikt:ἰδέα|ἰδέαfilsafat]] ''idea<ref name=":1">{{Cite web|title=Idea|url=https://www.lexico.com/en/definition/idea|website=lexico.com|publisher=Lexico: Oxford University Press (OUP)|access-date=2021-12-17}}</ref>'' "bentuk, pola," dari kata asalnya ἰδεῖν ''idein'',<ref name=":2">{{Cite web|title=idaein|url=https://www.merriam-webster.com/dictionary/idaein|website=merriam-webster.com|publisher=Dictionary, Merriam-Webster|access-date=2021-12-17}}</ref> "melihat") dalam ilmu filsafat biasanya merujuk pada gambaran [[perwakilan mental]] suatu [[objek]]. Gagasan juga dapat menjadi [[konsep]] [[abstrak]] yang tidak mewakili gambaran mental.<ref name="Cambridge Dictionary of Philosophy">{{cite book|year=1995|url=https://archive.org/details/cambridgediction00robe|title=Cambridge Dictionary of Philosophy|location=Cambridge; New York|publisher=Cambridge University Press|isbn=0-521-40224-7|editor1-first=Robert|page=[https://archive.org/details/cambridgediction00robe/page/355 355]|editor1-last=Audi}}</ref> Ide menurut [[Kamus Besar Bahasa Indonesia]], diartikan sebagai rancangan yang tersusun di dalam pikiran; atau perasaan yang benar-benar menyelimuti pikiran.<ref>{{Cite web|title=Ide|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/ide|website=kbbi.kemdikbud.go.id|access-date=2021-12-27|archive-date=2022-12-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20221204114628/https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/ide|dead-url=no}}</ref> Gagasan, seperti halnya ide, memiliki arti hasil dari pemikiran.<ref name=":0">{{Cite web|title=Gagasan|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/gagasan|website=kbbi.kemdikbud.go.id|access-date=2021-12-27|archive-date=2022-06-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20220613001004/https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/gagasan|dead-url=no}}</ref>

Secara umum, gagasan merupakan sesuatu yang dihasilkan dari pemikiran, pengusulan, kemauan, serta harapan yang kemudian disampaikan atau diperdengarkan.<ref>{{Cite news|title=Pengertian Gagasan adalah? Arti, Contoh, dan Jenis Gagasan|url=https://sepositif.com/pengertian-gagasan-adalah-arti-contoh-dan-jenis-gagasan/|work=sepositif.com|access-date=2021-12-28|archive-date=2023-03-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20230330073709/https://sepositif.com/pengertian-gagasan-adalah-arti-contoh-dan-jenis-gagasan/|dead-url=no}}</ref> Dapat pula didefinisikan sebagai konsepsi yang ada dalam pikiran sebagai hasil dari pemahaman mental, kesadaran, atau aktivitas.<ref>{{Cite web|title=idea|url=https://www.dictionary.com/browse/idea|website=dictionary.com|language=en|access-date=2021-12-28|archive-date=2023-06-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20230612002138/https://www.dictionary.com/browse/idea|dead-url=no}}</ref> Gagasan dalam kajian filsafat Yunani dan filsafat Islam melibatkan gambaran lengkap tentang imajinasi, yang segera berlalu. Misalnya: gagasan tentang sendok muncul di benak sebagai sendok utuh. Selama gagasan tersebut belum ditanamkan menjadi sebuah konsep dengan kata-kata atau gambar yang nyata, maka gagasan tersebut hanya akan tetap ada dalam pikiran. Gagasan akan menghasilkan konsep sebagai dasar dari semua jenis pengetahuan, termasuk sains dan filsafat. Saat ini, banyak orang berpikir bahwa sebuah gagasan merupakan sejenis kekayaan intelektual, seperti halnya hak cipta atau paten.<ref>{{Cite web|title=Gagasan|url=http://dbpedia.cs.ui.ac.id/page/Gagasan|website=dbpedia.cs.ui.ac.id|access-date=2021-12-28|archive-date=2021-12-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20211228062819/http://dbpedia.cs.ui.ac.id/page/Gagasan|dead-url=no}}</ref>

Kata 'ide' berasal dari bahasa [[Yunani Kuno|Yunani]] [[wikt:ἰδέα|ἰδέα]] ''idea<ref name=":1" />'' "bentuk, pola," dari kata asalnya ἰδεῖν ''idein'',<ref name=":2" /> "melihat". Dalam [[Kamus Besar Bahasa Indonesia]], 'gagasan' diartikan sebagai suatu ide atau hasil pemikiran.<ref name=":0" />

Plato mengemukakan pandangannya mengenai teori [[ide]] sebelum dikenal sebagai idealisme. [[Idea|Ide]] menurut Plato tidak terikat oleh waktu dan tempat, maka dari itu ide bukanlah sebuah makhluk.<ref>{{cite book|last=Hamid|first=at-Tijani Abdul Qadir|date=2001|url=https://www.google.co.id/books/edition/Pemikiran_politik_dalam_Al_Qur_an/-sidcQlFTYsC?hl=id&gbpv=1&dq=Ide+menurut+Plato+tidak+terikat+oleh+waktu+dan+tempat&pg=PA13&printsec=frontcover|title=Pemikiran politik dalam Al-Qur'an|place=[[Jakarta]]|publisher=Gema Insani|isbn=9789795616566|edition=|pages=13|language=|coauthors=|access-date=2021-12-28|archive-date=2023-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20230727055107/https://www.google.co.id/books/edition/Pemikiran_politik_dalam_Al_Qur_an/-sidcQlFTYsC?hl=id&gbpv=1&dq=Ide+menurut+Plato+tidak+terikat+oleh+waktu+dan+tempat&pg=PA13&printsec=frontcover|dead-url=no}}</ref> Plato lebih memprioritaskan ide sebagai alam yang tidak indrawi atau sesuatu yang tidak berwujud, dan juga Plato mengatakan bahwa kebenaran berasal dari material, bahannya hanya kebenaran yang terletak kebenaran penting dalam gagasan itu, dalam kata-kata Plato lain menyatakan bahwa ada sesuatu yang ada, dengan kata lain Plato mengatakan terdapat dua unsur yaitu jasmani dan rohani.<ref>{{cite journal|last=Lidinilah|first=Izul Haq|date=2020|title=Kesejajaran Idea Plato Dengan Doktrin Islam|url=https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jaqfi/article/download/6859/4020|journal=JAQFI: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam|volume=5|issue=1|pages=72|doi=|issn=2714-9420|id=|access-date=2021-12-28|archive-date=2022-06-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20220613005414/https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jaqfi/article/download/6859/4020|dead-url=no}}</ref> Sebab itulah, ide diartikan sebagai hakikat sesuatu, karena dengan idelah yang menjadi asal muasal terjadinya bentuk fisik.<ref>{{cite book|last=Adnan|first=Gunawan|date=2020|url=https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/15508/1/Editor-Book_G.A_Filsafat_Umum.pdf|title=Filsafat Umum|place=[[Banda Aceh]]|publisher=Ar-Raniry Press|isbn=978-623-7410-33-1|edition=|pages=12|language=|coauthors=|access-date=2021-12-28|archive-date=2021-12-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20211216185920/https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/15508/1/Editor-Book_G.A_Filsafat_Umum.pdf|dead-url=yes}}</ref>

Rene Descartes mengatakan bahwa "''ide adalah model pikiran''". Ide dipahami sebagai cara yang dianggap, seperti berasal dari dari pikiran atau bentuk manifestasi pikiran. Ia mengungkapkan anggapannya bahwa diri manusia memiliki seperangkat ide.<ref>{{cite book|last=Firmansyah|first=Muhammad Hendra|date=2021|url=https://www.google.co.id/books/edition/Pengantar_Filsafat_Ilmu/hnQ8EAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Rene+Descartes+ide+adalah+model+pikiran&pg=PA83&printsec=frontcover|title=Pengantar Filsafat Ilmu|place=[[Jawa Timur]]|publisher=Klik Media|isbn=978-623-6259-11-5|edition=|pages=83|language=|coauthors=|access-date=2021-12-28|archive-date=2023-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20230727055107/https://books.google.com/books?id=hnQ8EAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA83&dq=Rene+Descartes+ide+adalah+model+pikiran&hl=id&source=newbks_fb|dead-url=no}}</ref> Jika dijelaskan bahwa esensi atau sifat pikiran adalah berpikir, maka ide adalah cara berpikir yang mewakili obyek untuk pikiran. Descartes mengelompokkan ide kedalam tiga jenis yakni ide bawaan (''innate ideas''), ide adventif (''adventitious ideas''), dan ide buatan (''factitious ideas'').<ref name=":3">{{Cite web|title=Descartes’ Theory of Ideas|url=https://plato.stanford.edu/entries/descartes-ideas/#ideas|website=plato.stanford.edu|language=en|access-date=2021-12-28|archive-date=2023-03-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20230324044225/https://plato.stanford.edu/entries/descartes-ideas/#ideas|dead-url=no}}</ref>

Ide bawaan di dalam filsafat merupakan ide-ide yang diduga lahir dalam pikiran manusia, berbeda dengan yang diterima atau disusun dari pengalaman.<ref>{{Cite web|title=innate idea|url=https://www.britannica.com/topic/innate-idea|website=britannica.com|language=en|access-date=2021-12-28|archive-date=2023-06-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20230629022543/https://www.britannica.com/topic/innate-idea|dead-url=no}}</ref> Ide bawaan meliputi setidaknya ide-ide tertentu (misalnya, ide-ide tentang Tuhan, keluasan, substansi pikiran), karena tidak ada asal empiris yang memuaskan dari mereka yang dapat dipahami.

Ide adventif merupakan ide-ide yang berasal dari luar, dari objek, dan di luar pikiran. Hal ini berlawanan dengan ide bawaan. Bentuk argumen ontologis oleh Descartes tentang Tuhan dibangun di atas gagasan Ide-ide adventif.<ref>{{Cite web|title=Adventitious Ideas Definition|url=https://www.encyclo.co.uk/meaning-of-Adventitious_Ideas#:~:text=Those%20Ideas%20which%20appear%20to,the%20notion%20of%20adventitious%20Ideas.|website=encyclo.co.uk|publisher=English Encyclopedia|language=en|access-date=2021-12-28|archive-date=2021-12-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20211228082258/https://www.encyclo.co.uk/meaning-of-Adventitious_Ideas#:~:text=Those%20Ideas%20which%20appear%20to,the%20notion%20of%20adventitious%20Ideas.|dead-url=no}}</ref>

Faktor-faktor yang menjadi tolok ukur penyampaian gagasan dapat dikelompok menjadi beberapa bagian yakni 1) Gagasan yang diajukan berkaitan dengan masalah, 2) Gagasan yang diajukan mempercepat pemahaman masalah, penemuan penyebab dan penyelesaian masalah, 3) Gagasan yang diajukan tidak mengulangi gagasan yang telah dikomunikasikan oleh peserta lain, 4) Gagasan yang diajukan didukung oleh faktor, contoh, ilustrasi, perbandingan atau kesaksian, 5) Bahasa yang mengungkapkan pikiran dengan kata dan kalimat yang benar, 6) Tindakan, ekspresi, nada, tekanan, dan intonasi yang digunakan dapat memperjelas pikiran yang disampaikan, dan 7) Mengungkapkan gagasan dengan cara yang santun dan tidak emosional.<ref name=":4">{{Cite web|last=Riadi|first=Muchlisin|date=2015|title=Pengertian, Tujuan & Tolak Ukur Gagasan|url=https://www.kajianpustaka.com/2015/09/pengertian-tujuan-tolak-ukur-gagasan.html|website=kajianpustaka.com|access-date=2021-12-28|archive-date=2023-05-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230531163550/https://www.kajianpustaka.com/2015/09/pengertian-tujuan-tolak-ukur-gagasan.html|dead-url=no}}</ref>

Kemampuan untuk mencipta dan memahami makna ide dianggap sebagai ciri dan nilai penting dan manusia. Manusia memiliki kemampuan untuk memunculkan sejumlah ide tentang suatu topik (jumlah ide itu penting, bukan kualitas, kebenaran, atau kreativitas mereka).<ref>{{Cite web|title=OECD Skill: Abilities — Fluency of Ideas|url=https://www.oecd.org/els/emp/OECD%20Skills%20for%20Jobs%20Definitions.pdf|website=oecd.org|access-date=2022-01-03|archive-date=2022-10-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20221006064106/https://www.oecd.org/els/emp/OECD%20Skills%20for%20Jobs%20Definitions.pdf|dead-url=no}}</ref> Dengan memahami ide penting dalam suatu topik dapat dilakukan dengan cara berpikir kreatif dan rasa ingin tahu. Seseorang dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi cenderung akan tertantang sehingga tertarik untuk menyelesaikan suatu permasalahan kemudian menyebabkan rasa ingin tahu untuk menemukan kaitan-kaitan yang saling berhubunan, serta mempunyai banyak perspektif terhadap suatu hal itu.<ref>{{cite journal|last=Mardhiyana|first=Dewi|last2=Wahani Sejati|first2=Endah Octaningrum|date=2016|title=Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Rasa Ingin Tahu Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah|url=https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/article/download/21686/10319/|journal=PRISMA: Prosiding Seminar Nasional Matematika|volume=1|issue=1|pages=672|doi=|issn=2613-9189|id=|access-date=2022-01-03|archive-date=2022-06-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20220613002834/https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/article/download/21686/10319/|dead-url=no}}</ref>

* [https://plato.stanford.edu/entries/consciousness-intentionality/ Consciousness and Intentionality] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230403231630/https://plato.stanford.edu/entries/consciousness-intentionality/ |date=2023-04-03 }} – artikel di [https://plato.stanford.edu/index.html Stanford Encyclopedia of Philosophy] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230620005347/https://plato.stanford.edu/index.html |date=2023-06-20 }}.

*Afrizatul, ''[https://afrizatul.com/contoh-gagasan-pokok/ Contoh Gagasan Pokok] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230607184323/https://afrizatul.com/contoh-gagasan-pokok/ |date=2023-06-07 }}'' (Pekanbaru 2020)

* [http://www.scielo.br/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S0103-65642015000100090 Da intencionalidade da consciência ao método progressivo regressivo em Husserl] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180612141356/http://www.scielo.br/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S0103-65642015000100090 |date=2018-06-12 }} ''From intentional consciousness to progressive regressive method in Husserl'') – artikel di [http://www.scielo.br/ SCIELO] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20201211044336/http://www.scielo.br/ |date=2020-12-11 }}, Psicol. USP vol.26 no.1 São Paulo, January / April, 2015 ('''pt''').

* OS OLHOS DA IDEIA ([http://rcfilms.dotster.com/ideia.pdf THE EYES OF IDEA] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180121185920/http://rcfilms.dotster.com/ideia.pdf |date=2018-01-21 }} – volume ketiga dan terakhir dari “The Line of Sight”; esai ini memproyeksikan prinsip dari dua volume sebelumnya tentang [[teori film]], membatasi dirinya kepada [[persepsi visual|penglihatan]] dan [[bahasa]], membuka perspektif pada konsep utama mengenai gagasan, dari [[Plato]] dan [[Aristoteles]] – Esai oleh [[Ricardo Costa]], April 2002 ('''pt''').