Gajah perang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 296:
 
== Penggunaan taktis ==
 
[[Berkas:Zama.jpg|250px|right|thumb|''[[Pertempuran Zama]]'' oleh [[Cornelis Cort]], 1567.]]
[[Berkas:War-elephant-illustrated-london-news.jpg|thumb|right|250px|Pahatan yang menggambarkan gajah perang pada [[Perang Anglo-Sikh Pertama]], diterbitkan oleh [[The Illustrated London News]]. Ketebalan kulit gajah melindunginya dari luka. Posisi pengendara di atas gajah memberikan pandangan yang luas namun ia adalah target yang kelihatan.]]
{{multiple image
Baris 328:
== Warisan budaya ==
 
[[Berkas:AgraFort.jpg|thumb|right|200px250px|Bagian [[pelengkung]] yang tinggi pada [[Gerbang Amar Singh]], memungkinkan gajah untuk masuk ke dalam benteng.]]
Penggunaan gajah perang selama berabad-abad telah meninggalkan warisan budaya di banyak tempat. Banyak permainan perang tradisional yang memasukkan gajah perang. [[Chaturanga]], permainan papan India kuno yang merupakan asal mula [[catur]], menyebut salah satu bidaknya dengan nama ''Gaja'', yang bermakna gajah dalam [[bahasa Sanskerta]]. Penyebutan ini juga diserap oleh [[bahasa Indonesia]], yang menyebut bidak tersebut dengan nama [[gajah (catur)|gajah]]. Begitu pula dalam bahasa-bahasa lainnya, misalnya [[bahasa Arab]] (''al-fil'') dan [[bahasa Rusia]] (''Слон''). Dalam permainan [[Shogi]] dari [[Jepang]], pernah ada bidak yang disebut "''Gajah Mabuk''", sebelum akhirnya dihapuskan atas perintah dari [[Kaisar Go-Nara]] dan kini tidak lagi muncul dalam versi modernnya.