Gambar bergerak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Dexbot (bicara | kontrib)
k Bot: Parsoid bug phab:T107675
Baris 33:
Pada gambar bergerak lebih memberikan nilai kepuasan (entertainment) dibandingkan informasi yang bersifat berita. Oleh karenanya nilai artistik memegang peranan lebih penting dibandingkan kaidah-kaidah jurnalistik. Karya artistik menggambarkan keadaan yang tidak terjadi sebenarnya dan mementingkan nilai keindahan. Makanya warna, goresan yang rapih dan komposisi menjadi unsur utama dalam gambar bergerak. Sedangkan karya jurnalistik harus menggambarkan apa adanya atau benar-benar terjadi (aktual), benar ada dan mengandung nilai kebenaran.<ref>Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak; JB Wahyudi; PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 1992</ref>
 
<nowiki> </nowiki>Karena tidak memiliki nilai jurnalistik maka tidak heran kalau gambar bergerak ini bernilai fiksi. Kalau di dunia barat diawali dengan Walt Disney, maka di Indonesia diawali dengan kehadiran cerita si Doel memilih. Kisahnya membawa gebrakan baru tentang kehadiran gambar bergerak. Karya Dukut Hendronoto yang memang khusus belajar di Walt Disney atas perintah Soekarno (Presiden kala itu-1955), menceritakan tentang kampaye pemilu. Namun sayangnya, dari berbagai literatur perkembangan animasi di Indonesia terganjal dan ditutup untuk beredar. Dikalahkan oleh serangan walt disney yang merajai cerita anak-anak di Indonesia.
 
Nilai artistik berupa komposisi warna, gambar yang atraktif menjadi penentu utama dari gambar bergerak. Kemajuan teknologi komunikasi dengan hadirnya komputer menjadikan proses pembuatan menjadi lebih cepat. Kalau dahulu gambar harus dilukis diatas kertas satu persatu setiap kali perubahan bentuknya. Maka dengan kehadiran komputer dan sofware Adobe Premiere dan 3D Max, memudahkan proses pembuatan gambar bergerak (animasi) menjadi lebih mudah.