Gelar Utsmaniyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 15:
Meski [[Daftar sultan Utsmaniyah|daftar sultan Utsmani]] selalu dimulai dengan Osman, gelar '''sultan''' secara resmi digunakan pertama kali oleh [[Murad I]] yang merupakan penguasa Utsmani ketiga. Sultan menjadi gelar penguasa Utsmani yang paling dikenal di luar Utsmani. Pada keberjalanannya, gelar ini kerap digunakan dengan gelar '''khan''', gelar penguasa Asia Tengah, dengan sultan disandang sebelum nama dan khan berada di belakang nama. Di Utsmani, khan dieja sebagai han. Penggunaan ini merupakan perlambang Utsmani yang mewarisi dua warisan kebudayaan, yakni Islam dan Asia Tengah. Contoh penggunaan: Sultan Suleyman Han.
 
'''[[Padisyah]]''' adalah gelar Persia yang bermakna kaisar atau maharaja dan kedudukannya berada di atas syah atau raja. Gelar ini biasanya digunakan berdiri sendiri tanpa menyertakan namanya, berbeda dengan sultan atau khan yang biasanya disebut bersama dengan nama penguasa yang bersangkutan. Padisyah juga digunakan bersama dengan effendi dalam percakapan, seperti sapaan "''<nowiki/>'padisyah effendim'''" yang bermakna '"tuanku kaisar.'"
 
'''[[Khalifah]]''' adalah gelar resmi untuk pemimpin Muslim seluruh dunia, meskipun seringnya hanya simbolis semata karena tiap kepala negara Muslim biasanya memerintah negara mereka masing-masing tanpa campur tangan khalifah. Penguasa Utsmani secara resmi menyandang gelar ini setelah [[Selim I|Sultan Selim I]] menaklukan Kesultanan Mesir pada 1517 yang saat itu merupakan pelindung Khalifah Abbasiyah yang siudah tak punya wilayah kekuasaan sejak jatuhnya Baghdad pada 1258. Pada prakteknya, gelar khalifah jarang sekali digunakan oleh para penguasa Utsmani dalam politik dalam dan luar negeri.