Gelombang merah jambu
Istilah "gelombang merah jambu" (bahasa Spanyol: marea rosa, bahasa Portugis: onda rosa) atau "kembali ke Kiri" (Sp.: vuelta hacia la izquierda, Pt.: Guinada à Esquerda) adalah frase yang digunakan dalam analisis politik kontemporer pada abad ke-21 di media dan dimanapun yang mendeskripsikan sudut pandangan kembali menuju pemerintahan sayap kiri dalam demokrasi Amerika Latin yang jauh dari model ekonomi neo-liberal. Hal ini terjadi pada 1998 dan 2009,[1][2] memasuki stagnasi relatif dan menurun setelahnya.
Para analis menyatakan adanya anti-Amerika,[1] populis,[3][4][5][6] dan gaya otoriter dalam pemerintahan-pemerintahan tersebut.[3][7] Negara-negara Amerika Latin yang dipandang menjadi bagian dari tren ideologi tersebut disebut sebagai "negara Gelombang Merah Jambu".[8] Istilah pasca-neoliberalisme telah digunakan sebagai istilah yang merujuk kepada Gelombang Merah Jambu.
Referensi
- ^ a b da Cruz, Jose de Arimateia (2015). "STRATEGIC INSIGHTS: FROM IDEOLOGY TO GEOPOLITICS: RUSSIAN INTERESTS IN LATIN AMERICA". Current Politics and Economics of Russia, Eastern and Central Europe. Nova Science Publishers. 30 (1/2): 175–185.
- ^ Reid, Michael (Sep–Oct 2015). "Obama and Latin America: A Promising Day in the Neighborhood". Foreign Affairs. 94 (5): 45–53.
- ^ a b Isbester, Katherine (2011). The Paradox of Democracy in Latin America: Ten Country Studies of Division and Resilience. Toronto: University of Toronto Press. hlm. xiii. ISBN 978-1442601802.
- ^ [1] Boston Globe: The many stripes of anti-Americanism
- ^ [2] BBC News: South America's leftward sweep
- ^ [3] Pittsburg Tribune-Herald: Latin America's 'pragmatic' pink tide
- ^ "Once Saudi Venezuela, now a 'pink tide' casualty". The Chicago Tribune. 30 June 2016. Diakses tanggal 30 June 2016.
- ^ [4] SustainabiliTank: Guatemala