Gempa bumi Yogyakarta 2006: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 118.137.208.35 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh NoiX180 |
|||
Baris 15:
Secara umum posisi gempa berada sekitar 25 km selatan-barat daya Yogyakarta, 115 km selatan [[Kota Semarang|Semarang]], 145 km selatan-tenggara [[Pekalongan]] dan 440 km timur-tenggara [[Jakarta]]. Walaupun [[hiposenter]] gempa berada di [[laut]], tetapi tidak mengakibatkan [[tsunami]]. Gempa juga dapat dirasakan di [[Kota Solo|Solo]], Semarang, [[Kabupaten Purworejo|Purworejo]], [[Kabupaten Kebumen|Kebumen]] dan [[Kabupaten Banyumas|Banyumas]]. Getaran juga sempat dirasakan sejumlah kota di provinsi [[Jawa Timur]] seperti [[Kabupaten Ngawi|Ngawi]], [[Madiun]], [[Kediri]], [[Trenggalek]], [[Kabupaten Magetan|Magetan]], [[Kabupaten Pacitan|Pacitan]], [[Blitar]] dan [[Kota Surabaya|Surabaya]].
=== Gempa susulan ===
Baris 46 ⟶ 44:
== Sebab dan peristiwa sejenis ==
▲Prediksi yang ada adalah Letak [[Indonesia]] yang berada di antara tiga [[lempeng tektonik|lempeng]] utama dunia yaitu [[lempeng Australia]], [[lempeng Eurasia]] dan [[lempeng Pasifik]] serta berada di posisi ''[[Ring of fire]]'' menjadikan Indonesia kerap kali diterpa bencana [[gempa bumi]] dan letusan [[gunung berapi]]. Sebelumnya [[Gempa bumi Sumatra Maret 2005|gempa terjadi di Sumatra]] pada [[28 Maret]] [[2005]] menewaskan 361 orang serta [[Gempa bumi Samudra Hindia 2004|gempa bumi dan tsunami]] di [[Aceh]] pada [[26 Desember]] [[2004]] yang menewaskan 129.498 orang dan 37.606 lainnya hilang.
Meskipun pada saat bersamaan [[Gunung Merapi]] yang juga berada di sekitar daerah tersebut sedang meletus, namun para pakar menyatakan kedua peristiwa ini tidak saling berhubungan sebagai sebuah sebab-akibat. Peningkatan aktivitas di gunung api tersebut tidak berhubungan dengan kejadian gempa. Hal ini ditunjukkan oleh tidak terdapatnya anomali aktivitas yang mencolok sesaat setelah gempa.
|