Gizi dan kehamilan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PutraHP (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor-alih
PutraHP (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 9:
Status gizi yang diperhatikan bukan hanya status gizi kurang, tetapi juga status gizi lebih. Status gizi kurang menyebabkan ketidakmampuan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin dan kondisi plasenta menyuplai makanan tidak optimal. Dampak yang dapat timbul dari kondisi ini adalah keguguran, bayi lahir kurang bulan (prematur), kecacatan pada bayi, dan bayi BBLR (berat badan lahir rendah).{{Sfnp|Soetardjo, Susirah|2011|p=166|ps=: "Kesehatan ibu sebelum konsepsi mempengaruhi kemampuannya untuk melakukan pembuahan, memelihara kesehatan janin, dan memelihara kesehatan diri sendiri. (...) Gizi-kurang dan gizi-lebih sebelum kehamilan berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan. Pada keadaan gizi-kurang, simpanan zat-zat gizi ibu tidak cukup untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin serta kesehatan ibu. Dalam keadaan seperti ini plasenta tidak berkembang dengan baik sehingga tidak mampu menyuplai zat-zat gizi dalam jumlah yang cukup bagi kebutuhan janin. Akibat yang mungkin terjadi adalah pertumbuhan janin terhambat, bayi cacat sejak lahir, keguguran atau bayi lahir-mati, bayi lahir kurang-bulan (prematur), atau bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR) (...) Gizi lebih juga berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan dan persalinan. (...) Bayi kemungkinan dilahirkan lewat-waktu dengan berat badan lebih dari 4,0 kg. (...)"}}
 
Ibu dengan status gizi lebih dapat berpengaruh bagi kesehatan janin dan ibu yang mengandung. Ibu dengan obesitas memiliki kemungkinan untuk melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kg (makrosomia) yang akan menyulitkan persalinan,{{sfn|Lemmi-Keefe, Carol J.|2008|p=72}} <ref>{{Cite journal|last=Alfadhli|first=Eman M.|date=6 Februari 2021|title=Maternal Obesity Influences Birth Weight More Than Gestational Diabetes|url=https://doi.org/10.1186/s12884-021-03571-5|journal=BMC Pregnancy and Childbirth|volume=21|issue=1|pages=111|doi=10.1186/s12884-021-03571-5|issn=1471-2393|pmc=PMC7866872|pmid=}}</ref> meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan cacat lahir seperti kelainan jantung dan NTD (''neural tube defect'') atau kelainan kongenital akibat kegagalan penutupan lempeng saraf<ref>{{Cite journal|last=Wulan|first=Anggraeni Janar|last2=Simanjuntak|first2=Desindah Loria|date=1 Sepember 2016|title=Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Neural Tube Defect|url=https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1037|journal=Jurnal Majority|language=en-US|volume=5|issue=3|pages=55–61|issn=2337-3776}}</ref><ref>{{Cite web|last=Koren|first=Gideon|date=15 April 2021|title=Obesity, Neural Tube Defects and Folic Acid—A Complex Relationship|url=https://imrpress.com/journal/CEOG/48/2/10.31083/j.ceog.2021.02.2304/htm|website=imrpress.com|doi=10.31083/j.ceog.2021.02.2304/htm|access-date=16 Januari 2022}}</ref> serta bayi lahir mati atau kurang bulan, dan menyulitkan saat pemeriksaan USG kehamilan akibat banyaknya lemak tubuh.{{Sfnp|Soetardjo, Susirah|2011|p=166|ps=: "Kesehatan ibu sebelum konsepsi mempengaruhi kemampuannya untuk melakukan pembuahan, memelihara kesehatan janin, dan memelihara kesehatan diri sendiri. (...) Gizi-kurang dan gizi-lebih sebelum kehamilan berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan. Pada keadaan gizi-kurang, simpanan zat-zat gizi ibu tidak cukup untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin serta kesehatan ibu. Dalam keadaan seperti ini plasenta tidak berkembang dengan baik sehingga tidak mampu menyuplai zat-zat gizi dalam jumlah yang cukup bagi kebutuhan janin. Akibat yang mungkin terjadi adalah pertumbuhan janin terhambat, bayi cacat sejak lahir, keguguran atau bayi lahir-mati, bayi lahir kurang-bulan (prematur), atau bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR) (...) Gizi lebih juga berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan dan persalinan. (...) Bayi kemungkinan dilahirkan lewat-waktu dengan berat badan lebih dari 4,0 kg. (...)"}}<ref name=":0">{{Cite web|title=Obesity and Pregnancy|url=https://www.acog.org/en/womens-health/faqs/obesity-and-pregnancy|website=www.acog.org|language=|access-date=16 Januari 2022}}</ref>
 
Selain dampak terhadap janin, status gizi lebih calon ibu juga dapat menyebabkan terjadinya hipertensi gestasional atau peningkatan tekanan darah yang terjadi saat kehamilan, preeklampsia sebagai akibat dari hipertensi gestasional,{{sfn|Lemmi-Keefe, Carol J.|2008|p=70}} diabetes gestasional,{{sfn|Lemmi-Keefe, Carol J.|2008|p=70}} dan gangguan apnea tidur obstruktif yang akan meningkatkan risiko terjadinya peningkatan tekanan darah, [[Pre-eklampsia|preeklampsia]], [[tromboembolisme vena]],<ref>{{Cite journal|last=Malinowski|first=Ann Kinga|last2=Bomba-Opoń|first2=Dorota|last3=Parrish|first3=Jacqueline|last4=Sarzyńska|first4=Urszula|last5=Farine|first5=Dan|date=2017|title=Venous tThromboembolism in Obese Pregnant Women: Approach to Diagnosis and Management|url=https://journals.viamedica.pl/ginekologia_polska/article/view/GP.a2017.0083|journal=Ginekologia Polska|language=|volume=88|issue=8|pages=453–459|doi=10.5603/GP.a2017.0083|issn=2543-6767}}</ref> dan masalah jantung serta paru-paru.<ref name=":0" /><ref>{{Cite journal|last=Fitzsimons|first=Kate J|last2=Modder|first2=Jo|last3=Greer|first3=Ian A|date=Juni 2009|title=Obesity in Pregnancy: Risks and Management|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4989730/|journal=Obstetric Medicine|volume=2|issue=2|pages=52–62|doi=10.1258/om.2009.090009|issn=1753-495X|pmc=4989730|pmid=27582812}}</ref>