Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''''Global commons''''' merupakan kekayaan alam di luar dari yuridiksi nasional<ref>{{Cite web|title=OECD Glossary of Statistical Terms - Global commons Definition|url=https://stats.oecd.org/glossary/detail.asp?ID=1120|website=stats.oecd.org|access-date=2020-08-21|archive-date=2022-05-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20220503024706/https://stats.oecd.org/glossary/detail.asp?ID=1120|dead-url=no}}</ref> dan semua negara memiliki akses. Hukum Internasional mengindentifikasi empat ''global commons'' yaitu [[Samudra|lautan]], [[Atmosfer bumi|atmosfer]], [[Antarktika|antartika]] dan [[luar angkasa]]. Namun, ada pendapat lain yang mengatakan [[dunia maya]] juga merupakan bagian dari ''global commons''.<ref>{{Cite web|last=Raymond|first=Mark|date=2012|title=The Internet as a Global Commons?|url=http://www.cigionline.org/publications/2012/10/internet-global-commons|website=Cigionline|access-date=21 Agustus|archive-date=2013-04-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20130426163558/http://www.cigionline.org/publications/2012/10/internet-global-commons|dead-url=unfit}}</ref>
== Mengelola ''global commons'' ==
Secara historis, akses ke sebagian sumber daya yang ada pada ''global commons'' tidak sulit dan juga tidak langka. Namun, kemajuan pada ilmu dan teknologi akhir-akhir ini menyebabkan meningkatnya permintaan sumber daya seperti kegiatan perikanan,penelitian ilmiah, bioprospecting, navigasi, penerbangan, dan pemasangan kabel di bawah laut.<ref name=":0" /> Pada saat yang sama, planet juga mengalami keadaan krisis tantangan lingkungan seperti [[perubahan iklim]] dan [[pemanasan global]], penipisan pada [[lapisan ozon]] dan [[degradasi lingkungan]] di Antartika.<ref name=":0" /> Jika hal ini terus-menerus terjadi, kemungkinan akan memburuk dan berdampak negatif pada ''global commons'' untuk menyediakan ekosistem bagi kelangsungan hidup manusia.<ref name=":0">[{{Cite web |url=https://www.un.org/en/development/desa/policy/untaskteam_undf/thinkpieces/24_thinkpiece_global_governance.pdf |title=Global governance and governance of global in the global partnership for development beyond 2015] |access-date=2020-08-21 |archive-date=2023-03-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230322172936/https://www.un.org/en/development/desa/policy/untaskteam_undf/thinkpieces/24_thinkpiece_global_governance.pdf |dead-url=no }}</ref> Untuk mencegah hal tersebut, komunitas internasional mempercayai bahwa adanya kebutuhan untuk melestarikan wilayah sumber daya untuk pembangunan dan juga kelangsungan hidup manusia. Komunitas internasional membuat sejumlah konvensi atau perjanjian yang mengatur ''global commons'' di antaranya adalah [[Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut|Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Tentang Hukum Laut (UNCLOS)]] pada tahun 1982. P[[Sistem Traktat Antarktika|erjanjian Antartika atau ''Antartic Treaty System'' (ATS)]]. Perjanjian tersebut menyatakan bahwa Antartika dimanfaatkan untuk tujuan damai sehingga sesuatu yang berhubungan dengan militer dan percobaan segala senjata dilarang dilakukan.<ref>{{Cite web|last=Nash|first=Rosemary|title=The Antarctic Treaty System|url=https://www.scar.org/policy/antarctic-treaty-system/|website=SCAR|language=en-GB|access-date=2020-08-21|archive-date=2023-07-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230705184607/https://scar.org/policy/antarctic-treaty-system/|dead-url=no}}</ref> Terdapat banyak perjanjian yang mengatur dan juga melindungi atmosfer seperti [[Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa|UNFCCC]] dan [[Protokol Montreal]] tentang zat yang dapat merusak lapisan ozon. [[Traktat Luar Angkasa]] atau ''Outer Space Treaty'' yaitu Perjanjian mengenai Prinsip-Prinsip yang Mengatur Kegiatan Negara-Negara dalam Eksplorasi dan Penggunaan Antariksa.
