Gordang Sambilan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Simartampua (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
sumber tidak jelas dan tidak ensiklopedis
Tag: Pembatalan
 
(23 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Gordang Sambilan di Bagas Godang Panyabungan Tonga (Batak Mandailing musical instrument) (01).jpg|jmpl|Gordang Sambilan di kompleks [[Bagas Godang]] [[Panyabungan Tonga, Panyabungan, Mandailing Natal|Panyabungan Tonga]]]]
Gordang Sambilan adalah salah satu [[kesenian]] [[Tradisional]] [[suku]] [[Mandailing]].
'''Gordang Sambilan''' adalah salah satu [[kesenian]] [[Tradisional]] [[suku]] [[Batak Mandailing]]. Gordang artinya [[gendang]] atau [[bedug]] sedangkan sambilan artinya [[sembilan]], gordang Sambilan terdiri dari sembilan gendang atau bedug yang mempunyai panjang dan diameter yang berbeda sehingga menghasilkan nada yang berbeda pula. Gordang Sambilan biasa dimainkan oleh enam orang dengan nada gendang yang paling kecil 1, 2 sebagai taba-taba, gendang 3 tepe-tepe, gendang 4 kudong-kudong,gendang 5 kudong-kudong nabalik, gendang 6 pasilion, gendang 7, 8, 9 sebagai jangat. Dahulu gordang sambilan hanya dimainkan pada acara-acara yang sakral, seiring dengan berkembangya kultur sosial masyarakat saat ini gordang sambilan sudah sering diperdengarkan baik dalam acara pernikahan, penyambutan tamu, hari besar.<ref>
Gordang artinya [[gendang]] atau [[bedug]] sedangkan sambilan artinya [[sembilan]].
{{Cite web |url=http://www.madina.go.id/kebudayaan |title=Salinan arsip |access-date=2015-08-07 |archive-date=2015-08-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150826122900/http://www.madina.go.id/kebudayaan/ |dead-url=yes }}
Gordang Sambilan terdiri dari sembilan
</ref> Sebagai salah satu warisan budaya Indonesia Gordang sambilan sudah pernah dimainkan di istana presiden.<ref>{{Cite web|last=Pratomo|first=Yulistyo|date=17 Agustus 2012|title=Gordang Sambilan dan Tari Tor Tor hadir di Istana|url=https://m.merdeka.com/peristiwa/gordang-sambilan-dan-tari-tor-tor-hadir-di-istana.html|website=merdeka.com|language=en|access-date=10 Oktober 2021|archive-date=2022-08-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20220812142331/https://m.merdeka.com/peristiwa/gordang-sambilan-dan-tari-tor-tor-hadir-di-istana.html|dead-url=no}}</ref>
Gendang atau bedug yang mempunyai panjang dan diameter yang berbeda sehingga menghasilkan nada yang berbeda pula.
Gordang Sambilan biasa dimainkan oleh enam orang dengan nada gendang yang paling kecil 1,2 sebagai taba-taba,gendang 3 tepe-tepe,gendang 4 kudong-kudong,gendang 5 kudong-kudong nabalik,gendang 6 pasilion,gendang 7,8,9 sebagai jangat.
Dahulu gordang sambilan hanya dimainkan pada acara-acara yang sakral,seiring dengan berkembangya kultur sosial masyarakat saat ini gordang sambilan sudah sering diperdengarkan baik dalam acara pernikahan,penyambutan tamu,hari besar.
<Ref>http://www.madina.go.id/kebudayaan</ref>
Sebagai salah satu warisan budaya Indonesia Gordang sambilan sudah pernah di mainkan di istana presiden.
<ref>http://m.merdeka.com/peristiwa/gordang-sambilan-dan-tari-tor-tor-hadir-di-istana.html </ref>
 
DI samping Gordang sambilan ada gondang [[Tunggu-Tunggu 2]] (dua) yang terdiri dari dua buah gendang dengan ukurannya lebih kecil dari gondang sambilan, jika gendang sambilan pemukulnya terbuat dari kayu makan gendang tunggu-tunggu 2 pemukulnya memakai tangan sendiri.
 
meybi yes meybi no
==Lihat pula kebudayaan Mandailing lainnya==
 
== Etimologi ==
*[[Onang-onang]]
[[Berkas:Gordang Sambilan.svg|jmpl|Ilustrasi sembilan orang memainkan Gordang Sambilan]]
*[[Markusip]]
Gordang Sambilan berasal dari kata gordang yang memiliki arti [[Kendhang|gendang]] atau [[Bedug|beduk]] dan sambilan yang artinya sembila. Makna kata ini bermaksud sembilan gendang yang memiliki ukuran dan bunyi yang berbeda-beda.<ref>{{Cite web|title=Gordang Sambilan Budaya Mandailing|url=http://ksdae.menlhk.go.id/artikel/9435/gordang-sambilan-budaya-mandailing.html|website=ksdae.menlhk.go.id|access-date=10 Oktober 2021|archive-date=2023-08-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20230807192353/https://ksdae.menlhk.go.id/artikel/9435/gordang-sambilan-budaya-mandailing.html|dead-url=no}}</ref>
*[[Marpangir]]
*[[Marsialap Ari]]
*[[Ungut-ungut]]
*[[Marmoncak]]
 
==Referensi Asal usul ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Enkelvellige tonvormige trom TMnr H-1293.jpg|jmpl|Salah satu Instrumen Gordang Sambilan, Koleksi [[Tropenmuseum]], Sebelum tahun [[1865]]]]
Gordang Sambilan merupakan kebudayaan [[Suku Mandailing]] yang diperkirakan telah muncul sejak tahun 1475 di daerah [[Kabupaten Mandailing Natal|Mandailing Natal]] saat kepemimpinan Raja Sibaroar dari [[Nasution|Kerajaan Nasution]]. Saat itu alat musik ini digunakan dalam kegiatan pesta pernikahan dan hiburan rakyat. Alasan penggunaan kata sembilan memiliki beragam versi sejarah. Menurut satu versi, kata sambilan berasal dari pemain gendang yang berjumlah sembilan yang terdiri dari ''naposo bulung'' atau pemuda, ''anak boru'' yaitu saudara perempuan dari keturunan Ayah, ''kahanggi'' yaitu saudari laki-laki dari keturunan ayah, serta raja. Versi lain beranggapan bahwa kata sambilan melambangkan sembilan raja yang berkuasa di daerah Mandailing Natal, yaitu Nasution, [[Pulungan]], [[Marga Rangkuti|Rangkuti]], [[Hasibuan]], [[Lubis]], [[Matondang]], [[Parinduri]], [[Daulay]], dan [[Batubara]].<ref>{{Cite web|last=Lubis|first=Ahmad Husein|date=20 Juni 2012|title=Mengulik Sejarah Gordang Sambilan dari Tanah Mandailing : Okezone Lifestyle|url=https://lifestyle.okezone.com/read/2012/06/19/407/649893/mengulik-sejarah-gordang-sambilan-dari-tanah-mandailing|website=lifestyle.okezone.com|language=id-ID|access-date=10 Oktober 2021|archive-date=2021-10-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20211010040505/https://lifestyle.okezone.com/read/2012/06/19/407/649893/mengulik-sejarah-gordang-sambilan-dari-tanah-mandailing|dead-url=no}}</ref>
 
== Bahan baku dan ukuran ==
Alat musik ini dibuat dari kayu yang bagian tengahnya dibuang untuk membentuk [[Tabung (geometri)|tabung]] [[resonator]] dengan permukaan yang menutup satu lubang dari bahan kulit sapi. Kulit ini ditarik agar rata dan tegang sehingga menutupi lubang, lalu diikat tali yang terbuat dari [[rotan]].<ref>{{Cite web|date=2 Oktober 2019|title=Gordang Sambilan, Seni Musik|url=http://encyclopedia.jakarta-tourism.go.id/post/gordang-sambilan--seni-musik?lang=id|website=encyclopedia.jakarta-tourism.go.id|access-date=10 Oktober 2021|archive-date=2022-08-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20220810035023/http://encyclopedia.jakarta-tourism.go.id/post/gordang-sambilan--seni-musik?lang=id|dead-url=no}}</ref>
 
== Penggunaan ==
Sebelum Agama Islam menyebar di daerah Mandailing Natal, permainan alat musik ini digunakan sebagai kegiatan upacara memanggil [[Penghormatan orang yang telah meninggal|roh nenek moyang]]. Upacara ini bernama Paturuan Sibaso yang bertujuan untuk meminta pertolongan roh nenek moyang mengatasi masalah yang dihadapi seperti bencana alam. Selain itu, Gordang sambilan juga digunakan dalam upacara adat memanggil hujan yang dikenal dengan nama Mangido Udan serta menghentikan hujan tersebut bila terlalu lama. Gordang Sambilan juga digunakan dalam acara pribadi, yaitu dalam upacara pernikahan yang bernama Orja Godang Markaroan Boru dan upacara kematian yang bernama Orja Mambulungi. Namun, kegiatan ini harus memenuhi beberapa syarat, yaitu meminta izin kepada pemimpin adat yaitu Namora Natoras dan Raja sebagai kepala pemerintahan dan juga menyembelih satu ekor sapi.
 
== Lihat pula ==
 
* [[Onang-onang]]
* [[Markusip]]
* [[Marpangir]]
* [[Marsialapari]]
* [[Ungut-ungut]]
* [[Marmoncak]]
 
== Referensi ==
 
<References/>
 
[[Kategori:Mandailing]]
[[Kategori:Budaya|MandailingAlat musik Indonesia]]