Gramedia Pustaka Utama

perusahaan penerbit asal Indonesia
Revisi sejak 22 Mei 2020 22.44 oleh Wisnu Don (bicara | kontrib) (Menambah Tahun dan Peristiwa sampai dengan tahun 1988)

Gramedia Pustaka Utama adalah anak perusahaan dari Kelompok Kompas Gramedia yang bergerak di bidang penerbitan buku yang didirikan sejak 25 Maret 1974. Fokus terbitannya kepada 12 bidang utama: Fiksi Dewasa, Fiksi Remaja, Fiksi Anak, Sastra - Literatur, Bisnis Ekonomi, Social Science, Pengembangan Diri, Kamus & Referensi, Boga, serta Busana & Kecantikan.

PT Gramedia Pustaka Utama
Anak perusahaan
IndustriPenerbitan
GenreBervariasi
PendahuluDivisi penerbitan PT Gramedia
Didirikan25 Maret 1974; 50 tahun lalu (1974-03-25)
PemilikKompas Gramedia
IndukKG Media
Situs webwww.gpu.id

Sejarah Pendirian

Di atas kertas, penerbit Gramedia lahir pada tanggal 12 Maret 1970 ketika nama Gramedia dikukuhkan dengan akta notaris sebagai sebuah PT yang bergerak di bidang percetakan dan penerbitan. Usaha penerbitan ini dirintis oleh P.K. Ojong dan Jakob Oetama,yang sudah lebih dulu mendirikan toko buku pada tahun 1969.

Pada 7 Agustus 1972, Adisubrata, direktur pertama Penerbit Gramedia menandatangani kontrak perdana dengan pengarang. Buku pertama yang diterbitkan adalah novel berjudul Karmila karangan Marga T. Menyusul buku nonfiksi terjemahan Hanya Satu Bumi yang ditulis oleh Barbara Wako dan Rene Dubos, tawaran dari Yayasan Obor.

Pendirian Penerbit Gramedia makin dikukuhkan dengan Surat Keputusan tertanggal 25 Maret 1974 yang ditandatangani oleh Jakob Oetama (selaku Pimpinan PT Gramedia), yang memberikan kewenangan kepada Adisubrata untuk menandatangani perjanjian kepada pihak luar/pengarang atas nama PT Gramedia Pustaka Utama. Tanggal inilah yang kemudian menjadi "hari lahir" penerbit Gramedia Pustaka Utama.

Tahun dan Peristiwa

Tahun Peristiwa
1974
  1. Ditandatangani SK berdirinya Penerbit PT Gramedia oleh Jakob Oetama, setelah pada tahun sebelumnya menerbitkan Karmila karya Marga T., yang merupakan cerita bersambung di harian Kompas. Novel Karmila ini masih dicetak ulang 40 tahun setelah terbit.
  2. Terbit Badai Pasti Berlalu karya Marga T., novel yang kemudian dibuat menjadi film dan album lagu yang legendaris.
  3. Hanya Satu Bumi karya Rene Dubos & Barbara Ward diterbitkan. Buku ini merupakan laporan persiapan untuk konferensi lingkungan pertama tingkat dunia di Stockholm pada tahun 1972 dan mendasari munculnya ide pembangunan berkelanjutan dalam konferensi tingkat dunia lanjutannya di tahun 1987.
  4. Mulai menerbitkan Seri Album Cerita Ternama. 168 judul yang diterbitkan dalam seri ini memperkenalkan secara luas karya-karya klasik dunia kepada anak-anak Indonesia. Di tahun ini pula mulai diterbitkan Seri Cerita dari Lima Benua, memperkenalkan dongeng, cerita rakyat, dan legenda dari seluruh dunia yang dikisahkan kembali oleh para penulis Indonesia.
  5. Terbit Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan karya Koentjaraningrat, salah satu buku yang mencoba menjelaskan persoalan-persoalan pembangunan dan kendalanya pada masa awal Orde Baru. Lepas pada kritik yang dilontarkan, buku ini berpengaruh pada zamannya.
1975
  1. Terbit Terminal Cinta Terakhir karya Ashadi Siregar, setelah di tahun sebelumnya terbit Cintaku di Kampus Biru dan Kugapai Cintamu. Trilogi ini mewarnai khazanah sastra Indonesia pada 1970-an.
  2. Karmila difilmkan dengan sutradara Ami Prijono. Ini adalah versi pertama dari film Karmila yang hingga beberapa dekade berikut difilmkan ulang dan disinetronkan.
1976 Kamus Inggris-Indonesia karya John M. Echols dan Hassan Shadily diterbitkan dan menjadi kamus Inggris-Indonesia yang paling banyak dipakai di Indonesia hingga saat ini. Kamus ini mengawali terbitnya kamus-kamus bahasa asing lainnya di GPU sehingga sampai sekarang GPU telah menerbitkan lebih dari 65 kamus bahasa asing.
1977
  1. Terbit Dasar-Dasar Ilmu Politik karya Miriam Budiardjo, buku teks pertama tentang ilmu politik yang sangat membantu jutaan mahasiswa politik dan ilmu-ilmu sosial lainnya di Indonesia untuk memahami politik sebagai sebuah ilmu. Ditulis secara sistematis dan komprehensif. Sampai saat ini telah dicetak  lebih dari 42 kali.
  2. Film Badai Pasti Berlalu karya Marga T. ditayangkan dengan pemeran utama Christine Hakim dan Roy Marten, dan menjadi film terlaris di dekade tahun 70-an.
1978
  1. Seri Lima Sekawan karya Enid Blyton pertama kali diterbitkan, yang kemudian menjadi buku anak-anak paling laris di Indonesia pada dekade 70-80-an. Bahkan masih menjadi buku bacaan yang direkomendasikan untuk anak-anak hingga sekarang.
  2. Mulai menerbitkan terjemahan karya Agatha Christie, sang ratu penulis cerita kriminal dunia. Setelah Pemakaman menjadi novel pertama yang diterbitkan. Sampai kini sudah 80 judul diterbitkan dan masih terjual baik.
  3. Sepolos Cinta Dini, menandai terbitnya novel pertama Mira W. yang kemudian menjadi salah satu penulis Indonesia yang hampir semua novelnya difilmkan atau dibuat sinetron.
  4. Terbit Belajar Memasak bersama Nyonya Rumah karya Nyonya Rumah (Julie Sutarjana) yang disusul oleh Pandai Masak 1 dan Pandai Masak 2. Ketiga buku ini menjadi perintis tren penerbitan buku resep masakan di Indonesia.
  5. Pertama kali menerbitkan Bumi yang Subur, novel pemenang Pulitzer Prize tahun 1932 yang merupakan novel mahakarya karya Pearl S. Buck yang mengangkat budaya Cina.
  6. Menerbitkan terjemahan Buku Harian Anne Frank. Buku legendaris yang menjadi simbol harapan yang hilang dari anak-anak yang tewas dalam tragedi Holocaust ini telah diterjemahkan dalam lebih dari 60 bahasa.
1979 Seri Imung karya Arswendo Atmowiloto mulai diterbitkan, disusul dengan seri-seri novel populer lainnya: Kiki & Komplotannya, Keluarga Cemara, dan Senopati Pamungkas.
1980 Mulai menerbitkan terjemahan karya-karya Sidney Sheldon, diawali dengan Wajah Sang Pembunuh. Novel-novel Sidney Sheldon kemudian menjadi bestseller sepanjang masa di Indonesia, menembus penjualan hingga satu juta eksemplar.
1981
  1. Menerbitkan Petunjuk Hidup Tenteram dan Bahagia karya Dale Carnegie, yang mengawali tren penerbitan buku-buku pengembangan diri terjemahan di Indonesia yang hingga kini masih menjadi bestseller.
  2. Seri Trio Detektif dengan judul pertama Misteri Puri Setan terbit pertama kali dan menjadi bacaan bestseller favorit anak-anak dan remaja pada tahun 1980-an.
1982
  1. Seri Pustaka Cerita: Tini diterbitkan dengan judul pertama Robi dan Susi di Kebun Ajaib. Seri ini mendapatkan banyak pujian karena mengajarkan banyak perilaku positif kepada anak.
  2. Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari diterbitkan dan kemudian menjadi salah satu novel Indonesia yang paling banyak diterbitkan ke dalam bahasa asing. Novel ini kemudian difilmkan pada tahun 2011 dengan judul Sang Penari.
  3. Menerbitkan Yang Tak Ternilai karya V. Lestari, salah satu maestro novel misteri di Indonesia yang belum ada tandingannya.
1983
  1. Terbit Anak Bajang Menggiring Angin karya Sindhunata, novel fantasi pewayangan ini bersumber dari kisah Ramayana yang diwarnai oleh filsafat kehidupan sehari-hari. Novel ini adalah salah satu buku bestseller yang telah dicetak berkali-kali sampai sekarang.
  2. Terbit Roro Mendut, salah satu karya fiksi penting Y.B. Mangunwijaya, arsitek, rohaniwan, dan seorang humanis sejati. Lewat karya ini, Romo Mangun mengkritik pandangan umum tentang putri Jawa yang digambarkan sebagai sosok serbalemah, serbamanut, dan serbanunut. Lewat karya ini, sosok Rara Mendut tampil sebagai perempuan mandiri yang mampu memperjuangkan hak-haknya.
1985
  1. Musashi karya legendaris Eiji Yoshikawa. Epik panjang tentang samurai pada abad ke-16 diterbitkan secara berseri 7 buku dan menjadi karya legendaris.
  2. Misteri Dian yang Padam, yang mengawali kiprah penulisan S. Mara Gd. sebagai ratu cerita detektif Indonesia, pertama kali diterbitkan.
  3. Mulai menerbitkan karya Nh. Dini. Pada Sebuah Kapal menjadi judul pertama yang terbit, dan sampai saat ini telah lebih dari 20 judul karyanya yang diterbitkan oleh GPU.
1986
  1. Menerbitkan Alam Asli Indonesia: Flora, Fauna, dan Keserasian karya Kathy MacKinnon dan Alain Compost, salah satu buku pertama di Indonesia yang memaparkan kekayaan flora dan fauna Indonesia yang disertai foto-foto berkualitas.
  2. Terbit Tangkaplah Daku, Kau Kujitak, buku pertama seri Lupus karya Hilman Hariwijaya. Lupus memperkenalkan jenis baru penulisan novel remaja dan merupakan buku seri bestseller paling ditunggu di tahun 1990-an.
  3. Menerbitkan buku puisi Aku Ini Binatang Jalang karya Chairil Anwar yang sampai saat ini telah dicetak berulang kali.
1987 Seri Resep Praktis karya Yasa Boga diterbitkan dan mengawali tren buku masak dengan foto-foto yang menggugah selera, takaran yang tepat, dan step by step pembuatan yang praktis.
1988
  1. Terbit Sewindu Dekat Bung Karno karya Bambang Widjanarko, salah satu buku tentang Bung Karno dan kondisi politik Indonesia pada akhir kekuasaannya. Buku ini mendapat banyak sorotan karena terbit pada masa kejayaan Orde Baru.
  2. Wastu Citra karya Y.B. Mangunwijaya terbit dan menjadi buku acuan arsitektur dan seni yang masih dipakai sampai saat ini.
  3. Menerbitkan buku Hari Depan Kita Bersama (Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Pembangunan), sebuah buku tentang keterkaitan pertumbuhan ekonomi dan lingkungan hidup serta sifat keberlanjutan pembangunan itu sendiri, yang kemudian memperkenalkan istilah “pembangunan berkelanjutan” (terjemahan dari sustainable development) di Indonesia.

Pengembangan Teknologi

Pada tahun 2010 Gramedia telah menggunakan komputasi awan (cloud) sejak tahun 2010 yang berakibat pemangkasan pada biaya operasional sebesar 30 persen.[1]

Format ebook untuk buku-buku terbitan Gramedia Pustaka Utama mulai diperkuat tahun 2017 dengan dirilisnya aplikasi Gramedia Digital[2] dan juga Google Play Books.

Mulai 1 April 2020, bekerja sama dengan lima penerbit buku Kompas Gramedia lainnya, Gramedia Pustaka Utama mulai mengembangkan sistem pengiriman naskah digital terpadu melalui Digital Publishing System. Melalui sistem ini para penulis dapat mengunggah naskah mereka lewat website, untuk selanjutnya akan masuk dalam seleksi online para editor. Nantinya, naskah yang dikirimkan tidak hanya dapat dicetak menjadi buku saja, tetapi juga dalam bentuk ebook dan juga dapat dicetak terbatas melalui sistem POD atau print on demand. Metode unggahan ini semakin mempermudah sistem pengiriman naskah, yang sebelumnya lazim dilakukan via pos ataupun e-mail.[3]

Rujukan

Pranala luar