Gunung Tangkuban Parahu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
DriftingPangea (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
DriftingPangea (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 20:
 
Gunung Tangkuban Parahu mempunyai kawasan [[hutan Dipterokarp Bukit]], [[hutan Dipterokarp Atas]], [[hutan Montane]], dan [[Hutan Ericaceous]] atau hutan gunung.
 
== Sejarah Pembentukan dan Letusan ==
Gunung Tangkuban Parahu terbentuk sekitar 90.000 tahun lalu di [[Kaldera Sunda]]. Gunung ini, menurut T. Bachtiar dan Dewi Syafriani dalam buku ''Bandung Purba'', lebih muda dari [[Gunung Burangrang]]. Gunung Burangrang yang terletak di sisi barat Gunung Tangkuban Parahu terbentuk sekitar 210.000 hingga 105.000 tahun lalu. Menurut T. Bachtiar, Gunung Tangkuban Parahu lahirnya setelah terbentuknya [[Sesar Lembang]]. Ketika Gunung Tangkuban Parahu meletus, sebagian material alirannya yang mengalir ke selatan tertahan di kaki patahan.
 
Sepanjang sejarahnya, aktivitas yang terjadi di gunung Tangkuban Parahu telah membentuk 13 kawah. Tiga kawah diantaranya populer dijadikan destinasi wisata, yakni [[Kawah Ratu]], [[Kawah Upas]], dan [[Kawah Domas]]. Sementara perincian 13 kawah lengkapnya sebagai berikut: Kawah Upas terdiri dari [[Kawah Upas (termuda)]], [[Kawah Upas (muda)]], dan [[Kawah Upas (tua)]]. Kawah Ratu juga terdiri dari [[Kawah Ratu (termuda)]],
 
== Legenda rakyat setempat ==