Hamka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 98:
 
=== Muhammadiyah ===
Setelah tiga bulan menikah, Malik bersama istrinya pindah ke Padang Panjang. Dalam kepengurusan Muhammadiyah, ia menjabat sebagai Ketua Muhammadiyah Padang Panjang dan merangkap sebagai pimpinan Tabligh School setingkat [[madrasah tsanawiyah]] yang diadakan Muhammadiyah.{{sfn|Hamka|1974|loc=jilid II|pp=12}} Pengajarannya menempati gedung Muhammadiyah di [[Guguk Malintang, Padangpanjang Timur, Padangpanjang|Guguk Malintang]] setiap selasaSelasa malam dan dihadiri banyak orang.{{sfn|Hamka|1974|loc=jilid II|pp=21-22}} Sebagai wadah pembentukan kader-kader Muhammadiyah, mata pelajaran Tabligh School berkisar tentang kepemimpinan, strategi dakwah, dan penyebaran dakwah Muhammadiyah. Malik mengajar bersama [[Ahmad Rasyid Sutan Mansur|Sutan Mansur]] dan [[Saalah Yusuf Sutan Mangkuto|Sutan Mangkuto]]. Caranya mengajar dianggap baru, berbeda dengan yang lain. Salah seorang muridnya, [[Malik Ahmad]] kelak menjadi salah satu pimpinan Muhammadiyah.
 
Ketika diadakannya Kongres Muhammadiyah ke-18 di Solo pada awal 1929, Malik datang sebagai peserta. Sejak itu, ia tidak pernah absen menghadiri Kongres Muhammadiyah berikutnya. Dalam kunjungannya di Solo, ia bertemu dengan tokoh pimpinan Muhammadiyah, Fakhruddin. Hamka menyebut Fakhruddin sebagai salah seorang yang mempengaruhi jalan pikirannya dalam agama. "Keberanian dan ketegasannya menjadi pendorong bagi saya untuk berani dan tegas pula." Dalam perjalanannya di Bandung, Hamka bertemu [[Ahmad Hassan|A. Hassan]] dan [[Mohammad Natsir]]. Pada 1929, ia juga mengasuh majalah ''Kemauan Zaman'', tetapi hanya bertahan lima nomor.<ref>https://books.google.co.id/books?id=dOfhDwAAQBAJ&pg=PA229&dq=hamka+majalah+%22menara%22&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjandbG7dvsAhXHeisKHdcxAYYQ6AEwAXoECAYQAg#v=onepage&q=hamka%20majalah%20%22menara%22&f=false</ref>