Hamka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan tanda baca
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 248:
 
Sebagai seorang yang anti-komunis, Irfan dalam ''Ayah...'' menyebut bagaimana pribadi dan karya Hamka diserang oleh surat kabar ''Bintang Timoer'' dalam rubrik "Lentera" yang diasuh oleh [[Pramoedya Ananta Toer]]. Salah satu kritik tajam adalah tudingan bahwa Hamka melakukan plagiasi. Novel ''[[Tenggelamnya Kapal Van der Wijck]]'' disebut sebagai jiplakan dari novel ''Magdalena'' karya [[Mustafa Lutfi al-Manfaluti|Mustafa Lutfi Al-Manfaluthi]], seorang penulis Mesir. Namun, ketika Pramoedya mendapati putrinya, Astuti hendak menikahi seorang peranakan [[Tionghoa-Indonesia|etnis Tionghoa]] berbeda agama, Pram meminta Astuti membawa calon suaminya itu untuk belajar Islam kepada Hamka. Dalam pertemuan dengan Astuti, Hamka sama sekali tidak menyinggung sikap Pramoedya belasan tahun sebelumnya. Melalui bimbingan Hamka, Daniel Setiawan, calon suami Astuti mengucapkan dua kalimat syahadat. Seorang dokter yang dekat dengan Pram, Hoedaifah menanyakan mengapa Pram justru mengutus calon menantu menemui figur yang selama ini ia serang melalui tulisan-tulisannya. "Saya lebih mantap mengirimkan calon menantuku untuk diislamkan dan belajar agama pada Hamka, meski kami berbeda paham politik."{{sfn|Irfan|2013|pp=262-264}} [[Taufiq Ismail]] dalam pengantar di buku ''Ayah...'' menilai, secara tidak langsung tindakan Pram yang meminta calon menantunya belajar kepada Hamka sebagai bentuk ungkapan maaf.{{sfn|Irfan|2013|pp=xxvi}}
 
== Dalam budaya populer ==
* Dalam film ''[[Buya Hamka (film)|Buya Hamka]]'' (2023), Abdul Malik Karim Amrullah diperankan oleh [[Vino G. Bastian]].
* Dalam film ''[[Buya Hamka (film)|Buya Hamka]]'' (2023), Abdul Malik Karim Amrullah (kecil) diperankan oleh [[Rey Bong]].
 
== Catatan kaki ==