Hari Bahasa Ibu Internasional

Revisi sejak 2 November 2022 03.53 oleh Bot5958 (bicara | kontrib) (Perbarui referensi situs berita Indonesia (perbaikan author banyak dengan pemisah koma))

21 Februari dinyatakan sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional oleh UNESCO pada tanggal 17 November 1999.

Shaheed Minar, atau monumen martir, terletak di Kampus Universitas Dhaka, Bangladesh, mengenang pengorbanan bahasa Bangla pada tanggal 21 Februari 1952

Sejarah

Hari Bahasa Ibu Internasional berasal dari pengakuan internasional terhadap Hari Gerakan Bahasa yang dirayakan di Bangladesh. Resolusi bahasa internasional ini disarankan oleh Rafiqul Islam, seorang Bangli yang tinggal di Vancouver, Kanada. Ia menulis surat kepada Kofi Annan pada tanggal 9 Januari 1998, memintanya untuk mengambil langkah untuk menyelamatkan bahasa dunia dari kepunahan dengan mendeklarasikan Hari Bahasa Ibu Internasional (International Mother Language Day). Akhirnya dipilihlah tanggal 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional karena pada tanggal tersebut, Bangladesh mengalami pembunuhan pada tahun 1952 dalam memperjuangkan bahasa Bangli di Dhaka.[1]

Majelis Umum PBB meminta negara-negara anggotanya untuk mempromosikan semua bahasa yang digunakan oleh orang-orang di dunia pada tanggal 16 Mei 2009. Sebelumnya pada tahun 2008 Mejelis Umum menyatakan 2008 sebagai Tahun Bahasa Internasional untuk mempromosikan persatuan dalam keanekaragaman dan pemahaman internasional melalui multibahasa dan multikulturalisme.

Pengertian bahasa ibu

Bahasa ibu adalah bahasa pertama yang dikuasai atau diperoleh anak. Di mana pun anak itu lahir, kemudian ia memeroleh atau menguasai bahasa pertamanya maka bahasa yang dikuasai itu merupakan bahasa ibu. Apakah itu bahasa daerah, bahasa nasional, hingga bahasa internasional misalnya bahasa Inggris umumnya, bahasa pertama yang dikuasai seorang anak adalah bahasa ibu (bahasa daerahnya) bukan bahasa nasional atau internasional. Akan tetapi tidak menuntut kemungkinan bahasa pertama yang ia tahu dan gunakan adalah bahasa negaranya dan bahasa internasional. Bergantung pada siapa, di mana, dan atas kepentingan apa bahasa tersebut dibelajarkan.[2]

Referensi

  1. ^ Mahartika, Loudia; Wib, 13:50. Nurdiarsih, Fadjriah; Adelin, Fadila, ed. "Sejarah Munculnya Hari Bahasa Ibu Internasional, Diperingati Tiap 21 Februari". Liputan6.com. Diakses tanggal 2019-02-22. 
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-22. Diakses tanggal 2019-02-22. 

Pranala luar