Hari libur di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan subbab sejarah dengan informasi mengenai Keppres 8/2024
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Budaya Indonesia}}
Hari libur di Indonesia yang diakui secara resmi oleh [[Pemerintah Indonesia]], baik di pusat maupun di [[Pemerintah daerah di Indonesia|daerah]], terdiri dari dua jenis, yaitu "hari libur nasional" dan "hari libur fakultatif". Selain itu, pemerintah juga menentukan hari cuti khusus bagi [[Pegawai negeri sipil|pegawai negeri]] yang disebut "[[cuti bersama]]".
 
== Sejarah ==
Sejak zaman [[Hindia Belanda]], tiap golongan diberikan jatah libur yang berbeda. Orang-orang [[pribumi]], khususnya yang beragama [[Islam]], diberikan jatah libur awal [[puasa Ramadan]] dan libur [[Idulfitri]], sementara anak-anak mereka diliburkan dari kegiatan bersekolah selama bulan [[Ramadan]] dan hari-hari [[Idulfitri]].<ref>{{Cite web|date=2018-05-24|title=Libur Puasa Anak Sekolah Zaman Belanda|url=https://historia.id/agama/articles/libur-puasa-anak-sekolah-zaman-belanda-DnwKa|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2023-08-27}}</ref><ref>{{Cite web|last=64|title=Di Masa Penjajahan, Pribumi Hanya Memiliki Dua Hari Setahun {{!}} Republika ID|url=https://republika.id/posts/27355/di-masa-penjajahan-pribumi-hanya-memiliki-dua-hari-setahun|website=republika.id|language=en-US|access-date=2023-08-27}}</ref>
 
Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan Indonesia]], tepatnya pada tahun [[1946]], [[Pemerintah Indonesia]] yang baru terbentuk ini mengeluarkan aturan mengenai hari raya (libur), yang terbagi ke dalam hari raya umum, yakni [[Hari Tahun Baru|Tahun Baru]] dan [[Hari Kemerdekaan Republik Indonesia|Hari Kemerdekaan]], serta [[Hari raya keagamaan|hari-hari raya keagamaan]] Islam, Kristen, dan Tionghoa. Tanggal dari hari-hari raya keagamaan tersebut ditetapkan oleh [[Daftar Menteri Agama Indonesia|Menteri Agama]].<ref name="penetapan 1946">{{Cite act|title=Aturan Hari Raya|type=Penetapan Pemerintah|index=2/um|year=1946}}</ref> Pemerintah kemudian menambah [[Hari Angkatan Bersenjata|Hari Angkatan Perang]] pada tanggal [[5 Oktober]] dan [[Hari Pahlawan (Indonesia)|Hari Pahlawan]] pada tanggal [[10 November]] sebagai hari raya.<ref>{{Cite act|title=Tanggal 5 Oktober dijadikan Hari Raya “Hari Angkatan Perang”|type=Penetapan Pemerintah|index=7/Um|year=1946}}</ref><ref>{{Cite act|title=Hari bulan 10 November dijadikan Hari Raya “Hari Pahlawan”|type=Penetapan Pemerintah|index=9/Um|year=1946}}</ref>
 
Pada tahun 1953, [[Presiden Indonesia]] saat itu, yakni [[Soekarno]], mengeluarkan keputusan yang merombak pengelompokan hari raya dan menetapkan "hari libur" yang dirayakan di seluruh Indonesia. Hari-hari libur yang dimaksudkan ialah [[Hari Tahun Baru|Tahun Baru]], [[Hari Kemerdekaan Republik Indonesia|Hari Kemerdekaan]], [[Nuzululqur'an]], [[Isra Mikraj]], dua hari [[Idulfitri]], [[Iduladha]], [[Tahun Baru Hijriah]] (1 Muharram), [[Maulid Nabi Muhammad|Maulid Nabi]], [[Jumat Agung|Wafat Yesus]], [[Paskah]] hari kedua, [[Kenaikan Yesus Kristus|Kenaikan Yesus]], [[Pentakosta]] hari kedua, [[Natal]], dan [[Hari Buruh]] (1 Mei). Selain itu, [[Daftar Menteri Agama Indonesia|Menteri Agama]] diberikan hak untuk menentukan hari libur tambahan untuk suatu daerah jika perlu.<ref name="keppres 1953">{{cite act|type=Keputusan Presiden|index=24|year=1953|title=Penetapan Aturan Hari-Hari Libur|url=https://anri.sikn.go.id/index.php/keputusan-presiden-nomor-24-tahun-1953-tentang-penetapan-aturan-hari-hari-libur}}</ref>
 
Kemudian pada tahun 1962–1963, Pemerintah kembali mengubah hari libur dan mengembalikan pengelompokkan hari raya seperti sebelumnya, tetapi kali ini hari-hari raya umum dan beberapa hari [[hari raya keagamaan]] digolongkan sebagai "hari libur" yang berlaku secara nasional, sedangkan [[Hari raya keagamaan|hari-hari raya keagamaan]] lainnnya digongkan sebagai "hari libur fakultatif" yang tidak diwajibkan untuk dirayakan. Tahun Baru, Hari Kemerdekaan, Hari Buruh, dua hari Idulfitri, Iduladha, dan Natal ditetapkan sebagai "hari libur". Hari libur fakultatif terbagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut.<ref name="keppres 1962">{{Cite act|title=Perubahan Keputusan Presiden No. 234 Tahun 1962 Tentang Peraturan Hari Libur|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/156674/keppres-no-121-tahun-1963|type=Keputusan Presiden|index=121|year=1963}}</ref>
 
# Islam, yang terdiri dari [[Tahun Baru Hijriah]], [[Hari Asyura]], [[Maulid Nabi Muhammad|Maulid]], [[Isra Mikraj]], [[Nisfu Sya'ban|Nisfu Syakban]], [[Ramadan|Awal Ramadan]], dan [[Nuzululqur'an]].
Baris 16:
# Hindu Bali, yang berjumlah maksimal empat hari dan penetapannya ditentukan oleh [[Gubernur|Kepala Daerah Tingkat I]] [[Bali]] dengan persetujuan Menteri Agama.
 
Dalam masa [[Orde Baru]], tepatnya pada tahun 1967, Pemerintah sekali lagi merombak hari libur dan menghapus pengelompokan hari libur fakultatif, kecuali aturan mengenai hari libur khusus bagi umat [[Hinduisme Bali|Hindu Bali]]. Berdasarkan Keputusan Presiden No. 251 Tahun 1967, hari raya yang ditetapkan sebagai hari libur adalah [[Hari Tahun Baru|Tahun Baru]], dua hari [[Idulfitri]], [[Iduladha]], [[Maulid Nabi Muhammad|Maulid Nabi]], [[Natal]], [[Tahun Baru Hijriah]], [[Hari Kemerdekaan Republik Indonesia|Hari Kemerdekaan]], [[Hari Buruh]], [[Isra Mikraj]], [[Kenaikan Yesus Kristus|Kenaikan Yesus]], dan [[Maria Diangkat ke Surga|Hari Santa Maria]].<ref name="keppres 1967">{{cite act|type=Keputusan Presiden|index=251|year=1967|title=Hari-Hari Libur|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/150970/keppres-no-251-tahun-1967}}</ref> Aturan inilah yang kemudian digunakan sebagai petunjuk hari libur nasional di Indonesia hingga saat ini, meskipun beberapa perubahan pada [[Keputusan Presiden (Indonesia)|keputusan presiden]] tersebut masih dilakukan pada tahun-tahun setelahnya, seperti penghapusan Hari Buruh sebagai hari libur setahun kemudian,<ref>{{Cite act|title=Perubahan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 251 Tahun 1967 Tentang Hari-Hari Libur|url=https://peraturan.bpk.go.id/Details/150966/keppres-no-148-tahun-1968|type=Keputusan Presiden|index=148|year=1968}}</ref> penghapusan Hari Santa Maria yang digantikan dengan Hari [[Jumat Agung|Wafat Yesus]] pada tahun 1971,<ref name=":02">{{cite act|type=Keputusan Presiden|index=10|year=1971|title=Hari Wafat Isa Al-Masih Dinyatakan sebagai Hari Raya/Hari Libur|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/77934/keppres-no-10-tahun-1971}}</ref> serta penambahan [[Nyepi]] dan Waisak pada tahun 1983.<ref name="keppres 1983">{{cite act|type=Keputusan Presiden|index=3|year=1983|title=Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 251 Tahun 1967 tentang Hari-Hari Libur sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 1971|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/65482/keppres-no-3-tahun-1983}}</ref>
 
Memasuki [[Reformasi Indonesia (1998–sekarang)|Era Reformasi]], [[Pemerintah Indonesia]] mengakui [[Tahun Baru Imlek]] sebagai hari libur nasional pada tahun 2002.<ref name="keppres 2002">{{cite act|type=Keputusan Presiden|index=19|year=2002|title=Hari Tahun Baru Imlek|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/56514/keppres-no-19-tahun-2002}}</ref> Lalu pada tahun 2013, Pemerintah mengembalikan [[Hari Buruh]] sebagai hari libur nasional.<ref name="keppres 2013">{{cite act|type=Keputusan Presiden|index=24|year=2013|title=Penetapan Tanggal 1 Mei Sebagai Hari Libur|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/54707/keppres-no-24-tahun-2013}}</ref> Akhirnya pada tahun 2016, Pemerintah menambah [[Hari Lahir Pancasila]], yang sebelumnya hanya berstatus sebagai [[Daftar hari penting di Indonesia|hari penting]], menjadi hari libur nasional.<ref name="keppres 2016">{{cite act|type=Keputusan Presiden|index=24|year=2016|title=Hari Lahir Pancasila|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/54321/keppres-no-24-tahun-2016}}</ref>
 
Pada tahun 2024, Pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden No. 8 Tahun 2024 yang mendaftar seluruh hari libur nasional yang berlaku di Indonesia serta mencabut beberapa [[Keputusan Presiden (Indonesia)|keputusan presiden]] (keppres) sebelumnya yang juga berisi daftar hari libur nasional.<ref name="keppres 2024">{{cite act|type=Keputusan Presiden|index=8|year=2024|title=Hari-Hari Libur|url=https://peraturan.bpk.go.id/Details/276688/keppres-no-8-tahun-2024}}</ref> Dalam aturan tersebut, hari-hari libur nasional yang diadakan setelah keppres sebelumnya, yakni [[Tahun Baru Imlek]], [[Hari Buruh|Hari Buruh Internasional]], [[Pancasila|Hari Lahir Pancasila]], dan [[Paskah|Kebangkitan Yesus Kristus (Paskah)]], dimasukkan ke dalam daftar tersebut.<ref>{{Cite web|last=Mufarida|first=Binti|date=2024-01-31|title=Jokowi Tetapkan 16 Hari Libur Tahun 2024, Ini Daftarnya|url=https://nasional.sindonews.com/read/1310923/15/jokowi-tetapkan-16-hari-libur-tahun-2024-ini-daftarnya-1706659283|website=SINDOnews Nasional|language=id-ID|access-date=2024-01-31}}</ref> Keppres ini juga sekaligus menetapkan penggunaan [[tata nama|nomenklatur]] "[[Kristus|Yesus Kristus]]" dalam penamaan hari libur nasional yang berhubungan dengan [[hari raya keagamaan]] Kristiani, alih-alih nama "[[Almasih|Isa Almasih]]" yang sebelumnya selalu digunakan dalam penetapan hari libur oleh Pemerintah.<ref>{{Cite web|last=Nugraheny|first=Dian Erika|date=2024-01-30|editor-last=Krisiandi|title=Jokowi Ganti Nomenklatur Libur "Isa Almasih" Jadi "Yesus Kristus"|url=https://nasional.kompas.com/read/2024/01/30/11523161/jokowi-ganti-nomenklatur-libur-isa-almasih-jadi-yesus-kristus|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-01-31}}</ref>
Pada tahun 2024, Pemerintah menyatukan pengaturan hari-hari libur nasional yang tersebar dalam ragam peraturan ke dalam satu keputusan presiden. Melalui Keputusan Presiden No. 8 Tahun 2024, Pemerintah mencabut Keputusan Presiden No. 251 Tahun 1967 dan Keputusan Presiden No. 10 Tahun 1971 beserta perubahan-perubahannya, sekaligus memasukkan Tahun Baru Imlek, Hari Buruh Internasional, Hari Lahir Pancasila, dan Kebangkitan Yesus Kristus (Paskah) yang semula diatur secara terpisah. Keppres ini sekaligus mengubah [[tata nama|nomenklatur]] Isa Al Masih pada ragam nama hari libur nasional menjadi Yesus Kristus.<ref name="keppres 2024" />
 
== Hari libur nasional ==
'''Hari libur nasional''' ditetapkan setiap tahunnya oleh [[Pemerintah Indonesia|Pemerintah Pusat]], khususnya [[Presiden Indonesia|Presiden Republik Indonesia]], khususnyasementara olehtanggal gabunganuntuk hari-hari libur yang tidak tetap diputuskan setiap tahunnya oleh [[Kementerian Agama Republik Indonesia|Kementerian Agama]], [[Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia|Kementerian Ketenagakerjaan]], dan [[Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia|Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi]] dalam surat keputusan bersama. Hari-hari yang ditetapkan sebagai hari libur nasional umumnya berupa [[Hari raya keagamaan|hari besar keagamaan]] untuk [[Agama-agama dunia|agama-agama]] tertentu (khususnya [[Agama di Indonesia|yang diakui secara resmi di Indonesia]]), hari besar nasional yang memperingati peristiwa penting untuk negara Indonesia, atau hari besar internasional yang umum dirayakan di seluruh dunia. Masing-masing hari libur nasional umumnya dirayakan selama sehari, kecuali [[Idulfitri]] yang dirayakan selama dua hari.
 
Berikut merupakan daftar hari libur yang masih ditetapkan sebagai hari libur nasional di Indonesia dan masih dirayakan hingga per tahun {{CURRENTYEAR}}. Dasar hukum terbaru untuk hari-hari libur tersebut diatur oleh Keputusan Presiden No. 8 Tahun 2024.<ref name="keppres 2024" />
; Legenda sifat hari libur:
{{Col-float}}
Baris 71:
! rowspan="2" |Sifat
! rowspan="2" |Tahun dirayakan
! rowspan="2" |Dasar hukum
! rowspan="2" |Keterangan
|- style="font-size:90%;"
Baris 81 ⟶ 80:
|[[Hari Tahun Baru|'''Tahun Baru Masehi''']]
|◯
|[[1946]]–sekarang<ref name="penetapan 1946">{{Cite act|title=Aturan Hari Raya|type=Penetapan Pemerintah|index=2/um|year=1946}}</ref>–sekarang
|<small>Keppres 8/2024<ref name="keppres 2024">{{cite act|type=Keputusan Presiden|index=8|year=2024|title=Hari-Hari Libur|url=https://peraturan.bpk.go.id/Details/276688/keppres-no-8-tahun-2024}}</ref></small>
|<small>[[Tahun baru|Hari tahun baru]] dalam [[kalender Gregorius|penanggalan Masehi (Gregorius)]].</small>
|-
Baris 89 ⟶ 87:
|[[Tahun Baru Imlek|'''Tahun Baru Imlek''']]
|<big>'''🕭'''</big>
|[[2003]]–sekarang<ref name="keppres 2002" />–sekarang
|<small>Keppres 19/2002,<ref name="keppres 2002">{{cite act|type=Keputusan Presiden|index=19|year=2002|title=Hari Tahun Baru Imlek|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/56514/keppres-no-19-tahun-2002}}</ref><br>Keppres 8/2024<ref name="keppres 2024" /></small>
|<small>Hari tahun baru dalam [[Imlek|penanggalan Imlek (Tionghoa)]]. Hari tersebut menjadi [[hari raya keagamaan]] bagi umat [[Konfusianisme|Konghucu]] dan sekaligus perayaan tradisional bagi [[Tionghoa|orang-orang Tionghoa]].</small>
|-
Baris 97 ⟶ 94:
|'''[[Nyepi|Hari Suci Nyepi]]''' dan '''[[Kalender Saka|Tahun Baru Saka]]'''
|<big>+</big>
|<small>Keppres 8/2024[[1983]]–sekarang<ref name="keppres 20241983" /></small>
|[[1983]]<ref name="keppres 1983">{{cite act|type=Keputusan Presiden|index=3|year=1983|title=Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 251 Tahun 1967 tentang Hari-Hari Libur sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 1971|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/65482/keppres-no-3-tahun-1983}}</ref>–sekarang
|<small>Keppres 8/2024<ref name="keppres 2024" /></small>
|<small>Hari tahun baru dalam [[Kalender Saka|penanggalan Saka]]. Umat [[Hinduisme Bali|Hindu Bali]] merayakan hari tersebut sebagai hari suci dengan melakukan upacara [[Nyepi]].</small>
|-
Baris 105 ⟶ 101:
<p>Hari [[Jumat Agung|Wafat Yesus (Jumat Agung)]] adalah hari [[Jumat]] sebelum Paskah, atau lebih tepatnya dua hari sebelum Paskah. Hari [[Hari Raya Kenaikan Tuhan|Kenaikan Yesus]] berada tepat empat puluh (40) hari setelah Paskah, yang selalu jatuh pada hari [[Kamis]]. Hari [[Pentakosta]] jatuh lima puluh (50) hari setelah Paskah, yang selalu jatuh pada hari [[Minggu (hari)|Minggu]].</p></ref>
| rowspan="4" style="background-color:lightgrey;" |
|[[Jumat Agung|'''Wafat Yesus Kristus''']]<ref group="lower-alpha">Sebelumnya disebut dalam peraturan perundang-undangan sebagai Wafat Isa Al Masih</ref>
|†
|[[1953]]–[[1962]],<ref name="keppres 1953" /> [[1971]]–sekarang<ref name=":02" />
|[[1953]]<ref name="keppres 1953">{{cite act|type=Keputusan Presiden|index=24|year=1953|title=Penetapan Aturan Hari-Hari Libur|url=https://anri.sikn.go.id/index.php/keputusan-presiden-nomor-24-tahun-1953-tentang-penetapan-aturan-hari-hari-libur}}</ref>–[[1962]]<ref name="keppres 1962">{{Cite act|title=Perubahan Keputusan Presiden No. 234 Tahun 1962 Tentang Peraturan Hari Libur|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/156674/keppres-no-121-tahun-1963|type=Keputusan Presiden|index=121|year=1963}}</ref>, [[1971]]<ref name=":02">{{cite act|type=Keputusan Presiden|index=10|year=1971|title=Hari Wafat Isa Al-Masih Dinyatakan sebagai Hari Raya/Hari Libur|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/77934/keppres-no-10-tahun-1971}}</ref>–sekarang
|<small>Keppres 8/2024<ref name="keppres 2024" /></small>
|<small>[[Hari raya keagamaan]] bagi umat [[Kekristenan|Kristiani]] untuk memperingati peristiwa [[Kesengsaraan Yesus|sengsara]], [[Penyaliban dan kematian Yesus|penyaliban]], dan [[Penyaliban dan kematian Yesus|wafat]] [[Yesus|Yesus Kristus]]. Hari tersebut juga dikenal sebagai hari [[Jumat Agung]].</small>
|-
|Hari [[Minggu (hari)|Minggu]] antara {{nowrap|[[22 Maret]]}} – {{Nowrap|[[25 April]]}}<ref name="computus" group="lower-alpha" />
|[[Paskah|'''Kebangkitan Yesus Kristus (Hari Paskah)''']]
|†
|[[1953]]<ref name="keppres 1953" />–[[1962]],<ref name="keppres 19621953" />, [[2024]]–sekarang<ref>{{Cite act|title=Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024|url=https://www.kemenkopmk.go.id/sites/default/files/pengumuman/2023-09/SKB%202024.pdf|type=Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi|index=855 Tahun 2023, No. 3 Tahun 2023, No. 4 Tahun 2023}}</ref>–sekarang
|<small>[[Hari raya keagamaan]] bagi umat [[Kekristenan|Kristiani]] untuk merayakan peristiwa [[Kebangkitan Yesus|kebangkitan Yesus Kristus]]. Hari tersebut juga dikenal sebagai hari [[Paskah]].</small>
|<small>Keppres 8/2024<ref name="keppres 2024" /></small>
|<small>[[Hari raya keagamaan]] bagi umat [[Kekristenan|Kristiani]] untuk merayakan peristiwa [[Kebangkitan Yesus|kebangkitan Yesus Kristus]].</small>
|-
|Hari [[Kamis]] antara {{nowrap|[[30 April]]}} – {{Nowrap|[[3 Juni]]}}<ref name="computus" group="lower-alpha" />
|[[Hari Raya Kenaikan Tuhan|'''Kenaikan Yesus Kristus''']]<ref group="lower-alpha">Sebelumnya disebut dalam peraturan perundang-undangan sebagai Kenaikan Isa Al Masih</ref>
|†
|[[1953]]<ref name="keppres 1953" />–[[1962]],<ref name="keppres 19621953" />, [[1968]]–sekarang<ref name="keppres 1967">{{cite act|type=Keputusan Presiden|index=251|year=1967|title=Hari-Hari Libur|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/150970/keppres-no-251-tahun-1967}}</ref>–sekarang
|<small>Keppres 8/2024<ref name="keppres 2024" /></small>
|<small>[[Hari raya keagamaan]] bagi umat [[Kekristenan|Kristiani]] untuk memperingati peristiwa [[Kenaikan Yesus Kristus|kenaikan]] [[Yesus|Yesus Kristus]] ke [[surga]].</small>
|-
Baris 128 ⟶ 121:
|'''[[Hari Buruh|Hari Buruh Internasional]]'''
|◯
|[[1953]]<ref name="keppres 1953" />–[[1967]],<ref name="keppres 19671953" />, [[2014]]–sekarang<ref name="keppres 2013" />–sekarang
|<small>Keppres 24/2013,<ref name="keppres 2013">{{cite act|type=Keputusan Presiden|index=24|year=2013|title=Penetapan Tanggal 1 Mei Sebagai Hari Libur|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/54707/keppres-no-24-tahun-2013}}</ref><br>Keppres 8/2024<ref name="keppres 2024" /></small>
|<small>Perayaan bagi [[Buruh|kaum buruh]] dan [[Tenaga kerja|para pekerja]] di seluruh dunia.</small>
|-
|AntaraSatu hari antara {{nowrap|[[6 Mei]]}} – {{Nowrap|[[4 Juni]]}}
|{{nowrap|15 ''Waisaka''}}<br /><small>(Buddhis)</small>
|[[Waisak|'''Hari Raya Waisak''']]
|<big>☸</big>
|[[1983]]–sekarang<ref name="keppres 1983" />–sekarang
|<small>Keppres 8/2024<ref name="keppres 2024" /></small>
|<small>[[Hari raya keagamaan]] bagi umat [[agama Buddha|Buddha]] untuk memperingati peristiwa [[Kelahiran Buddha|kelahiran]], [[Nirwana|nibbana]] (pencerahan), dan [[Parinirwana|parinibbana]] (kematian) [[Siddhartha Gautama|Buddha Siddhartha Gautama]].</small>
|-
Baris 144 ⟶ 135:
|'''[[Pancasila#Sejarah perumusan dan lahirnya Pancasila|Hari Lahir Pancasila]]'''
|<small>ID</small>
|[[2016]]–sekarang<ref name="keppres 2016" />–sekarang
|<small>Keppres 24/2016,<ref name="keppres 2016">{{cite act|type=Keputusan Presiden|index=24|year=2016|title=Hari Lahir Pancasila|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/54321/keppres-no-24-tahun-2016}}</ref><br>Keppres 8/2024<ref name="keppres 2024" /></small>
|<small>Peringatan atas peristiwa lahirnya konsep [[Pancasila]] dalam pidato "[[Lahirnya Pancasila]]" yang disampaikan oleh [[Soekarno]].</small>
|-
Baris 151 ⟶ 141:
|[[Hari Kemerdekaan Republik Indonesia|'''Proklamasi Kemerdekaan''']]
|<small>ID</small>
|[[1946]]–sekarang<ref name="penetapan 1946" />–sekarang
|<small>Keppres 8/2024<ref name="keppres 2024" /></small>
|<small>Peringatan atas peristiwa pernyataan [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan Indonesia]] melalui [[Teks Proklamasi]].</small>
|-
|[[25 Desember]]
|[[Natal|'''Kelahiran Yesus Kristus (Hari Raya Natal)''']]
|†
|[[1953]]–sekarang<ref name="keppres 1953" />–sekarang
|<small>[[Hari raya keagamaan]] bagi umat [[Kekristenan|Kristiani]] untuk memperingati peristiwa [[Kelahiran Yesus|kelahiran Yesus Kristus]]. Hari tersebut juga dikenal sebagai hari [[Natal]].</small>
|<small>Keppres 8/2024<ref name="keppres 2024" /></small>
|<small>[[Hari raya keagamaan]] bagi umat [[Kekristenan|Kristiani]] untuk memperingati peristiwa [[Kelahiran Yesus|kelahiran Yesus Kristus]].</small>
|-
|''Tidak ada tanggal tetap''<ref group="lower-alpha" name="berubah">Oleh karena [[kalender Hijriah]] merupakan [[kalender candra]] murni, yaitu kalender yang hanya berdasarkan [[fase bulan]] tanpa memperhitungkan revolusi Bumi, maka kalender tersebut hanya memiliki 354 hari tanpa adanya bulan kabisat. Akibatnya, hari libur yang berdasarkan kalender tersebut selalu maju sekitar 11 hari dari tahun sebelumnya dan tidak ada rentang tanggal yang tetap dalam [[kalender Gregorius]].</ref>
Baris 166 ⟶ 154:
|'''[[Tahun Baru Hijriah|Tahun Baru Islam Hijriah]]'''
|<big>☪</big>
|[[1953]]<ref name="keppres 1953" />–[[1962]],<ref name="keppres 19621953" />, [[1968]]–sekarang<ref name="keppres 1967" />–sekarang
|<small>Keppres 8/2024<ref name="keppres 2024" /></small>
|<small>Hari tahun baru dalam [[Kalender Hijriah|penanggalan Hijirah (Islam)]].</small>
|-
Baris 174 ⟶ 161:
|[[Maulid Nabi Muhammad|'''Maulid Nabi Muhammad SAW''']]
|<big>☪</big>
|[[1953]]<ref name="keppres 1953" />–[[1962]],<ref name="keppres 19621953" />, [[1968]]–sekarang<ref name="keppres 1967" />–sekarang
|<small>Keppres 8/2024<ref name="keppres 2024" /></small>
|<small>[[Hari raya keagamaan]] bagi umat [[Muslim]] untuk memperingati peristiwa kelahiran [[Muhammad|Nabi Muhammad SAW]].</small>
|-
Baris 182 ⟶ 168:
|[[Isra Mikraj|'''Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW''']]
|<big>☪</big>
|[[1953]]<ref name="keppres 1953" />–[[1962]],<ref name="keppres 19621953" />, [[1968]]–sekarang<ref name="keppres 1967" />–sekarang
|<small>Keppres 8/2024<ref name="keppres 2024" /></small>
|<small>[[Hari raya keagamaan|Hari raya]] bagi umat [[Muslim]] untuk memperingati perjalanan ajaib [[Muhammad|Nabi Muhammad]] dari [[Masjidilharam]] ke [[Masjidilaqsa]] (''Isra''), lalu ke [[Janah|langit]] hingga [[Sidratul Muntaha|Sidratulmuntaha]] (''Mikraj'').</small>
|-
|''Tidak ada tanggal tetap''<ref name="berubah" group="lower-alpha" />
|{{nowrap|1 [[Syawal]]}}<br /><small>([[Kalender Hijriah|Hijriah]])</small>
|[[Idulfitri|'''Hari Raya [[Idulfitri]]''']]<br />(hari pertama)
| rowspan="2" |<big>☪</big>
| rowspan="2" |[[1953]]–sekarang<ref name="keppres 1953" />–sekarang
| rowspan="2" |<small>Keppres 8/2024<ref name="keppres 2024" /></small>
| rowspan="2" |<small>[[Hari raya keagamaan|Hari raya]] bagi umat [[Muslim]] untuk merayakan berakhirnya bulan [[Ramadan]], yaitu bulan ketika umat Muslim dunia menunaikan ibadah [[Puasa Ramadan|Puasa]]. Hari tersebut juga dikenal sebagai hari [[Lebaran]].</small>
|-
|''Tidak ada tanggal tetap''<ref name="berubah" group="lower-alpha" />
|{{nowrap|2 [[Syawal]]}}<br /><small>([[Kalender Hijriah|Hijriah]])</small>
|'''[[Idulfitri|]]'''Hari Raya Idul Fitri''']]<br />(hari kedua)
|-
|''Tidak ada tanggal tetap''<ref name="berubah" group="lower-alpha" />
|{{nowrap|10 [[Zulhijah]]}}<br /><small>([[Kalender Hijriah|Hijriah]])</small>
|'''[[Iduladha|]]'''Hari Raya Idul Adha''']]
|<big>☪</big>
|[[1953]]–sekarang<ref name="keppres 1953" />–sekarang
|<small>Keppres 8/2024<ref name="keppres 2024" /></small>
|<small>[[Hari raya keagamaan|Hari raya]] bagi umat [[Muslim]] untuk memperingati kepatuhan [[Ibrahim|Nabi Ibrahim]] atas perintah [[Allah (Islam)|Allah]] untuk [[Kurban (Islam)|mengurbankan]] [[Ismail|Nabi Ismail]]. Hari tersebut juga menandai puncak rangkaian ibadah [[Haji]], sehingga dikenal sebagai hari Lebaran Haji.</small>
|}
Baris 222 ⟶ 205:
|Hari [[Senin]] antara {{nowrap|[[11 Mei]]}} – {{Nowrap|[[14 Juni]]}}<ref name="computus" group="lower-alpha" />
| rowspan="4" style="background-color:lightgrey;" |
|'''[[Pentakosta]]<br />'''(hari kedua)
|†
|Keagamaan<br />(Kekristenan)
|1953–1962<ref name="keppres 1953" />
|<small>[[Hari raya keagamaan]] bagi umat [[Kekristenan|Kristiani]] untuk merayakan peristiwa turunnya [[Roh Kudus (Kristen)|Roh Kudus]] kepada [[para rasul]] dan [[Murid (Kekristenan)|murid-murid Yesus]].</small>
|- style="background-color:white;"
|[[15 Agustus]]
|[[Maria Diangkat ke Surga|'''Mikraj Santa Maria''']]
|†
|Keagamaan<br />(Kekristenan, khususnya [[Gereja Katolik Roma|Katolik]])
|1968–1970<ref name="keppres 1967" />
|<small>[[Hari raya keagamaan]] bagi umat [[Kekristenan|Kristiani]], khususnya umat [[Gereja Katolik Roma|Katolik]], untuk merayakan pesta diangkatnya tubuh dan jiwa [[Maria|Bunda Maria]], ibu [[Yesus]], ke dalam kemuliaan [[Kerajaan Allah|surgawi]].</small>
|- style="background-color:white;"
|[[5 Oktober]]
|[[Hari Angkatan Bersenjata|'''Hari Angkatan Perang''']]
|<small>ID</small>
| rowspan="2" |Umum<br />(Nasional)
|1946–1952<ref name="penetapan 1946" />
| rowspan="2" |1946–1952
|<small>Peringatan atas terbentuknya [[Tentara Keamanan Rakyat]] (TKR), yang kelak menjadi [[Tentara Nasional Indonesia]] (TNI). Pada saat ini, hari tersebut disebut [[Hari Angkatan Bersenjata|Hari Tentara Nasional Indonesia]] (Hari TNI). </small>
|- style="background-color:white;"
|[[10 November]]
|[[Hari Pahlawan|'''Hari Pahlawan''']]
|<small>ID</small>
|Peringatan atas [[Pertempuran Surabaya]], yaitu pertempuran antara para pejuang pro kemerdekaan Indonesia melawan pasukan militer [[Britania Raya]], yang menggugurkan banyak korban jiwa.
|1946–1952<ref name="penetapan 1946" />
|<small>Peringatan atas [[Pertempuran Surabaya]], yaitu pertempuran antara para pejuang pro kemerdekaan Indonesia melawan pasukan militer [[Britania Raya]], yang menggugurkan banyak korban jiwa.</small>
|- style="background-color:white;"
|''Tidak ada tanggal tetap''<ref name="berubah" group="lower-alpha" />
|{{Nowrap|17 Ramadan}}<br /><small>(Hijriah)</small>
|'''[[Nuzululqur'an]]'''
|<big>☪</big>
|Keagamaan<br />(Islam)
|1953–1962<ref name="keppres 1953" />
|<small>[[Hari raya keagamaan]] bagi umat [[Muslim]] yang memperingati turunnya wahyu [[Allah (Islam)|Allah]] yang pertama kepada [[Muhammad|Nabi Muhammad]], yang kelak menjadi [[Al-Qur'an]].</small>
|}