Heinrich IV, Kaisar Romawi Suci: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 85:
Keberadaan dua orang paus membuat rohaniwan Jerman terpecah. Beberapa uskup mendukung Honorius II, sementara yang lain mendukung Aleksander II.{{sfn|Fuhrmann|2001|p=56}} Adalbert, Uskup Agung Hamburg, mendukung Honorius II, sementara [[Anno II|Hanno II]], Uskup Agung Köln, mendukung Aleksander II.{{sfn|Fuhrmann|2001|p=56}} Ibu Suri Agnes mendukung Honorius II, sehingga para penasihatnya diekskomunikasi Paus Aleksander II.{{sfn|Schutz|2010|p=145}} Tindakannya menganakemaskan [[Heinrich II dari Augsburg|Heinrich II, Uskup Augsburg]], secara terang-terangan dan kegagalan kampanye militer Jerman di Hongaria melunturkan wibawa Agnes di mata kawulanya. [[Skisma]] membuat kekesalan mereka terhadap pemerintahan Agnes kian menjadi-jadi.{{sfn|Robinson|2003|p=43}}{{sfn|Vollrath|1995|p=54}} Uskup Agung Hanno, Ekbert dari Braunschweig, Otto dari Nordheim, dan menak-menak lain yang tidak berpuas hati memutuskan untuk melengserkan Agnes dari jabatan pemangku takhta.{{sfn|Robinson|2003|pp=43–44}} Uskup Agung Hanno menyiapkan sebuah perahu yang "dibuat sangat elok" dan berlayar menyusuri [[Sungai Rhein]] sampai ke sebuah pulau dekat istana raja di [[Kaiserswerth]] pada bulan April 1062.{{sfn|Robinson|2003|p=43}}{{sfn|Hill|2020|p=99}} Heinrich terkagum-kagum melihat perahu itu, sehingga mudah dibujuk Hanno untuk menaikinya.{{sfn|Robinson|2003|p=43}} Begitu Heinrich menjejakkan kakinya di atas geladak, perahu langsung dikayuh menjauhi tepian.{{sfn|Robinson|2003|p=43}} Karena takut dibunuh para penculiknya, Heinrich menceburkan diri ke sungai.{{sfn|Robinson|2003|p=43}}{{sfn|Vollrath|1995|p=54}} Ia nyaris tenggelam, tetapi diselamatkan Ekbert dari Braunschweig.{{sfn|Robinson|2003|p=43}}
Peristiwa "[[Kudeta di Kaiserswerth]]" meruntuhkan rasa percaya diri ibu suri. Ia mengundurkan diri dan menyepi ke daerah pertuanannya.{{sfn|Hill|2020|p=99}}{{sfn|Robinson|2003|p=44}} Hanno mengambil alih jabatannya sebagai kepala pemerintahan.{{sfn|Hill|2020|p=99}} Gelar barunya, ''magister'' (empu), menunjukkan bahwa ia juga mengurusi pendidikan Heinrich.{{sfn|Robinson|2003|pp=45–46}} Hanno bertekad mengakhiri skisma.{{sfn|Robinson|2003|p=48}} Pada bulan Oktober 1062, sinode waligereja Jerman mengangkat kemenakan Hanno, [[Burchard II, Uskup Halberstadt]], untuk membuka negosiasi dengan Paus Aleksander II.{{sfn|Robinson|2003|pp=48–49}} Pada bulan itu juga, teolog Petrus Damianus merampungkan penulisan [[risalah]] pembelaan legalitas pemilihan Paus Aleksander II.{{sfn|Blumenthal|2010|p=94}} Lewat risalah tersebut, ia menegaskan bahwa "hak Heinrich untuk berpartisipasi dalam sidang pemilihan paus ... setiap kali harus dikonfirmasi ulang oleh Sri Paus".{{sfn|Blumenthal|2010|p=94}} Dalil yang dikemukakan Petrus Damianus menyiratkan bahwa Heinrich hanya mewarisi klaim atas hal prerogatif kaisar terkait pemilihan paus, dan sewaktu-waktu dapat saja kehilangan klaim tersebut.{{sfn|Blumenthal|2010|p=94}} Rasa hormat kepada kepala negara juga memudar di Jerman.{{sfn|Robinson|2003|pp=61–62}} Sebagai contoh, para kawula [[Widerad dari Fulda|Widerad, Abas Biara Fulda]], dan para kawula [[Hezilo dari Hildesheim|Hezilo, Uskup Hildesheim]], tidak menghiraukan perintah-perintah yang diserukan Heinrich ketika [[Sengketa peringkat di Goslar|timbul bentrok
Béla I, Raja Hongaria, menyatakan keinginannya untuk berdamai dengan Heinrich demi melindungi kedudukannya dari klaim kemenakannya, Salomon, yang mendapatkan suaka politik di Jerman.{{sfn|Robinson|2003|p=53}} Meskipun demikian, Heinrich beserta para penasihatnya ingin agar Salomon kembali menjadi Raja Hongaria, dan oleh karena itu mengerahkan angkatan bersenjata untuk mengonvasi Hongaria pada bulan Agustus 1063.{{sfn|Robinson|2003|p=53}}{{sfn|Zupka|2016|p=75}} Heinrich mendapatkan pengalaman tempurnya yang pertama dari kampanye militer ini.{{sfn|Robinson|2003|p=53}}{{sfn|Zupka|2016|p=75}} Béla mangkat tanpa diduga-duga akibat kecelakaan, dan angkatan bersenjata Jerman bergerak memasuki kota [[Székesfehérvár]].{{sfn|Zupka|2016|p=75}}
=== Tahun-tahun pertama
[[File:HRR 10Jh.jpg|thumb|right|Peta wilayah Kekaisaran Romawi Suci pada abad ke-10 dan ke-11, terdiri atas Jerman ''(biru)'', Italia ''(abu-abu)'', Burgundia ''(jingga sebelah timur)'', Bohemia ''(jingga sebelah barat)'', dan Negara Gereja ''(ungu)''. Ditampilkannya [[Sardinia]] sebagai bagian dari Kekaisaran Romawi Suci masih diperdebatkan.]]
▲Henry was girded with a sword as a token of his coming of age in [[Worms, Germany|Worms]] on 29 March 1065.{{sfn|Robinson|2003|pp=51–52}} According to the contemporaneous account of [[Lampert of Hersfeld]], Henry attacked Archbishop Anno of Cologne soon after the ceremony and only his mother could calm him down.{{sfn|Robinson|2003|p=52}} Lampert's report is not fully reliable, but it is known that Anno was ousted from Henry's court.{{sfn|Robinson|2003|pp=50–52}} At Worms, Henry accepted Pope Alexander II's invitation to Rome.{{sfn|Robinson|2003|p=54}} Agnes of Poitou recovered her influence, but she left Germany for Italy two months later and Archbishop Adalbert of Bremen took full control of state administration.{{sfn|Robinson|2003|pp=45, 53}} Henry's journey to Rome was postponed first until autumn, and then indefinitely, although the Pope needed Henry's presence to overcome the Italian supporters of Antipope Honorius II.{{sfn|Fuhrmann|2001|p=57}}{{sfn|Robinson|2003|pp=54–55}} Instead of travelling to Rome, Henry visited Burgundy in June 1065. Burgundian diplomas show the local aristocrats regarded his visit as the starting date of his reign. From Burgundy, Henry went to Lorraine where he granted Lower Lorraine to Godfrey the Bearded in October.{{sfn|Robinson|2003|p=55}}{{sfn|Tabacco|1995|p=85}}
Adalbert of Bremen, in concert with the King's young friend, Werner, abused royal prerogative to seize church property and took bribes for royal appointments. They persuaded the King to grant monasteries to the most powerful prelates and princes to appease their envy at their aggrandizement.{{sfn|Robinson|2003|p=56}} Adalbert's attempts to take possession of [[Lorsch Abbey]] by force caused his fall, because the scandal enabled Archbishops [[Siegfried I (archbishop of Mainz)|Siegfried of Mainz]] and Anno of Cologne to stage a plot.{{sfn|Robinson|2003|pp=58–59}} They secured the support of Otto of Nordheim, Rudolf of Rheinfelden and Berthold of Zähringen and convinced Henry to dismiss Adalbert on 13 January 1066.{{sfn|Fuhrmann|2001|p=57}}{{sfn|Robinson|2003|p=59}} Anno regained the King's favour, but thereafter no royal advisors could take full control of state administration.{{sfn|Robinson|2003|p=61}}{{sfn|Hill|2020|p=102}}
|