Henoteisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Henoteisme: Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Umar Pahennei (bicara | kontrib)
menambahkan kalimat dan referensi
Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi
 
Baris 8:
[[Berkas:Friedrich Wilhelm Joseph von Schelling.png|ka|200px|jmpl|Friedrich Schelling]]
Pada mulanya, istilah henoteisme digunakan untuk melihat sistem kepercayaan di [[Mesir]] dan [[Israel]].<ref name="Smith">(English) Mark S. Smith. 2008. God in Translation: Cross Cultural Recognition of Deity in Biblical World. Tubingen: Mohr Siebeck.</ref> Mesir dan Israel memperlihatkan sistem kepercayaan kepada satu dewa.<ref name="Smith"/> Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana melihat perbedaan dari sistem kepercayaan tersebut.<ref name="Smith"/> Pertanyaan ini menuntut sebuah jawaban yang didasarkan pada pertimbangan yang matang.<ref name="Smith"/> Istilah henoteisme merupakan sebuah usaha untuk merangkul perbedaan dari sistem kepercayaan tersebut.<ref name="Smith"/> Dalam dunia akademis, istilah ini muncul dalam diskusi [[agama]]-agama.<ref name="Smith"/> Istilah henoteisme muncul pada abad 19 oleh seorang yang bernama [[F. Max Muller]].<ref name="Smith"/> Tokoh lain yang memakai istilah henoteisme sebelum F. Max Muller adalah [[Friedrich Schelling]].<ref name="Smith"/>F. Max Muller menggunakan istilah henoteisme untuk memahami bahwa ada satu dewa yang berkuasa di atas dewa-dewa lain.<ref name="Smith"/> Kuasa ini yang memungkinkan dewa ini memiliki posisi di atas dewa-dewa lainnya.<ref name="Smith"/><ref name="Dhavamony"> Mariasusai Davamhony. 1995. Fenomenologi Agama. Yogyakarta:Kanisius. Hlm 124.</ref> ide tentang henoteisme ini muncul saat Muller membaca kitab [[Weda]].<ref name="Smith"/> Selain F. Max Muller, tokoh lain yang juga memakai istilah henoteisme adalah [[Henk S. Versnel]].<ref name="Smith"/> Versnel memakai istilah henoteisme untuk membaca sistem kepercayaan di [[Romawi]].<ref name="Smith"/> Bagi Versnel, istilah henoteisme cocok dengan sistem kepercayaan di Romawi.<ref name="Smith"/>
 
== Lingkup kepercayaan ==
Henoteisme merupakan jenis kepercayaan yang bersifat [[Suku|kesukuan]] atau kebangsaan. Dewa agung hanya dimiliki oleh satu dewa saja bagi satu suku atau satu bangsa. Perannya sebagai kekuasaan tertinggi di antara dewa-dewa yang lainnya. Satu dewa agung hanya dipercaya oleh suatu suku atau bangsa tertentu. Sementara suku lainnya tidak memuja dewa tersebut.<ref>{{Cite book|last=Kasno|date=2018|url=http://repository.uinsby.ac.id/id/eprint/1155/1/Kasno_Filsafat%20Agama.pdf|title=Filsafat Agama|location=Surabaya|publisher=Alpha|isbn=978-602-6681-18-8|editor-last=Salsabila|editor-first=Intan|pages=38|url-status=live}}</ref>
 
== Reference ==