High Explosive Research: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HaEr48 (bicara | kontrib)
cetak miring
HaEr48 (bicara | kontrib)
neutron pelan jadi neutron lambat sesuai glosarium pusat bahasa dan saran dari Pengguna:Agung.karjono
Baris 34:
{{main|Tube Alloys}}
[[Berkas:British Political Personalities 1936-1945 HU59483.jpg|jmpl|ka|Sir [[John Anderson, 1st Viscount Waverley|John Anderson]], menteri yang bertanggung jawab atas proyek [[Tube Alloys]]|alt=Potret lelaki duduk berpakaian resmi. ]]
Partikel [[neutron]] ditemukan oleh [[James Chadwick]] di [[Universitas Cambridge]], [[Inggris]], [[Britania Raya]] pada Februari 1932.{{sfn|Clark|1961|p=9}} Pada April 1932, rekan laboratoriumnya [[John Cockroft]] dan [[Ernest Walton]] berhasil [[Fisi nuklir|membelah]] atom [[litium]] dengan menggunakan [[proton]] berkecepatan tinggi.{{sfn|Gowing|1964|pp=17–18}} Kelompok yang dipimpin [[Enrico Fermi]] di [[Roma]] bereksperimen dengan menembakkan neutron pelanlambat terhadap berbagai unsur, dan menghasilkan unsur-unsur dan isotop-isotop berbeda yang lebih berat.{{sfn|Clark|1961|p=11}} Kemudian, pada Desember 1938, [[Otto Hahn]] dan [[Fritz Strassman]] menembak uranium dengan neutron pelanlambat,{{sfn|Clark|1961|p=5}} dan menemukan hasil reaksi berupa [[barium]], menunjukkan bahwa inti uranium telah mengalami pembelahan.{{sfn|Clark|1961|p=11}} Hahn memberitahu rekannya [[Lise Meitner]], dan Meitner bersama keponakannya [[Otto Frisch]] mengembangkan penjelasan teoretis terhadap hasil eksperimen ini yang kemudian diterbitkan di jurnal ''[[Nature]]'' pada 1939.{{sfn|Bernstein|2011|p=240}} Dengan analogi terhadap [[fisi (biologi)|fisi]] atau pembelahan sel dalam biologi, mereka menamakan proses ini "fisi nuklir" atau pembelahan inti atom.{{sfn|Zimmerman|1995|p=262}}
 
Penemuan fisi nuklir memunculkan kemungkinan dibuatnya [[bom atom]] berkekuatan tinggi.{{sfn|Gowing|1964|pp=23–29}} Masyarakat Britania telah mengenal istilah "bom atom" akibat novel [[fiksi ilmiah]] ''[[The World Set Free]]'' (1913) karya [[H. G. Wells]].{{sfn|Farmelo|2013|pp=15–24}} Penelitian terhadap uranium selanjutnya dilakukan oleh [[George Paget Thomson]] dari [[Imperial College London]] dan [[Mark Oliphant]] dari [[University of Birmingham]]. Pada Februari 1940, kelompok yang dipimpin Thomson telah gagal melakukan reaksi berantai pada uranium alamiah, dan menyimpulkan bahwa penelitian ini tidak layak dilanjutkan.{{sfn|Gowing|1964|pp=37–39}} Namun, kelompok Oliphant di Birmingham mencapai kesimpulan sebaliknya. Dua ilmuwan yang ditugaskan meneliti hal ini, Rudolf Peierls dan Otto Frisch (keduanya mengungsi ke Britania akibat berkuasanya Adolf Hitler), menghitung [[massa kritis]] bola logam [[uranium-235]] murni. Perhitungan ini menunjukkan bahwa massa kritisnya berada dalam kisaran 1–10 kilogram, bukan ribuan kilogram yang banyak diyakini sebelumnya, dan jumlah sekecil ini dapat menghasilkan ledakan berkekuatan jutaan kilogram [[dinamit]].{{sfn|Gowing|1964|pp=39–41}}<ref>{{cite report|authorlink1=Rudolf Peierls|first1=Rudolf|last1=Peierls|authorlink2=Otto Frisch |first2=Otto|last2= Frisch |url=http://www.atomicarchive.com/Docs/Begin/FrischPeierls.shtml |title=Frisch-Peierls Memorandum, March 1940 |date=March 1940 |website=atomicarchive.com |publisher= |accessdate=2 January 2015}}</ref>{{sfn|Bernstein|2011|pp=440–446}}