High Explosive Research: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HaEr48 (bicara | kontrib)
per KBBI
Baris 28:
Reaktor dan fasilitas-fasilitas produksi dibangun di bawah kepemimpinan [[Christopher Hinton]], yang bermarkas di bekas pabrik amunisi kerajaan di Risley, [[Lancashire]]. Ini termasuk pembangunan pabrik logam [[uranium]] di [[Springfields]], dua reaktor nuklir dan sebuah pabrik pengolahan [[plutonium]] di [[Windscale]], serta fasilitas [[pengayaan uranium]] melalui [[difusi gas]] di [[Capenhurst]], dekat [[Chester]]. Dua reaktor yang dibangun di Chester mulai beroperasi pada Oktober 1950 dan Juni 1951. Fasilitas pengayaan uranium di Capenhurst mulai menghasikan uranium diperkaya pada 1954.
 
Selanjutnya, [[William Penney]] memimpin perancangan bom nuklir di [[Fort Halstead]]. Pada 1951, timnya pindah ke lokasi baru di [[Aldermaston]], Berkshire. Hasilnya. Britania menguji coba bom atom pertamanya pada 3 Oktober 1952 dalam [[Operasi Hurricane]]. Dalam uji coba ini, sebuah bom atom diledakkan di dalam kapal [[fregat]] {{HMS|Plym|K271|6}} di lepas pantai [[Kepulauan Montebello]], Australia. Proyek ini diselesaikan dengan pengiriman bom atom [[Blue Danube (senjata nuklir)|Blue Danube]] kepada [[Angkatan Udara Britania Raya]] pada November 1953. Tak lama setelah Operasi Hurricane, Amerika Serikat mengembangkan teknologi [[bom hidrogen]] pada November 1952, yang jauh lebih kuat dibandingdibandingkan bom atom fisi biasa. Setelah itu, Britania pun mulai mengembangkan [[Program bom hidrogen Britania|bom hidrogennya sendiri]], dan berhasil melakukan uji coba bom hidrogen pertama pada 1957. Setelah itu, AS dan Britania melanjutkan kerja sama nuklir mereka dengan disetujuinya [[Perjanjian Pertahanan Bersama Amerika Serikat–Britania Raya 1958|Perjanjian Pertahanan Bersama]] kedua negara.
 
== Latar belakang ==
Baris 41:
 
=== Proyek Manhattan ===
Pada Juli 1940, Britania menawarkan akses terhadap penelitiannya kepada Amerika Serikat (AS),{{sfn|Phelps|2010|pp=126–128}} dan dalam [[Misi Tizard]], Cockroft menjelaskan perkembangan di Britania kepada para ilmuwan AS.{{sfn|Zimmerman|1995|pp=266–267}} Cockroft melihat bahwa saat itu AS memiliki proyek serupa yang jauh lebih kecil dan lebih tertinggal dibandingdibandingkan Britania.{{sfn|Phelps|2010|pp=282–283}} Britania dan AS kemudian bertukar informasi tentang proyek masing-masing, tetapi pada awalnya tidak menggabungkan upaya mereka. Amerika menawarkan penggabungan pada Agustus 1941, namun tidak dijawab Britania.{{sfn|Bernstein|1976|pp=206–207}} Pada November 1941, [[Frederick L. Hovde]], kepala perwakilan [[Kantor Pengembangan dan Penelitian Ilmiah]] AS di London, menyebutkan isu kerja sama dan pertukaran informasi kepada Anderson dan [[Frederick Lindemann, 1st Viscount Cherwell|Frederick Lindemann]]. Kedua pejabat Britania ini menyatakan keberatan dan keraguan atas keamanan proyek AS. Ironisnya, pada saat ini justru proyek Britania-lah yang telah [[Spionase nuklir|disusupi mata-mata]] Uni Soviet.{{sfn|Paul|2000|p=26}}
 
AS memiliki sumber daya yang lebih besar dibandingdibandingkan Britania Raya, dan tak lama kemudian proyek bom atom AS jauh lebih maju dibandingdibandingkan Britania.{{sfn|Bernstein|1976|pp=206–208}} Pada 30 Juli 1942, Anderson memberi tahu PM Britania [[Winston Churchill]] bahwa "Kita harus menghadapi kenyataan bahwa ... karya rintisan kita ... adalah aset yang semakin mengecil, dan bahwa, jika kita tidak menggunakannya secepatnya, kita akan disalip. Saat ini, kita masih memiliki sumbangsih sungguhan jika terjadi 'penggabungan'. Tak lama lagi, kita akan cuma punya sedikit atau tidak punya apa-apa."{{sfn|Bernstein|1976|p=208}}
[[Berkas:Groves and Chadwick.jpg|al=Dua orang sedang berbicara di sebuah kantor|kiri|jmpl|[[James Chadwick]] (kiri), pemimpin misi Britania untuk Proyek Manhattan, berbincang dengan Mayjen [[Leslie R. Groves]], direktur proyek tersebut.]]
Britania mempertimbangkan mengembangkan bom atom sendiri tanpa melibatkan AS, tetapi untuk mencapai ini dibutuhkan prioritas tinggi dan biaya yang sangat besar yang dapat mengacaukan upaya-upaya lain terkait perang yang sedang berlangsung. Selain itu, hasilnya mungkin akan terlambat dan tidak sempat memengaruhi jalannya Perang Dunia II. Para pejabat Britania sepakat bahwa sebelum mengambil jalan ini, mereka perlu mencoba jalan lain yaitu melalui kerja sama dengan AS.{{sfn|Gowing|1964|pp=162–165}} Pada [[Konferensi Quebec I]] pada Agustus 1943, Churchill dan Presiden AS [[Franklin Roosevelt]] menandatangani [[Perjanjian Quebec]] yang menggabungkan proyek nuklir kedua negara.{{sfn|Hewlett|Anderson|1962|p=277}} Ketentuan perjanjian ini menempatkan Britania di posisi yang lebih rendah di antara kedua sekutu ini. Britania menerima perjanjian ini dengan anggapan bahwa inilah perjanjian terbaik yang bisa mereka dapatkan dalam kondisi saat itu, dan batasan-batasan dalam perjanjian tersebut adalah harga yang harus dibayar demi informasi teknis yang akan dibutuhkan dalam proyek nuklir setelah perang selesai.{{sfn|Farmelo|2013|pp=240-241}}
Baris 70:
 
=== Keputusan ===
Pada awalnya, terjadi perdebatan antara ilmuwan proyek ini mengenai pilihan bahan yang akan dibuat menjadi bom atom, yaitu antara isotop uranium-235 dan [[plutonium]]. Proyek ''Tube Alloys'' telah menghasilkan banyak penelitian awal tentang proses difusi gas untuk [[pengayaan uranium]], sementara kelompok pimpinan Oliphant di Berkeley telah banyak bekerja dengan proses elektromagnetik untuk tujuan yang sama. Karena itu, kebanyakan anggota proyek yang berada di Inggris selama perang mendukung pilihan uranium-235. Namun, para ilmuwan yang turut serta dalam Proyek Manhattan mendukung plutonium dengan alasan unsur tersebut lebih efisien sebagai bahan peledak. Kendala pilihan ini adalah tidak adanya keahlian merancang reaktor nuklir untuk memproduksi plutonium, maupun pengetahuan yang cukup tentang ilmu kimia dan [[metalurgi]] yang diperlukan untuk memperoleh unsur tersebut dari alam. Faktor lain yang mendukung pilihan plutonium adalah bahwa Laboratorium Montreal pernah merancang dan sedang membangun reaktor perintis, dan telah mengerjakan beberapa hal yang terkait pemisahan plutonium dari uranium. Proyek Manhattan sendiri mengerjakan baik bom plutonium maupun uranium, dan para ilmuwan yang terlibat di Los Alamos tahu bahwa ada [[biji (senjata nuklir)|biji senjata]] komposit yang mencampurkan keduanya, tetapi mereka khawatir bahwa Britania tidak memiliki cukup uang, sumber daya, maupun keahlian untuk melakukan hal ini. Akhirnya, perdebatan ini diselesaikan dengan pertimbangan ekonomi. Reaktor penghasil plutonium dapat dibuat dengan lebih murah dibandingdibandingkan pabrik pengayaan uranium dengan hasil setara, serta dapat menggunakan bahan mentah uranium dengan lebih efisien. Anggaran sebesar £20 juta disiapkan untuk membangun reaktor dan fasilitas pemisahan dengan produksi plutonium yang cukup untuk 15 bom per tahun.{{sfn|Gowing|Arnold|1974a|pp=165–168}} Pembangunan fasilitas ini disetujui "dengan sangat mendesak dan penting" oleh Komite Gen 75 pada 18 Desember 1945.{{sfn|Wynn|1997|pp=11–12}}
[[Berkas:Bevin Attlee H 42138.jpg|al=dua orang berfoto di sebuah kantor|jmpl|Perdana Menteri [[Clement Attlee]] dan Menteri Luar Negeri [[Ernest Bevin]]]]
 
Baris 80:
{{cquote2|Keputusan Britania untuk membuat bom atom "muncul" dari sejumlah asumsi umum. Keputusan ini bukanlah tanggapan terhadap sebuah ancaman militer langsung, melainkan sesuatu yang sangat mendasar dan hampir naluriah—sebuah perasaan bahwa Britania harus memiliki senjata pamungkas untuk mencegah musuh yang bersenjata atom, suatu perasaan bahwa Britania sebagai sebuah [[kekuatan besar]] harus memiliki semua senjata besar yang terbaru, suatu perasaan bahwa senjata atom adalah perwujudan keunggulan ilmu dan teknologi yang harus diandalkan Britania, negara yang sangat lemah jika diukur dengan jumlah manusia saja.{{sfn|Gowing|Arnold|1974a|p=184}}}}
 
Hal ini mewakili gagasan politik dan strategi Britania yang telah lama tertanam.{{sfn|Baylis|Stoddart|2015|p=31}} Perang Dunia II menyebabkan Britania melarat. Cadangan emas dan dolarnya telah mengering. Sepertiga dari kapal-kapal pedagangnya telah ditenggelamkan. Sekitar 250.000 rumah telah hancur dan 3.000.000 lainnya rusak, dan hampir tidak ada pembangunan baru selama bertahun-tahun. Pada awal 1947, pabrik-pabrik menghentikan produksi akibat kelangkaan [[batu bara]]. AS menghentikan program bantuan [[Lend-Lease]] saat perang berakhir. Program ini digantikan oleh pinjaman sebesar $3,75 milyarmilar dari AS dan $1,25 milyarmilar dari Kanada, tetapi pinjaman ini sudah hampir terpakai semua pada Agustus 1947.{{sfn|Gowing|Arnold|1974b|p=36}} Namun, tetap ada kepercayaan yang kokoh bahwa masa depan akan kembali seperti masa lalu.{{sfn|Baylis|Stoddart|2015|pp=31–33}} Pada 16 Mei 1947, Bevin berseru di hadapan Dewan Rakyat bahwa:
{{cquote2|Pemerintahan Sri Ratu tidak menerima pandangan ... bahwa kita bukan lagi sebuah kekuatan besar, atau pendapat bahwa kita tak lagi memiliki peran tersebut. Kita menganggap diri kita sebagai salah satu kekuatan yang terpenting untuk perdamaian dunia, dan kita masih memiliki peran sejarah. Fakta bahwa kita telah berjuang begitu keras demi kebebasan, dan membayar dengan begitu besar, menunjukkan bahwa kita berhak mempertahankan posisi tersebut; dan sungguh tugas kita adalah terus mempertahankannya. Saya tidak mengetahui adanya pendapat yang benar-benar serius bahwa dalam sekejap mata kita telah kehilangan posisi sebagai kekuatan besar.{{sfn|Baylis|Stoddart|2015|p=33}}}}
 
Baris 144:
Uji coba ini diberi nama "Operasi Hurricane", dan Britania membentuk armada kecil yang dipimpin Laksamana Muda A. D. Torlesse dan beranggotakan [[kapal induk]] {{HMS|Campania|D48|6}} sebagai [[kapal bendera]], disertai tiga [[kapal pendarat tank]] ''Narvik'', ''Zeebrugge'', dan ''Tracker''. Leonard Tyte dari Aldermaston ditugaskan sebagai direktur teknis operasi ini.{{sfn|Gowing|Arnold|1974b|pp=480–485}} Bom yang digunakan dirakit di Foulness, dan diangkut oleh {{HMS|Plym|K271|6}} pada 5 Juni 1952 untuk dibawa ke Australia.{{sfn|Gowing|Arnold|1974b|pp=471–473}} ''Campania'' dan ''Plym'' memakan waktu delapan minggu untuk mencapai tujuannya, karena kapal-kapal ini berlayar memutari Afrika melalui [[Tanjung Harapan]], demi menghindari [[Terusan Suez]] karena Mesir sedang [[Revolusi Mesir 1952|dilanda revolusi]].{{sfn|Gowing|Arnold|1974b|pp=480–485}}{{sfn|Cathcart|1995|p=185}} Armada ini mencapai Kepulauan Montebello pada 8 Agustus.{{sfn|Gowing|Arnold|1974b|p=487}} Sebelas kapal [[Angkatan Laut Australia]] ikut bergabung, termasuk kapal induk {{HMAS|Sydney|R17|6}}.{{sfn|Cathcart|1995|p=241}} Inti plutonium diangkut melalui udara dari Britania (pangkalan [[RAF Lyneham]]) ke [[Singapura]] melalui Siprus, [[Sharjah]], dan Sri Lanka dengan sebuah pesawat [[Handley Page Hastings]]. Dari Singapura, inti ini dibawa oleh [[perahu terbang]] [[Short Sunderland]] menuju tujuan akhirnya.{{sfn|Cathcart|1995|pp=210–211}} Penney juga tiba dengan pesawat pada 22 September.{{sfn|Gowing|Arnold|1974b|p=492}}
 
Bom atom uji coba ini berhasil diledakkan di kapal ''Plym'' pada 09:29:24 tanggal 3 Oktober 1952 lokasi setempat (23:59:24 tanggal 2 Oktober 1952 [[UTC]]).{{sfn|Cathcart|1995|p=253}} Ledakan ini terjadi 2,7 m di bawah permukaan air dan menyebabkan kawah berbentuk mangkokmangkuk di dasar laut sedalam 6 m dan selebar 300 m.{{sfn|Atomic Weapons Research Establishment|1954|p=20}} Daya ledak diperkirakan sebesar 25 kiloton TNT (sekitar 100 terajoule).{{sfn|Cathcart|1995|p=270}}
 
== Pesawat pengebom ==