Homoseksualitas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 116:
}} Martin Duberman on Gebhart's "cleaning" of data</ref>
 
Perkiraan populasi homoseksualitas eksklusif berkisar antara 1-20 persen dari populasi, biasanya ditemukan lebih banyak populasi gay daripada lesbian.<ref name="Billy1993"/><ref name="Binson1995"/><ref name="Johnson1992"/><ref name="Laumann1994"/><ref name="Wellings1994"/><ref name="aftenposten"/><ref name="guardianpoll"/><ref name="McConaghy et al" /><ref name="autogenerated4">* {{cite journal|author=ACSF Investigators|year=1992|title=AIDS and sexual behavior in France|url=|journal=Nature|volume=360|issue=6403|pages=407–409|doi=10.1038/360407a0|pmid=1448162|ref=harv|author=ACSF Investigators}}
* {{cite journal|author=Bogaert A. F.|year=2004|title=The prevalence of male homosexuality: The effect of fraternal birth order and variation in family size|url=http://www.sciencedirect.com/science?_ob=ArticleURL&_udi=B6WMD-4CP12C3-2&_user=1069287&_rdoc=1&_fmt=&_orig=search&_sort=d&view=c&_acct=C000051273&_version=1&_urlVersion=0&_userid=1069287&md5=bf01088ebb68ca801a0a08011876fb5d|journal=Journal of Theoretical Biology|volume=230|issue=1|pages=33–37|doi=10.1016/j.jtbi.2004.04.035|pmid=15275997|ref=harv|author=Bogaert A. F.}}
* {{Cite journal|author=Fay RE, Turner CF, Klassen AD, Gagnon JH|year=1989|title=Prevalence and patterns of same-gender sexual contact among men|url=http://www.sciencemag.org/cgi/pmidlookup?view=long&pmid=2911744|journal=Science|volume=243|issue=4889|pages=338–48|doi=10.1126/science.2911744|pmid=2911744|ref=harv|author=Fay RE, Turner CF, Klassen AD, Gagnon JH|month=January}}
* {{Cite journal|author=Sell RL, Wells JA, Wypij D|year=1995|title=The prevalence of homosexual behavior and attraction in the United States, the United Kingdom and France: results of national population-based samples|journal=Arch Sex Behav|volume=24|issue=3|pages=235–48|doi=10.1007/BF01541598|pmid=7611844|ref=harv|author=Sell RL, Wells JA, Wypij D|month=June}}
* S. Hite, The Hite Report on Male Sexuality, New York, A. Knopf, 1991.
* S. S. et C. L. Janus, The Janus Report on Sexual Behavior, New York, John Wiley & Sons, 1993.
Baris 142:
Kesimpulannya, para pakar kejiwaan dan peneliti telah lama mengakui bahwa menjadi homoseksual tidak menimbulkan hambatan untuk menjalani hidup yang bahagia, sehat, dan produktif, dan bahwa sebagian besar kalangan gay dan lesbian bekerja dengan baik di berbagai lembaga sosial dan hubungan interpersonal."<ref name=amici />}}
 
<ref name="rcp2007">Royal College of Psychiatrists: [http://web.archive.org/web/20100827104609/http://www.rcpsych.ac.uk/pdf/Submission%20to%20the%20Church%20of%20England.pdf Submission to the Church of England’s Listening Exercise on Human Sexuality.]</ref> Penelitian dan literatur klinis menunjukkan bahwa atraksi seksual dan cinta, perasaan, dan perilaku dalam konteks hubungan sesama jenis bersifat normal dan positif. Konsensus ilmu-ilmu sosial dan ilmu perilaku dan profesi kesehatan dan kejiwaan menyatakan bahwa homoseksualitas merupakan variasi normal dan positif dari orientasi seksual manusia.<ref name=response>American Psychological Association: [http://www.apa.org/pi/lgbt/resources/therapeutic-response.pdf Appropriate Therapeutic Responses to Sexual Orientation]</ref> Kini, terdapat bukti penelitian yang menunjukkan bahwa menjadi gay, lesbian atau biseksual sesuai dengan kesehatan mental normal dan penyesuaian sosial.<ref name="rcp2007" /> [[ICD-9]] yang dikeluarkan [[Organisasi Kesehatan Dunia]] (1977) mencantumkan homoseksualitas sebagai penyakit kejiwaan; kemudian dihilangkan dalam [[ICD-10]] yang disahkan oleh Sidang Majelis Kesehatan Dunia ke-43 pada tanggal 17 Mei 1990.<ref>{{cite web|url=http://www.ilga.org/news_results.asp?LanguageID=1&FileCategory=50&FileID=546 |title=The decision of the World Health Organisation 15 years ago constitutes a historic date and powerful symbol for members of the LGBT community |publisher=ILGA |date= |accessdate=2010-08-24}}</ref><ref name=pinknewsstigma>{{citation |title=Homophobic stigma&nbsp;– A community cause |url=http://www.pinknews.co.uk/news/articles/2005-1496.html |date=May 17, 2006 |periodical=PinkNews.co.uk |first=Marc |last=Shoffman |accessdate=2007-05-04}}</ref> Seperti DSM-II, ICD-10 menambahkan orientasi seksual ego-distonik, mengacu kepada individu yang ingin mengubah identitas gender atau orientasi seksual mereka karena gangguan perilaku atau psikologis( F 66,1 ). [[Masyarakat Psikiatri ChinaTionghoa]] menghapuskan homoseksualitas dari [[Klasifikasi Gangguan Mental ChinaTionghoa]] pada tahun 2001, lima tahun setelah dilakukan studi oleh asosiasi tersebut.<ref>The New York Times: [http://www.nytimes.com/2001/03/08/health/08PSYC.html Homosexuality Not an Illness, Chinese Say]</ref> Menurut [[Royal College of Psychiatrists]] "sejarah buram ini menunjukkan bagaimana marjinalisasi terhadap sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri kepribadian tertentu (dalam hal ini kasus homoseksualitas) dapat menyebabkan praktik medis berbahaya dan dasar diskriminasi di masyarakat.<ref name="rcp2007" /> Namun, pengalaman diskriminasi dalam masyarakat dan kemungkinan penolakan oleh sebaya, kerabat, dan yang lainnya, seperti kolega, mengakibatkan sejumlah individu LGB mengalami kendala kesahatan mental dan masalah penyalahgunaan obat yang lebih kuat ketimbang rata-rata. Meskipun ada klaim dari kelompok-kelompok politik konservatif di Amerika Serikat bahwa tingginya kendala kesehatan mental adalah bukti bahwa homoseksualitas itu sendiri merupakan gangguan mental, tidak ada bukti apapun yang dapat mendukung klaim seperti itu."<ref name=rcp2008>Royal College of Psychiatrists: [http://web.archive.org/web/20080611014113/http://www.rcpsych.ac.uk/pressparliament/pressreleases2008/pr14.aspx Royal College of Psychiatrists response to comments on Nolan Show regarding homosexuality as a mental disorder]</ref>
 
Kebanyakan individu lesbian, gay, dan biseksual menjalani psikoterapi dengan alasan sama seperti individu heteroseksual (stres, hubungan kesulitan, kesulitan menyesuaikan diri dengan situasi sosial atau tempat kerja, dll); orientasi seksual mereka mungkin penting, sepele, atau tidak penting bagi perlakuan dan pokok permasalahan mereka. Apapun masalahnya, ada risiko tinggi prasangka anti-gay terhadap klien psikoterapi yang lesbian, gay, dan biseksual.<ref name=textbook>Cabaj, R; Stein, T. eds. ''Textbook of Homosexuality and Mental Health'', hal. 421</ref> Penelitian psikologis untuk hal ini telah membantu melawan sikap dan tindakan berprasangka ("homofobia") yang merugikan, dan secara umum membantu gerakan perjuangan hak-hak LGBT.<ref name=intro>ed. Sandfort, T; et al. Lesbian and Gay Studies: An Introductory, Interdisciplinary Approach. Chapter 2.</ref>