Homoseksualitas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 360:
Tradisi seni dan sastra bermunculan membangun homoseksualitas di Timur Tengah. Di negara-negara Arab pada abad pertengahan dan [[Persia]], penyair muslim - kadang [[Sufi]] - menulis syair-syair pujian bagi para remaja lelaki tampan pembawa anggur yang melayani mereka di kedai-kedai minum. Di mayoritas daerah, praktik ini bertahan hingga masa modern, seperti yang didokumentasikan oleh [[Richard Francis Burton]], [[Andre Gide]], dan lain-lain.
Di Persia homoseksualitas dan ekspresi homoerotik ditoleransi di banyak tempat umum, dari biara-biara dan seminari-seminari hingga bar, kamp militer, pemandian, dan kedai kopi. Pada masa [[Safawiyah]] awal (1501-1723), rumah-rumah prostitusi laki-laki (''amrad khane'') secara hukum diakui dan membayar pajak. Penyair Persia, seperti [[Saadi Shirazi|Saadi]] (wafat tahun 1291), [[
Sekarang, pemerintah di Timur Tengah sering mengabaikan, membantah keberadaan, atau mengkriminalkan homoseksualitas. Presiden Iran [[Mahmoud Ahmadinejad]], pada pidatonya di [[Universitas Columbia]] tahun 2007, menegaskan bahwa tidak ada kaum gay di Iran. Kaum gay ada di Iran, tetapi kebanyakan mereka tetap merahasiakan seksualitasnya karena takut sanksi pemerintah atau ditolak oleh keluarga mereka.<ref>{{cite news|first=Nazila|last=Fathi|title=Despite Denials, Gays Insist They Exist, if Quietly, in Iran|url=http://www.nytimes.com/2007/09/30/world/middleeast/30gays.html?_r=1&hp&oref=slogin|publisher=New York Times|date=September 30, 2007|accessdate=2007-10-01}}</ref>
|