Homoseksualitas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
'''Homoseksualitas''' adalah rasa ketertarikan [[romantis]] dan/atau [[seksual]] atau perilaku antara individu ber[[jenis kelamin]] atau [[gender]] yang sama. Sebagai [[orientasi seksual]], homoseksualitas mengacu kepada "pola berkelanjutan atau disposisi untuk pengalaman seksual, kasih sayang, atau ketertarikan romantis" terutama atau secara eksklusif pada orang dari jenis kelamin sama, "Homoseksualitas juga mengacu pada pandangan individu tentang identitas pribadi dan sosial berdasarkan pada ketertarikan, perilaku ekspresi, dan keanggotaan dalam komunitas lain yang berbagi itu."<ref name="apahelp">{{citation |url=http://www.apa.org/helpcenter/sexual-orientation.aspx |title=Sexual Orientation, Homosexuality,and Bisexuality |periodical=[[American Psychological Association|APA]]HelpCenter.org |accessdate=2010-03-30}}</ref><ref name=amici>{{cite web|url=http://www.courtinfo.ca.gov/courts/supreme/highprofile/documents/Amer_Psychological_Assn_Amicus_Curiae_Brief.pdf |title=Case No. S147999 in the Supreme Court of the State of California, In re Marriage Cases Judicial Council Coordination Proceeding No. 4365(...) - APA California Amicus Brief&nbsp;— As Filed |format=PDF |date= |accessdate=2010-12-21}}</ref>
 
Homoseksualitas adalah salah satu dari tiga kategori utama orientasi seksual, bersama dengan [[biseksualitas]] dan [[heteroseksualitas]], dalam [[kontinum heteroseksual-homoseksual]]. Ilmuwan tidak tahu secara pasti apa yang menentukan orientasi seksual seseorang, tetapi mereka menduga bahwa orientasi seksual dipicu oleh kombinasi faktor genetik, hormon, dan lingkungan,<ref name="Frankowski">{{cite journal|doi=10.1542/peds.113.6.1827 |author=Frankowski BL|author2=American Academy of Pediatrics Committee on Adolescence|title=Sexual orientation and adolescents |journal=[[Pediatrics (journal)|Pediatrics]]|volume=113 |issue=6|pages=1827–32 |date=June 2004|pmid=15173519|url=http://pediatrics.aappublications.org/content/113/6/1827.long}}</ref><ref name="Lamanna">{{cite book|author1=Mary Ann Lamanna|author2= Agnes Riedmann|author3= Susan D Stewart|title=Marriages, Families, and Relationships: Making Choices in a Diverse Society|publisher=[[Cengage Learning]]|isbn=1305176898|year=2014|page=82|accessdate=February 11, 2016|url=https://books.google.com/books?id=fofaAgAAQBAJ&pg=PA82|quote=The reason some individuals develop a gay sexual identity has not been definitively established &nbsp;– nor do we yet understand the development of heterosexuality. The American Psychological Association (APA) takes the position that a variety of factors impact a person's sexuality. The most recent literature from the APA says that sexual orientation is not a choice that can be changed at will, and that sexual orientation is most likely the result of a complex interaction of environmental, cognitive and biological factors...is shaped at an early age...[and evidence suggests] biological, including genetic or inborn hormonal factors, play a significant role in a person's sexuality (American Psychological Association 2010).}}</ref><ref name="Stuart">{{cite book|author=Gail Wiscarz Stuart|title=Principles and Practice of Psychiatric Nursing|publisher=[[Elsevier Health Sciences]]|isbn=032329412X|year=2014|page=502|accessdate=February 11, 2016|url=https://books.google.com/books?id=ivALBAAAQBAJ&pg=PA502|quote=No conclusive evidence supports any one specific cause of homosexuality; however, most researchers agree that biological and social factors influence the development of sexual orientation.}}</ref> dan bukanlah suatu pilihan.<ref name="Frankowski"/><ref name="Lamanna"/><ref name="Kersey-Matusiak">{{cite book|author=Gloria Kersey-Matusiak|title=Delivering Culturally Competent Nursing Care|publisher=[[Springer Publishing Company]]|isbn=0826193811|year=2012|page=169|accessdate=February 10, 2016|url=https://books.google.com/books?id=X8O_wGedAYoC&pg=PA169|quote=Most health and mental health organizations do not view sexual orientation as a 'choice.'}}</ref> Mereka mengacu kepada teori-teori yang berbasiskan pada biologi,<ref name="Frankowski"/> yang menyebut faktor genetik, lingkungan awal di [[uterus]], atau keduanya.<ref name="rcp2007"/><ref name="Långström2010">{{Cite journal | last1 = Långström | first1 = N. | last2 = Rahman | first2 = Q. | last3 = Carlström | first3 = E. | last4 = Lichtenstein | first4 = P. | title = Genetic and Environmental Effects on Same-sex Sexual Behavior: A Population Study of Twins in Sweden | doi = 10.1007/s10508-008-9386-1| journal = Archives of Sexual Behavior | volume = 39 | issue = 1| pages = 75–80 | year = 2008 | pmid = 18536986| pmc = }}</ref> Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pengalaman pada masa kecil berperan terhadap orientasi seksual.<ref name="rcp2007"/><ref name="Bailey">{{cite journal|vauthors=Bailey JM, Vasey PL, Diamond LM, Breedlove SM, Vilain E, Epprecht M|title=Sexual Orientation, Controversy, and Science |journal=[[Psychological Science in the Public Interest]]|volume=17|issue=21|date=2016|doi=10.1177/1529100616637616|PMID=27113562|pages=45-101}}</ref> Selain itu, [[upaya mengubah orientasi seksual|upaya untuk mengubah orientasi seksual]] juga tidak didukung oleh bukti-bukti ilmiah.<ref name="apa2009">American Psychological Association: [http://www.apa.org/about/governance/council/policy/sexual-orientation.aspx Resolution on Appropriate Affirmative Responses to Sexual Orientation Distress and Change Efforts]</ref>
 
Konsensus ilmu-ilmu perilaku dan sosial dan juga profesi kesehatan dan kesehatan kejiwaan menyatakan bahwa homoseksualitas adalah aspek normal dalam orientasi seksual manusia.<ref name="apa2009" /> Homoseksualitas bukanlah penyakit kejiwaan dan bukan penyebab efek psikologis negatif; prasangka terhadap kaum biseksual dan homoseksual-lah yang menyebabkan efek semacam itu.<ref name="apa2009" /> Meskipun begitu banyak sekte-sekte agama dan organisasi "[[pergerakan mantan-gay|mantan-gay]]" yang memandang bahwa kegiatan homoseksual adalah dosa atau kelainan. Bertentangan dengan pemahaman umum secara ilmiah, berbagai sekte dan organisasi ini kerap menggambarkan bahwa homoseksualitas merupakan "pilihan".<ref name="religioustolerance">{{Cite web
Baris 193:
 
=== Upaya mengubah orientasi seksual ===
{{main|Upaya mengubah orientasi seksual}}
Tidak ada studi ilmiah yang mampu membuktikan apakah upaya mengubah orientasi seksual dapat benar-benar mengubah orientasi seksual seseorang.<ref>American Psychological Association: [http://www.apa.org/about/governance/council/policy/sexual-orientation.aspx Resolution on Appropriate Affirmative Responses to Sexual Orientation Distress and Change Efforts]</ref> Konsensus dari ilmu-ilmu perilaku dan ilmu sosial dan pakar kesehatan dan kejiwaan adalah bahwa homoseksualitas merupakan variasi normal dan positif dari orientasi seksual manusia,<ref name="apa2009">American Psychological Association: [http://www.apa.org/about/governance/council/policy/sexual-orientation.aspx Resolution on Appropriate Affirmative Responses to Sexual Orientation Distress and Change Efforts]</ref> dan Asosiasi Psikologi Amerika juga mengatakan bahwa "kebanyakan orang merasakan sedikit atau tidak sama sekali pilihan tentang orientasi seksual mereka".<ref name="answers">{{cite web
|url=http://www.apa.org/topics/sexuality/sorientation.pdf |title=Answers to Your Questions. For a Better Understanding of Sexual Orientation & Homosexuality |accessdate=2010-12-20