Hubungan Arab Saudi dengan Iran

Revisi sejak 1 Juli 2017 16.26 oleh Glorious Engine (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Infobox Bilateral relations|Arab Saudi–Iran|Saudi Arabia|Iran|filetype=svg}} Berkas:Saudi Arabian woman with Burqa taking photo from Mosque of Mohammad al Mahruq...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Iran dan Arab Saudi tak memiliki hubungan diplomatik. Hubungan bilateral antara Republik Islam Iran dan Kerajaan Arab Saudi terpecah atas masalah-masalah geo-politik berbeda seperti tafsiran Islam, aspirasi kepemimpinan dunia Islam, kebijakan ekspor minyak dan hubungan dengan Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya. Meskipun Arab Saudi dan Iran sama-sama negara mayoritas Muslim dan mengikuti dan memerintah melalui naskah Islam, hubungan mereka diwarnai dengan pertikaian, ketegangan dan konfrontasi, karena perbedaan dalam agenda-agenda politik yang makin diperkeruh dengan perbedaan kepercayaan mereka. Arab Saudi adalah kerajaan Islam Sunni konservatif sayap kanan dengan tradisi yang sangat dekat dengan Amerika Serikat, Britania Raya dan Perancis. Iran adalah sebuah Republik Islam Syiah Dua Belas Imam yang didirikan dalam sebuah revolusi anti-Barat yang berhubungan dekat dengan Rusia dan Tiongkok. Baik Arab Saudi maupun Iran dipandang memiliki aspirasi untuk kepemimpinan Islam, dan memiliki visi stabilitas dan tatanan regional yang berbeda.

Hubungan Arab Saudi–Iran

Arab Saudi

Iran
Para peziarah Syiah Arab Saudi di Nishapur, Iran

Kedua negara tersebut sama-sama adalah eksportir minyak dan gas besar dan telah bertikai atas kebijakan energi. Arab Saudi, dengan sumber daya minyaknya yang besar dan populasinya yang kecil, memiliki kepentingan besar dalam memegang pandangan jangka panjang dari pasar minyak global dan memberikan harga-harga moderat. Sebaliknya, Iran memberikan harga-harga tinggi dalam jangka pendek karena standar hidupnya yang rendah memberikan sanksi-sanksi terkini setelah perang sepanjang satu dekade dengan Irak pimpinan Saddam.[1]

Saat Perang Saudara Suriah, Iran mendukung rezim Bashir Al-Asad secara militer dan membiayainya dengan miliaran dolar, sementara Saudi menjadi penyuplai bantuan besar kepada kelompok pemberontak. Kedua negara tersebut satu sama lain saling menuduh mendukung terorisme.[2][3]

Setelah misi-misi diplomatik Saudi di Tehran dan Mashhad diserang oleh para pemprotes Iran, Arab Saudi memutus hubungan diplomatik dengan Iran pada 4 Januari 2016.[4]

Pada 14 Februari 2016, pemerintah [[Swiss] mengumumkan bahwa mereka akan mewakili kepentingan Saudi di Iran dan kepentingan Iran di Arab Saudi. Swiss sekarang melindungi kekuatan untuk Mesir dan Amerika Serikat semenjak hubungan diplomatiknya merenggang semenjak Revolusi Islam tahun 1979.[5]

Referensi

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Wehrey
  2. ^ "Saudi Arabia accuses Iran of 'deception' and supporting terrorism". Al Arabiya. 17 May 2017. Diakses tanggal 7 June 2017. 
  3. ^ Erdbrink, Thomas (2017-06-07). "Iran Assails Saudi Arabia After Pair of Deadly Terrorist Attacks". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2017-06-07. 
  4. ^ "Saudi Arabia severs diplomatic ties with Iran". Mail Online. 3 January 2016. Diakses tanggal 4 January 2016. 
  5. ^ http://www.swissinfo.ch/eng/business/iran-and-saudi-arabia---_switzerland-confirms-protecting-power-mandate/41959746