Hubungan Indonesia dengan Kazakhstan: Perbedaan antara revisi

'''Hubungan Indonesia dengan Kazakhstan'''  secara resmi dibentuk pada tahun 1993. [[Indonesia]] dan  [[Kazakhstan]] memiliki beberapa kemiripan; kedua negara memiliki sumber daya alam yang melimpah, memiliki  [[Islam menurut negara|mayoritas Muslim]]  yang moderat, yang memastikan keragaman yang harmonis serta komitmen terhadap hak asasi manusia dan demokrasi.<ref name="JPKaz1">{{Cite web|title = Indonesia-Kazakhstan ties: To make the dream come true|trans-title=Indonesia-Kazakhstan berhubungan: Untuk membuat mimpi menjadi nyata|language=bahasa Inggris|url = http://www.thejakartapost.com/news/2013/06/01/indonesia-kazakhstan-ties-to-make-dream-come-true.html|author = Foster Gultom|date = 1 Juni 2013|publisher = The Jakarta Post|accessdate = 5 November 2015}}</ref>  Kedua negara telah setuju untuk meningkatkan kerjasama dalam berbagai bidang seperti pertanian, industri, farmasi, gas dan minyak, transportasi, infrastruktur, dan pembuatan mesin.<ref name="JPKaz2">{{Templat:Cite web|title = Kazakhstan to prioritize relations with Indonesia|trans-title=Kazakhstan akan memprioritaskan hubungan dengan Indonesia|language=bahasa Inggris|url = http://www.thejakartapost.com/news/2012/12/13/kazakhstan-prioritize-relations-with-indonesia.html|author = Yohanna Ririhena|date = 13 Desember 2012|publisher = The Jakarta Post|accessdate = 5 November 2015}}</ref> Indonesia memiliki sebuah [[kedutaan besar]]  di  [[Astana, Kazakhstan|Astana]], sedangkan Kazakhstan memiliki sebuah kedutaan besar di  [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Kedua negara adalah anggota dari  [[Organisasi Kerja Sama Islam]].

Presiden Indonesia,  [[Soeharto]],  melakukan kunjungan kenegaraan ke  [[Almaty]]  pada bulan April 1995, yang diikuti dengan kunjungan kenegaraan oleh Presiden  [[Nursultan Nazarbayev]]  ke Jakarta dalam tiga bulan setelahnya. Tujuh belas tahun kemudian, Presiden  Nursultan Nazarbayev melakukan kunjungan kenegaraan ke Jakarta pada 12–14 April 2012. Presiden Indonesia  [[Susilo Bambang Yudhoyono]] meresponnya dengan kunjungan ke Astana pada 2 September 2013.<ref name="JPKaz1"/>

Menurut [[Kementerian Perdagangan Republik Indonesia]], volume perdagangan bilateral antara Indonesia dengan Kazakhstan pada tahun 2012 mencapai US$63.156 juta, naik 90,5% dibandingkan pada tahun 2011 dengan nilai US$33.153 juta. Neraca perdagangan pada tahun 2012 menguntungkan Kazakhstan dengan tercatat surplus  US$46 juta dari Indonesia.<ref name="DetikKaz"/>  Kedua negara mendorong investasi dan perdagangan, terutama gandum, kapas, dan industri karet, serta produksi dan eksplorasi minyak. Salah satunya, sebuah usaha kerja sama untuk memproduksi ban di Kazakhstan dengan nilai investasi  US$100 million.<ref name="JPKaz2"/>  Juga ada rencana pembangunan pabrik  [[mi instan]]  Indonesia di Kazakhstan, karena Indonesia adalah salah satu produsen dan konsumen mi instan terbesar di dunia dan berpengalaman dalam industri ini, sedangkan Kazakhstan adalah produsen [[gandum]]  terbesar di regionalnya, yang akan membuat pasokan dan proses produksi menjad lebih murah dan praktis. Ini adalah kesempatan bagi merek dagang mi instan Indonesia untuk menembus pasar Asia Tengah, Rusia, dan bahkan Eropa.<ref name="AntaraKaz">{{Cite web|title = Kazakhstan tertarik mie instan produksi Indonesia|url = http://www.antaranews.com/berita/393595/kazakhstan-tertarik-mie-instan-produksi-indonesia|author = Panca Hari Prabowo|date = 2 September 2013|publisher = Antara News|language = bahasa Indonesia|accessdate = 4 Mei 2014}}</ref> Praktik ini sudah dilakukan merek dagang mi instan Indonesia, [[Indomie]], yang menanamkan modalnya di Nigeria.

== NotesLihat pula ==

* [http://www.kemlu.go.id/astana/Pages/OfficialAndStaff.aspx?l=id Kedutaan Besar Indonesia di Astana, Kazakhstan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140507192106/http://www.kemlu.go.id/astana/Pages/OfficialAndStaff.aspx?l=id |date=2014-05-07 }}

[[Kategori:BulanHubungan Asiabilateral WikipediaIndonesia|Kazakhstan]]