Hubungan Indonesia dengan Uzbekistan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Reformat 1 URL (Wayback Medic 2.5)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{periksaterjemahan|en|Indonesia–Uzbekistan relations}}
{{Infobox Bilateral relations|Indonesia–Uzbekistan|Indonesia|Uzbekistan|filetype=svg}}
'''Hubungan Indonesia dengan Uzbekistan''' secara resmi dimulai pada 23 Juni 1992, kedua negara telah menyadari pentingnya potensi masing-masing, Uzbekistan menyadari betapa penting dan strategisnya Indonesia, rumah bagi penduduk Muslim terbesar di dunia dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara,<ref name="JPUzbek">{{cite web |title=Uzbekistan wants to reshape relations with Indonesia |author=Veeramalla Anjaiah and Kanupriya Kapoor |language=Inggris |url=http://www.thejakartapost.com/news/2009/09/01/uzbekistan-wants-reshape-relations-with-indonesia.html|date=September 1, 2009 |publisher=The Jakarta Post|accessdate=April 27, 2014}}</ref> sementara Indonesia menyadari betapa penting dan strategisnya Uzbekistan sebagai pintu gerbang ke Asia Tengah, ekonomi yang sedang berkembang dan juga pasar yang potensial.<ref>{{cite webCite news|title=Indonesia-Uzbekistan Sepakat Tingkatkan Kerjasama Perdagangan |author=Priyambodo RH |url=http://www.antaranews.com/berita/96746/indonesia-uzbekistan-sepakat-tingkatkan-kerjasama-perdagangan|date=March 17, 2008 |publisher=Antara News|language= |accessdate=April 27, 2014|editor-last=RH|editor-first=Priyambodo|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]}}</ref> Indonesia memiliki kedutaan besar di [[Tashkent]], sedangkan Uzbekistan memiliki kedutaan besar di [[Jakarta]]. Keduanya adalah negara mayoritas Muslim, dan keduanya juga adalah anggota [[Organisasi Kerja Sama Islam]] (OKI). Berdasarkan beberapa sumber Islam, hubungan antara Uzbekistan dengan Indonesia sudah dimulai tahun 1400-an. Salah satu pendakwah awal yang membawa Islam ke Indonesia, Maulana Ibrahim As Samarkandi (dijawakan: Asmoro Kandi) adalah berasal dari Samarkand, Uzbekistan.
 
== Sejarah ==
Baris 12:
 
== Budaya ==
Pada tahun 1997, Bahasa Indonesia mulai diajarkan sebagai salah satu mata kuliah di Tashkent Institute of Foreign Languages (sekarang: Uzbekistan World Language University) dengan dua orang pengajar, yaitu: Muhasan, bekas mahasiswa ikatan dinas masa Soekarno, dan Amir Astapradja, staf KBRI Tashkent saat itu. Pada tahun 2001, berkat upaya Professor Namozov bekerjasama dengan KBRI Tashkent, Pusat Studi bahasa dan budaya Indonesia dibuka di Samarkand. Lembaga tersebut setiap tahun melatih lebih dari 20 siswa. Bahasa dan budaya Indonesia juga diajarkan di ''Samarkand State Institute of World Languages''.<ref name="JPUzbek" /> Pada tahun 2003, di Tashkent Institute of Oriental Studies juga dibuka Pusat Bahasa Indonesia. Pertukaran budaya antara kedua negara sering terjadi untuk mempromosikan hubungan yang lebih erat. Pada 1 Mei 2013, ''The Indonesia-Uzbekistan Cultural Performance'' dipentaskan di Conservatory Hall of Tashkent, menampilkan tarian Indonesia yang dilakukan oleh penari Uzbek dan juga pertunjukan musik dari Surya Vista Orchestra yang memainkan lagu-lagu Indonesia dan Uzbekistan.<ref>{{cite web |title=Indonesia-Uzbekistan Cultural Performance Mempererat Persahabatan Masyarakat Kedua Negara |url=http://kemlu.go.id/Pages/Embassies.aspx?IDP=12007&l=id |date=May 3, 2013 |publisher=KBRI Tashkent |language= |accessdate=April 27, 2014 |archive-date=2014-04-27 |archive-url=https://archive.istoday/20140427165142/http://kemlu.go.id/Pages/Embassies.aspx?IDP=12007&l=id |dead-url=yes }}</ref>
 
Pada tahun 2003 atas inisiatif beberapa jurnali Uzbekistan, didirikan sebuah organisasi non-formal, Press Morning Club, yang anggotanya terdiri dari para jurnalis terkemuka dari berbagai media Uzbekistan. Club tersebut banyak melakukan kegiatan-kegiatan kerjasama budaya Indonesia-Uzbekistan. Salah satu kegiatannya yang signifikan, adalah penyelenggaraan Malam Konser Solidaritas Uzbekistan untuk Korban Tsunami di Aceh untuk penggalangan dana bagi para korban melalui Red Crescent of Uzbekistan.
 
== Lihat pula ==
 
* [[Daftar Duta Besar Indonesia untuk Uzbekistan]]
Baris 30:
 
{{Foreign relations of Indonesia}}
 
[[Kategori:Hubungan bilateral Indonesia|Uzbekistan]]
[[Kategori:Hubungan bilateral Uzbekistan|Indonesia]]