Hugo Grotius: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(22 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Philosopherphilosopher
| region = [[Filsafat Barat]]
| era = [[Renaisans]]
| image = Michiel Jansz van Mierevelt - Hugo Grotius.jpg
|color = #B0C4DE
| caption = Hugo Grotius – Potret karya [[Michiel Jansz. van Mierevelt]], 1631
|<!-- Image and Caption -->
| name image_name = Michiel Jansz van Mierevelt - = Hugo Grotius.jpg|thumb|230px
| birth_date = 10 April 1583
|image_caption = Hugo Grotius - ole [[Michiel Jansz van Mierevelt]], 1631
| birth_place = [[Delft]], [[Holandia]], [[Republik Belanda]]
|<!-- Information -->
| death_date name = 28 Agustus 1645 (umur 62 = Hugo Grotiustahun)
| death_place = [[Rostock]], [[Pommern Swedia]]
|birth_date = 10 April 1583
| school_tradition = [[Hukum kodrat]]
|birth_place = [[Delft]], [[Belanda]]
| alma_mater = [[Universitas Leiden]]
|death_date = 28 Agustus 1645
| main_interests = [[Filsafat perang]], [[hukum internasional]], [[filsafat politik]]
|death_place = [[Rostock]], [[Pomerania]]
|school_tradition influences = [[HukumAlberico AlamGentili]], [[KontrakJean SosialBodin|Bodin]], [[Humanisme]],Francisco [[SkolastisismeSuárez|Suárez]]
| influenced = [[Gustav II Adolf dari Swedia|Gustav II Adolf]], [[John Milton|Milton]], [[John Selden|Selden]], [[Thomas Hobbes|Hobbes]], [[Richard Cumberland (filsuf)|Cumberland]], [[Samuel von Pufendorf|Pufendorf]], [[John Locke|Locke]], [[Jean-Jacques Rousseau|Rousseau]], [[Giambattista Vico|Vico]], [[Cornelius van Bynkershoek|Bynkershoek]], [[Jean Barbeyrac|Barbeyrac]]
|main_interests = [[Filsafat Perang]], [[Hukum Internasional]], [[Filsafat Politik]], [[Teologi]]
| notable_ideas = Teoretikus awal [[hak kodrat dan hukum|hak kodrat]], berupaya untuk mendasarkan prinsip [[teori perang yang benar|perang benar]] dalam [[hukum kodrat]]
|influences = [[Aristoteles]], [[Cicero]], [[Erasmus]], [[Francisco de Vitoria|Vitoria]], [[Albericus Gentilis|Gentilis]], [[Jean Bodin|Bodin]], [[Francisco Suárez|Suárez]]
|influenced = [[John Selden|Selden]], [[Thomas Hobbes|Hobbes]], [[Richard Cumberland (philosopher)|Cumberland]], [[Samuel von Pufendorf|Pufendorf]], [[John Locke|Locke]], [[Cornelius van Bynkershoek|Bynkershoek]], [[Jean Barbeyrac|Barbeyrac]], [[Emerich de Vattel|Vattel]], [[Jean-Jacques Rousseau|Rousseau]], [[Immanuel Kant|Kant]], [[Scottish Enlightenment]], [[Founding Fathers of the United States|American Founding Fathers]]
|notable_ideas =
}}
'''Hugo Grotius''' ({{lahirmati||10|4|1583||28|8|1645}}), juga dikenal sebagai '''Huug de Groot''' ({{IPA-nl|ˈɦœyɣ də ɣroːt|lang}}) atau '''Hugo de Groot''' ({{IPA-nl|ˈɦyɣoː də ɣroːt|lang}}), adalah seorang [[yuris]] berkebangsaan [[bangsa Belanda|Belanda]]. Bersama dengan karya-karya terdahulu dari [[Francisco de Vitoria]] dan [[Alberico Gentili]], Grotius meletakkan dasar bagi [[hukum internasional]] berdasarkan [[hukum kodrat]]. Sebagai seorang pemuda yang dipandang genius secara intelektual, ia dipenjarakan karena keterlibatannya dalam perselisihan intra-[[Calvinis]] di dalam Republik Belanda, namun berhasil meloloskan diri menggunakan sebuah peti penyimpanan buku-buku. Ia menulis sebagian besar karya utamanya dalam pengasingan di [[Prancis]].
'''Hugo Grotius''' (1583-1645) adalah seorang [[filsuf]] [[Belanda]] yang menjadi pionir dari pandangan-pandangan modern terhadap [[hukum internasional]] dan salah satu pemikir besar tentang [[hukum alam]].<ref name="Audi">{{en}}Jerome B. Schneewind. 1999. "Grotius, Hugo". In ''Cambridge Dictionary of Philosophy''. Robert Audi, ed. 356.</ref> Selain sebagai filsuf, Grotius juga dikenal sebagai [[pengacara]], [[penyair]], dan [[teolog]].<ref name="Ted">{{en}}Ted Honderich, ed. 1995. ''The Oxford Companion to Philosophy''. New York: Oxford University Press. P. 328.</ref> Di dalam bidang [[hukum]], Grotius telah menjembatani antara teori [[politik]] dan hukum masa [[Abad Pertengahan]] dengan masa [[Pencerahan]].<ref name="Ted"/> Selain itu, ia juga mengembangkan suatu pandangan baru tentang hukum alam untuk melawan pandangan-pandangan aliran [[skeptisisme]], sambil menunjukkan bahwa ada jawaban yang rasional tentang [[moral]] selain jawaban dari [[agama]].<ref name="Audi"/>
 
Dikemukakan bahwa Hugo Grotius adalah bukan orang pertama yang merumuskan doktrin masyarakat internasional, tetapi ia adalah orang pertama yang mendefinisikan secara tegas gagasan tentang satu masyarakat dalam negara, yang diperintah bukan dengan kekuatan atau peperangan, tetapi dengan hukum yang sebenarnya dan kesepakatan bersama untuk menegakkan hukum tersebut. Seperti yang [[Hedley Bull]] nyatakan pada tahun 1990: "Gagasan tentang masyarakat internasional yang dikemukakan Grotius mendapat ekspresi konkret dalam [[Perdamaian Westfalen]], dan Grotius dapat dianggap sebagai bapa intelektual dalam penyelesaian perdamaian umum yang pertama ini pada zaman modern."<ref>{{en}} {{cite book |editor1=Hedley Bull|editor2=[[Adam Roberts (scholar)|Adam Roberts]]|editor3=Benedict Kingsbury)|title=Hugo Grotius and International Relations|place=Oxford|publisher=Oxford UP|isbn=0-19-825569-1 }}</ref><!--page(s)-->
Salah satu karya Grotius yang terkenal adalah "Perihal Hukum Perang dan Perdamaian" (''The Law of War and Peace'') yang terbit tahun 1625.<ref name="Ted"/> Di dalam karya tersebut, ia berargumentasi bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial dan makhluk yang bersaing.<ref name="Audi"/> Akan tetapi, manusia dapat hidup dengan damai walaupun terdapat potensi konflik dalam dirinya.<ref name="Audi"/> Hal itu dapat dicapai dengan cara menghormati hak-hak setiap orang.<ref name="Audi"/>
 
Selain itu, kontribusinya pada teologi [[Arminianisme|Arminian]] memberikan benih bagi gerakan-gerakan berbasis Arminian di kemudian hari seperti [[Metodisme]] dan [[Pentakostalisme]], dan ia diakui sebagai seorang tokoh penting dalam perdebatan Arminianisme-Calvinisme. Karena dasar teologis yang ia kemukakan terkait perdagangan bebas, ia juga dianggap sebagai seorang "teolog ekonomi".<ref>Thumfart (2009)</ref>
 
== Kehidupan awal ==
[[Berkas:Hugo Grotius00.jpg|jmpl|Grotius dalam usia 16 tahun, karya [[Jan Antonisz. van Ravesteyn]], 1599]]
 
Grotius lahir di [[Delft]] saat berlangsungnya [[Perang Delapan Puluh Tahun|Pemberontakan Belanda]], sebagai anak pertama dari pasangan Jan de Groot dan Alida van Overschie. Ayahnya adalah seorang pria terpelajar, pernah menempuh pendidikan bersama dengan seorang filsuf terkemuka bernama [[Justus Lipsius]] di [[Leiden]], juga adalah seseorang yang menganut pandangan politik berbeda. Sang ayah mempersiapkan putranya sejak usia dini dengan pendidikan [[Aristotelianisme|Aristotelian]] dan [[humanis]] tradisional. Sebagai seorang pembelajar yang [[anak ajaib|ajaib]], Hugo memasuki [[Universitas Leiden]] saat ia baru berusia 11 tahun. Di sana ia menempuh pendidikannya bersama dengan beberapa intelektual yang paling diakui di Eropa utara pada saat itu, termasuk Franciscus Junius, Joseph Justus Scaliger, dan [[Rudolph Snellius]].<ref>See Vreeland (1919), chapter 1</ref>
 
Pada usia 16 tahun, ia menerbitkan buku pertamanya: sebuah edisi keilmuan dari karya penulis [[abad Kuno Akhir|antikuitas akhir]] bernama [[Martianus Capella]] tetnang [[seni liberal|tujuh seni liberal]], ''Martiani Minei Felicis Capellæ Carthaginiensis viri proconsularis Satyricon, in quo De nuptiis Philologiæ & Mercurij libri duo, & De septem artibus liberalibus libri singulares. Omnes, & emendati, & Notis, siue Februis Hug. Grotii illustrati'' [Satyricon karya Martianus Minneus Felix Capella, seorang pria dari Kartago, yang meliputi dua buku 'Tentang Perkawinan Filologi dan Merkurius', dan buku berjudul 'Tentang Tujuh Seni Liberal'. Semuanya, termasuk koreksi, anotasi serta penghapusan dan ilustrasi, oleh Hug. Grotius].<ref>{{en}} {{Cite journal | last1 = Stahl | first1 = William H. | year = 1965 | title = To a Better Understanding of Martianus Capella | url =https://archive.org/details/sim_speculum_1965-01_40_1/page/104| journal = Speculum | volume = 40 | issue = | page = 104 | doi=10.2307/2856467}}</ref>
 
Di Holandia, Grotius diangkat sebagai advokat untuk [[Den Haag]] pada tahun 1599, dan kemudian sebagai [[historiografi|historiograf]] resmi bagi Negara-Negara Holandia pada tahun 1601. Kesempatan pertamanya untuk menulis secara sistematis mengenai isu-isu keadilan internasional datang pada tahun 1604, ketika ia terlibat dalam proses hukum menyusul peristiwa penyitaan yang dilakukan pedagang-pedagang Belanda terhadap sebuah [[kerakah]] Portugis dan kargonya di [[Selat Singapura]].{{citation needed|reason=any source?|date=June 2015}}
 
== ''De Indis'' dan ''Mare Liberum'' ==
[[Berkas:Grotius de iure praedae.jpg|jmpl|lurus|Halaman yang memuat tulisan tangan Grotius dari manuskrip ''De Indis'' ({{circa}} 1604/05).]]
 
Belanda sedang terlibat dalam [[Perang Delapan Puluh Tahun|peperangan dengan Spanyol]] dan [[Portugal]] ketika sebuah [[kerakah]] Portugis, kapal dagang ''[[Santa Catarina (ship)|Santa Catarina]]'', yang mengangkut muatan ditangkap oleh kapten [[Jacob van Heemskerk]] di wilayah Singapura masa kini pada tahun 1603.{{citation needed|date=June 2015}} Heemskerk dipekerjakan oleh Perusahaan Amsterdam Bersatu (bagian dari [[Vereenigde Oostindische Compagnie|Perusahaan Hindia Timur Belanda]]), dan kendati ia tidak memiliki wewenang dari perusahaan ataupun pemerintah untuk terlebih dahulu memulai penggunaan kekuatan, banyak pemegang saham yang senang sekali mendapatkan harta kekayaan yang ia bawa pulang kepada mereka.<ref name="See Ittersum 2006, chapter 1">See Ittersum (2006), chapter 1.</ref>
 
Bukan hanya legalitas penyimpanan hasil jarahan yang dipertanyakan menurut undang-undang Belanda, namun juga sekelompok pemegang saham (kebanyakan adalah kaum [[Gereja Menonit|Menonit]]) di perusahaan itu berkeberatan dengan perampasan secara paksa atas dasar moralitas, dan tentu saja bangsa Portugis menuntut pengembalian kargo mereka. Skandal tersebut mengakibatkan diadakannya persidangan yudisial secara terbuka serta kampanye yang lebih luas untuk mempengaruhi opini publik dan internasional.{{citation needed|date=June 2015}} Dalam konteks yang lebih luas ini para perwakilan perusahaan meminta Grotius untuk merancang suatu pembelaan polemis atas aksi perampasan tersebut.<ref name="See Ittersum 2006, chapter 1" />
 
[[Berkas:Mierevelt grotius 1608.jpg|jmpl|lurus|kiri|Potret Grotius ketika usianya 25 tahun ([[Michiel Jansz. van Mierevelt]], 1608).]]
 
Hasil dari upaya-upaya Grotius pada tahun 1604/05 berupa sebuah risalah sarat teori yang pada saat itu ia beri judul ''De Indis''. Grotius berusaha mendasarkan pembelaannya atas perampasan tersebut dalam hal prinsip-prinsip keadilan kodrati. Ia melibatkan jauh lebih banyak aspek daripada kasus yang sebenarnya; perhatiannya terletak pada sumber dan dasar hukum perang pada umumnya. Risalah tersebut tidak pernah dipublikasikan sepenuhnya selama masa hidup Grotius, mungkin karena putusan pengadilan yang mendukung langkah antisipatif perusahaan untuk menghimpun dukungan publik.{{citation needed|reason=any source?|date=June 2015}}
 
Dalam ''Laut Bebas'' (''[[Mare Liberum]]'', dipublikasikan tahun 1609), Grotius merumuskan prinsip baru bahwa laut adalah wilayah internasional dan semua [[bangsa]] bebas menggunakannya untuk [[perdagangan]] berlayar. Grotius, melalui klaim 'laut bebas' ([[Kebebasan di laut]]), menyajikan pembenaran ideologis yang sesuai bagi Belanda untuk keluar dari berbagai [[monopoli]] perdagangan melalui angkatan lautnya yang tangguh, dan kelak membentuk monopolinya sendiri.{{citation needed|date=June 2015}} [[Inggris]] yang bersaing ketat dengan Belanda dalam mendominasi perdagangan dunia, menentang gagasan tersebut dan mengklaim ''Bahwa Dominasi Laut Britania, atau Bahwa yang Meliputi Kepulauan Britania Raya, adalah, dan Senantiasa Menjadi, Suatu Bagian atau Subordinat dari Imperium Pulau tersebut.''<ref>{{en}} [[John Selden|Selden, John]]. Needham, Marchmont (trans.) (1652) [https://archive.org/details/ofdominionorowne00seld ''Mare Clausum. Of the Dominion, or, Ownership of the Sea'']. Vols. 1 & 2. London: Printed by William Du-Gard, by appointment of the Council of State and sold at the Sign of the Ship at the New Exchange.</ref>
 
== Kontroversi Arminian, penawanan, dan pengasingan ==
{{Further|Sejarah perdebatan Calvinis–Arminian}} {{details|Ordinum Hollandiae ac Westfrisiae pietas}}
{{Arminianisme}}
{{Lima Artikel}}
 
Disokong oleh relasinya yang berkelanjutan dengan [[Johan van Oldenbarnevelt]], Grotius menghasilkan banyak kemajuan dalam karier politiknya, dipertahankan sebagai penasihat tetap Oldenbarnevelt pada tahun 1605, Advokat Jenderal [[:en:Fisc|Fisc]] [[Holandia]], [[Zeeland]], dan [[Friesland]] pada tahun 1607, dan kemudian sebagai [[:en:Pensionary|Pensionaris]] [[Rotterdam]] (setara dengan jabatan wali kota) pada tahun 1613.<ref>Vreeland (1919), chapter 3.</ref> Pada tahun 1608, Grotius menikahi Maria van Reigersbergen yang dengannya ia dianugerahi delapan anak (empat yang masih hidup hingga dewasa) dan yang sangat berarti peranannya dalam membantu mereka sekeluarga untuk menghadapi pergulatan berat yang datang kelak.
 
Pada periode ini, suatu kontroversi besar [[teologi]]s terjadi di antara pengampu teologi di [[Universitas Leiden]]. [[Jacobus Arminius]] dan para pengikutnya (yang disebut [[Arminianisme|Arminian]] atau [[Remonstran]]) berhadapan dengan teolog [[Calvinisme|Calvinis]] yang kukuh, [[Franciscus Gomarus]], yang para pendukungnya disebut Gomaris atau Kontra-Remonstran.{{citation needed|date=June 2015}} Universitas Leiden "berada di bawah wewenang Negara-Negara Holandia&nbsp;– mereka bertanggung jawab, antara lain, atas kebijakan terkait penunjukan-penunjukan di institusi ini, yang diatur menurut nama mereka oleh suatu dewan Kurator&nbsp;– dan pada akhirnya, Negara-Negara bertanggung jawab menangani setiap kasus heterodoksi di antara para profesor."<ref name="Rabbie">{{la}} {{cite book|title=Hugo Grotius: Ordinum Hollandiae ac Westfrisiae Pietas, 1613.|author=Edwin Rabbie|year=1995|publisher=Brill}}</ref> Perselisihan di dalam negeri yang membuahkan jabatan profesor Arminius dibayang-bayangi oleh perang yang terus berlanjut dengan Spanyol, dan sang profesor wafat pada tahun 1609, bertepatan dengan malam [[Gencatan Senjata Dua Belas Tahun]]. Periode perdamaian yang baru kelak mengalihkan fokus masyarakat pada kontroversi tersebut dan para pengikut Arminius.{{citation needed|date=June 2015}}
 
=== Kontroversi di dalam Protestanisme Belanda ===
Kontroversi ini berkembang ketika teolog Remonstran [[Conrad Vorstius]] ditunjuk untuk menggantikan Jacobus Arminius sebagai pengampu teologi di Leiden. Kaum Kontra-Remonstran segera mengidentifikasi kalau Vorstius bergerak lebih jauh dari ajaran-ajaran Arminius dengan masuk ke dalam doktrin [[Socinianisme]], dan ia dituduh mengajarkan keyakinan tak beragama. Profesor teologi bernama [[Sibrandus Lubbertus]] memimpin seruan agar Vorstius diturunkan dari jabatannya. Di sisi lain, [[Johannes Wtenbogaert]], seorang pemimpin Remonstran, dan [[Johan van Oldenbarnevelt]], Pensionaris Agung Holandia, sangat mendukung penunjukan Vorstius dan mulai membela tindakan mereka waktu itu. Gomarus mengundurkan diri dari jabatannya sebagai profesor di Leyden, sebagai aksi protes karena Vorstius tidak diturunkan dari jabatannya.{{citation needed|date=June 2015}} Perlawanan kaum Kontra-Remonstran juga didukung oleh Raja [[James I dari Inggris]]{{citation needed|date=June 2015}} "yang menggebrak dengan keras melawan nominasi Leyden itu dan dengan terang-terangan memerikan Vorstius sebagai seorang penganut bidah yang mengerikan. Ia memerintahkan agar buku-buku {{interp|orig=nya|Vorstius}} dibakar di muka publik di London, Cambridge, serta Oxford, dan ia menggunakan tekanan tanpa henti melalui duta besarnya di Den Haag, Ralph Winwood, untuk membatalkan penunjukan tersebut."<ref>{{en}} {{cite book|title=Ecclesia reformata: Studies on the Reformation|author=Willem Nijenhuis|location=Leiden, Netherlands|publisher=Brill|date=1972–1994}}</ref> Kepercayaan James akan Oldenbarnevelt mulai beralih ke [[Maurice dari Nassau|Maurits]].
 
Grotius melibatkan diri dalam kontroversi ini dengan membela kuasa otoritas sipil untuk menunjuk siapa saja yang mereka inginkan sebagai pengajar universitas, terlepas dari harapan para otoritas keagamaan. Ia melakukannya dengan menulis ''[[Ordinum Hollandiae ac Westfrisiae pietas|Ordinum Pietas]]'', "sebuah pamflet...yang ditujukan terhadap seorang lawan, profesor Calvinis dari Franeker bernama Lubbertus; hal itu diperintahkan oleh para atasan Grotius di Negara-Negara Holandia, dan karenanya ditulis untuk kesempatan tersebut&nbsp;– kendati Grotius mungkin sudah mempunyai rencana untuk [menulis] publikasi semacam itu."<ref name="De Imperio">{{en}} {{cite book|title=Hugo Grotius Theologian – Essays in Honor of G.H.M. Posthumus Meyjes|editor=Henk J.M. Nellen & Edwin Rabbie|article=''De Imperio Summarum Potestatum Circa Sacra''|author= Harm-Jan Van Dam|publisher=E.J. Brill|year=1994|location=New York}}</ref>
 
Karya tulis tersebut tebalnya dua puluh tujuh halaman, bernada "polemis dan sengit" serta hanya dua pertiga bagian yang berbicara langsung mengenai politik gerejawi (khususnya sinode dan jabatan).<ref name="De Imperio" /> Karyanya mendapat reaksi keras dari kaum Kontra-Remonstran dan "Dapat dikatakan bahwa semua karya Grotius selanjutnya sampai penawanan dirinya pada tahun 1618 merupakan suatu upaya sia-sia untuk memperbaiki kerusakan yang diakibatkan oleh buku ini."<ref name="De Imperio" /> Grotius kemudian menulis ''De Satisfactione'' yang bertujuan "untuk membuktikan bahwa kaum Arminian jauh dari kaum Socinian."<ref name="De Imperio" />
 
=== ''Decretum pro pace ecclesiarum'' (1613–14) ===
Di bawah pimpinan Oldenbarnevelt, Negara-Negara Holandia mengambil suatu posisi resmi dalam hal [[toleransi]] keagamaan terhadap kaum Remonstran dan Kontra-Remonstran. Grotius, yang selama kontroversi ini bertindak sebagai Jaksa Agung Holandia dan kemudian sebagai anggota Komite Penasihat, akhirnya diminta untuk merancang sebuah diktum atau dekret untuk mengekspresikan kebijakan toleransi.<ref>A translation edict is printed in full in the appendix to Vreeland (1919).</ref> Dekret ini, ''Decretum pro pace ecclesiarum'', terselesaikan pada akhir tahun 1613 atau awal tahun 1614. ''Decretum'' mengaplikasikan suatu pandangan bahwa Grotius telah mengalami perkembangan dalam tulisan-tulisannya tentang [[pemisahan gereja dan negara|gereja dan negara]] (lih. [[Thomas Erastus|Erastianisme]]). Menurutnya, hanya prinsip-prinsip dasar yang diperlukan untuk menyokong tatanan sipil (misalnya keberadaan Allah dan [[penyelenggaraan ilahi|penyelenggaraan]]-Nya) yang harus ditegakkan, sementara perbedaan-perbedaan dalam beragam doktrin teologis yang samar-samar seharusnya diserahkan kepada hati nurani setiap pribadi.<ref>See his manuscript for ''Meletius'' (1611) and the more systematic ''De imperio summarum potestatum circa sacra'' (finished 1617, published 1647).</ref>
 
[[Berkas:Statue of Hugo Grotius.jpg|jmpl|lurus|kiri|Patung Hugo Grotius di [[Delft]], Belanda.]]
 
Dekret tersebut "memaksakan moderasi dan toleransi dalam pelayanan", disertakan Grotius dengan "tiga puluh satu halaman berisi kutipan, terutama berkaitan dengan Lima Artikel Remonstran."<ref name="De Imperio"/> Menanggapi ''Ordinum Pietas'' karya Grotius, Profesor Lubbertus menerbitkan ''Responsio Ad Pietatem Hugonis Grotii'' pada tahun 1614. Selanjutnya, pada tahun yang sama, Grotius menerbitkan ''Bona Fides Sibrandi Lubberti'' secara anonim sebagai tanggapan terhadap Lubbertus.<ref name="De Imperio" />
 
Jacobus Trigland sepakat dengan Lubberdus dalam mengungkapkan pandangan bahwa toleransi terkait doktrin adalah sesuatu yang tidak dapat diterima, dan dalam karya-karyanya pada tahun 1615, yaitu ''Den Recht-gematigden Christen: Ofte vande waere Moderatie'' dan ''Advys Over een Concept van moderatie'',<ref name="Property">{{en}} {{cite book|title=Property, Piracy and Punishment: Hugo Grotius on War and Booty in De iure praedae|editor=Hans W. Blom|publisher=Brill|year=2009}}</ref> Trigland mencela pendirian Grotius.
 
Terdapat asumsi umum bahwa Grotius adalah orang pertama yang mengemukakan prinsip [[kebebasan di laut]], meski semua negara di [[Samudra Hindia]] dan laut Asia lainnya menganut hak [[kebebasan navigasi|navigasi tak terhalang]] jauh sebelum Grotius menulis ''De Jure Praedae'' (''Tentang Hukum Rampasan'') pada tahun 1604. Selain itu, [[Francisco de Vitoria]], seorang teolog Spanyol abad ke-16, telah mendalilkan gagasan tentang kebebasan di laut dengan suatu cara yang lebih sederhana berdasarkan prinsip-prinsip ''[[jus gentium]]''.<ref name="Nussbaum1947">{{en}} {{cite book|author=Arthur Nussbaum|title=A concise history of the law of nations|url=https://books.google.com/books?id=TxkQAQAAMAAJ|year=1947|publisher=Macmillan Co.|page=62}}</ref>
Gagasan Grotius tentang kebebasan di laut kelak bertahan sampai pertengahan abad ke-20, dan tetap diterapkan sampai saat ini untuk kebanyakan wilayah [[perairan internasional]], kendati terdapat perubahan dalam penerapan konsep dan ruang lingkupnya.{{citation needed|date=June 2015}}
 
Pada akhir tahun 1615, ketika seorang profesor Middelburg bernama [[Antonius Walaeus]] menerbitkan ''Het Ampt der Kerckendienaren'' (suatu tanggapan terhadap ''Tractaet van 't Ampt ende authoriteit eener hoogher Christelijcke overheid in kerckelijkcke zaken'' karya [[Johannes Wtenbogaert]] tahun 1610), ia mengirimkan sebuah salinannya kepada Grotius demi persahabatan mereka. Karya tersebut adalah "tentang hubungan antara pemerintahan gerejawi dan sekular" dari sudut pandang Kontra-Remonstran moderat.<ref name="De Imperio" /> Pada awal tahun 1616, Grotius juga menerima ''Dissertatio epistolica de Iure magistratus in rebus ecclesiasticis'', sebuah surat sepanjang 36 halaman yang memperjuangkan pandangan Remonstran, dari [[Gerardus Vossius]] temannya.<ref name="De Imperio" />
 
Surat tersebut merupakan "suatu pengantar umum mengenai (in)toleransi, terutama mengenai subjek [[predestinasi]] dan [[sakramen]]...[serta] suatu tinjauan yang ekstensif, terperinci, dan umumnya menentang, atas ''Ampt'' karya Walaeus, diisi dengan rujukan-rujukan dari otoritas-otoritas kuno dan modern."<ref name="De Imperio" /> Ketika Grotius menulis untuk meminta beberapa catatan, "ia menerima suatu rumah harta karun sejarah gerejawi. ...memberikan amunisi kepada Grotius, yang menerimanya dengan rasa syukur".<ref name="De Imperio" /> Sekitar periode ini (April 1616), Grotius pergi mengunjungi Amsterdam sebagai bagian dari tugas resminya, berupaya untuk meyakinkan otoritas sipil di sana untuk menganut pandangan mayoritas Holandia terkait politik gereja.
 
Pada awal tahun 1617, Grotius memperdebatkan pertanyaan seputar pemberian kesempatan bagi kaum Kontra-Remonstran untuk berkhotbah di dalam [[Kloosterkerk, Den Haag|Kloosterkerk di Den Haag]] yang telah ditutup. Ketika itu, gugatan-gugatan hukum diajukan terhadap Negara-Negara Holandia oleh para pelayan Kontra-Remonstran dan terjadi serangkaian kerusuhan di Amsterdam akibat kontroversi tersebut.
 
=== ''De Imperio Summarum Potestatum circa Sacra'' ===
[[Berkas:Slot loevestein 1619.jpg|jmpl|Penggambaran [[Kastel Loevestein]] pada saat pemenjaraan Grotius tahun 1618–21.]]
 
Seiring dengan meningkatnya konflik antara otoritas sipil dan keagamaan, demi memelihara ketertiban sipil, Oldenbarnevelt akhirnya mengusulkan agar pemerintah setempat diberi wewenang untuk menghimpun pasukan bersenjata (Resolusi Scherpe tanggal 4 Agustus 1617). Tindakan tersebut dianggap mengikis wewenang sang ''stadhouder'' republik, [[Maurice dari Nassau|Maurits dari Nassau, Pangeran Oranje]].{{citation needed|date=June 2015}} Maurits memanfaatkan kesempatan itu untuk memperkuat superioritas kaum [[Franciscus Gomarus|Gomaris]], yang telah menerima dukungan darinya, dan untuk menyingkirkan gangguan yang ia rasakan dalam keberadaan Oldenbarnevelt. Oldebarnevelt sebelumnya bertindak selaku penengah dalam [[Gencatan Senjata Dua Belas Tahun]] dengan Spanyol pada tahun 1609, dan hal ini bertentangan dengan harapan-harapan Maurits. Selama periode ini, Grotius masih berupaya untuk membahas politik-politik gerejawi dengan menyelesaikan ''De Imperio Summarum Potestatum circa Sacra'', mengenai "relasi antara otoritas keagamaan dan sekular. ... Grotius bahkan memelihara harapan bahwa penerbitan buku ini akan mengubah arus pasang dan membawa kembali kedamaian kepada gereja dan negara".<ref name="De Imperio" />
 
[[Berkas:Fredrik-Duim-De-vlugt-van-Huig-de-Groot MG 1299.tif|jmpl|kiri|lurus|Grotius melarikan diri dari Kastel Loevestein pada tahun 1621.]]
 
Karena perselisihan keagamaan antara kaum Remonstran dan Kontra-Remonstran semakin memanas selama periode Gencatan Senjata Dua Belas Tahun (1609–1621), maka kerusuhan-kerusuhan terjadi di berbagai kota. Suatu sinode nasional, [[Sinode Dordrecht]], diadakan untuk menyelesaikan perselisihan tersebut dan [[Arminianisme]] dinyatakan terlarang pada tahun 1619. Para anggota Remonstran dari Negara-Negara Holandia, termasuk Johan van Oldenbarnevelt dan Hugo Grotius, segera ditangkap dan dipenjarakan. Setelah penahanan selama setengah tahun, hukuman-hukuman mereka diputuskan. Van Oldenbarnevelt dijatuhi hukuman mati dan dipenggal pada tahun 1619. Namun, Grotius secara kontroversial dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan dipindahkan ke Kastel Loevestein.<ref>{{en}} {{Cite news|url=https://www.slotloevestein.nl/en/history/hugo-grotius/|newspaper=Slot Loevestein|access-date=2017-03-23|title=Salinan arsip|archive-date=2017-03-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20170326135720/https://www.slotloevestein.nl/en/history/hugo-grotius/|dead-url=yes}}</ref>
 
Selama masa penawanannya di Loevestein, Grotius membuat suatu pembenaran tertulis terkait posisinya: "mengenai pandangan-pandangan saya tentang kuasa otoritas [sipil] Kristen dalam hal-hal gerejawi, saya merujuk pada...buklet ''De Pietate Ordinum Hollandiae'' [tulisan saya] dan secara khusus pada sebuah buku yang tidak diterbitkan, ''De Imperio summarum potestatum circa sacra'', yang di dalamnya saya membahas hal tersebut secara lebih terperinci. ... Demikian saya dapat meringkas perasaan saya: bahwa otoritas [sipil] seharusnya mencermati Firman Allah dengan saksama untuk memastikan agar tidak memaksakan apa saja yang bertentangan dengannya; apabila mereka bertindak dengan cara ini, mereka tentu dalam hati nurani yang baik ketika melakukan pengawasan terhadap gereja-gereja publik dan ibadah-ibadah publik&nbsp;– namun tanpa menganiaya mereka yang menyimpang dari jalan yang benar."<ref name="De Imperio" /> Karena tulisannya itu menyinggung pejabat-pejabat gerejawi yang memiliki kuasa apapun, beberapa di antara mereka (misalnya [[Johannes Althusius]] dalam suratnya kepada Lubbertus) menyatakan bahwa gagasan-gagasan Grotius mencirikan Iblis.<ref name="De Imperio" />
 
[[Berkas:WLANL - Pachango - Slot Loevestein - Boekenkist van Hugo de Groot.jpg|jmpl|Peti buku yang digunakan Grotius untuk meloloskan diri dari [[Kastel Loevestein]] pada tahun 1621.]]
 
Pada tahun 1621, berkat bantuan istrinya beserta pelayan rumah tangganya, [[Elselina van Houwening]], Grotius berhasil lolos dari kastel tempat ia dipenjarakan dengan menggunakan sebuah peti penyimpanan buku, dan ia melarikan diri ke [[Paris]]. Di Belanda masa kini, ia secara khusus dikenal karena pelarian yang berani itu. [[Rijksmuseum]] di [[Amsterdam]] maupun [[Museum Het Prinsenhof]] di Delft sama-sama mengklaim memiliki peti buku asli tersebut dalam koleksi mereka.<ref>{{nl}} {{Cite news|url=https://www.slotloevestein.nl/geschiedenis/hugo-de-groot|title=Hugo de Groot - Slot Loevestein|newspaper=Slot Loevestein|access-date=2017-01-23}}</ref>
 
Grotius diterima dengan baik di Paris oleh para mantan kenalannya, dan ia menerima semacam pensiun kerajaan dalam kepemimpinan Raja [[Louis XIII dari Prancis]]. Selama masa hidupnya di Prancis ini Grotius menyelesaikan karya-karya filosofisnya yang paling terkenal.{{citation needed|date=June 2015}}
 
== ''Tentang Kebenaran Agama Kristen'' ==
Ketika di Paris, Grotius mulai membuat prosa berbahasa Latin dari sebuah karya yang telah ia susun dalam penjara, yang menyajikan argumentasi-argumentasi sederhana dan sistematis tentang kebenaran dari [[Kekristenan]]. (Dengan memperlihatkan keterampilan Grotius sebagai penyair, versi Belanda yang terdahulu dari karya tersebut, ''Bewijs van den waren Godsdienst'' (1622), secara keseluruhan ditulis dalam [[Didaktisisme|ayat didaktik]].) Karya Latin buatannya diterbitkan pertama kali pada tahun 1627 dengan judul ''De veritate religionis Christianae''.
 
=== Teori pemerintahan mengenai pendamaian ===
Grotius juga mengembangkan suatu pandangan khusus tentang [[Pendamaian dalam Kekristenan|pendamaian]] Kristus yang dikenal sebagai teori "[[Teori pemerintahan mengenai pendamaian|Pemerintahan]]" atau "Pemerintah moral". Ia berteori bahwa wafat [[Yesus]] sebagai kurban terlaksana supaya Bapa memberikan pengampunan, namun tetap mempertahankan tata kelola atau pemerintahan-Nya secara adil dan benar atas alam semesta. Gagasannya, yang dikembangkan lebih lanjut oleh teolog-teolog seperti [[John Miley]], menjadi salah satu pandangan tentang pendamaian yang dinilai penting dalam mazhab [[Arminianisme]] [[Metodis]].{{citation needed|date=June 2015}}
 
== ''De Jure Belli ac Pacis'' ==
{{Main|De jure belli ac pacis}}
{{see also|Teori perang yang benar}}
[[Berkas:381px-Grotius de jure 1631.jpg|jmpl|Halaman judul ''De jure belli ac pacis'' edisi kedua (Amsterdam, 1631).]]
 
Grotius hidup pada zaman [[Perang Delapan Puluh Tahun]] antara [[Spanyol]] dan Belanda serta [[Perang Tiga Puluh Tahun]] antara negara-negara Eropa Katolik dan Protestan (Prancis, kendati merupakan kerajaan Katolik, bergabung dalam kubu Protestan di tengah periode peperangan), maka dipandang tidak mengherankan bila Grotius sangat prihatin dengan hal ihwal konflik antarnegara dan agama. Karyanya yang dianggap paling lestari, yang dimulai ketika ia dipenjara dan diterbitkan saat ia hidup dalam pengasingan di Paris, juga dianggap sebagai suatu upaya monumental untuk mengendalikan konflik yang terjadi atas dasar suatu konsensus umum moralitas. Grotius menulis:
 
<blockquote>Sepenuhnya yakin...bahwa terdapat suatu hukum umum di antara bangsa-bangsa, yang berlaku pula untuk perang dan dalam perang, yang membuat saya memiliki banyak alasan penting untuk menulis tentang subjek ini. Di seluruh dunia Kristen, saya mengamati kurangnya pengendalian diri sehubungan dengan perang, bahkan umpama ras-ras barbar yang mestinya membuat mereka malu karenanya. Saya mengamati kalau orang-orang terburu-buru mengangkat senjata lantaran sebab-sebab remeh, kalau tidak tanpa sebab sama sekali, dan sekali senjata diangkat tidak ada lagi rasa hormat terhadap hukum, keilahian, atau manusia. Hal itu dilakukan seolah-olah, mengikuti suatu ketetapan umum, kegilaan telah dibiarkan bebas demi segala laku kejahatan.<ref>{{en}} ''The Law of War and Peace'', trans. Francis Kelsey (Carnegie edition, 1925), Prol. sect. 28.</ref></blockquote>
 
''[[De jure belli ac pacis|De jure belli ac pacis libri tres]]'' (''Tentang Hukum Perang dan Perdamaian: Tiga buku'') pertama kali diterbitkan pada tahun 1625, didedikasikan untuk pelindung Grotius saat itu, Louis XIII. Risalah tersebut mengangkat suatu sistem dari prinsip-prinsip [[hukum kodrat]], yang dipandang mengikat semua orang dan bangsa lepas dari adat istiadat setempat. Karyanya terbagi dalam tiga buku:
* Buku I mengangkat konsepsinya mengenai [[filsafat perang|perang]] dan [[keadilan]] kodrati, berargumen bahwa perang dapat dibenarkan dalam beberapa kondisi.
* Buku II mengidentifikasi tiga penyebab yang dapat dibenarkan untuk berperang: [[pertahanan diri]], [[restitusi|pemulihan kerugian]], dan [[hukuman]]; Grotius mempertimbangkan berbagai situasi yang membuat hak-hak untuk berperang ini berlaku dan bilamana tidak.
* Buku III mengangkat pertanyaan mengenai aturan-aturan apa yang mengatur pelaksanaan perang begitu dimulai; Grotius berargumen bahwa semua pihak yang berperang terikat oleh aturan-aturan tersebut, terlepas dari apakah sebabnya dapat dibenarkan atau tidak.
 
== Hukum kodrat ==
[[Berkas:Hugo-de-Groot-Johann-Niclas-Serlin-Drey-Bücher-von-Kriegs-und-Friedens-Rechten 0157.tif|kiri|jmpl|Potret berukir Grotius.]]
{{see also|Hukum kodrat}}
 
Konsep hukum kodrat Grotius sempat memberikan suatu pengaruh kuat dalam berbagai debat filosofis dan teologis serta perkembangan politik pada abad ke-17 dan ke-18. Di antara sejumlah tokoh yang terpengaruh olehnya terdapat [[Samuel von Pufendorf]] dan [[John Locke]], dan para filsuf ini membuat pemikirannya menjadi bagian dari latar belakang kultural dalam [[Revolusi Agung]] di Inggris dan dalam [[Revolusi Amerika]].<ref>{{en}} Cf. [[Jeremy Waldron]] (2002), ''God, Locke, and Equality: Christian Foundations in Locke's Political Thought'', Cambridge University Press, Cambridge (UK), {{ISBN|978-0-521-89057-1}}, pp. 189, 208</ref> Dalam pemahaman Grotius, kodrat atau [[alam]] bukan merupakan entitas itu sendiri, melainkan [[kreasionisme|ciptaan]] Allah. Maka dari itu, konsepnya mengenai hukum kodrat dianggap memiliki suatu landasan teologis.<ref>{{de}} Ernst Wolf, ''Naturrecht'', in ''Die Religion in Geschichte und Gegenwart'', 3. Auflage, Band IV (1960), Tübingen (Germany), col. 1357</ref> [[Perjanjian Lama]] berisi pedoman-pedoman moral, misalnya [[Sepuluh Perintah Allah]], yang [[Yesus]] konfirmasikan dalam [[Perjanjian Baru]] dan karenanya masih tetap berlaku. Pedoman-pedoman tersebut berguna dalam menafsirkan kandungan hukum kodrat. Baik [[wahyu]] biblis maupun hukum kodrat berasal dari Allah dan karenanya tidak dapat bertentangan satu sama lain.<ref>{{de}} M. Elze, ''Grotius, Hugo'', in ''Die Religion in Geschichte und Gegenwart'', 3. Auflage, Band II (1958),Tübingen (Germany), col. 1885</ref>
 
== Tahun-tahun selanjutnya ==
Banyak kaum Remonstran yang hidup dalam pengasingan mulai kembali ke Belanda setelah kemangkatan Pangeran Maurits pada tahun 1625, setelah toleransi dianugerahkan kepada mereka. Pada tahun 1630, mereka diperbolehkan menikmati kebebasan penuh untuk membangun dan mengelola gereja maupun sekolah serta untuk tinggal di wilayah mana saja di Holandia. Kaum Remonstran yang dipimpin oleh Uytenbogaert mendirikan suatu organisasi presbiterial. Mereka mendirikan seminari teologi di Amsterdam tempat Grotius datang untuk mengajar bersama dengan Episcopius, Limborch, Curcellaeus, dan Le Clerc.
 
Pada tahun 1634, Grotius diberi kesempatan untuk melayani sebagai duta besar [[Swedia]] untuk Prancis. Raja Swedia yang baru saja mangkat, [[Gustav II Adolf dari Swedia|Gustavus Adolphus]], adalah seorang pengagum Grotius. Dikatakan bahwa Gustavus selalu membawa sebuah salinan ''De jure belli ac pacis'' di pelananya saat sedang memimpin pasukan.<ref>{{en}} Grotius, Hugo ''The Rights of War and Peace'' Book I, Introduction by Tuck, Richard: Indianapolis: Liberty Fund, 2005.</ref> Wali yang menjadi penerusnya, [[Axel Oxenstierna]], sangat ingin mempekerjakan Grotius. Grotius menerima tawaran tersebut dan menempati kediaman [[diplomasi|diplomatik]] di Paris, yang tetap menjadi rumahnya sampai ia dibebaskan dari jabatannya pada tahun 1645.{{citation needed|date=June 2015}}
 
Ketika berangkat dari kunjungan terakhirnya menuju Swedia, kapal yang ditumpangi Grotius karam dalam pelayaran. Ia terdampar di pantai [[Rostock]], mengalami sakit serta menderita akibat paparan cuaca, dan ia meninggal dunia pada tanggal 28 Agustus 1645. Jenazah Grotius akhirnya dipulangkan ke negara tempat kelahirannya, disemayamkan di Nieuwe Kerk, Delft.{{citation needed|date=June 2015}}
 
== Lihat pula ==
{{Portal|Kekristenan|Arminianisme|Puisi}}
* [[Coenraad van Beuningen]]
* [[Emer de Vattel]]
* [[Mazhab Inggris (hubungan internasional)]]
* [[Perairan internasional]]
 
== Referensi ==
'''Catatan'''
{{Reflist|colwidth=30em}}
 
'''Sumber'''
* {{en}} {{cite book|last=van Ittersum|first=Martine Julia |title=Hugo Grotius, Natural Rights Theories and the Rise of Dutch Power in the East Indies 1595–1615|url=https://archive.org/details/profitprincipleh0000vani|location=Boston|publisher=Brill|year=2006|isbn=90-04-14979-1}}
* {{en}} {{cite book|last=Vreeland|first=Hamilton|title=Hugo Grotius: The Father of the Modern Science of International Law|url=https://archive.org/details/hugogrotiusfathe00vreeuoft|location=New York|publisher=Oxford University Press|year=1917|isbn=0-8377-2702-2}}
 
== Bacaan lanjutan ==
[[Berkas:Annotationes ad Vetus Testamentum.tif|jmpl|''Annotationes ad Vetus Testamentum'', 1732]]
* {{la}} [[Pierre Bayle|Bayle, Pierre]]. (1720). "Grotius", in ''Dictionaire historique et critique'', 3rd ed. (Rotterdam: Michel Bohm).
* {{en}} Bell, Jordy: ''Hugo Grotius: Historian''. Ann Arbor, MI: University Microfilms, 1980
* {{en}} Blom, Hans W. (ed.): ''Property, Piracy and Punishment: Hugo Grotius on War and Booty in De Iure Praedae&nbsp;– Concepts and Contexts''. Leiden, BRILL, 2009, 416pp
* {{en}} Blom, H. W.; Winkel, L. C.: ''Grotius and the Stoa''. Van Gorcum Ltd, 2004, 332pp
* {{en}} Borschberg, Peter, 2011, [https://www.academia.edu/4302729 ''Hugo Grotius, the Portuguese and Free Trade in the East Indies''], Singapore and Leiden: Singapore University Press and KITLV Press.
* {{de}} Brandt, Reinhard: ''Eigentumstheorien von Grotius bis Kant (Problemata)''. Stuttgart-Bad Cannstatt: Frommann-Holzboog, 1974, 275pp
* {{en}} Buckle, Stephen: ''Natural Law and the Theory of Property: Grotius to Hume''. Oxford University Press, USA, 1993, 344pp
* {{en}} [[Hedley Bull]], [[Benedict Kingsbury]] and [[Adam Roberts (scholar)|Adam Roberts]], eds., 1990. ''Hugo Grotius and International Relations''. Oxford Univ. Press.
* {{en}} Burigny, Jean Lévesque de: ''The Life of the Truly Eminent and Learned Hugo Grotius: Containing a Copious and Circumstantial History of the Several Important and Honourable Negotiations in Which He was Employed; Together with a Critical Account of His Works''. London: printed for A. Millar, 1754. Also Echo Library, 2006.
* {{en}} Butler, Charles: ''The Life of Hugo Grotius: With Brief Minutes of the Civil, Ecclesiastical, and Literary History of the Netherlands''. London: John Murray, 1826.
* {{en}} Chappell, Vere: ''Grotius to Gassendi (Essays on Early Modern Philosophers)''. Garland Publishing Inc, New York, 1992, 302pp
* {{en}} [[William Lane Craig|Craig, William Lane]], 1985. ''The Historical Argument for the Resurrection of Christ During the Deist Controversy'', Texts and Studies in Religion, Vol. 23. Lewiston NY & Queenston, Ontario: Edwin Mellen Press.
* {{en}} [[Avery Dulles|Dulles, Avery]], 1999. ''A History of Apologetics''. Eugene, Oregon: Wipf & Stock.
* {{en}} Dumbauld, Edward, 1969. ''The Life and Legal Writings of Hugo Grotius.'' Norman, OK: University of Oklahoma Press.
* {{en}} Edwards, Charles S., 1981. ''Hugo Grotius, The Miracle of Holland: A Study in Political and Legal Thought''. Chicago: Nelson Hall.
* {{en}} Falk, Richard A.; Kratochwil, Friedrich; Mendlovitz, Saul H.: ''International Law: A Contemporary Perspective (Studies on a Just World Order, No 2)''. Westview Press, 1985, 702pp
* {{la}} Feenstra, Robert; Vervliet, Jeroen: ''Hugo Grotius: Mare Liberum (1609–2009)''. BRILL, 2009, 178pp
* {{en}} Figgis, John Neville: ''Studies of Political Thought from Gerson to Grotius 1414–1625''. Cambridge University Press, 1907, 258pp
* {{en}} Gellinek, Christian: ''Hugo Grotius (Twayne's World Authors Series)''. Twayne Publishers Inc., Boston, U.S., 1986, 161pp
* {{en}} ''Grotiana.'' Assen, The Netherlands: Royal Van Gorcum Publishers. A journal of Grotius studies, 1980–.
* {{fr}} Gurvitch, G. (1927). ''La philosophie du droit de Hugo Grotius et la théorie moderne du droit international,''. ''Revue de Metaphysique et de Morale'', vol. 34: 365–391.
* {{en}} Haakonssen, Knud: ''Natural Law and Moral Philosophy: From Grotius to the Scottish Enlightenment''. Cambridge University Press, 1996
* {{en}} {{Cite journal | doi = 10.1177/0090591785013002005 | last1 = Haakonssen | first1 = Knud | year = 1985 | title = Grotius and the History of Political Thought | url =https://archive.org/details/sim_political-theory_1985-05_13_2/page/239| journal = Political Theory | volume = 13 | issue = 2| pages = 239–65 }}
* {{fr}} Haggenmacher, Peter, 1983. ''Grotius et la doctrine de la guerre juste''. Paris: Presses Universitaires de France.
* {{en}} Haskell, John D.: ''Hugo Grotius in the Contemporary Memory of International Law: Secularism, Liberalism, and the Politics of Restatement and Denial''. (''Emory International Law Review'', Vol. 25, No. 1, 2011), [http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1893205]
* {{en}} Heering, Jan-Paul: ''Hugo Grotius As Apologist for the Christian Religion: A Study of His Work De Veritate Religionis Christianae, 1640 (Studies in the History of Christian Thought)''. Brill Academic, 2004, 304pp
* {{en}} Jeffery, Renée: ''Hugo Grotius in International Thought (Palgrave MacMillan History of International Thought)''. Palgrave Macmillan, 1st edition, 2006, 224pp
* {{en}} Keene, Edward: ''Beyond the Anarchical Society: Grotius, Colonialism and Order in World Politics''. Port Chester, N.Y.: Cambridge University Press, 2002
* {{en}} Kingsbury, Benedict: ''A Grotian Tradition of Theory and Practice?: Grotius, Law, and Moral Skepticism in the Thought of Hedley Bull''. (''Quinnipiac Law Review'', No.17, 1997)
* {{en}} Knight, W.S.M., 1925. ''The Life and Works of Hugo Grotius''. London: Sweet & Maxwell, Ltd.
* {{en}} [[Hersch Lauterpacht|Lauterpacht, Hersch]], 1946, "The Grotian Tradition in International Law," in ''British Yearbook of International Law''.
* {{en}} Leger, James. St. (1962). ''The 'Etiamsi Daremus' of Hugo Grotius: A Study in the Origins of International Law'' (Rome: Pontificium Athenaeum Internationale).
* {{de}} Mühlegger, Florian. ''Hugo Grotius. Ein christlicher Humanist in politischer Verantwortung''. Berlin and New York, de Gruyter, 2007, XIV, 546 S. (Arbeiten zur Kirchengeschichte, 103).
* {{en}} Neff, Stephen C.: ''Hugo Grotius On the Law of War and Peace: Student Edition''. Cambridge University Press, 2012, 546pp
* {{nl}} Nellen, Henk J. M., 2007. ''Hugo de Groot: Een leven in strijd om de vrede (official Dutch State biography)''. The Hague: Balans Publishing.
* ——— and Rabbie, eds., 1994. ''Hugo Grotius, Theologian''. New York: E.J. Brill.
* {{en}} [[Oliver O'Donovan|O'Donovan, Oliver]]. 2004. "The Justice of Assignment and Subjective Rights in Grotius," in ''Bonds of Imperfection: Christian Politics Past and Present''.
* {{en}} O'Donovan, Oliver; O'Donovan, Joan Lockwood: ''From Irenaeus to Grotius: A Sourcebook in Christian Political Thought''. Wm. B. Eerdmans Publishing Company, 1999, 858pp
* {{en}} Onuma, Yasuaki (ed.): ''A Normative Approach to War: Peace, War, and Justice in Hugo Grotius''. Oxford: Clarendon Press, 1993, 421pp
* {{en}} Osgood, Samuel: ''Hugo Grotius and the Arminians''. Hila, MT: Kessinger Pub., 2007
* {{en}} Powell, Jim; Powell, James; Johnson, Paul: ''The Triumph of Liberty: A 2,000 Year History Told Through the Lives of Freedom's Greatest Champions''. Free Press, 1st edition, 2002, 574pp
* {{en}} Remec, Peter Paul. (1960). ''The Position of the Individual in International Law according to Grotius and Vattel'' (The Hague: Nijhoff).
* {{en}} Rommen, Heinrich: ''The Natural Law: A Study in Legal and Social History and Philosophy'', trans. Thomas R. Hanley. Introduction and Bibliography by Russell Hittinger. Indianapolis: Liberty Fund, 1998
* {{en}} Salter, John. (2001) "Hugo Grotius; Property and Consent." Political Theory 29, no. 4, 537–55.
* {{en}} Salter, John: ''Adam Smith and the Grotian Theory of Property''. The British Journal of Politics & International Relations, Volume 12, Issue 1, February 2010, p.&nbsp;3–21
* {{en}} Scharf, Michael P.: ''Customary International Law in Times of Fundamental Change: Recognizing Grotian Moments''. Cambridge University Press, 2013
* {{en}} Scott, Jonathan: ''The Law of war: Grotius, Sidney, Locke and the political theory of rebellion'' in Simon Groenveld and Michael Wintle (eds) ''Britain and the Netherlands, vol. XI The Exchange of Ideas'', pp.&nbsp;115–32.
* {{en}} Sommerville, Johann P.: ''Selden, Grotius, and the Seventeenth-Century Intellectual Revolution in Moral and Political Theory,'' in Victoria Kahn and [[Lorna Hutson]], eds., ''Rhetoric and Law in Early Modern Europe''. New Haven, Yale University Press, 2001, pp.&nbsp;318–44
* {{de}} Straumann, Benjamin: ''Hugo Grotius und die Antike. Römisches Recht und römische Ethik im frühneuzeitlichen Naturrecht''. Baden-Baden: NOMOS, 2007
* {{en}} Stumpf, Christoph A., 2006. ''The Grotian Theology of International Law: Hugo Grotius and the Moral Fundament of International Relations''. Berlin: Walter de Gruyter.
* {{en}} Takahashi, Sakuyei: ''The Influence of Grotius in the Far East''. Brooklyn, NY: Brooklyn Institute of Arts and Sciences, Dept. of Law, 1908.
* {{en}} Thomson, Erik: ''France's Grotian moment? Hugo Grotius and Cardinal Richelieus commercial statecraft''. ''French History'', Volume 21, Number 4, 21 December 2007, pp.&nbsp;377–394(18)
* {{en}} [http://www.academia.edu/3067362/Economic_Theology_On_Grotiuss_Mare_Liberum_and_Vitorias_De_Indis_Following_Agamben_and_Schmitt Johannes Thumfart: "The Economic Theology of Free Trade. On the relationship between Hugo Grotius's ''Mare Liberum'' and Francisco de Vitoria's ''Relectio de Indis recenter inventis''], following Giorgio Agamben's enhancement of Carl Schmitt's notion of Political Theology". In: ''Grotiana'' 30/2009, pp.&nbsp;65–87.
* {{en}} Tooke, Joan D.: ''The Just War in Aquinas and Grotius''. S.P.C.K, 1965, 337pp
* {{en}} Tuck, Richard: ''Natural Rights Theories: Their Origin and Development''. Cambridge, England: Cambridge University Press, 1982, 196pp
* ———, 1993. ''Philosophy and Government: 1572–1651''. Cambridge Univ. Press.
* ———, 1999. ''The Rights of War and Peace: Political Thought and the International Order from Grotius to Kant''. Oxford Univ. Press.
* {{en}} van Ittersum, Martine Julia, 2007. [http://www.academia.edu/6272104/_Preparing_Mare_Liberum_for_the_Press_Hugo_Grotius_Rewriting_of_Chapter_12_of_De_Jure_Praedae_in_November-December_1608_in_Property_Piracy_and_Punishment_Hugo_Grotius_on_War_and_Booty_in_De_Jure_Praedae_ed._H._W._Blom_Leiden_Brill_Academic_Publishers_2009_pp._246-280 "Preparing ''Mare liberum'' for the Press: Hugo Grotius’ Rewriting of Chapter 12 of ''De iure praedae'' in November-December 1608"] (2005–2007) 26–28 ''Grotiana'' 246
* {{en}} [[Cornelis van Vollenhoven|van Vollenhoven, Cornelius]], 1926. ''Grotius and Geneva'', Bibliotheca Visseriana, Vol. VI.
* ———, 1919. ''Three Stages in the Evolution of International Law''. The Hague: Nijhoff.
* {{en}} Waszink, Jan: "Lipsius and Grotius: Tacitism" History of European Ideas 39/2 (2013), p.&nbsp;151-168 link: http://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/01916599.2012.679114
* {{en}} Weeramantry, Christopher: "The Grotius Lecture Series: Opening Tribute to Hugo Grotius". (''First Grotius Lecture'', 1999)
* {{en}} White, Andrew Dickson: ''Seven Great Statesmen in the Warfare of Humanity with Unreason'' (1915)
* {{en}} [[Martin Wight|Wight, Martin]]: ''International Theory: the Three Traditions''. Leicester University Press for the Royal Institute of International Affairs, 1996, 286pp
* {{en}} Wight, Martin (author); Wight, Gabriele (ed.); Porter, Brian (ed.): ''[http://ukcatalogue.oup.com/product/9780199273676.do Four Seminal Thinkers in International Theory: Machiavelli, Grotius, Kant, and Mazzini]''. Oxford University Press, USA, 2005, 230 pp
* {{en}} Wilson, Eric: ''Savage Republic: De Indis of Hugo Grotius, Republicanism and Dutch Hegemony within the Early Modern World-System (c. 1600–1619)''. Martinus Nijhoff, 2008, 534p
* {{en}} Zuckert, Michael P.: ''Natural Rights and the New Republicanism''. Princeton University Press, 1998, 410pp
 
== Pranala luar ==
{{Commons category|Hugo Grotius}}
{{Wikiquote|:en:Hugo Grotius|Hugo Grotius}}
{{Wikisource author}}
'''Koleksi'''
* {{Gutenberg author |id=Grotius,+Hugo | name=Hugo Grotius}}
* {{Internet Archive author |search=( (Hugo OR Huig) AND (Grotius OR Groot) )}}
* {{Librivox author |id=8308}}
* [http://oll.libertyfund.org/people/hugo-grotius Works by Hugo Grotius] in the Online Library of Liberty
* {{PRDL|952}}
* [http://picarta.pica.nl/xslt/DB=3.11/TTL=1/REL?PPN=068407017 Works by Hugo Grotius] in [http://picarta.pica.nl Short Title Catalogue Netherlands (STCN)]
 
'''Karya-karya individual Grotius'''
* [http://www.constitution.org/gro/djbp.htm ''On the Laws of War and Peace'' (abridged)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200503015604/https://www.constitution.org/gro/djbp.htm |date=2020-05-03 }}
* [http://gallica.bnf.fr/ark:/12148/btv1b86069579.r=Hugo+Grotius.langEN ''On the Laws of War and Peace'' (Latin, first edition 1625)]
* [http://hdl.handle.net/1887/4549 ''Logicarum disputationum quarta de postpraedicamentis'']; disputation, aged 14, at Leiden University
* [http://hdl.handle.net/1887/4550 ''Physicarum disputationum septima de infinito, loco et vacuo'']; disputation, aged 14, at Leiden University
 
'''Lain-lain'''
* [http://www.ppl.nl/fulltext/grotius/ Extensive catalogue of Grotius' writings at the Peace Palace Library, The Hague] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110516122239/http://www.ppl.nl/fulltext/grotius/ |date=2011-05-16 }}
* [http://emlo.bodleian.ox.ac.uk/blog/?catalogue=hugo-de-groot The Correspondence of Hugo de Groot (Grotius)] in [http://emlo.bodleian.ox.ac.uk/home EMLO]
* {{cite IEP |url-id=grotius |title=Hugo Grotius |last=Blom |first=Andrew}}
* {{cite SEP |url-id=grotius |title=Hugo Grotius |last=Miller |first=Jon}}
* [http://www.azquotes.com/author/23838-Hugo_Grotius/ Hugo Grotius' Quotes]
 
{{reflistAbad Pencerahan}}
{{Filsafat sosial dan politik}}
{{Yurisprudensi}}
 
{{Authority control}}
{{bio-stub}}
 
{{lifetimeLifetime|1583|1645|Grotius, Hugo}}
 
[[Kategori:FilsufHugo modernGrotius| awal]]
[[Kategori:FilsufTokoh Pencerahanhukum Belanda]]
[[Kategori:Teolog Calvinis dan Reformed abad ke-17]]
[[Kategori:Dramawan Belanda abad ke-17]]
[[Kategori:Filsuf Belanda abad ke-17]]
[[Kategori:Penulis bahasa Latin abad ke-17]]
[[Kategori:Duta Besar Swedia untuk Prancis]]
[[Kategori:Penguburan di Nieuwe Kerk, Delft]]
[[Kategori:Filsuf Calvinis dan Reformed]]
[[Kategori:Apolog Kristen]]
[[Kategori:Teolog Calvinis dan Reformed Belanda]]
[[Kategori:Tokoh Kristen Belanda]]
[[Kategori:Diplomat Belanda]]
[[Kategori:Dramawan Belanda]]
[[Kategori:Pelarian Belanda]]
[[Kategori:Orang buangan Belanda]]
[[Kategori:Ekspatriat Belanda di Prancis]]
[[Kategori:Penulis Zaman Keemasan Belanda]]
[[Kategori:Sejarawan Belanda]]
[[Kategori:Yuris Belanda]]
[[Kategori:Sarjana hukum Belanda]]
[[Kategori:Penyair pria Belanda]]
[[Kategori:Teoritikus politik Belanda]]
[[Kategori:Politikus Belanda]]
[[Kategori:Humanis Renaisans Belanda]]
[[Kategori:Yuris Belanda abad ke-17]]
[[Kategori:Teoretikus politik Belanda abad ke-17]]
[[Kategori:Filsuf Modern Awal]]
[[Kategori:Erastian]]
[[Kategori:Akademisi hukum internasional]]
[[Kategori:Alumni Universitas Leiden]]
[[Kategori:Dramawan]]
[[Kategori:Tokoh dari Delft]]
[[Kategori:Filsuf hukum]]
[[Kategori:Filsuf politik]]
[[Kategori:Tokoh Remonstran]]
[[Kategori:Penerjemahan bahasa Yunani–Latin]]
[[Kategori:Sejarawan Republik Belanda]]
[[Kategori:Filsafat dan pemikiran di Republik Belanda]]
[[Kategori:Teolog Belanda abad ke-17]]
[[Kategori:Filsafat Barat]]
[[Kategori:Filsuf Belanda]]
[[Kategori:Teolog Belanda]]
[[Kategori:Arminianisme]]