Humor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: pranala ke halaman disambiguasi
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pembatalan Mengosongkan sebagian besar isi
Baris 10:
 
Orang-orang dari segala usia dan budaya memberikan respons terhadap humor. Kebanyakan orang tersenyum atau menertawakan sesuatu yang lucu (seperti plesetan atau lelucon)—dan dengan demikian mereka dianggap memiliki selera humor. Orang yang kurang memiliki selera humor, atau tidak memahamai lelucon kemungkinan besar akan menganggap lelucon itu sebagai sesuatu yang konyol, aneh, atau bahkan tidak rasional. Meskipun pada akhirnya ditentukan oleh selera pribadi, sejauh mana seseorang menemukan sesuatu yang lucu tergantung pada berbagai variabel, seperti lokasi geografis, budaya, kedewasaan, tingkat pendidikan, kecerdasan, dan konteks. Misalnya, anak kecil mungkin menyukai dagelan seperti pertunjukan boneka Punch and Judy atau kartun Tom and Jerry yang mudah dicerna oleh mereka. Sebaliknya, bentuk humor yang lebih rumit seperti [[satire]] membutuhkan pemahaman tentang makna dan konteks sosialnya, dan dengan demikian cenderung menarik audiens yang lebih dewasa. Beberapa humor juga hanya dipahami orang-orang dengan keahlian khusus atau mengharuskan seseorang memiliki pengetahuan tertentu untuk bisa memahaminya, misalnya [[lelucon matematika]].
==Faktor-faktor Sosiologis==
 
== Referensi ==
Seperti halnya bentuk seni lainnya, penerimaan gaya atau kejadian humor tertentu tergantung pada faktor-faktor [[sosiologi|sosiologis]] dan berbeda-beda dari satu orang ke orang lain. Sepanjang sejarah, komedi telah digunakan sebagai bentuk hiburan di seluruh dunia, baik di istana raja-raja Barat maupun desa-desa di Timur jauh. Baik etiket sosial maupun kecerdasan tertentu dapat ditampilkan melalui bentuk-bentuk [[kecerdasan|kelucuan]] dan [[sarkasme]]. Penulis Jerman abad ke-18, [[Georg Lichtenberg]], mengatakan bahwa "semakin Anda mengenal humor, semakin Anda menjadi menuntut dalam hal kehalusan."<ref>{{Cite web|url=https://psychcentral.com/lib/the-way-of-the-comedian/|title=The Way of the Comedian|last1=Force|first1=Nichole|last2=Read|first2=M. A. Last updated: 8 Oct 2018~ 4 min|date=2016-05-17|website=psychcentral.com|language=en-US|access-date=2019-10-25}}</ref>
 
===Yunani Kuno===
Teori humor Barat dimulai dengan [[Plato]], yang mengatribusikan kepada [[Socrates]] (sebagai karakter dialog semi-historis) dalam ''[[Philebus]]'' (halaman 49b) pandangan bahwa inti dari yang [[lucu]] adalah kebodohan pada yang lemah, yang oleh karena itu tidak dapat membalas ketika diejek. Kemudian, dalam filsafat Yunani, [[Aristoteles]], dalam ''[[Poetics (Aristoteles)|Poetics]]'' (1449a, halaman 34–35), mengusulkan bahwa kehinaan yang tidak menjijikkan adalah hal mendasar dari humor.
 
===India===
Dalam drama [[Sanskrit]] kuno, ''[[Natya Shastra]]'' karya [[Bharata Muni]] mendefinisikan humor (''[[hāsya|hāsyam]]'') sebagai salah satu dari sembilan ''[[nava rasas]]'', atau ''[[rasa]]'' (tanggapan emosional) utama, yang dapat diilhamkan pada penonton oleh ''[[bhava]]s'', tiruan emosi yang dilakukan para aktor. Setiap ''rasa'' berhubungan dengan ''[[bhava]]s'' tertentu yang ditampilkan di atas panggung.
 
===Dalam Budaya Arab dan Persia===
[[Berkas:Hadith imam baqir.svg|jmpl|Kata-kata Muhammad al-Baqir mengenai humor: "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bermain-main dengan orang lain tanpa kecabulan."]]
Terminologi [[komedi]] dan [[satire]] menjadi sinonim setelah ''Poetics'' karya Aristotle diterjemahkan ke dalam bahasa [[Arab]] di [[Zaman Keemasan Islam|dunia Islam abad pertengahan]], di mana hal tersebut dikembangkan lebih lanjut oleh para penulis [[bahasa Arab|Arab]] dan para filsuf [[Filsafat Islam Awal|Islam]] seperti [[Abu Bishr Matta ibn Yunus|Abu Bischr]], muridnya [[Al-Farabi]], [[Avicenna]] dari Persia, dan [[Averroes]]. Karena perbedaan budaya, mereka memisahkan komedi dari representasi drama [[Yunani]] dan malah mengidentifikasikannya dengan tema-tema dan bentuk-bentuk puisi Arab, seperti ''[[hija]]'' (puisi satir). Mereka melihat komedi sebagai "seni teguran" dan tidak mengacu pada acara ringan dan ceria atau awal yang penuh masalah dan akhir bahagia yang dikaitkan dengan komedi Yunani klasik. Setelah [[terjemahan bahasa Latin abad ke-12]], istilah ''komedi'' mendapatkan makna baru dalam [[sastra Abad Pertengahan]].<ref>{{citation|title=Comedy as Satire in Hispano-Arabic Spain|first=Edwin J.|last=Webber|journal=Hispanic Review|volume=26|issue=1|date=January 1958|pages=1–11|doi=10.2307/470561|jstor=470561}}</ref>
 
===Karibia===
Bintang [[Mento]] bernama [[Lord Flea]], menyatakan dalam sebuah wawancara tahun 1957 bahwa dia berpikir: "[[Orang Karibia Barat]] memiliki rasa humor terbaik di dunia. Bahkan dalam lagu paling serius, seperti ''Las Kean Fine'' ["Hilang dan Tidak Dapat Ditemukan"], yang bercerita tentang ledakan boiler di perkebunan gula yang menewaskan beberapa pekerja, kecerdasan dan humor alami mereka tetap bersinar."<ref>{{cite web|author=Michael Garnice|date=11 Maret 2012|access-date=14 April 2013|url=http://www.mentomusic.com/flea.htm|title=Mento Music Lord Flea}}</ref>
 
===Tiongkok===
Ortodoksi [[Konfusianisme|Konfusianis]] dan Neo-Konfusian, dengan penekanannya pada upacara dan kesopanan, secara tradisional meremehkan humor sebagai [[subversif]] atau tidak pantas. Humor dianggap sebagai [[ironi]] dan sarkasme.<ref>{{Cite journal|last=Xiao|first=Dong Yue|title=Exploration of Chinese humor: Historical review, empirical findings, and critical reflections |journal=Humor|volume=23|issue=3|doi=10.1515/HUMR.2010.018|year=2010|s2cid=201056950 }}</ref> Namun, ''[[Analects]]'' Konfusius itu sendiri menggambarkan Sang Guru sebagai orang yang senang merendahkan diri dengan cara yang lucu, pernah membandingkan pengembaraannya dengan keberadaan anjing tanpa rumah.<ref>C. Harbsmeier, "Confucius-Ridens, Humor in the Analects." Harvard Journal of Asiatic Studies 50. 1: 131–61.</ref> Teks filsafat [[Daoisme|Daois]] awal seperti ''[[Zhuangzi (book)|Zhuangzi]]'' dengan tajamnya mengolok-olok keseriusan Konfusian dan menjadikan Konfusius sendiri sebagai tokoh yang lambat dalam berpikir dan mengundang tawa.<ref>Jocelyn Chey and Jessica Milner Davis, eds. "Humour in Chinese Life and Letters: Classical and Traditional Approaches" (HKUP, 2011)</ref> Buku-buku lelucon yang berisi campuran permainan kata, sindiran, humor situasional, dan main-main dengan subjek-tabu seperti seks dan skatologi, tetap populer selama berabad-abad. Seni pertunjukan lokal, cerita rakyat, fiksi vernakular, dan puisi menawarkan berbagai gaya dan sensitivitas humor.
 
Beberapa humoris Tiongkok terkenal termasuk para badut kuno seperti [[Chunyu Kun]] dan [[Dongfang Shuo]]; penulis dari dinasti Ming dan Qing seperti [[Feng Menglong]], Li Yu,<ref>{{cite web|url=http://www.hup.harvard.edu/catalog.php?isbn=978-0674332270|title=The Invention of Li Yu – Patrick Hanan – Harvard University Press|website=www.hup.harvard.edu|access-date=26 Agustus 2018}}</ref> dan [[Wu Jingzi]]; serta penulis komik modern seperti [[Lu Xun]], [[Lin Yutang]], [[Lao She]], [[Qian Zhongshu]], [[Wang Xiaobo]], dan [[Wang Shuo]], serta para penampil seperti [[Ge You]], [[Guo Degang]], dan [[Zhou Libo (komedian)|Zhou Libo]].
 
Humor modern Tiongkok tidak hanya dipengaruhi oleh tradisi asli, tetapi juga oleh humor asing yang menyebar melalui budaya cetak, sinema, televisi, dan internet.<ref>{{cite web|url=http://u.osu.edu/mclc/files/2014/09/intro20.2-158jzq5.pdf |archive-url=https://web.archive.org/web/20151026075533/http://u.osu.edu/mclc/files/2014/09/intro20.2-158jzq5.pdf |archive-date=2015-10-26 |url-status=live |title=Comic Visions of Modern China|website=u.osu.edu}}</ref> Pada tahun 1930-an, transliterasi fonetis-semantik ''yōumò'' ({{lang|zh|[[wikt:|幽默]]}}; humor) karya [[Lin Yutang]] menjadi istilah baru untuk humor, memicu tren kesusastraan humor, serta perdebatan sengit tentang jenis sensitivitas humor yang paling sesuai untuk Tiongkok, sebuah negara miskin dan lemah yang sebagian dijajah oleh negara-negara asing.<ref>Christopher Rea, "[http://www.ucpress.edu/book.php?isbn=9780520283848 The Age of Irreverence]: A New History of Laughter in China" (University of California Press, 2015)</ref><ref>{{cite book|chapter-url=https://eprint.ncl.ac.uk/195282 |title=Humour in Chinese Life and Letters: Classical and Traditional Approaches|chapter = Discovering Humour in Modern China: The Launching of the Analects Fortnightly Journal and the 'Year of Humour' (1933)|first = Qian |last = Suoqiao|editor1-last = Chey|editor1-first= J.|editor2-last= Milner Davis|editor2-first= J.|year = 2011|pages = 191–218, 251–254|publisher = Hong Kong University Press|isbn = 978-9888083527 }}</ref><ref>{{cite web |url=http://www.ncl.ac.uk/sml/research/publication/195315 |title=Research - School of Modern Languages – Newcastle University |access-date=2016-09-30 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20161002100338/http://www.ncl.ac.uk/sml/research/publication/195315 |archive-date=2016-10-02 }}</ref> Meskipun beberapa jenis komedi mendapat persetujuan resmi selama pemerintahan Mao Zedong, pendekatan Partai terhadap humor pada umumnya bersifat represif.<ref>{{cite web|author=David Moser|title=Stifled Laughter|url=http://www.danwei.org/tv/stifled_laughter_how_the_commu.php|website=www.danwei.org}}</ref> Liberalisasi sosial pada tahun 1980-an, komersialisasi pasar budaya pada tahun 1990-an, dan munculnya internet masing-masing—meskipun didukung oleh aparatus sensorship negara yang invasif—memungkinkan bentuk-bentuk humor baru berkembang pesat di Tiongkok dalam beberapa dekade terakhir.<ref>{{cite news|author1=Jessica Milner Davis |author2= Jocelyn Chey<!-- , eds. --> |title=Humour in Chinese Life and Culture: Resistance and Control in Modern Times|website= www.hkupress.org|year= 2013|url= http://www.hkupress.org/Common/Reader/Products/ShowProduct.jsp?Pid=1&Version=0&Cid=16&Charset=iso-8859-1&page=-1&key=9789888139248}}</ref>
 
=== Model Transformasi Sosial ===
Model transformasi sosial dari humor memprediksi bahwa karakteristik khusus, seperti daya tarik fisik, berinteraksi dengan humor.<ref name=":0">{{Cite journal|title = Heterosexual romantic preferences: The importance of humor and physical attractiveness for different types of relationships|author = Lundy, Tan, Cunningham|date = 1998|journal = Personal Relationships|doi = 10.1111/j.1475-6811.1998.tb00174.x|volume=5 |issue = 3|pages=311–325}}</ref> Model ini melibatkan hubungan antara pelawak, penonton, dan subjek dari humor.<ref name=":0" /> Dua transformasi yang terkait dengan model ini melibatkan subjek dari humor, dan perubahan dalam persepsi penonton terhadap orang yang lucu, sehingga membentuk hubungan antara pembicara humor dan penonton.<ref name=":0" /> Model transformasi sosial memandang humor sebagai adaptif karena menyampaikan keinginan saat ini untuk menjadi lucu serta niat-niat masa depan untuk menjadi lucu.<ref name=":0" /> Model ini digunakan dengan humor [[pengolok-olokan diri]] yang disengaja di mana seseorang berkomunikasi dengan keinginan untuk diterima dalam kelompok sosial tertentu orang lain.<ref name=":0" /> Meskipun humor pengolok-olokan diri menyampaikan kelemahan dan kecacatan dalam upaya untuk mendapatkan simpati orang lain, dapat disimpulkan dari model ini bahwa jenis humor ini dapat meningkatkan daya tarik romantis terhadap pelawak ketika variabel lain juga menguntungkan.<ref name=":0" />
 
=== Daya Tarik Fisik ===
90% pria dan 81% wanita, semua mahasiswa, melaporkan memiliki rasa humor adalah karakteristik penting yang dicari dalam pasangan romantis.<ref>{{Cite journal|title = Student perceptions of traits desired in themselves as dating and marriage partners|last = Hewitt|first = L.|date = 1958|journal = Marriage and Family Living|doi = 10.2307/348256|volume=20|issue = 4|pages=344–349|jstor = 348256}}</ref> Humor dan kejujuran menduduki peringkat sebagai dua atribut paling penting dalam pasangan hidup.<ref>{{Cite journal|title = Sex differences among partner preferences: Are the sexes really very similar?|last = Goodwin|first = R.|date = 1990|journal = Sex Roles|doi = 10.1007/bf00289765|volume=23|issue = 9–10|pages=501–513|s2cid = 145748159}}</ref> Telah dicatat bahwa humor menjadi lebih jelas dan lebih penting secara signifikan ketika tingkat komitmen dalam hubungan romantis meningkat.<ref>{{Cite journal|title = Evolution, traits, and the stages of the parental investment model|author = Kenrick, Sadalla, Groth, Trost|date = 1990|journal = Journal of Personality|doi = 10.1111/j.1467-6494.1990.tb00909.x|pmid = 23750377|volume=58 |issue = 1|pages=97–116}}</ref> Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ekspresi humor dalam kaitannya dengan [[daya tarik fisik]] adalah dua faktor utama dalam keinginan untuk interaksi di masa depan.<ref name="anhhaivl">{{cite web |last1=Comic Visions of Modern China |title=ảnh hài |url=https://anhhaivl.com/ |accessdate=27 July 2023}}</ref><ref name=":0" /> Wanita menganggap daya tarik fisik kurang penting dibandingkan pria dalam kencan, hubungan serius, dan hubungan seksual.<ref name=":0" /> Namun, wanita menilai pria yang berhumor lebih diinginkan daripada individu yang tidak berhumor untuk hubungan serius atau pernikahan, tetapi hanya ketika pria-pria ini menarik secara fisik.<ref name=":0" />
 
Selain itu, orang yang berhumor dianggap oleh orang lain lebih ceria tetapi kurang intelektual dibandingkan dengan orang yang tidak berhumor. [[Pengolok-olokan diri]] telah ditemukan meningkatkan daya tarik dan daya tarik fisik seseorang terhadap orang lain untuk hubungan yang serius.<ref name=":0" /> Hasil dari sebuah studi yang dilakukan oleh [[Universitas McMaster]] menunjukkan bahwa humor dapat mempengaruhi secara positif daya tarik seseorang terhadap pasangan khusus, tetapi efek ini hanya kemungkinan terjadi ketika pria menggunakan humor dan dinilai oleh wanita.<ref name=":1">{{cite journal|title = The influence of humour on desirability|last = Bressler, Balshine|date = 2006|journal = Evolution and Human Behavior|doi = 10.1016/j.evolhumbehav.2005.06.002|volume=27 |pages=29–39}}</ref> Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pria lebih menyukai wanita dengan rasa humor sebagai pasangan, begitu pula wanita yang lebih menyukai wanita lain dengan rasa humor sebagai pasangan potensial.<ref name=":1" /> Ketika wanita diberi desain pilihan paksa dalam studi tersebut, mereka memilih pria yang lucu sebagai calon pasangan hubungan meskipun mereka menilai mereka kurang jujur dan cerdas.<ref name=":1" /> Analisis Pasca-Hoc tidak menunjukkan hubungan antara kualitas humor dan penilaian yang menguntungkan.<ref name=":1" />
==Referensi==
{{Reflist}}
==Pranala luar==
* Alexander, Richard (1984), ''Verbal humor and variation in English: Sociolinguistic notes on a variety of jokes''
* Alexander, Richard (1997), ''[https://books.google.com/books?id=zioy07JVHcwC Aspects of verbal humour in English]''