Ikan mas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k pernyataan tanpa referensi
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Nyilvoskt memindahkan halaman Ikan mas biasa ke Ikan mas dengan menimpa pengalihan lama
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(22 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
 
{{refimprove|date=Juli 2019}}
{{Otheruses}}
{{About|ikan pangan|ikan hias|Ikan mas hias}}
Baris 22:
'''Ikan mas''' atau '''Ikan karper''' (''Cyprinus carpio'') adalah [[ikan]] [[air tawar]] yang memiliki nilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia.
Di [[Indonesia]], ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun [[1920]]-an. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan ikan mas yang dibawa dari [[Cina]], [[Eropa]], [[Taiwan]] dan [[Jepang]]. Selain itu "ikan mas punten" dan "ikan mas majalaya" merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya<ref>{{Cite web |url=http://www.bkipm.kkp.go.id/bkipmnew/ias/ias_dtl/48 |title=Salinan arsip |access-date=2022-07-17 |archive-date=2022-07-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220725221744/http://www.bkipm.kkp.go.id/bkipmnew/ias/ias_dtl/48 |dead-url=yes }}</ref>. Masyarakat Indonesia sudah tidak asing dengan ikan air tawar ini. ada yang memeliharanya sebagai ikan hias, tapi ada juga yang mengomsumsinya sebagai santapan yang lezat<ref>https://lifepal.co.id/media/cara-budidaya-ikan-mas-di-kolam-terpal/</ref>.
 
== Sinonim ==
Di Indonesia, ikan mas memiliki beberapa nama sebutan yakni
* '''kancraKancra'''
* '''tikeuTikeu'''
* '''tombroTombro'''
* '''rajaRaja'''
* '''rayoRayo'''
* '''amehAmeh'''
* '''Lambau'''
 
atau nama lain sesuai dengan daerah penyebarannya.
Baris 69 ⟶ 70:
Sedangkan penyebaran ikan karper di daerah Jawa lainnya, dikemukakan terjadi pada permulaan abad ke-20, terutama sesudah terbentuk "Jawatan Perikanan Darat" dari “Kementrian Pertanian” (Kemakmuran) saat itu.
 
Dari Jawa, ikan karper kemudian dikembangkan ke [[Bukittinggi]] ([[SumatraSumatera Barat]]) tahun 1892. Berikutnya dikembangkan di [[Tondano]] ([[Minahasa]], [[Sulawesi Utara]]) tahun 1895, daerah [[Bali]] Selatan ([[Tabanan]]) tahun 1903, [[Ende]] ([[Flores]], [[NTT]]) tahun 1932 dan [[Sulawesi Selatan]] tahun 1935.
Selain itu, pada tahun 1927 atas permintaan Jawatan Perikanan Darat saat itu juga mendatangkan jenis-jenis ikan karper dari Negeri [[Belanda]], yakni jenis ''Galisia'' ("karper gajah") dan kemudian tahun 1930 didatangkan lagi karper jenis ''Frankisia'' ("karper kaca"). Menurut Djoko Suseno (2000), kedua jenis karper tersebut sangat digemari oleh petani karena rasa dagingnya lebih sedap, padat, durinya sedikit dan pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan ras-ras lokal yang sudah berkembang di Indonesia sebelumnya.
 
Baris 166 ⟶ 167:
Hobiis ikan mas umumnya menyukai ikan koi jenis bastar karena warna dan pola totolnya yang indah dan menarik. Ikan koi disukai hobiis karena gerakannya lambat dan cukup jinak.
 
Ikan koi memiliki beragam nama yang disesuaikan dengan pola dan warna tubuhnya, misalnya ''platinum nishikigoi'', ''shusui nishikigoi'', ''shusi nishikigoi'', ''kohaku nishikigoi'', dan ''taishusanshoku nishikigoi''.{{cn}}
 
== Sebagai makanan ==
Ikan mas merupakan salah satu jenis ikan yang banyak [[budi daya ikan|dibudidayakan]]. China merupakan produsen terbesar dengan menyumbang 70 persen produksi ikan mas dunia.,<ref name=fao>[[Food and Agriculture Organization]] Fisheries & Aquaculture: [http://www.fao.org/fishery/culturedspecies/Cyprinus_carpio/en Cultured Aquatic Species Information Programme – ''Cyprinus carpio'']</ref> Ikan mas juga menjadi [[perikanan tangkap|ikan tangkapan]], terutama bagi pelaku [[penangkapan ikan rekreasi|olahraga pemancingan]]. Di Eropa, ikan mas dibudidayakan untuk ditangkap di lokasi pemancingan ikan umum, dan hanya sedikit yang dijual di pasar.<ref>[{{Cite web |url=http://www.carp-uk.net/carpfacts.htm ]{{dead|title=Salinan arsip link|access-date=December2014-04-26 |archive-date=2011-07-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110723035631/http://www.carp-uk.net/carpfacts.htm |dead-url=yes }}</ref><ref>[{{Cite web |url=http://www.fatanglingtours.com/carpinfo.htm ]{{dead|title=Salinan arsip link|access-date=December2014-04-26 |archive-date=2015-01-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150102081418/http://www.fatanglingtours.com/carpinfo.htm |dead-url=yes 2011}}</ref> Di Asia Timur, budi daya ikan mas dilakukan sejak [[periode Yayoi]], 300 SM-300 M<ref>Daily Yomiuri newspaper, September 19, 2008</ref>
 
== Gallery ==
<gallery mode="packed">
berkas:Cyprinus carpio (Carpe commune) - 426.jpg
berkas:Cyprinus carpio 2021 G2.jpg
berkas:Château de Versailles - Le Hameau de la Reine 001.JPG
</gallery>
 
== Referensi ==
Baris 175 ⟶ 183:
{{refbegin}}
* Agus Rochdianto, 2005. ''Analisis Finansial Usaha Pembenihan Ikan Karper (Cyprinus carpio Linn) di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali''. Skripsi S1 FE, Universitas Tabanan
* {{cite book|url = http://agromedia.net/Perikanan/Budi-Daya-Ikan-Mas-Secara-Intensif/Detailed-product-flyer.html|publisher = AgroMedia Pustaka. Jakarta.|date = 2008|title = Budi Daya Ikan Mas Secara Intensif|author = Khairuman, Dodi Sudenda, Bambang Gunadi.|access-date = 2008-12-09|archive-date = 2009-07-27|archive-url = https://web.archive.org/web/20090727094728/http://agromedia.net/Perikanan/Budi-Daya-Ikan-Mas-Secara-Intensif/Detailed-product-flyer.html|dead-url = yes}}
{{refend}}
 
Baris 181 ⟶ 189:
{{Sumberdaya perikanan}}
{{Makanan laut}}
{{Taxonbar|from=Q81110}}
 
[[Kategori:Cyprinus]]