Ilias: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 339:
 
Sebagian besar pertarungan yang diuraikan secara terperinci di dalam ''Ilias'' adalah pertarungan tertata satu-lawan-satu yang dilakukan oleh tokoh-tokoh pahlawan. Malah, seperti di dalam ''Odiseus'', ada rangkaian ritual khusus yang harus dilakukan di dalam tiap-tiap pertarungan tersebut. Sebagai contoh, jika seorang pahlawan besar berhadap-hadapan dengan seorang pahlawan kroco, maka pahlawan kroco diperkanalkan terlebih dahulu, dilanjutkan dengan saling melontarkan ancaman, dan diakhiri dengan ditewaskannya pahlawan kroco. Sering kali pemenang melucuti baju zirah dan perlengkapan ketentaraan dari jenazah lawan.<ref name=":6" />{{Rp|22–3}} Berikut ini adalah salah satu contoh uraian ritual tersebut dan pertarungan satu-lawan-satu di ''Ilias'':<blockquote>
Di sana Ayas anak Telamon memukul jatuh putra Antemion,<br />
Simoeisios muda rupawan, pewaris rupa ayu ibunda<br />
terlahir dari kandungan Ida di tepian sungai Simoeis<br />
tatkala ikut bapa dan biyung menggembalakan kawanan domba.
 
Itulah asal nama Simoeisios; tapi tiada sudah dayanya<br />
membalas kasih orang tuanya; pendek umurnya mati tertikam<br />
tembiang Ayas si tinggi hati, di puting dada sebelah kanan<br />
lembing perunggu jitu menghujam, lolos menembus pundak yang kanan.<ref>Homer, ''Iliad'' 4.473–83 (Lattimore 2011).</ref>
through the shoulder.<ref>Homer, ''Iliad'' 4.473–83 (Lattimore 2011).</ref>
</blockquote><!--