Imbuhan pengganda IUPAC

Angkaa Imbuhan   Angka Imbuhan
1 mono-   32 dotriakonta-
2 di-   40 tetrakonta-
3 tri-   50 pentakonta-
4 tetra-   60 heksakonta-
5 penta-   70 heptakonta-
6 heksa-   80 oktakonta-
7 hepta-   90 nonakonta-
8 okta-   100 hekta-
9 nona-   200 dikta-
10 deka-   300 trikta-
11 undeka-   400 tetrakta-
12 dodeka-   500 pentakta-
13 trideka-   600 heksakta-
14 tetradeka-   700 heptakta-
15 pentadeka-   800 oktakata-
16 heksadeka-   900 nonakta-
17 heptadeka-   1000 kilia-
18 oktadeka-   2000 dilia-
19 nonadeka-   3000 trilia-
20 ikosa-[1]   4000 tetralia-
21 henikosa-   5000 pentalia-
22 dokosa-   6000 heksalia-
23 trikosa-   7000 heptalia-
30 trikonta-   8000 oktalia-
31 hentrikonta-   9000 nonalia-

Imbuhan pengganda dalam tata nama IUPAC mengindikasikan seberapa banyak atom atau gugus fungsi yang melekat pada bagian tertentu dalam suatu senyawa molekul. Nama imbuhan diserap dari bahasa Latin dan bahasa Yunani.

Imbuhan majemuk sunting

Imbuhan untuk angka yang lebih besar dari dua belas dibentuk dengan urutan terbalik dari bilangan Hindu-Arab; dimulai dari satuan, puluhan, ratusan, dan terakhir ribuan. Sebagai contoh:

548 → okta- (8) + tetrakonta- (40) + pentakta- (500) = oktatetrakontapentakta-
9267 → hepta- (7) + heksakonta- (60) + dikta- (200) + nonalia- (9000)= heptaheksakontadiktanonalia-

Angka satu sunting

Manakala imbuhan mono- sangat jarang digunakan dalam tata nama organik, imbuhan ini sangat penting dalam tata nama anorganik untuk menghindari ambiguitas. Sebagai contoh karbon oksida dapat merujuk pada karbon monoksida maupun karbon dioksida. Dalam pembentukan imbuhan majemuk, angka satu diwakili oleh imbuhan hen- kecuali bila merupakan bagian dari angka sebelas (undeka-), contoh:

241 → hen- (1) + tetrakonta- (40) + dikta- (200) = hentetrakontadikta-
411 → undeka- (11) + tetrakta- (400) = undekatetrakta-

Angka dua sunting

Dalam imbuhan majemuk, angka dua diwakili imbuhan do- kecuali bila merupakan bagian dari angka 20 (ikosa-), 200 (dikta-) ataupun 2000 (dilia).

Ikosa- v. eikosa- sunting

IUPAC merekomendasikan ejaan ikosa- untuk imbuhan dengan angka dua puluh agar sesuai dengan etimologi imbuhan. Namun baik Chemical Abstracts Service maupun Pangkalan data Beilstein menggunakan ejaan alternatif eikosa-.

Etimologi sunting

"mono-" berasal dari Bahasa Yunani monos = "sendiri". "un" = 1 dan "nona-" = 9 berasal dari Bahasa Latin. Imbuhan lainnya berasal dari angka Yunani.

Lihat pula sunting

Sumber sunting

Panico, R.; & Powell, W. H. (Eds.) (1994). A Guide to IUPAC Nomenclature of Organic Compounds 1993. Oxford: Blackwell Science. ISBN 0-632-03488-2.